metabolisme yang di tandai oleh hiperglikemia dan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. (dipiro 2008, hal 643) EPIDEMIOLOGI DM tipe I menyumbang 10% dari semua kasus DM yang kemungkinan diprakarsai oleh paparan individu yang rentan terhadap agen lingkungan. Prevalensi DM tipe 2 sebesar 8,4% pada orang berusia 20 tahun atau lebih. 1. Diabetes militus tipe 1 : (insulin dependent) merupakan penyakit DM 5-10%kasus DM di diagnosa terjadi pada anak-anak dan umur <30 thn merupakan penyakit yang ditandai dengan defisiensi insulin absolute yang disebabkan dekstruksi sel β-pankreas 2. Diabetes militus tipe 2 : (non insulin dependent) merupakan bentuk penyakit yang umumnya terjadi 90-95% dari semua kasus diagnosa DM. DM tipe 2 ini ditadai oleh defisiensi insulin relatif,resistensi insulin (dipiro 2008, hal 645) PATOFISIOLOGI 1. Dm tipe 1 : biasanya berkembang pada masa anak- anak/ awal dewasa & disebabkan karena dekstruksi sel β-pankreas yang dimediasi autoimun sehingga menghasilkan defisiensi insulin absolut, prosesnya di mediasi oleh makrofag & limfosit T dengan autoantibodi terhadap antigen sel R 2. Dm tipe 2 : ditandai dengan kombinasi beberapa tingkat resistensi insulin & defisiensi / gabungan keduanya. resistensi insulin terjadi oleh peningkataan lipolisis dan penurunan serapan glukosa ke otot rangka (dipiro 2008,hal 645) DIAGNOSa • Aic > 6,5 % • Glukosa plasma puasa (tahap asupan kalori setidaknya 8 jam > 126 mg/d (7,0 mmol/L)) • Glukosa plasma 2 jam >200 mg/dL (11,1 mmol/L selama toleransi glukosa oral (OGTT) menggunakan beban glukosa yang mengandung setara dengan 75 g glukosa anhidrat yang dilarutkan ke dlm air. • Kons glukosa plasma acak >200 mg /dL (11,1 mmol/L) dengan gejala klasik hiperglikemia (dipiro 2015,hal 162) PEMERIKSAAN PENUNJANG (dipiro 2015, hal 612)
• Glukosa plasma puasa normal (FPG) < 100 mg/dL (5,6
mmo/L). • Impaired faciting glucose (IFG) adalah FPG 100-125 mg/L • Impaired glucose tolerance (IGT) di diagnosa setelah 2 jm posload adalah 140 – 199 mg/dL (7,8-11,0 mmol/L) • Wanita hamil yang memiliki resiko (GDM) disebabkan oleh riwayat keluarga,obesitas,atau etnis tertentu. ALGORITMA TERAPI (Dipiro 2008, hal 1358) kasus Tn US, usia 45 tahun 160 cm, 80kg dengan riwayat DM sejak 5 tahun yang lalu datang ke dokter dengan keluhan badan lemah,pegal-pegal,kaki sering kesemutan dan terdapat gangrene di kaki. Data klinik menunjukan TD 140/90 mmHg suhu 38 derajat celcius. soal 1. Lakukan pemantauan obat dengan metode SOAP! 2. Isi formulir pelayanan dan lakukan konseling obat pada pasien diatas dengan metode 3 prime question 3. Jelaskan penggunaan insulin dengan alat peraga. Obat yang di gunakan R/captopril 12,5 mg s2ddI tab furosemide tab sIddI metformin 500mg s3ddI tab novorapid flex pen s2dd 16unit lantus flex pen sIdd 5unit Lipitor sIddI tab drp • Metformin 500mg sehari 1 tab • Tidak digunakan obat kombinasi untuk hipertensi • furosemid(berinteraksi dengan metformin dan dapat meningkatkan gula darah ) ( Medscape)
Metformin (dosis tepat ) , Furosemid ( tidak tepat obat , tidak di gunakan ) , Jawaban 1. Analisa SOAP a. Subjective -Badan lemah, pegal-pegal,kaki sering kesemutan dan terdapat gangrene pada kaki. -Dm sejak 5 tahun b. Objective Riwayat pengobatan : glibenklamid,metformin,sim TD 140/90 mmHg vastatin GDP 220 mg/dL GD 2 Jam PP 490mg/dl HbA1c 11% DM tipe 2-neuropati dan ulkus di kaki c. Assessment : Riwayat pengobatan sebelumnya: glibenklamid,metformin,simvastatin Diagnosa DM tipe 2- neuropati dan ulkus di kaki
d. Planing -Metformin yang digunakan disarankan 1x1 - Novorapid 3x 10 unit - Lantus 1x 10 unit - Tidak disarankan menggunakan furosemid Formulir pelayanan
Nama: Tn Uus • Riwayat obat :
TB/BB : 160/80kg glibenklamid,simvas Alamat: jalan GPU tatin dan metformin YAHUT .12 Riwayat penyakit : DM 5 tahun lalu Alergi : - Penggunaan insulin dengan alat peraga (perkeni 2015, hal 38-39) TERIMA KASIH