DEPARTEMEN PERTANIAN
2010
PENDAHULUAN
Jaminan Halal telah masuk sebagai persyaratan
perdagangan internasional yang diakui oleh World Trade
Organization (WTO), dan menjadi isu strategis yang perlu
disikapi oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk
beragama Islam
Pangan asal hewan segar adalah produk pertanian yang
memiliki risiko tinggi sebagai media penular penyakit
hewan ke manusia (penyakit zoonotik), maupun sebagai
pangan tidak halal yang disebabkan oleh cara berproduksi
atau terkontaminasi dengan bahan tidak halal pada saat
produksi
Komitmen Departemen Pertanian dalam melindungi
kesehatan dan ketentraman batin masyarakat dituangkan
dalam Undang-undang No. 18/2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan melalui penjaminan pangan asal
hewan yang beredar memenuhi persyaratan aman, sehat,
utuh, dan halal (ASUH)
Kondisi Pangan Asal Hewan yang Halal
Berjalannya sistem jaminan penyediaan Pangan Asal Hewan
(PAH) yang memenuhi persyaratan Aman, Sehat, Utuh dan
Halal (ASUH)
Terjaminnya ketentraman bathin masyarakat melalui
penyediaan PAH yang ASUH mengingat mayoritas
masyarakat Indonesia adalah beragama Islam
Dengan terlaksananya sistem sertifikasi dan pelabelan
produk halal, masyarakat dapat mengetahui/memilih PAH
yang halal melalui label produk
PAH yang beredar baik sebagai bahan baku maupun untuk
konsumsi langsung dapat selalu terjamin kehalalan dan
keamanannya, baik yang diproduksi dalam negeri maupun
yang berasal dari luar negeri
JAMINAN KEHALALAN PANGAN ASAL HEWAN
Diamanatkan dalam UU No. 18 tahun 2009 tentang
Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pasal 56: Kesehatan Masyarakat Veteriner merupakan
penyelenggaraan kesehatan hewan dalam bentuk
penjaminan keamanan, kesehatan, keutuhan, dan
kehalalan produk hewan
Pasal 58 ayat (1) mengamanatkan kepada Pemerintah
dan Pemerintah Daerah untuk menjamin agar pangan
asal hewan yang beredar di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia memenuhi persyaratan aman, sehat,
utuh, dan halal (ASUH)
Peternakan
Unit Usaha
(RPH/RPU, cold Sertifikat
storage)
Halal
PAH
ASUH
Sertifikat
Veteriner
Biosekuriti
Kesejahteraan Higiene &
Hewan Sanitasi
JAMINAN KEHALALAN . . . . .
Sasaran:
a. Tersedianya tenaga kerja Indonesia, khususnya juru
sembelih halal, yang trampil dan profesional .
b. Terjaminnya kehalalan karkas, daging, dan/atau jeroan
yang dimasukkan dari luar negeri ke Indonesia
c. Terjaminnya ketentraman batin masyarakat Indonesia
yang mengkonsumsi daging dan/atau jeroan asal luar
negeri
Skenario:
a. Penempatan juru sembelih halal Indonesia diprioritaskan
di RPH yang secara eksklusif atau mayoritas produknya
ditujukan untuk pangsa pasar Indonesia .
b. Di RPH dengan pangsa pasar Indonesia berada pada
urutan 10 besar
Posisi saat ini:
a. Mengembangkan modul dan kurikulum pelatihan yang
dikoordinasikan antara:
• Direktorat Kesmavet Ditjen Peternakan: aspek
higiene-sanitasi dan kesejahteraan hewan
• MUI: aspek kehalalan
• Badan SDM – Deptan: persyaratan pelatihan dan
standar kompetensi
• Depnakertrans: aspek ketenaga kerjaan
b. Sosialisasi kepada otoritas veteriner negara pengekspor
daging tentang rencana penempatan juru sembelih halal
Indonesia
KOORDINASI DEPTAN DAN LP POM MUI