Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
KESEHATAN NASIONAL-
KARTU INDONESIA SEHAT
(JKN-KIS)
1
GARIS BESAR KULIAH JKN
PENDAHULUAN
KEPESERTAAN
MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
2
A. PENDAHULUAN
1 LANDASAN HUKUM
SISTEM JAMINAN
2 KESEHATAN NASIONAL
3
1. LANDASAN HUKUM
Setiap orang,
UU No.24 Thn 2011
tentang Badan termasuk orang
02 Penyelenggara Jaminan
Sosial asing yang
bekerja paling
singkat 6 bulan di
03 PP No. 86 Thn 2013
Indonesia, wajib
menjadi peserta
program Jaminan
PerPres No. 12 Thn 2013
PerPres No. 111 Thn 2013 Sosial
04 PerPres No.19 Thn 2016
PerPres No.28 Thn 2016
4
2. Sistem Jaminan Sosial Nasional
5
B. KEPESERTAAN
6
B. KEPESERTAAN
1 JENIS KEPESERTAAN
2 PENTAHAPAN
KEPESERTAAN
PEKERJA PENERIMA
3 UPAH
PEKERJA BUKAN
4 PENERIMA UPAH DAN BP
6 IDENTITAS PESERTA
1. JENIS KEPESERTAAN
A
Penerima PBI APBN
Bantuan
8
Iuran (PBI) B
PBI APBD
2. PENTAHAPAN KEPESERTAAN
2019
Pasal 6 (3)
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
3. PEKERJA PENERIMA UPAH
a Iuran
c Kemudahan Pendaftaran
10
PENAMBAHAN KELOMPOK PESERTA
PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU)
PASAL 4 PASAL 4
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana (2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
atas: atas:
a. Pegawai Negeri Sipil; a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI; b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri; c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara; d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non e. pimpinan dan anggota Dewan
Pegawai Negeri; Perwakilan Rakyat Daerah;
f. pegawai swasta; dan f. Pegawai Pemerintah non
g. Pekerja yang tidak termasuk Pegawai Negeri;
huruf a sampai dengan huruf g g. pegawai swasta; dan
yang menerima Upah. h. Pekerja yang tidak termasuk
huruf a sampai dengan huruf g
yang menerima Upah
PERPRES 12 TAHUN 2013 jo.
PERPRES 111 TAHUN 2013 PERPRES 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN
KEDUA ATAS PERPRES 12 TAHUN 2013 TENTANG
TENTANG JAMINAN KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN
a. IURAN PESERTA PEKERJA PENERIMA UPAH
PNS,TNI/Polri, Pejabat
BUMN, BUMS, BUMD Negara, pimpinan dan
anggota DPRD, PPNPN
Pekerja
3% Pemberi Kerja
Gaji Pokok +
Tunjangan tetap
2% Pekerja
Maks Rp. 8.000.000,-
Menanggung 5
Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga
lainnya : 1%
Pemberi
Kerja
12
b. HAK KELAS RAWAT
KELAS I
KELAS II
PEMBAYARAN
PENAGIHAN
PENDAFTARAN
04
02 03
01
PENDAFTARAN BADAN USAHA VIA WEB BPJS KESEHATAN
1 Entri
Daftar
Badan Usaha Baru Data Entri
mengakses Website Realtime Data
BPJS Kesehatan Aplikasi
Registrasi Online
Nomor VA,
User id +
password
Notifikasi email untuk aktivasi terbentuk
Badan maks. 3 jam
Usaha
Baru
BU mengaktivasi via
email
2
BU mendapatkan Nomor Virtual Account/ Aktivasi Sukses
VA, User id Password Edabu, Formulir
Registrasi (pdf)
4. PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH &
BUKAN PEKERJA (PBPU & BP)
16
a. IURAN PBPU & BP
Rp 80.000/Org/Bln
Rp 51.000/Org/Bln
Rp 25.500/Org/Bln
17
b. PENDAFTARAN PBPU/BP
PBPU/BP dapat mendaftar secara kolektif
Administrasi Pendaftaran
Menggunakan titik oleh Petugas Pembayaran Virtual
Layanan Pendaftaran: Account oleh Calon
• Administrasi kepesertaan Peserta
• KC BPJS Kesehatan • Verikasi data
Pembayaran iuran paling S
• Bank yang Bekerja kependudukan
cepat 14hari kalender dan E
Sama • Penyiapan fasilitas paling lambat 30 hari L
• Website kesehatan tingkat pertama kalender setelah proses E
S
pendaftaran melalui A
1 3 nomor calon I
peserta saat mendaftar.
4
Calon Peserta
Diberlakukan sejak
tanggal 1 Januari 2016
6. IDENTITAS PESERTA JKN-KIS YANG BERLAKU
C. MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
ALUR PELAYANAN
KESEHATAN
MANFAAT AKOMODASI
21
Peserta mengalami
Sakit
Faskes Primer
22
PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN di FASKES TK. PERTAMA
Faskes Pertama
Dokter praktek, klinik 24
jam, puskesmas
• Administrasi pelayanan;
• Pelayanan promotif dan preventif;
Pelayanan kesehatan • Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
tingkat pertama, • Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
meliputi pelayanan operatif;
kesehatan non • Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
spesialistik yang • Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
mencakup: • Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat
pratama; dan
• Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
Faskes Lanjutan
Rumah Sakit PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN
Yang bekerjasama dengan BPJS di FASKES LANJUTAN
Kesehatan
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis & sub spesialis
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis
6. Rehabilitasi medis
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
9. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan
10.Perawatan inap non intensif Perawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
1. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan
yang berlaku;
2. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan, kecuali untuk kasus gawat darurat;
3. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit
atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja; BPJS Ketenagakerjaan
4. Pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib
sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas Asuransi Jasa Raharja
5. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
6. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
7. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
8. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);
9. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol; BNN
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
10. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat melakukan hobi
yang membahayakan diri sendiri;
11. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk akupuntur, shin she,
chiropractic, yang belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi kesehatan
(health technology assessment);
12. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan (eksperimen);
13. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
14. perbekalan kesehatan rumah tangga;
15. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian luar
biasa/wabah; BNPB
16. Biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (preventable
adverse events)
17. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat Jaminan Kesehatan
yang diberikan.
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan
2. Alat Bantu Dengar Maks. Rp. 1.000.000,- Paling cepat 5 Th. sekali dg.
Indikasi medis
3. Protesa Gigi Maks. Rp. 1.000.000,- untuk gigi yang Paling cepat 2 Th. Sekali
sama dan full protesa sesuai dg. indikasi medis
5. Korset Tulang Belakang Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 2 Th. sekali dg.
Indikasi medis
29
BENTUK SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN
PUBLIK TERTENTU