Anda di halaman 1dari 59

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI / KEWASPADAAN STANDAR


Faktor yang berperan dalam
terjadinya infeksi

Kemungkinan terinfeksi =

Jumlah kuman x

Virulensi kuman x

Lamanya waktu x

Kerentanan x

Daya tahan tubuh


2
Kewaspadaan Isolasi

Kewaspadaan standar

Kewaspadaan tambahan
Transmisi kontak
Transmisi droplet (>5 mikron)
Transmisi airborne (<5 mikron)

3
Komponen Pengendalian Infkesi - Dalin

Komite Surveilans
Pengunjung

Pasien

P Nakes O

Cara Pencegahan 4
Kewaspadaan standar

 Salah satu dari upaya pengendalian


infeksi di rumah sakit
 Upaya pencegahan standar pada
semua kondisi dan segala waktu
 Bagian inti dari kewaspadaan isolasi

5
Kewaspadaan Standar
Petugas kesehatan harus menganggap
semua darah dan cairan tubuh sebagai
bahan yg infeksius

6
Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) -
mengurangi pajanan darah dan cairan tubuh
3. Pengelolaan Alat Kesehatan Bekas Pakai
(Dekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi)
4. Pengelolaan Benda Tajam
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
6. Etika batuk
7
Tiga patogen yg ditularkan melalui darah

 Hepatitis B : 6-30%
 Hepatitis C : 1,8%
 HIV :
 0,3% (tertusuk atau tersayat)
 0,1% (percikan ke mata, hidung atau mulut)

8
1. Kebersihan tangan
 Air Mengalir
 Sabun
 40-60 detik
 Lap tangan kering atau
kertas tissu
 Penggunaan antiseptik
 Cuci tangan bedah

9
Cuci tangan bedah

Proses selama 2-5 menit

10
01/03/10 12
Kapan Cuci Tangan?
Setelah …….
 Dari toilet
 Batuk atau bersin
 Makan, minum
 Menyentuh kulit yang terluka atau terinfeksi
 Menangani bahan daging
 Mengganti popok
 Memegang binatang
 Menyiapkan makanan dll….

14
Alternatif Cuci Tangan
AL CU TA


100
100 ml
ml alkohol
alkohol 70%
70% (ANTISEPTIK)
(ANTISEPTIK)

1-2
1-2 ml
ml gliserin
gliserin 10%
10% (EMOLIEN)
(EMOLIEN)

PENGGOSOK ANTISEPTIK LEBIH EFEKTIF MEMBUNUH FLORA TETAP MAUPUN


SEMENTARA DIBANDINGKAN MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK, ATAU SABUN
BIASA DAN AIR ,LEBIH CEPAT DAN LEBIH MUDAH DILAKUKAN, SERTA MENGURANGI
FLORA TANGAN LEBIH BANYAK

GIROU, E et al 2002 Efficacy of handrubbing with alcohol based solution versus


standard handwashing with antiseptic soap. Randomized Clinical Trial. BMJ 325
(7360):362- 365)

16
Sebelum Cuci Tangan

Tangan Petugas di letakkan pada Plat


Keuntungan ALCUTA :
Agar Darah dan dikultur 72 Jam akan Lebih cepat proses cuci tangannya (10 detik),
menghasilkan koloni kuman yang Lebih bersih hasil cuci tangannya
tumbuh subur.Kuman berasal dari flora Lebih murah harganya (dengan membuat sendiri tiap
tetap dan flora sementara di lipatan 100 ml hanya membutuhkan kl. Rp.2500,-
kulit, kuku, sela jari tangan
17
Sesudah Cuci Tangan

Cuci tangan dengan air di waskom CUCI TANGAN DG. ALCUTA


dengan Sabun antiseptik (Alkohol + Emolien)
Setelah Emolien : gliserin, propilen glikol dan sorbitol , akan melunakkan kulit
Dikultur selama 72 jam dan m embantu mencegah kerusakan kulit(kering, pecah2, iritasi,
dermatitis . Karena sering mencuci tangan dengan sabun dan air
18
Antiseptik

