TEGANGAN TEGANGAN
TARIK TEKAN
Bila sepasang gaya tarik aksial menarik suatu b Bila sepasang gaya tekan aksial mendorong suatu
atang,dan akibatnya batang ini cenderung batang, akibatnya batang ini cenderung untuk
menjadi meregang atau bertambah panjang. memperpendek atau menekan batang tersebut.
Maka gaya tarik aksial tersebut menghasilkan Maka gaya tarik aksial tersebut menghasilkan
tegangan tarik pada batang di suatu bidang tegangan tekan pada batang di suatu bidang yang
yang terletak tegak lurus atau normal terhadap terletak tegak lurus atau normal terhadap
sumbunya sumbunya.
REGANGAN
NORMAL
Semua bagian bahan yang mengalami
Regangan merupakan perubahan
gaya-gaya luar, dan selanjutnya
bentuk per satuan panjang pada
tegangan internal akan mengalami
suatubatang.
perubahan bentuk (regangan).
Regangan Tekan
Regangan Tarik
(Compressive
(Tensile Strain)
Strain)
Dimana :
τ = tegangan geser;
F = gaya yang diterapkan;
A = luas cross-sectional bahan dengan luas paralel dengan vektor
gaya yang diterapkan
TEGANGAN GESER MURNI
Merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang mengalami korosi membentuk
karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektro
kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang
terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat
sebagai berikut
Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Oleh
sebab itu, karat disebut juga dengan autokatalis. Mekanisme terjadinya korosi adalah logam
besi yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi oleh ion Fe2+.
Ion ini larut dalam tetesan air. Tempat terjadinya reaksi oksidasi di salah satu ujung tetesan air
ini disebut anode. elektron yang terbentuk bergerak dari anode ke katode melalui
logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan air. Ujung
tetesan air tempat terjadinya reaksi reduksi ini disebut Katode. Sebagian oksigen dari udara
larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadiFe3+ yang membentuk karat besi
(Fe2O3.H2O)
KOROSIF
Berdasarkan nilai potensial rekayasa, besi merupakan logam yang mudah menembus
korosi. Logam-logam lain yang mempunyai nilai potensial electrode lebih besar dari 0,4 V
akan sulit mengalami korosi, sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan E o
Reaksi < 0 (negative) ketika kontak dengan oksigen diudara
TEGANGAN DAN REGANGAN
PADA BALOK
Balok adalah batang yang dominan memikul beban-beban yang bekerja arah transversal.
Akibat beban ini, balok akan mengalami deformasi yang berupa lengkungan atau lenturan
yang menimbulkan regangan dan tegangan. Dalam pembahasan akan dibatasi terlebih
dahulu bahwa balok hanya menerima lentur murni (pure bending), batang lurus dan
pnsmatis. Lentur murni terjadi pada balok dengan momen lentur konstan (dM/dx=0) dan
tanpa gaya normal. Contoh balok yang mengalami lentur murni diperlihatkan pada Gambar
4.1. Pada Gambar 4. 1.(a) lentur murni terjadi pada balok bagian tengah (di antara beban-
beban P), sedangkan pada Gambar 4.1 .(b) lentur murni terjadi pada seluruh bentang balok.
Sekarang ditinjau sebuah balok yang dibebani momen lentur pada kedua ujungnya (lihat Gambar 4.2).
Mula-mula sumbu memanjang balok benmpit dengan sumbu x (positif, kekanan). Setelah diben momen-
momen ini, balok akan melendut kebawah. Sumbu y melalui ujung balok sebelah kiri dan positif arahnya
kebawah. Untuk pembahasan selanjutnya, penampang balok dianggap bersifat simetri terhadap sumbu y
dan momen bekerja pada bidang xy, sehingga kelengkungan balok hanya terjadi pada bidang xy saja.
Bidang normal akan tetap rata baik sebelum maupun setelah balok
mengalami deformasi
Lingkaran Mohr ini sangat berguna dalam analisis tegangan, karena dapat
memberikan beragam informasi tegangan normal dan tegangan geser yang
bekerja pada setiap bidang dari suatu elemen
Persamaan-persamaan transformasi untuk tegangan
bidang dapat dituliskan kembali menjadi :