Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT

KERJA

DISUSUN OLEH:

LITA PUSPITA S. J1A119269


NUR FADILLAH RAMDHANI J1A119279
NURMIN ALHIJA J1A119285
PUTRI AULIA AMIRULLAH J1A119293
RISNA J1A119300

Mata Kuliah:

BIOLOGI DASAR
A. PEMERIKSAAN TENAGA KERJA
Pengertian

• pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah rikes yang


dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.
• pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah rikes pada waktu-
waktu tertentu. Tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
• pemeriksaan kesehatan khusus adalah rikes yang dilakukan oleh
dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
• pemeriksaan kesehatan purna bakti adalah rikes yang dilakukan oleh
dokter pada 3 sebelum tenaga kerja memasuki masa pensiun

Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja

• Menilai kemampuan tenaga kerja melaksanakan pekerjaan tertentu,


ditinjau dari segi kesehatan
• Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan
pkerjaan dan lingkungan kerja
• Identifikasi penyakit akibat kerja
Mekanisme pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
• rikes dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
•Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja membuat perencanaan
•Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus membuat laporan tentang
kegiatan pemeriksaan

Pelaksanaan pemeriksaan kesehtan tenaga kerja


• Anamnesa:
o Riwayat Penyakit
o Riwayat Pekerjaan
o Kecelakaan yang pernah diderita
o Umur
o Pendidikan
o Keadaan keluarga dan lain-lain
• Anamnesa khusus penyakit:
o Alergi
o Epilepsi
o Kelainan jantung
o Tekanan darah (tinggi atau rendah)
o TBC
o Kencing manis
o Asma, Bronchitis, Pneumonia
B. PEMERIKSAAN KLINIS

• mental (keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental,


perhatian, inisiatif, intelegensia dan proses berfikir)
• pemeriksaan fisik (fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, pengukuran tekanan darah, nadi,
pernafasan, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman
penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek, kesegaran jasmani)
• Pemeriksaan laboratorium (darah, urin, faeces)
• Pemeriksaan khusus (dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan
dikerjakannya, misalnya: rongent dada, alergi test, spirometri, E.C.G., buta
warna dan lain-lain)

C. JALUR PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

UU no 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Pasal 8 :


Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan badan, kondisi mental, dan
kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepadanya
Mengenai jenis pemeriksaan kesehatan kerja tertuang dalam
Permenakertrans No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, dimana jenis-
jenis pemeriksaan kesehatan kerja terdiri dari :

A. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum
seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan (Pasal 1)
Adapun tujuannya adalah agar tenaga keria yang diterima berada
dalam kondisi kesehatan yang setinggi- tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok
untuk pekerjaan yang akan dilakukannya sehingga keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain-lainnya
juga dapat dijamin. (Pasal 2)
Periode : Semua perusahaan sebagaimana tersebut dalam pasal 2 ayat
(2) Undang-undang No. 1 Tahun 1970 harus mengadakan Pemeriksaan
Kesehatan Sebelum Kerja. ——> Pasal 2
2. Pemeriksaan kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap


tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter (Pasal 1)
Tujuannya adalah untuk mempertahankan derajat kesehatan
tenaga keria sesudah berada dalam pekerjaannya serta menilai
kemungkinan adanya pengaruh – pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin
yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.( Pasal 3)
Semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (2)
tersebut di atas harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi
tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekalikecuali ditentukan lain oleh
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan
Tenaga Kerja. (Pasal 3)

3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus


Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus
terhadap tenaga kerja tertentu. (Pasal 1)
Tujuannya adalah untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
tertentu terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja
tertentu. (Pasal 5)
Periode : apabila terdapat keluhan- keluhan di antara tenaga
kerja, atau atas pengamatan pegawai pengawas keselamatan dan
kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan
Keselamatan dan Balai- balainya atau atas pendapat umum di
masyarakat. (Pasal 5)

Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap:


•tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
•tenaga kerja yang berusia di atas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga
kerja wanita dan tenaga kerja cacat serta tenaga kerja muda yang
melakukan pekerjaan tertentu.
•tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai
gangguan-gangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus
sesuai dengan kebutuhan.
Syarat-Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

1. Memiliki personil kesehatan kerja yang yang meliputi :

•Dokter penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja,


• Tenaga pelaksanan kesehatan kerja berupa dokter perusahaan dan
atau paramedis perusahaan,
•Petugas administrasi atau pencatatan dan pelaporan pelayanan
kesehatan kerja.

2. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan kesehatan kerja,


3. Pelayanan kesehatan kerja yang ada di perusahaan mendapat
pengesahan dari instansi di bidang ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya,
4. Pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh pihak di luar
perusahaan wajib dilengkapi dengan Nota Kesepahaman (MoU)
penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja antara pengusaha
dengan kepala unit pelayanan kesehatan yang bersangkutan dan
dilaporkan ke instansi di bidang ketenagakerjaan sesuai wilayah
kewenangannya.
KESIMPULAN

Pemeriksaan kesehatan awal (sebelum kerja) adalah Rikes yang


dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.Yang bertujuan untuk Menilai kemampuan TK
melaksanakan pekerjaan tertentu, ditinjau dari segi kesehatan;Mendeteksi
gangguan kesehatan yang mungkin berkait dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja; dan Identifikasi penyakit akibat kerja.
Mengenai jenis pemeriksaan kesehatan kerja tertuang dalam
Permenakertrans No.: Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, dimana jenis-
jenis pemeriksaan kesehatan kerja terdiri dari :Pemeriksaan Kesehatan
sebelum kerja, Pemeriksaan kesehatan Berkala dan Pemeriksaan Kesehatan
Khusus
THANK YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai