Anda di halaman 1dari 36

RAHMI, DRA.,Apt.

,Mkes
ANALIS OBAT DAN MAKANAN
SEKSI KEFARMASIAN, BIDANG SDK
DINAS KESEHATAN PROV. JATIM
amyrahmi08@gmail.com
MANAGEMEN PENGELOLAAN
VAKSIN DI PUSKESMAS

DISAMPAIKAN PADA
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN OBAT DENGAN
MANAJEMEN E-LOGISTIK DI INSTALASI FARMASI

KABUPATEN LAMONGAN
14 NOVEMBER 2019
Pendahuluan
 Banyak komoditi (produk) di simpan pada
suhu rendah (dingin) agar dapat tetap
segar/awet
STORAGE PARADIGM : THE COLDER THE BETTER
Kepekaan vaksin terhadap suhu

Most sensitive to heat


Oral Polio Vaccine
(Heat Sensitive Vaccine)
Most sensitive to cold
TT , DT , Td, HepB
(Freeze Sensitive Vaccine)
KERUSAKAN VAKSIN
PADA SUHU
DIBAWAH 0˚C

Hep B - 0,5o C Maks ½ jam

DPT, TT & DT - 5°C s/d –10oC Maks 1,5 – 2 jam

(Thermostability of Vaccines, WHO, 1998)


STABILITAS VAKSIN DILUAR
RANTAI DINGIN
*JANGAN DIJADIKAN ACUAN

KATEGORI + 37°C + 25°C +5°C

Polio 2 hari NA* 225 hari

DPT 14 hari 90 hari > 3 thn

Hep B & TT 30 hari 193 hari > 4 thn

Campak & BCG 7 hari 45 hari > 2 thn

(Thermo stability of Vaccines, WHO, 1998)


HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 PENGARUH SUHU  dapat menurunkan potensi


vaksin, apabila disimpan pada suhu yang tidak
sesuai

 PENGARUH SINAR MATAHARI  usahakan agar


vaksin tidak terkena sinar matahari langsung,
terutama untuk vaksin BCG

 PENGARUH KELEMBABAN  kelembaban sangat


kecil pengaruhnya apabila kemasannya sudah
baik, misalkan menggunakan ampul atau botol
yang tertutup kedap
Jaminan rantai dingin vaksin

Cold Chain delivery system


RANTAI PENGIRIMAN VAKSIN
 SEKTOR PEMERINTAH

BIO FARMA
DINKES
PROPINSI

PUSKESMAS

DINKES
KABUPATEN
RANTAI PENGIRIMAN VAKSIN
 SEKTOR SWASTA

DISTRIBUTOR

BIO FARMA

RUMAH SAKIT/APOTIK/DOKTER
Cold Chain Delivery Process

Sumber : http://coldchain.cc
RANTAI PENGIRIMAN VAKSIN

EKSPORT DOMESTIK
PEMERINTAH SWASTA

DEPKES / PPOM

EVM / CDOB
• Kondisi tempat penyimpanan memenuhi syarat
• Vaksin disimpan pada suhu sesuai yang direkomendasikan
 Kapasitas penyimpanan mencukupi
 Standar bangunan, peralatan & transportasi sesuai fungsi yang diperlukan
 Manajemen persediaan stock efektif
ISSUE  Pemeliharaan rutin (peralatan, bangunan)
 Pengiriman vaksin sesuai dengan ketentuan
 Tidak ada gangguan dalam pengiriman
 SOP & Staf terlatih untuk menjalankan prosedur
 Cukup tenaga & biaya pengelolaan cold chain
ISSUE

SARANA UTAMA SARANA PENUNJANG SDM

TEMPAT PENYIMPANAN
RECORDER SUHU
(COLD ROOM/FREEZER ROOM) PENDIDIKAN

BANGUNAN
KALIBRASI
(PEST CONTROL/K3/APAR) PENGALAMAN

KENDARAAN/TRANSPORTASI ADMINISTRASI (KOMPUTER)

