Kemungkinan terinfeksi =
Jumlah kuman x
Virulensi kuman x
Lamanya waktu x
Kerentanan x
Kewaspadaan standar
Kewaspadaan tambahan
Transmisi kontak
Transmisi droplet (>5 mikron)
Transmisi airborne (<5 mikron)
3
Komponen Pengendalian Infkesi - Dalin
Komite Surveilans
Pengunjung
Pasien
P Nakes O
Cara Pencegahan 4
Kewaspadaan standar
5
Kewaspadaan Standar
Petugas kesehatan harus menganggap
semua darah dan cairan tubuh sebagai
bahan yg infeksius
6
Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan tangan
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) -
mengurangi pajanan darah dan cairan tubuh
3. Pengelolaan Alat Kesehatan Bekas Pakai
(Dekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi)
4. Pengelolaan Benda Tajam
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
6. Etika batuk
7
Tiga patogen yg ditularkan melalui darah
Hepatitis B : 6-30%
Hepatitis C : 1,8%
HIV :
0,3% (tertusuk atau tersayat)
0,1% (percikan ke mata, hidung atau mulut)
8
1. Kebersihan tangan
Air Mengalir
Sabun
40-60 detik
Lap tangan kering atau
kertas tissu
Penggunaan antiseptik
Cuci tangan bedah
9
Cuci tangan bedah
10
01/03/10 12
Kapan Cuci Tangan?
Setelah …….
Dari toilet
Batuk atau bersin
Makan, minum
Menyentuh kulit yang terluka atau terinfeksi
Menangani bahan daging
Mengganti popok
Memegang binatang
Menyiapkan makanan dll….
14
Alternatif Cuci Tangan
AL CU TA
100
100 ml
ml alkohol
alkohol 70%
70% (ANTISEPTIK)
(ANTISEPTIK)
1-2
1-2 ml
ml gliserin
gliserin 10%
10% (EMOLIEN)
(EMOLIEN)
16
Sebelum Cuci Tangan
ANTISEPTIK ATAU BAHAN ANTIMIKROBA ADALAH ZAT KIMIA YANG DIGUNAKAN PADA PERMUKAAN KULIT
ATAU JARINGAN HIDUP LAINNYA UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN ATAU MEMBUNUH MIKROORGANISME
BAIK YANG BERSIFAT FLORA SEMENTARA MAUPUN YANG TETAP
2. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Sarung Tangan
Pelindung Muka
Masker
KacaMata/ goggle
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung Kaki
20
Cuci tangan dan menggunakan APD lengkap
pada HIV/AIDS pada saat : membantu
persalinan, operasi sedang dan besar, otopsi,
memandikan jenazah
21
Alat Pelindung Terhadap pasien Terhadap Nakes
Sarung tangan
Manfaat AlatM.O
Mencegah kontak Pelindung
dari tangan Mencegah kontak tangan nakes
nakes kepada pasien dengan darah dan cairan tubuh
pasien, mukosa, kulit luka à alkes/
permukaan yang terkontaminasi
Masker Mencegah kontak droplet dari mulut Mencegah mukosa nakes (hidung
& hidung Nakes saat napas, bicara, dan mulut) kontak dengan percikan
batuk kepada pasien darah / c.t. pasien
Jubah & celemek Mencegah kontak MO dari tangan/ Mencegah kulit nakes kontak
plastik tubuh/ pakaian nakes kepada dengan percikan darah/ c.t. pasien
pasien
Sepatu Pelindung Mengurangi terbawanya MO dari Mencegah kaki terluka oleh benda
ruangan lain tajam yang terkontaminasi atau
terjepit benda berat dan mencegah
kontak dengan darah / c.t. lainnya
01/03/10 22
Bagan Alur Pemilihan Sarung Tangan
Apakah
kontak TANPA
dengan SARUNG
darah atau Tidak TANGAN
cairan
tubuh?
Ya
Apakah
kontak
S.T. RUMAH
dengan Tida TANGGA
pasien? atau
k SARUNG
TANGAN BERSIH
Ya
SARUNG
Apakah
kontak TANGAN
dengan
Tida BERSIH
jaringan di k atau
bawah kulit? SARUNG
TANGAN DTT
Ya
SARUNG
TANGAN
STERIL
atau
SARUNG
TANGAN DTT.
3. Pengelolaan Alkes Bekas Pakai
Dekontaminasi
Cuci
Sterilisasi/DTT
Dekontaminasi
Penggunaan
Disinfektan dg Benar
Cuci bersih
Disinfeksi
Sterilisasi
Tingkat Tinggi
Catatan:
1Alat yang terbungkus dalam bungkusan steril dapat disimpan sampai satu minggu bila tetap kering
2Alat yang tidak terbungkus harus disimpan dalam tempat (tromol) steril
3Alat yang diolah dengan disinfeksi tingkat tinggi disimpan dalam wadah terutup yang tidak mudah terbuka atau
25
segera dipakai
Dekontaminasi
dengan larutan klorin 0,5% - 10”
26
Alat Disinifeksi Tingkat Tinggi - DTT
29
Pemilihan Cara
Derajat Cara penggunaan Cara
Risiko Alat
Risiko tinggi Menembus kulit Sterilisasi, atau
sekali pakai
Klorin DTM, Alat dialisis, tanki, Murah, kerja cepat, Korosif, inaktif oleh
CPR, dekontaminasi alat tersedia di pasar bahan organik,
dan permukaan, percikan iritasi, tidak stabil
darah pada pengenceran
1:9 (>)
Etilin Sterilisasi gas Untuk alat yang tidak Kerja lambat dan
tahan panas dan butuh waktu lama
Oksida tekanan untuk
menghilangkan
residu yang toksis
Glutaralde DTT (2%), endoskopi, alat Nonkorosif, tahan Iritasi, cepat inaktif
terapi pernafasan, alat bahan organik, cocok bila diencerkan,
-hid anestesi untuk alat optik, mahal, sulit
sterilisasi dlm 6-10jam dipantau
konsentrasinya,
residu
Disinfektan
Disinfekta Pemakaian Keunggulan Kekurangan
n
H2O2 3% - DTR, lantai, Oksidan kuat, kerja Korosif bagi aluminium,
dinding, perabot RT cepat, terurai – O2 tembaga, kuningan dan
6%- DTT, endoskop, dan air seng
lensa kontak
Yodofor DTM- termometer, Kerja cepat, tidak Tdk cocok utk permukaan
tanki toksik & tdk iritatif keras, korosif u/ metal,
DTR- permukaan kulit terbakar, tdk tahan
keras kursi roda, bhn organik meninggalkan
TT, bel bercak
Asam DTT ut alat tdk Aman u/ lingkungan Korosif, tidak stabil bila
Parasetat tahan panas, untuk (air, O2, H2O2, asam diencerkan
mesin sterilisasi asetat), kerja cepat,
aktif thd organik
34
5. Pengelolaan Limbah dan Sanitasi
Ruangan
Limbah Cair
Sampah Medis
Sampah RT
Insinerasi
Penguburan
Disinfeksi
permukaan
35
LIMBAH BERBAHAYA DI RUMAH
SAKIT (Svensson, PG, 2001)
36
HOSPITAL FUNCTIONAL AREA
(menurut International Union of Architect, Public
Health Programme dikutip Gatterman, HE 2001)
37
Profilaksis Pasca Pajanan
di Rumah Sakit
Pajanan pada Kecelakaan Kerja
• Jenis Pajanan • Bahan Pajanan
– Perlukaan kulit – Darah
– Pajanan pada selaput
– Cairan bercampur darah
mukosa
– Pajanan melalui kulit yang kasat mata
yang luka – Cairan yang potensial
– Gigitan yang terinfeksi:
berdarah • semen, c. vagina, c.
serebrospinal, c. sinovia,
• Sumber Pajanan c. pleura, c peritoneal, c.
• HBs Ag + ve perickardial, c amnion
• Anti-HCV + ve – Virus yang terkonsentrasi
• Anti HIV + ve
• Tidak diketahui
Tatalaksana Pajananan: 1
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
Tatalaksana Pajanan: 2
• Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
• Pajanan mukosa mulut ludahkan dan kumur
• Pajanan mukosa mata irigasi dg air/ garam
fisiolofis
• Pajanan mukosa hidung hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
Segera • Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
• Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:
- Betadine (povidone iodine 2.5%) selama 5
mnt
- Alcohol 70% selama 3 mnt
+ Catatan:
chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV
tetapi bukan HBV
Tatalaksana Pajananan: 3
• Catat dan laporkan
– Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung
– Agar secepat mungkin diberi PPP
• Perlakukan sebagai keadaan darurat Obat PPP
Laporkan harus diberikan sesegera mungkin bila diperlukan
(dalam 1-2 jam)
• PPP setelah 72 jam tidak efektif
• Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski
hingga satu minggu setelahnya (maks)
• Pantau sesuai dengan protokol pengobatan ART
• Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan
Tatalaksana Pajanan: 4
• Didasarkan
Pertimbangkan – Derajat pajanan
Profilaksis Pasca – Status infeksi dari sumber
Pajanan (PPP) pajanan
– Ketersediaan obat PPP
• Konseling
• Tindak lanjut dan Evaluasi
PPP untuk Hepatitis B
Vaksinasi dan respon Status infeksi Sumber Pajanan
antibodi dari Petugas
Kesehatan± HBsAg Tidak tahu
HBsAg positif
negatif sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasi 1 dosis HBIG + seri Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi obati seperti
pada HBsAg positif
Pernah divaksinasi
Diketahui sbg Tidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu PPP
responder PPP
Diketahui sbg non- 1 dosis HBIG + ulangan Tidak perlu Sumber pajanan berisiko
responder seri vaksinasi hepatitis PPP tinggi obati seperti
B atau 2 dosis HBIG pada HBsAg positif
Ya Tidak
Darah atau cairan
OPIM berdarah Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi
Kulit yg tak utuh atau selaput Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus
mukosa
Volume Tak perlu PPP Seberapa berat?
?
Sedikit Banyak Tidak berat Lebih berat
(mis. satu tetes, (mis. Beberapa tetes, (mis. Jarum solid (mis. Jarum besar
dalam waktu singkat) percikan darah darah atau goresan bersaluran, tusukan
banyak dan/atau dalam superfisial) dalam, darah
waktu lama) terlihat, jarum bekas
KP 1
KP 2 KP 2 pasien)
KP 3
2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber
pajanan (KS-HIV)
Bagaimanakah Status HIV dari Sumber
Pajanan?
Tak perlu
PPP
KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
Asimtomatik dan CD4 yang meningkat atau tinggi atau CD4
tinggi rendah Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
KS HIV 1 KS HIV 2 kasus per kasus
3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan
57
Pertanyaan # 2 (Kasus # 1)
59