Anda di halaman 1dari 14

SCREENING KANKER SERVIKS

DENGAN METODE IVA


C1
MARRY SALVATRIX 102013065
AHMAD BADAWI 102013184
AFIFAH NUR UTAMI 102013448
MALVIN HIMAWAN 102014018
DEVINA HENDRIYANA 102014039
FLORENCE CLARISSA 102014102
DICKY FEBRIAN 102014162
ESA CLAUDIA HANING 102014171
LYNETT DAWINA TOKIU 102014253
SCREENING

• SUATU TES, DILAKUKAN PADA ORANG YANG MUNGKIN MENDERITA PENYAKIT


TERTENTU
• TIDAK MEMILIKI GEJALA DARI SAKIT TERSEBUT
• DETEKSI DINI
• BUKAN ALAT DIAGNOSTIK
• HASIL: + / -
• + AKAN DIRUJUK UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS PASTI
SCREENING
• SCREENING DIPERLUKAN:
• DIAGNOSIS DINI AKAN MEMPERBAIK PROGNOSIS
• PENCEGAHAN SEBELUM TERJADINYA PENYAKIT AKAN LEBIH BAIK KETIMBANG SUDAH SAKIT
• BIAYA: PENCEGAHAN < PENGOBATAN

• KRITERIA MELAKUKAN SCREENING


• HARUS TERSEDIA
• MURAH
• MUDAH
• SEMINIMAL MUNGKIN MENIMBULKAN EFEK TAK NYAMAN
• VALID DAN RELIABLE
SCREENING PENCEGAHAN
• JENIS: • PRIMER
• MASS SCREENING
• SEKUNDER
• SELECTIVE SCREENING
• SINGLE DISEASE SCREENING • TERSIER
• MULTIPHASIC SCREENING
VALIDITAS
• KEMAMPUAN SUATU ALAT UKUR MEMBERIKAN HASIL PENGUKURAN YANG
BENAR
• SENSITIVITAS
Orang SAKIT yang terdeteksi
screening
X 100%
Jumlah seluruh orang SAKIT yang ikut
screening

• SPESIFISITAS
Orang SEHAT yang terdeteksi
screening X 100%
Jumlah seluruh orang SEHAT yang ikut
screening
VALIDITAS
• KEMAMPUAN SUATU ALAT UKUR MEMBERIKAN HASIL PENGUKURAN YANG
BENAR
• NPP (NILAI PREDIKTIF POSITIF)
POSITIF BENAR
X 100%
POSITIF BENAR + POSITIF PALSU

• NPN (NILAI PREDIKTIF NEGATIF)


NEGATIF BENAR
X 100%
NEGATIF BENAR + NEGATIF PALSU
RELIABILITAS
• HASIL TETAP KONSISTEN SAAT DILAKUKAN PENGUKURAN LEBIH DARI 1X, OLEH
PENGUKUR YANG SAMA / BERBEDA PADA PASIEN YANG SAMA

• VARIASI METODE PEMERIKSAAN – ALAT BAKU, STABILITAS INSTRUMEN


• VARIASI DALAM SUBYEK
• VARIASI INTRAOBSERVER
• VARIASI INTEROBSERVER
EPIDEMIOLOGI
• KANKER PALING MEMATIKAN URUTAN KE-5 PADA WANITA
• DI INDONESIA (RS. DHARMAIS 2009-2010) – 16.5%, 17.2% URUTAN KE 2
• MENGENAI 16/100.000 WANITA PERTAHUN
• MEMBUNUH 9/100.000 PERTAHUN
• 80% TERJADI DI NEGARA BERKEMBANG
• PERKIRAAN TOTAL KASUS (2008): 473.000

• AS – MENEKAN ½ TINGKAT KEJADIAN DAN KEMATIAN CA SERVIKS  SCREENING PAP


SMEAR
SCREENING CA CERVIX

• BANYAKNYA PASIEN DATANG DENGAN STADIUM LANJUT


• KESADARAN MASYARAKAT VAKSINASI HPV KURANG

• CAKUPAN SCREENING RENDAH : 5%


• DIBUTUHKAN CAKUPAN 85% UNTUK MENURUNKAN MORBIDITAS - MORTALITASS
GEJALA DAN TANDA

• ASIMPTOMATIS PADA TAHAP AWAL


• KEPUTIHAN, PERDARAHAN SETELAH HUB INTIM
• PERDARAHAN SPONTAN SAAT MENOPAUSE
TAHAP LANJUT
• KELUAR CAIRAN KEKUNINGAN, BAU BUSUK

• NYERI PANGGUL
FAKTOR RESIKO
• AMERICAN CANCER SOCIETY: • ETIOLOGI
• HPV • HPV – TIPE ONKOGENIK 16,18
• MEROKOK
• MANISFESTASI KLINIS MUNCUL SETELAH 10-20 TAHUN
• HIV DARI PAPARAN
• KLAMIDIA
• MAKANAN
• AWAL BERUPA LESI PRA-CANCER  YANG DI
• KONTRASEPSI HORMONAL
DAPATKAN SAAT IVA
• KEHAMILAN MULTIPEL
• RIWAYAT KELUARGA CA
CERVIX
SASARAN PEMERIKSAAN
• BISA DILAKUKAN PADA PEREMPUAN DIATAS 20TH
• PRIORITAS DI INDONESIA: USIA 30-50 TAHUHN

• TARGET: 50% PADA TAHUN 2019


PENCEGAHAN CA CERVIX
• HINDARI FAKTOR RESIKO
• VAKSINASI HPV (3X)  BULAN 0, 1, 6.
• PAP SMEAR 2 TAHUN SEKALI, TERUTAMA YANG AKTIF SEXUAL.

PROMOSI KESEHATAN
• PROMOSI – EDUKASI MASYARAKAT MELALUI MEDIA  MATERI: PERILAKU HIDUP BERSIH,
PENTINGNYA SCREENING, FAKTOR RISIKO.
• SOSIALISASI  OLEH KADER / TENAGA KESEHATAN, UNTUK INFO LENGKAP MENGENAI
SCREENING. DILAKUKAN SEBELUM SCREENING.
• KONSELING  OLEH KADER / TENAGA KESEHATAN AGAR PASIEN MAU MELAKUKAN
SCREENING
• PROGRAM NASIONAL GERAKAN PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN
PAYUDARA OLEH IBU NEGARA

Anda mungkin juga menyukai