Kelompok Terhadap Mikroorganisme Kec Keterangan


krj
Gr+ Gr- Tb Jm En Vir

Alkohol 60- 90% +++ +++ ++ ++ - ++ Cpt Murah, menguap,


terbakar
Klorheksedin 2-4% +++ ++ - + - + Cpt Mahal, efek
persisten, sabun -
Heksaklorofen 3% ++ - - + + -- Lbt Berulang, alkh -,
rebound
Yodin+alkohol 3% +++ +++ ++ ++ - ++ Cpt Murah, iritatif
diserap kulit
Yodofor (BetadinR) +++ +++ ++ ++ - ++ Sdg Tidak iritatif, bukan
1:2500 disinfekstan, mks
Triklosan +++ +++ ++ - - +++ Sdg

ANTISEPTIK ATAU BAHAN ANTIMIKROBA ADALAH ZAT KIMIA YANG DIGUNAKAN PADA PERMUKAAN KULIT
ATAU JARINGAN HIDUP LAINNYA UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ATAU MEMBUNUH MIKROORGANISME
BAIK YANG BERSIFAT FLORA SEMENTARA MAUPUN YANG TETAP
2. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

 Sarung Tangan
 Pelindung Muka
 Masker
 KacaMata/ goggle
 Gaun/Jubah/Apron
 Pelindung Kaki

20
Cuci tangan dan menggunakan APD lengkap
pada HIV/AIDS pada saat : membantu
persalinan, operasi sedang dan besar, otopsi,
memandikan jenazah

Cuci tangan dan memakai sarung tangan


pada saat melakukan pemeriksaan fisik
dengan kulit terluka, mengambil sampel darah,
vena seksi, pungsi lumbal, membersihkan
luka, kateterisasi urine

21
Alat Pelindung Terhadap pasien Terhadap Nakes

Sarung tangan
Manfaat AlatM.O
Mencegah kontak Pelindung
dari tangan Mencegah kontak tangan nakes
nakes kepada pasien dengan darah dan cairan tubuh
pasien, mukosa, kulit luka à alkes/
permukaan yang terkontaminasi

Masker Mencegah kontak droplet dari mulut Mencegah mukosa nakes (hidung
& hidung Nakes saat napas, bicara, dan mulut) kontak dengan percikan
batuk kepada pasien darah / c.t. pasien

Kacamata Mencegah mukosa nakes kontak


pelndung - dengan percikan darah / c.t. pasien

Tutup kepala Mencegah jatuhya MO rambut/


kepala nakes ke daerah steril -

Jubah & celemek Mencegah kontak MO dari tangan/ Mencegah kulit nakes kontak
plastik tubuh/ pakaian nakes kepada dengan percikan darah/ c.t. pasien
pasien

Sepatu Pelindung Mengurangi terbawanya MO dari Mencegah kaki terluka oleh benda
ruangan lain tajam yang terkontaminasi atau
terjepit benda berat dan mencegah
kontak dengan darah / c.t. lainnya
01/03/10 22
Bagan Alur Pemilihan Sarung Tangan
Apakah
kontak TANPA
dengan SARUNG
darah atau Tidak TANGAN
cairan
tubuh?

