Jawab :
Perkalian Titik (Dot Product) Perkalian titik dua buah vektor
antara A dan B atau dituliskan A .
B didefinisikan sebagai perkalian antara
vektor A dengan komponen vektor B yang
searah vektor A.pada gambar di atas,
komponen vektor B yang searah
vektor A adalah B cos α. Dari definisi
tersebut, secara matematis perkalian titik
antara vektor A dan B dapat dituliskan
dengan rumus atau persamaan sebagai
Keterangan: berikut:
α= sudut yang dibentuk oleh
A . B = AB cos α = |A||B| cos α
vektor A dan B dengan 0o ≤ α ≤ 180o
A= |A| besar vektor A
B= |B| besar vektor B
Perkalian Titik Pada Vektor Satuan
Perhatikan gambar di bawah, vektor satuan i, j, dan k merupakan vektor yang
saling tegak lurus satu sama lain dengan kata lain besar α = 90o dan nilai ketiga
vektor tersebut adalah 1. Maka hasil perkalian titik pada vektor satuan tersebut
adalah sebagai berikut:
i . i = j . j = k . k = 1.1 cos 0o = 1 (berhimpit)
. j = i . k = j . k = 1.1 cos 90o = 0 (tegak lurus)
Dengan menggunakan hasil perkalian titik pada vektor satuan di atas, kita dapat mencari hasil
perkalian titik suatu vektor yang dinyatakan dalam vektor satuan. misalkan terdapat dua vektor berikut
ini:
A = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk
Perkalian silang dua buah vektor antara A dan B atau dituliskan A x B didefinisikan sebagai
perkalian antara vektor A dengan komponen vektor B yang tegak lurus vektor A. pada gambar di
atas, komponen vektor B yang tegak lurus vektor A adalah B sin α. Dari definisi tersebut, secara
matematis perkalian silang antara vektor A dan B dapat dituliskan dengan rumus atau
persamaan sebagai berikut:
AxB=C
|A x B| = AB sin α
Keterangan:
α = sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B dengan 0o ≤ α ≤ 180o
C = vektor lain hasil perkalian silang antara vektor A dan B
|A x B|= besar vektor hasil perkalian silang antara vektor A dan B
Untuk lebih memahami tentang arah vektor hasil perkalian silang perhatikan tabel
penjelasan di bawah ini
Vektor v = (3,5) akan diproyeksikan terhadap vektor u = (6,1). Hasil dari proyeksi vektor tersebut adalah
sebuah vektor baru yang berhimpit di vektor u, misalnya dinamakan vektor w. Berdasarkan perhitungan
manual, maka vektor w = (138/37, 23/37). Jika digambarkan akan terlihat seperti gambar berikut :
Selanjutnya bagaimana jika vektor u tersebut diproyeksikan terhadap vektor v. Perhatikan gambar
hasil proyeksinya berikut:
Berdasarkan gambar, definisi dan uraian di atas dapat kita ketahui bahwa ruas garis berarah BC dan AD
dapat disebut sebagai vektor juga, sehingga vektor tersebut tegak lurus dengan masing-masing tempat
vektor semula akan diproyeksikan, maka dapat dikatakan vektor-vektor tersebut adalah vektor yang
orthogonal.
Proyeksi orthogonal vektor
Proyeksi vektor ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah
vektor ‘bayangan’ nya , yaitu vektor c , dengan :
Proyeksi skalar ortogonal
Proyeksi skalar ortogonal a pada vektor b hasilnya adalah panjang (
modulus ) dari vektor ‘bayangan’ nya yaitu c , dengan :
PENGAPLIKASIAN VEKTOR PADA BANGUNAN