Irisan Pendek
Irisan Panjang
• Pada tajam irisan pendek dipakai
untuk injeksi : intravenus, infus, dan
transfusi, sedangkan pada tajam
irisan pendek spesial dipakai untuk
injeksi intradermal dan spinalis.
Ukuran Jarum
Pemilihan ukuran jarum suntik
berdasarkan 4
faktor :
1. Aman
2. Besarnya aliran
3. Kenyamanan pasien
4. Dalamnya penetrasi
• Ukuran jarum disebut “gauge” yang
berdasarkan diameter luar kanula
atau “needle shaft”.
• Pada umumnya ukuran jarum mulai dari
1 gauge (besar diameter) sampai
dengan 27 gauge, dengan panjang
tidak kurang dari 1/4 in. dan lebih
dari 3,5 in.
• Pada beberapa macam biopsi dan
transfusi sumsum tulang ukuran jarum
16-19 gauge dan panjang 0.5 in. sampai
3.5 in.
• Pada anestesi lokal 26 gauge, panjang
1/2 in. sampai 20 gauge panjang in.
• Pada intravenus, transfusi darah
ukuran antara 19 gauge panjang 1 1/4
in. sampai 15 gauge 2 1/2 in.
• Selain itu banyak pula jarum dengan
macam-macam penggunaannya :
1. Jarum caudal
2. Jarum epidural
3. Anestesi intravena
4. Transfusi darah
5. Jarum spinal
6. Jarum biopsi
7. Angiografi serebral
Wadah “Container” Cairan Infus
1. Terbuat dari gelas, dibagi atas 2 macam,
dengan perbedaan letak ventilasi udara :
A. Ventilasi udara diluar botol, terletak
pada pangkal “infus set” melalui filter
pada paku botol.
Ventilasi
Volume :
1000 ml Udara
500 ml
250 ml
Piggyback
B. Ventilasi udara melalui tube didalam botol,
dengan mulut tube dapat ditembus pada
lobang pada penutup botol.
Kamar
Tetes
Klem
Bentuk-Bentuk Cara Pemberian Obat
Injeksi
Epidermis
Dermis
Subkutis
2. Subkutan atau Hipodermal
Jenis obat suntik : Larutan atau minyak
Volume : Tidak lebih dari 2 ml
Epidermis
Dermis
Subkutan
Otot
Lokasi Penyuntikan Subkutan
3. Intramuskuler
Jenis obat suntik : Larutan, suspensi dlm
air atau minyak.
Volume : Tidak lebih dari 4 ml.
Pada injeksi ke dalam otot, resorpsi obat
yang terlarut dalam waktu 10 sampai 30
menit.
Beberapa keuntungan cara pemberian ini :
mudah, lebih aman, toleransinya baik, cepat
diresorpsi dan jarang menimbulkan nekrose.
Bagi obat yang sangat iritasi pada
pemberian subkutan, lebih dipilih cara
pemberian ini.
Teknik Penyuntikan :
1. Lokalisasi, otot yang dipilih :
Ventro Gluteal : Otot lebih tebal, tidak
ada saraf besar dan pembuluh darah,
dipilih bagian kwadran luar atas, pada
Gluteal Medialis, perlu diperhatikan N.
Ischiadicus dan Arteri Gluteus Superior.
Posisi miring, telungkup atau berdiri.
Tidak dilakukan pada bayi atau anak
kecil.
Vastus Lateralis :
Paha kaki tengah, disini syaraf dan pembuluh
darah kurang sekali.
Posisi berbaring telentang atau duduk.
Volume 2,5 - 3 ml.
Musculus Deltoideus :
Mudah, dengan posisi berbaring miring, duduk
atau berdiri, perlu diperhatikan di mana
daerah lebih terbatas dan terdapat tulang
besar, pembuluh darah dan persyarafan,
volume obat tidak lebih dari 2 ml.
2. Cuci tangan
3. Yakinkan kepada pasien dengan
menjelaskan pula prosedurnya.
4. Kulit diberi desinfektan.
5. Jelaskan kepada pasien agar otot
dilemaskan, apabila otot tegang akan
menyebabkan cairan suntikan akan
ditekan keluar dan masuk ke dalam
jaringan sekitarnya, akan menyebabkan
iritasi dan rasa sakit.
6. Tusukan jarum dengan posisi tegak lurus atau
sudut 90 derajat dengan permukaan kulit.
7. Isap kembali untuk memastikan apakah masuk
ke dalam pembuluh darah (apabila Ya :
prosedur diulang dari poin 4, ganti dengan
yang baru apabila memungkinkan.
8. Obat diinjeksikan dengan perlahan-lahan
untuk mengurangi rasa sakit.
9. Jarum dicabut dengan cepat.
10. Luka ditekan dengan kapas steril,
difiksir dengan plester.
11. Amati reaksi penderita, bila perlu
dibuat merasa tentram.
12. Tangan dan instrumen yang perlu,
dibersihkan.
Epidermis
Dermis
Subkutis
Jar. Lemak
Otot
Vena
Lokasi PENYUNTIKAN IM
Lokasi PENYUNTIKAN IM
4. Intravena
Bahan yang diperlukan :
Suntikan yang telah diisi cairan obat (bebas
udara) jarum suntik dengan ukuran 20,
panjang dengan tebal sedang, cairan
disinfektan, kapas, plester, dan tourniquet.
Teknik Penyuntikan :
1. Tangan dicuci bersih.
2. Meyakinkan pasien dan menjelaskan apa
yang akan dilakukan.
3. Lokalisasi yang dipilih umumnya
lengan bawah sedikit di bawah Fossa
Cubiti, vena ini letaknya lebih
dipermukaan dan tidak tertutup dan
mudah diikat.
4. Pasien dianjurkan rileks dan mengepal
tangan yang bersangkutan.
5. Tourniquet dipasang lihat vena yang
sesuai, tunggu sampai vena terlihat
mengembung, kulit diberi desinfektan.
6. Vena distabilkan dengan menekan
jemput jari pada kulit searah
longitudinal vena, dengan tangan yang
bebas suntikan.
7. Arahkan jarum suntik ke vena arah
jantung dengan sudut sekitar 35
derajat, jarum ditusukkan dengan
menggerakan perlahan-lahan ke dalam
vena 3 - 5 mm.
8. Lakukan aspirasi, apabila ada darah
maka jarum berada dalam vena, jika
tidak ada darah, dicoba lagi.
9. Tourniquet dilepas.
10. Injeksikan obat secara perlahan-lahan,
amati rasa nyeri, membengkak, hematom;
jika jarum dalam vena, coba isap kembali.
11. Jarum dicabut dengan cepat, tekan dengan
kapas steril pada luka dan tutup dengan
plester.
12. Amati reaksi pasien, dan tangan dan
peralatan dibersihkan.
Epidermis
Dermis
Subkutis
Otot
Hatur Nuhun
• Injeksi dengan volume yang besar dilakukan
dengan cara infus intravenus dan disebut
“Intravenous Fluids” (Cairan Intravena).
• Diperkirakan sekitar 40 % dari semua
pemberian obat pada rumah sakit dilakukan
dengan cara injeksi dan penggunaan ini
mungkin akan meningkat.
• Cairan intravenus umumnya dilakukan pada beberapa
kondisi klinik dengan tujuan :
1. Koreksi pada gangguan cairan tubuh (pengganti
cairan ).
2. Koreksi terhadap gangguan keseimbangan
elektrolit tubuh.
3. Melengkapi unsur nutrisi dasar.
4. Hiperalimentasi parenteral pemberian jumlah
yang besar melampaui nutrisi yang normal.
5. Sebagai cairan pembawa untuk pemberian obat-
obat lain.
NAMA KONSENTRASI GUNA TERAPI
1. Asam Amino
(Sintetis)
Aminosyn 5.5 , 7 % Cairan dan meleng-
Veinamine 8% kapi zat nutrisi.
2. Dektrosa 2.5 – 50 % Cairan dan meleng-
(Glukosa,D 5/W) kapi zat nutrisi.
3. Dektrosa &NaCl mulai dari 5-20 % Melengkapi nutrisi
NaCl 011-1.9 % dan elektrolit.
NAMA KONSENTRASI GUNA TERAPI
4. Ringer’s Laktat
(Hartmann’s)
NaCl 0.60 % Alkaliser sistemik
KCl 0.03 % dan pelengkap zat
CaCl2 0.02 % nutrisi.
Na. Laktat 0.30 %
NAMA KONSENTRASI GUNA TERAPI
5. Protein
(Terhidrolisa) 5 % kasein dan
Aminosol fibrin
CPH-5