Anda di halaman 1dari 31

Tuberkulosis Anak

Christian Andrew Darian, S.Ked


Shabrina Yunita Adzani, S.Ked

PEMBIMBING :
dr. Henri Aziz, SpA, M.Kes
2
PENDAHULUAN

Gejala dan tanda TB anak sering tidak khas, sehingga


perlu ketelitian dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Analisis hasil pemeriksaan teliti dapat menghindari


overdiagnosis atau underdiagnosis TB anak.

Diagnosis dan pengobatan dosis tepat akan


meningkatkan kualitas hidup dan tumbuh kembang anak
optimal
3
DEFINISI : Tuberkulosis Anak

Tuberkulosis  penyakit menular


langsung disebabkan kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat
mengenai organ tubuh lain. TB
Anak  penyakit TB terjadi pada
anak usia 0-14 tahun.
4
EPIDEMIOLOGI

400.000-500.000
Kasus baru
pertahun
61.000 kasus
meninggal
5
....EPIDEMIOLOGI

9.40%

8.50%
8.20%

0-4 tahun
5-14 tahun
Prevalensi TB di
Indonesia
2010 2011 2012
6
ETIOLOGI

Mycobacterium tuberculosis
7
P
A
T
O
G
E
N
E
S
I
S
8
....PATOGENESIS
9
KLASIFIKASI

 Lokasi atau organ tubuh yang terkena


Paru
Ekstraparu
 Riwayat pengobatan sebelumnya
Baru
Kambuh
Pengobatan ulang Gagal
Lost to follow up

 Berat ringan penyakit


Ringan
Berat
10
GEJALA KLINIS

Gejala sistemik:
 BB turun tanpa sebab yang jelas atau BB tidak naik dengan adekuat
 Demam lama (≥2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang
jelas
 Batuk lama ≥3 minggu, batuk bersifat non-remitting
 Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang, disertai gagal
tumbuh (failure to thrive).
 Lesu atau malaise
 Diare persisten(>2 minggu)
11
....GEJALA KLINIS

Gejala spesifik terkait organ


 Tuberkulosis kelenjar : Pembesaran KGB multipel (>1 KGB), diameter ≥1 cm,
konsistensi kenyal, tidak nyeri, dan kadang saling melekat atau konfluens.
 Tuberkulosis otak dan selaput otak:
• Meningitis TB: Gejala-gejala meningitis
• Tuberkuloma otak: Gejala-gejala adanya lesi desak ruang.
 Tuberkulosis sistem skeletal:
Tulang belakang (spondilitis), tulang panggul (koksitis), tulang lutut (gonitis),
tulang kaki dan tangan (spina ventosa/daktilitis).
 Skrofuloderma
 Tuberkulosis mata:
• Konjungtivitis fliktenularis (conjunctivitis phlyctenularis).
• Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi).
12

TB kelenjar Meningitis TB

Spondilitis TB
13

Skrofuloderma
14
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan BTA
 Pemeriksaan histopatologi
 Uji tuberkulin
 Foto thorax
 Sistem skoring TB
15
Uji Tuberkulin

 Lokasi volar lengan bawah 5-10 cm di bawah lipatan siku atau


daerah 1/3 tengah dari lengan bawah
 Penyuntikan intra dermal, lubang ujung jarum menghadap ke
atas, membentuk sudut 5–15° dengan permukaan lengan
 Setelah injeksi  intradermal wheal berdiameter 5–6mm
16
17
Pembacaan Uji Tuberkulin

 Hasil uji tuberkulin harus dibaca 72 jam setelah


penyuntikan
 Inspeksi: ukur indurasi bukan eritema
 Palpasi tepi indurasi
 Tandai indurasi
 Ukur diameter indurasi menggunakan
penggaris elastis yang transparan
18

*pada pasien imunokompromise uji tuberkulin


dinyatakan positif dengan indurasi 5 mm
Sistem skoring gejala dan pemeriksaan penunjang TB
Parameter 0 1 2 3 19
Skor
Kontak TB Tidak jelas - Laporan BTA (+)
keluarga, BTA
(-)/BTA tidak
jelas
Uji tuberkulin Negatif - - Positif (≥10 mm atau
≥5mm pada
immunokompromais)
BB/Keadaan Gizi - BB/TB <90% Klinis gizi -
atau BB/U buruk
<80%
Demam yang - ≥2 minggu - -
tidak diketahui
penyebabnya
Batuk kronik - ≥3 minggu - -
Pembesaran - ≥1 cm, lebih - -
kelenjar limfe dari 1 KGB,
kollim aksila, tidak nyeri
inguinal-
Pembengkakan - Ada - -
tulang/sendi pembengkak
panggul, lutut, - an
falang
Foto toraks Normal/ Gambaran - -
kelainan sugestif TB
tidak jelas
Skor Total
20

ALGORITME
TATALAKSANA
TB ANAK
21
Prinsip Pengobatan TB Anak

Pengobatan Profilaksis Hal yang perlu


diperhatikan:
1. Pengobatan TB
tidak boleh
monoterapi
Anak yang Anak yang 2. Pemberian gizi
sakit TB kontak TB harus adekuat
3. Mencari dan
menangani
penyakit
Anak yang penyerta
terinfeksi TB
tanpa sakit TB
22
Prinsip Pengobatan TB Anak

Fase Lanjutan
Fase Intensif Tergantung hasil
Minimal 3 macam pemeriksaan
obat bakteriologis dan
beratnya penyakit

2 bulan 4-10 bulan


pertama selanjutnya
23
24
25
26
Evaluasi dan Pemantauan

Fase Intensif: Kontrol tiap minggu


• Evaluasi kepatuhan, toleransi dan
kemungkinan efek samping obat

Fase Lanjutan: Kontrol tiap bulan


27
Evaluasi dan Pemantauan

OAT 2 Bulan

Respon Baik Respon Buruk

OAT Pengobatan
dilanjutkan dilanjutkan +
sampai 6 Bulan Rujuk
28
Tatalaksana Pasien Berobat Tidak Teratur

> 2 minggu di
fase intensif Pengobatan di
ulang dari
ATAU > 2 bulan awal
Anak tidak di fase lanjutan
minum obat
teratur <2 minggu di
fase intensif Pengobatan
ATAU <2 bulan dilanjutkan
di fase lanjutan
29
PENCEGAHAN TB PADA ANAK

Vaksin hidup berasal


Bayi terlahir dari ibu
dari Mycobacterium HIV/AIDS  tidak
bovis dianjurkan imunisasi BCG

Bayi > 2 bulan harus


Komplikasi  abses lokal,
didahului uji infeksi bakteri
tuberkulin
sekunder, adenitis supuratif
dan keloid lokal.

Bayi terlahir dari ibu


TB BTA positif  rujuk
VAKSINASI BCG
30

Pencegahan dengan Isoniazid

• 50-60% anak tinggal dengan pasien TB paru dewasa dengan


BTA sputum positif, akan terinfeksi TB juga
• 10% akan mengalami sakit TB
• Infeksi TB anak berisiko tinggi menjadi TB berat

Anda mungkin juga menyukai