Ya

Apakah
kontak
S.T. RUMAH
dengan Tida TANGGA
pasien? atau
k SARUNG
TANGAN BERSIH
Ya
SARUNG
Apakah
kontak TANGAN
dengan
Tida BERSIH
jaringan di k atau
bawah kulit? SARUNG
TANGAN DTT
Ya

SARUNG
TANGAN
STERIL
atau
SARUNG
TANGAN DTT.
3. Pengelolaan Alkes Bekas Pakai

 Dekontaminasi
 Cuci
 Sterilisasi/DTT
Dekontaminasi
 Penggunaan
Disinfektan dg Benar
Cuci bersih

Disinfeksi
Sterilisasi
Tingkat Tinggi

Pendinginan & Penyimpanan 24


Siap pakai
Bagan Alur Pengelolaan Alat Kesehatan
Dekontaminasi
Rendam dalam larutan klorin 0.5% selama 10 menit

Cuci bersih dan tiriskan


Pakai sarung tangan dan pelindung terhadap objek tajam

Sterilisasi Disinfeksi Tingkat


Tinggi

Uap Pemanasa Kimiawi Kimiawi Uap Rebus


Bertekanan n Kering Rendam
Tinggi– dalam rendam Tutup dalam diamkan
uap air
Autoclaf 170 C
o larutan dalam mendidih
mendidih
121o C selama 60 disinfektan larutan selama 20 selama 20
106 kPa (1 menit 10 - 24 jam disinfektan menit menit
atm) Atau 20 menit
20 – 30 Gas ETO
menit

Pendinginan & Penyimpanan


Siap pakai

Catatan:
1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai satu minggu bila tetap kering
2Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril
3Alat yang diolah dengan disinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah terutup yang tidak mudah terbuka atau
25
segera dipakai
Dekontaminasi
dengan larutan klorin 0,5% - 10”

26
Alat Disinifeksi Tingkat Tinggi - DTT

DISINFEKSI = PROSES MENGHILANGKAN SEBAGIAN MIKROORGANISME, DAN


DISINFEKSI TINGKAT TINGGI = PROSES MENGHILANGKAN MIKROORGANISME DARI ALAT KESEHATAN
KECUALI BEBERAPA ENDOSPORA (Clostridium tetani, Cl. gas gangren, Cl. perfingens, Nokardia dll.)
Alat Sterilisator Uap Bertekanan

STERILISASI = PROSES MENGHILANGKAN SELURUH MIKROORGANISME DARI ALAT KESEHATAN TERMASUK


ENDOSPORA BAKTERI
Disinfeksi-Sterilisasi

 Cara Disinfeksi atau Sterilisasi tergatung


dari besar risiko
 Pakai sarung tangan rumah tangga
 Alat harus dilepas/ diurai sebelum dicuci

29
Pemilihan Cara
Derajat Cara penggunaan Cara
Risiko Alat
Risiko tinggi Menembus kulit Sterilisasi, atau
sekali pakai

Risiko Kontak dengan kulit Sterilisasi,


sedang yang tidak utuh atau disinfeksi tingkat
lapisan mukosa tinggi (DTT) -rebus,
disinfeksi kimiawi
Risiko rendah Kontak dengan kulit Cuci bersih dengan
yang utuh air panas dan
sabun
30
Disinfektan
Disinfekta Pemakaian Keunggulan Kekurangan
n
Alkohol DTM, Antiseptik kulit Kerja cepat, tanpa Konsentrasi , inaktif
Termometer, stetoskop, residu, tidak berbekas oleh bahan organik,
karet mengeras

Klorin DTM, Alat dialisis, tanki, Murah, kerja cepat, Korosif, inaktif oleh
CPR, dekontaminasi alat tersedia di pasar bahan organik,
dan permukaan, percikan iritasi, tidak stabil
darah pada pengenceran
1:9 (>)

Etilin Sterilisasi gas Untuk alat yang tidak Kerja lambat dan
tahan panas dan butuh waktu lama
Oksida tekanan untuk
menghilangkan
residu yang toksis

