Anda di halaman 1dari 13

KMB 2

INFEKSI SALURAN KEMIH KELOMPOK 3


(ISK)

Oleh:
NUR INTAN ANA SOFIAN
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infasi DEFINISI
mikroorganisme pada saluran kemih.
(Nian Afrian, 2017)
KLASIFIKASI ISK

Kandung Uretra Ginjal


kemih (sistitis) (uretritis) (pielonefritis)

1 2 3

Sistitis (inflamasi saluran Uretritis adalah suatu infeksi yang Pielonefritis infeksi traktus urinarius
kemih) yang paling sering menyebar naik yang digolongkan merupakan infeksi bakteri pada ginjal,
disebabkan oleh menyebarnya sebagai gonoreal atau non gonoreal. tubulus dan jaringan intertisial dari
infeksi dari uretra. Hal ini Uretritis gonoreal disebabkan oleh dalam satu atau dua ginjal.
dapat disebabkan oleh aliran niesseria gonorhoeae dan ditularkan
balik urin dari uretra kedalam melalui kontak seksual. Uretritis non ISK pada usia lanjut dibedakan
kandung kemih. gonorea adalah uretritis yang tidak menjadi 2:
berhubungan dengan niesseria • ISK uncomplicated
gonorhoeae disebabkan oleh klamidia • ISK complicated
frakomatik.
(Nian Afrian, 2017)
Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK,
antara lain:

Etiologi Pseudemonas, proteus, klebsiella: penyebab ISK


ISK complicated

Escherichia coli: 90% penyebab ISK uncomplicated

Enterobacter, staphyloccoccus epidemidis, dll

(Nian Afrian, 2017)


patofisiologi

1 2 3

Penyebaran endogen yaitu Dua jalur utama terjadinya


Masuknya mikroorganisme
kontak langsung dari tempat ISK ialah, hematogen dan
kedalam saluran kemih
infeksi terdekat, hematogen, asending, tetapi dari dua cara
dapat melalui
limfogen, eksogen, sebagai ini asendinglah yang paling
akibat dari pemakaina alat sering terjadi
beripa kateter, atau sistoskopi

(Nian Afrian, 2017)


Manifestasi klinis
Mukosa memerah dan edema, adanya
ulserasi pada uretra, adanya rasa gatal yang
menggelitik, adanya nanah awal miksi,
kesulitan untuk memulai miksi,nyeri pada
bagian abdomen Disuria (nyeri waktu berkemih), peningkatan
Uretritis biasanya
frekuensi berkemih, perasaan ingin berkemih,
memperlihatkan
adanya sel-sel darah putih dalam urin, nyeri
gejala punggung bawah, demam yang disertai adanya
darah dalam urin.

Pielonefritis akut Sistilis biasanya


biasanya memperlihatkan
memperlihatkan gejala
gejala

Demam , menggigil, nyeri pinggang, disuria


(nyeri waktu berkemih).
(Nian Afrian, 2017)
Penatalaksanaan
Terapi antibiotik diberikan sesuai hasil kultur dan
sensitivitas urin
90%

80%
Pemberian cairan, pemberian analgetik

60%
Sistoskopi
45%

Pasien dengan pielonefritis akut harus diberikan terapi


30%
antibiotik parenteral serta pemeriksaan lanjut. Bila
gejalanya tidak berkurang, dilakukan USG ginjal untuk
mengetahui apakah terdapat obstruksi

Intervensi pembedahan jika terjadi obstruksi

(Nian Afrian, 2017)


(Nian Afrian, 2017)

PEMERIKSAAN 01
Urinarilis
DIAGNOSTIK 80%
• Leukosuria atau piuria: terdapat > 5/lpb sedimen
air kemih
• Hematuria: 5-10 eritrosit/lpb sedimen air kemih

02
Bakteriologis
• Mikroskopis
60% • Biakan bakteri: 102-103 organisme koliform/ml
urin plus piuria
• Tes kimiawi: tes reduksi giess nitrate berupa
perubahan warna pada uji ph.

03
Radiografi
• Urografi ekskretori
40% • Sistoskopi
• Pielografi intravena (IVP)
Komplikasi ISK

Pembentukan
absesginjal atau
Prostatitis Struktura uretra perirenal

Epididimis Sumbatan pada


vasoepididinal Gagal ginjal

(Nian Afrian, 2017)


Diagnosis 01

Keperawatan Dx
Gangguan eliminasi urine berhubungan
dengan infeksi saluran kemih

02
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi
Dx dan infeksi uretra

03
Hipertermia berhubungan dengan proses
Dx penyakit
Intervensi
Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan infeksi saluran kemih

Intervensi:

a. Identivikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine


b. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
c. Monitor eliminasi urine (mis, frekuensi, konsistensi, aroma, volume dan warna)
d. Catat waktu-waktu haluaran berkemih
e. Batasi asupan cairan
f. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
g. Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
h. Anjurkan minum yang cukup
i. Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
j. Kolaborasi pemberian obat supositorial uretra

(PPNI, 2018)
Sempat mauki
bertanya?
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai