Anda di halaman 1dari 16

Komplikasi Diabetik

Ulkus/Gangren
GANGREN

• Nekrosis jaringan pada bagian tubuh


perifer akibat penyakit diabetes mellitus.
Biasanya terjadi pada daerah tungkai.
Keadaan ini ditandai dengan pertukaran
selulitis dan timbulnya vesikula atau bula
yang hemoragik
Patofisiologi
Suatu bentuk dari kematian jaringan pada penderita
diabetes mellitus oleh karena berkurangnya atau
terhentinya aliran darah kejaringan tersebut

Kelainan Vaskuler
Faktor Metabolik Faktor Mekanis
berupaMakroangipati
dan Mikroangipati

Faktor Neuropati Faktor infeksi


Epidemiologi

Dari beberapa penelitian di Indonesia, angka kematian


akibat ulkus atau gangren berkisar17-23% sedangkan angka
amputasi berkisar15-30%. Angka kematian satu tahun pasca
amputasi berkisar 14,8% dan jumlah ini meningkat pada
tahun ketiga menjadi 37%.
Rata-rata umur pasien hanya 23,8 bulan pasca amputasi
GEJALA

• Kemerahan yang makin meluas,


• rasa nyeri makin meningkat,
• panas badan
• adanya Pus yang makin banyak
• adanya bau yang makin tajam.
Klasifikasi

klasifikasi yang berdasar pada perjalanan alamiah gangren


diabetes (Edmonds 2004 -2005)

6 : Unsalvable foot
5 : Necrotic foot Stage
4 : Infected foot Stage
3 : Ulcerated foot Stage
2 : Hight risk foot Stage
Stage 1 : Normal foot Stage
Klasifikasi gangren diabetik menurut Wagner

Grade 0 Tidak ada luka


Grade 1 Ulkus dengan infeksi yang superficial
Grade 2 Ulkus yang lebih dalam sampai ketendon
dantulang tetapi terdapat infeksi yang minimal
Grade 3 Ulkus yang lebih dalam sampai ketendon,
tulangdan terdapat abses dan osteomyelitis
Grade 4 Ulkus dan menimbulkan gangren local pada
jari jari kaki atau kaki bagian depan
Grade 5 Lesi/ulkus dengan gangren ganggren diseluruh
kaki
TI N GKA T
STADIUM
0 1 2 3
A Tanpa tukak atau Luka Luka sampai Luka sampai
pasca tukak,kulit superfisial, tendon atau tulang atau
intak/utuh tulang tidak sampai kapsul sendi sendi
tendon atau
kapsul sendi
B Infeksi 1 Infeksi kulit dan jaringan subkutan
2 Eritema >2cm atau infeksi meliputi struktur subkutan, tanda SIRS (-)
3 Infeksi dengan manifestasi sistemik : demam, leukositosis,shift to the left,
instabilitasmetabolik,hipotensi,azotemia
C Iskemia 1 Terdapat gejala dan tanda PAD tapi belum critical limb ischemia
2 Criticallimb ischemia
D Infeksi & B1 Infeksi kulit dan jaringan subkutan
iskemia B2 Eritema >2cm atau infeksi meliputi struktur subkutan, tanda SIRS (-)
B3 Infeksi dengan manifestasi sistemik : demam, leukositosis,shift to the left,
instabilitasmetabolik,hipotensi,azotemia
C1 Terdapat gejala dan tanda PAD tapi belum critical limb ischemia
C2 Criticallimb ischemia

Klasifikasi texas modifikasi


ETIOLOGI
Manchester UK pada tahun 1999
•6,7% infeksi gangren diabetik disebabkan oleh
kuman gram positip aerob (Staphylococcus sp 30,4%, Streptococcus
sp23,65%)
•kuman gram negatip aerob 29,8% (Pseudomonas sp 20, 8%,
Proteus sp 9%)
•13,5% disebabkan oleh kuman anaerob(Bakterioides fragilis)

Leo dkk di tahun 2001


•Pseudomonas sp 28,69%,
•Proteus sp 16,52%, Klebsiella sp14,76%,
•Escherichia coli 13,04%,
•Enterobacter sp 12,17%,Staphylococcus sp 6,95%,
•Citrobacter sp 4,35%.
Pengelolaan Holistik/
Gangren Diabetik
faktor yang harus dikendalikan

Mechanical
control-Presure Metaboliccontrol Vascular control
control

Microbiological
Education Wound control control - infection
control control
Kontrol Metabolik
• Keadaan umum
• Kadar gula darah
• Penggunaan insulin
• nutrisi
Kontrol Vaskular
• Pengontrolan keadaan ulkus
• Modifikasi Faktor Risiko.
• Terapi Farmakologis
• Mengurangi atau menghilangkan faktor penyebab
• Optimalisasi suasana lingkungan luka dalam kondisi
lembab
• Dukungan kondisi klien atau host (nutrisi, kontrol DM,
kontrol faktor penyerta)
• Meningkatkan edukasi klien dan keluarga
• Perawatan luka diabetik, Mencuci luka
• Pengobatan
• Konservatif:
Perawatan luka
Antibiotika
Diagnosa Keperawatan

• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /


menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi
pembuluh darah.
• Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas.
• Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik
jaringan.
• Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada
luka.
• Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan
dengan tingginya kadar gula darah.
• Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakitnya.
• Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi
• Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk
salah satu anggota tubuh.

Anda mungkin juga menyukai