Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Pembuatan Minyak

Kelapa Secara Fermentasi


Teori

Kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji


tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak.
Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat
sebagai minyak goreng. Pembuatan minyak kelapa secara
tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi.
Pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini banyak
menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi
dapat mengubah struktur minyak serta menghasilkan warna
minyak kurang baik.
Pada saat ini telah ditemukan suatu metode pembuatan
minyak kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut.
Metode ini didasarkan pada penemuan biotekhnologi sederhana,
yaitu penggunaan Saccharomyces sp untuk memisahkan minyak
dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel
endosperm biji kelapa.
Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa
dengan menggunakan ragi atau pembuatan minyak kelapa secara
fermentasi.
Pada pembuatan minyak secara fermentasi ini sebenarnya
yang diperlukan adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur
saccharomyces sp.
Enzim yang diproduksi oleh Saccharomyces sp ini
dilepaskan ke lingkungan sekitar jamur untuk
menghancurkan subtract tempat tumbuhnya menjadi
senyawa-senyawa organik dapat larut. Subtrat yang
dihancurkan ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat
didalam endosperm biji kelapa. Minyak umumnya dapat
berikatan dengan karbohidrat dan protein.
Dengan dihancurkannya karbohidrat oleh enzim yang
dihasilkan Saccharomyces sp, maka minyak maupun protein
masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di
permukaan karena memiliki BJ yang lebih ringan,
sedangkan proteinnya akan mengendap. Protein yang
mengendap inilah yang selanjutnya oleh orang sunda disebut
sebagai galendo.
Alat dan Bahan
 Alat  Bahan
1. Toples plastik 1. Kelapa yang sudah tua
2. Baskom 2. Air
3. Saringan 3. Fermipan
4. Sendok Sayur
5. Wajan
6. Parutan
Cara Pembuatan
 Pembuatan krim santan
1. Kelapa yang telah diparut disiram dengan air hangat (suhu
50-60◦C) sebanyak 1 L
2. Kemudian diperas hingga diproleh santan sebanyak 1,5 liter.
Untuk memproleh hasil yang maksimal, ampas yang diperoleh
dapat disiram lagi dengan air hangat sebanyak 0,5 liter,
kemudian diperas kembali.
3. Santan yang diperoleh dimasukkan kedalam toples
4. Lalu tutup toples dengan rapat agar tidak terkontaminasi dan
diamkan hingga 6-12 jam sampai krim dan air terpisah
5. Pisahkan krim santan dari air yang telah mengendap
 Proses Fermentasi dan Inkubasi
1. Kemudian timbang krim santan dan beri sedikit Fermipan
sebanyak 0,05% dari berat santan
2. Aduk sampai rata lalu tutup toples agar tidak terkontaminasi
dan diamkan selama 24 jam pada suhu kamar. Selama inkubasi
ini proses fermentasi sedang berlangsung.
3. Setelah masa inkubasi mencapai 24 jam, minyak yang
terbentuk akan tampak berada dipermukaan. Kemudian
memisahkan minyak tersebut dari bahan-bahan lain yang
mengendap dibawahnya,
4. Kemudian panaskan krim santan selama 10-40 menit.
5. Lama kelamaan krim santan akan menjadi minyak dan
ampasnya disebut galendo

Anda mungkin juga menyukai