Formalde- Terbatas, dekontaminasi Tahan terhdp bahan Karsinogeni, toksik,


biosafety cab lab, organik iritan, bau
hid fumigasi menyengat

Glutaralde DTT (2%), endoskopi, alat Nonkorosif, tahan Iritasi, cepat inaktif
terapi pernafasan, alat bahan organik, cocok bila diencerkan,
-hid anestesi untuk alat optik, mahal, sulit
sterilisasi dlm 6-10jam dipantau
konsentrasinya,
residu
Disinfektan
Disinfekta Pemakaian Keunggulan Kekurangan
n
H2O2 3% - DTR, lantai, Oksidan kuat, kerja Korosif bagi aluminium,
dinding, perabot RT cepat, terurai – O2 tembaga, kuningan dan
6%- DTT, endoskop, dan air seng
lensa kontak

Yodofor DTM- termometer, Kerja cepat, tidak Tdk cocok utk permukaan
tanki toksik & tdk iritatif keras, korosif u/ metal,
DTR- permukaan kulit terbakar, tdk tahan
keras kursi roda, bhn organik meninggalkan
TT, bel bercak

Asam DTT ut alat tdk Aman u/ lingkungan Korosif, tidak stabil bila
Parasetat tahan panas, untuk (air, O2, H2O2, asam diencerkan
mesin sterilisasi asetat), kerja cepat,
aktif thd organik

Fenol DTM/ DTR, lantai, Residu Tidak u/ kamar bayi


dinding, perabot dipermukaan, (hiperbilirubinemia), tidak
RT. banyak di pasar utk kontak dg makanan,
diserap kulit, lengket

Amonium DTR, Lantai, Non-iritatif, Tdk untuk alkes, terbatas


Kuarterner dinding, perabot, detergent spektrum sempit
01/03/10 percikan darah 32
4. Pengelolaan Alat/Benda Tajam
(Sharp Precautions)

 Pisau bedah, jarum suntik, pecahan kaca, dsb

 Segera singkirkan ke dalam wadah tahan tusukan


oleh pemakai

 Wadah limbah tajam di tempat strategis, anti


tumpah

 Dilarang menyerahkan alat tajam secara langsung

 Jangan menutup - menutup jarum suntik satu


tangan
33
Wadah Tahan Tusukan

34
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Ruangan

 Limbah Cair
 Sampah Medis
 Sampah RT
 Insinerasi
 Penguburan
 Disinfeksi
permukaan

35
LIMBAH BERBAHAYA DI RUMAH
SAKIT (Svensson, PG, 2001)

 Limbah infeksius dan limbah anatomik :


15% dari seluruh limbah RS
 Limbah benda tajam: 1%
 Limbah kimia, limbah farmasi : 3%
 Limbah genotoksik, limbah radioaktif dan limbah
logam berat : 1%

36
HOSPITAL FUNCTIONAL AREA
(menurut International Union of Architect, Public
Health Programme dikutip Gatterman, HE 2001)

 Examination & Treatment (color code : red)


 Nursing care (yellow)
 Administration (green)
 Social Services (orange)
 Supply and waste disposal (brown)
 Research and Teaching (purple)
 Technique (blue)
 Others (bright purple)

37
Profilaksis Pasca Pajanan
di Rumah Sakit
Pajanan pada Kecelakaan Kerja
• Jenis Pajanan • Bahan Pajanan
– Perlukaan kulit – Darah
– Pajanan pada selaput
– Cairan bercampur darah
mukosa
– Pajanan melalui kulit yang kasat mata
yang luka – Cairan yang potensial
– Gigitan yang terinfeksi:
berdarah • semen, c. vagina, c.
serebrospinal, c. sinovia,
• Sumber Pajanan c. pleura, c peritoneal, c.
• HBs Ag + ve perickardial, c amnion
• Anti-HCV + ve – Virus yang terkonsentrasi
• Anti HIV + ve
• Tidak diketahui
Tatalaksana Pajananan: 1

Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
Tatalaksana Pajanan: 2
• Luka tusuk  bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
• Pajanan mukosa mulut  ludahkan dan kumur
• Pajanan mukosa mata irigasi dg air/ garam
fisiolofis
• Pajanan mukosa hidung  hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
Segera • Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
• Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:
- Betadine (povidone iodine 2.5%) selama 5
mnt
- Alcohol 70% selama 3 mnt

+ Catatan:
chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV
tetapi bukan HBV
Tatalaksana Pajananan: 3
• Catat dan laporkan
– Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung
– Agar secepat mungkin diberi PPP
• Perlakukan sebagai keadaan darurat  Obat PPP
Laporkan harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan
(dalam 1-2 jam)
• PPP setelah 72 jam tidak efektif
• Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski
hingga satu minggu setelahnya (maks)
• Pantau sesuai dengan protokol pengobatan ART
• Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
Tatalaksana Pajanan: 4
• Didasarkan
 Pertimbangkan – Derajat pajanan
 Profilaksis Pasca – Status infeksi dari sumber
Pajanan (PPP) pajanan
– Ketersediaan obat PPP
• Konseling
• Tindak lanjut dan Evaluasi
PPP untuk Hepatitis B
Vaksinasi dan respon Status infeksi Sumber Pajanan
antibodi dari Petugas
Kesehatan± HBsAg Tidak tahu
HBsAg positif
negatif sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasi 1 dosis HBIG + seri Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi  obati seperti
pada HBsAg positif

Pernah divaksinasi

Diketahui sbg Tidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu PPP
responder PPP
Diketahui sbg non- 1 dosis HBIG + ulangan Tidak perlu Sumber pajanan berisiko
responder seri vaksinasi hepatitis PPP tinggi  obati seperti
B atau 2 dosis HBIG pada HBsAg positif

Tidak diketahui status Anti-HBs terpajan Tidak perlu Anti-HBs terpajan


respon antibodinya cukup - tidak perlu PPP cukup - tidak perlu PPP
PPP tidak cukup - 1 dosis
tidak cukup - 1 dosis HBIG + vaksin boster
HBIG + vaksin boster
1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)
Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan
lain yang berpotensi menularkan infeksi (OPIM), atau alat
kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?

Ya Tidak
Darah atau cairan
OPIM berdarah Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi

Kulit yg tak utuh atau selaput Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
mukosa
Volume Tak perlu PPP Seberapa berat?
?
Sedikit Banyak Tidak berat Lebih berat
(mis. satu tetes, (mis. Beberapa tetes, (mis. Jarum solid (mis. Jarum besar
dalam waktu singkat) percikan darah darah atau goresan bersaluran, tusukan
banyak dan/atau dalam superfisial) dalam, darah
waktu lama) terlihat, jarum bekas
KP 1
KP 2 KP 2 pasien)
KP 3
2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber
pajanan (KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber
Pajanan?

HIV (-) HIV Tak diketahui Tak diketahui


(+) sumbernya

Tak perlu
PPP

KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
Asimtomatik dan CD4 yang meningkat atau tinggi atau CD4
tinggi rendah Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
KS HIV 1 KS HIV 2 kasus per kasus
3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan


Pajanan pajanan (KS HIV)
(KP)
1 1 (rendah) Obat tidak dianjurkan
Risiko toksisitas obat > dari risiko
terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) Pertimbangkan TDF + 3TC/FTC
Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan
2 1 (rendah) Dianjurkan TDF + 3TC kebanyakan pajanan
masuk dalan kategori ini

2 2 Dianjurkan TDF + 3TC/FTC + LPV/r


3 1 atau 2
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
TDF: 1 kali sehari @ 300 mg
3TC: 2 kali sehari @ 150mg atau 1 kali sehari @ 300 mg
LPV/r: 2 kali sehari @ 400/100 mg atau 1 kali sehari @ 800/200 mg
CATAT
• Tanggal dan jam kejadian (pajanan)
• Uraian kejadian lebih rinci
• Sumber pajanan bila diketahui
• Pengobatan PPP secara rinci bila mendapatkannya
• Tindak lanjut
• Hasil pengobatam
• Simpan semua data pajanan
Tatalaksana PPP
• Konseling prates untuk petugas kesehatan yang
terpajan
• Lakukan pemeriksaan awal
– HIV
– Hep B and C
– Sifilis (malaria)
• Beri konseling untuk tidak menjadi donor darah,
harus berperilaku seksual dan suntikan yang
aman sampai hasil diketahui
• Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal
secepat mungkin kepada terpajan
Informasi kepada orang yang
terpajan (1)
• Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah =
0.3% jika sumber pasien adalah HIV positif
• Risiko transmisi sesuai dengan jenis
kecelakaan
• PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan
status HIV dari sumber pasien
• PPP tidak 100% efektif
• Minum ARV
• Efek samping ARV
• Hindari hubungan seks yang tak terlindungi
sampai konfirmasi setelah 3 bulan
Informasi kepada orang yang
terpajan (2)
• Penjelasan yang jelas oleh dokter
mengenai risiko dan tindakan yang dapat
digunakan untuk melepaskan stress dan
kegelisahan!
• Keputusan PPP harus ditangan
terpajan!
• Tanda tangani formulir penolakan jika
Petugas Kesehatan menolak PPP
Follow up klinis
• Amati tanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%)
dalam waktu 3 sampai 6 minggu
– Demam akut,
– Limfadenopati generalisata,
– Erupsi kulit
– Faringitis,
– Gejala-gejala flu non-specifik,
– ulkus mulut atau daerah genital.
Follow up Laboratoris
Waktu Jika meminum PPP Tidak meminum PPP

Data Dasar HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV


(Dalam waktu DL, Transaminase
8 hari)
Minggu ke 4 Transaminase Transaminase
DL
Bulan ke 3 HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV
Transaminase Transaminase
Bulan ke 6 HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV
Transaminase Transaminase
54
Studi Kasus
Pertanyaan # 1 (Kasus # 1)

 Seorang siswa perawat mulai kerja


praktek di RS saudara. Dia ditugasi
merawat 8 pasien dengan diagnosis
berbeda. Setiap anda lihat dia selalu
mengenakan sarung tangan. Anda tanya
apakah dia mengganti sarung tangan
untuk setiap pasien. Dia jawab bahwa
sarung tangan yang sama yang dia
pakai sejak pagi untuk menghindari
pajanan terhadapnya.
56
Pertanyaan # 1 (Kasus # 1)

 Respons yang sesuai untuknya adalah sbb


KECUALI?
a. “Bagus” Saya juga begitu tapi cucilah sarung
tangan setiap mau ganti pasien
b. “Anda harus mengganti sarung tangan setiap
ganti pasien, tapi hanya bila anda akan
berhubungan dengan cairan tubuh yang
peotensial infeksius”
c. “Anda harus mencuci tangan setiap ganti pasien
d. “Mencuci sarung tangan menyebabkan ST anda
bocor

57
Pertanyaan # 2 (Kasus # 1)

 Siswa perawat siap melakukan


pemasangan infus IV atas pasien HIV.
Anda perhatikan dia mengenakan
sarung tangan, gaun pelindung, dan
masker. Kemudian dia mulai lagi
memasang infus ke pasien lain yang
bukan HIV tanpa mengenakan alat
pelindung apapun seperti tersebut di
atas.
58
Pertanyaan # 2 (Kasus # 1)

 Apakah respons yang sesuai untuknya?


a. Tidak memberi komentar apapun. Pasien pertama
adalah HIV dan harus diperlakukan berbeda
dengan pasien yang lain
b. Beri tahu siswa perawat agar selalu mengenakan
pelindung mata
c. Beri tahu siswa bahwa berhubung ada
keterbatasan sumberdaya maka tidak perlu
mengenakan alat pelindung apapun
d. Beri tahu siswa untuk selalu mematuhi pedoman
WHO tentang Kewaspadaa Universal kepada
semua pasien

59

Anda mungkin juga menyukai