ACTION

- INVESTASI
- SOP / GUIDELINES
- MAINTENANCE COST
- PELATIHAN / TRAINING
- REGENERASI
Walk-in freezers
 Mempertahankan suhu
sekitar – 20 C
 mis. Oral Polio Vaccine (OPV)
 Dilengkapi :
 condensing and evaporating
unit
 Control panel
 Temperature recorder
 Alarm system
 Back-up generator biasanya
terpasang
Walk-in coldrooms
 Mempertahankan suhu 2 – 8oC
(tergantung specifikasi produk)
 mis. : DTP, TT
 Dilengkapi :
 Condensing and evaporating unit
 Control panel
 Temperature recorder
 Alarm system
 Back-up generator biasanya
terpasang
Deep Freezers
 Mempertahankan suhu -15 to -25 oC
 mis. Oral Polio Vaccine
 Untuk membuat ice packs
Cold Box
Transportasi
 Transportasi khusus untuk
jarak jauh lazimnya
menggunakan “mobil
dingin” (mobil yang
dilengkapi dengan sistem
pendinginan)
 Kehandalan “mobil dingin”
harus di uji : VALIDASI
Transportasi
 Transportasi lintas pulau,
negara memerlukan pesawat
udara
 Perlu “forwarder” yang
berpengalaman/terkualifikasi
dalam penanganan cold chain.
Vaccine Carriers
Contoh pemantau suhu
coldroom/freezer
MULTILOG
RECORDER TEMPERATURE

CAT : Perlu Kalibrasi & Alarm


Integrasi pemantauan suhu
coldroom/freezer
Sentral Monitor
ALARM  BEL & LAMPU

Area Manufaktur Area Penyimpanan


BEBERAPA JENIS ALAT PEMANTAU SUHU
 Muller Thermometer
 paparan panas & dingin
 Min-max thermometer
 paparan panas & dingin
 VCCM (vaccine cold chain monitor)
 paparan panas
 VVM (vaccine vial monitor)
 paparan panas
 Freeze - Tag
 paparan dingin
 Fridge – tag
 paparan panas & dingin
 TTM (tiny talk monitor)
 paparan panas & dingin
 Multi log
 paparan panas & dingin
 Q-Tag 2+
 paparan panas & dingin
VVM (Vaccine Vial Monitor)
VVM - The Clock
The Continuous Process

Perubahan
pada VVM
Field Use Example

Inner square is As time passes: inner


lighter than outer square is still lighter than
ring outer ring

Discard Point! Inner


square matches the Beyond discard point!
colour of outer ring Inner square is darker
than outer ring.
PEMBEKUAN PADA PENYIMPANAN
1. Kesalahan pada peralatan
 Thermostat pada lemari es yang tidak berfungsi
dengan benar
 Thermometer pengukur suhu pada lemari es tidak
valid
2. Ketidak tahuan petugas (human error)
 Paradigma petugas bahwa penyimpanan lebih
dingin akan lebih baik
 Sering merubah posisi thermostat
 Petugas Baru yang tidak tahu cara menangani
vaksin (penyimpanan dan pengiriman)
 Penyimpanan vaksin yang padat sehingga tidak
mempunyai ruang sirkulasi
 Bunga Es 

Terlalu Padat
MENCEGAH PEMBEKUAN VAKSIN
LEMARI ES DENGAN BUKA ATAS
 Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B,
DTP-HB) jauh dari evaporator
 Beri jarak 1-2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara
 Letakkan termometer dan Freeze Tag® di antara kotak vaksin yang
peka pembekuan

LEMARI ES RUMAH TANGGA (tidak direkomendasikan)


 Selalu letakkan vaksin yang peka pembekuan (DTP, TT, DT, Hep B,
DTP-HB) jauh dari evaporator
 Jangan letakkan vaksin di pintu
 Beri jarak 1-2 cm antar kotak vaksin untuk sirkulasi udara
 Letakkan termometer dan Freeze Tag® di antara kotak vaksin yang
peka pembekuan
 Selalu letakkan botol berisi air (cool pack) di bagian bawah lemari
es

SOP
PEMELIHARAAN LEMARI ES / CHILLER / FREEZER
PERAWATAN HARIAN
1. Periksa dan catat suhu lemari es tiga kali sehari ;
pagi, siang dan sore.
2. Periksa kondisi Freeze Tag®.
3. Hindarkan seringnya buka-tutup pada lemari es.
4. Posisi thermostart jangan dirubah apabila suhu sudah stabil antara
+2 s.d. +8°C pada lemari es atau -15 s.d. -25°C pada freezer.

PERAWATAN MINGGUAN
1. Periksa ketebalan bunga es pada dinding bagian dalam lemari es.
2. Bersihkan bagian luar lemari es untuk menghindari karat.
3. Periksa steker listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor.

PERAWATAN BULANAN
1. Bersihkan bagian dalam lemari es.
2. Periksa kerapatan karet pintu.
3. Periksa engsel pintu, bila perlu beri pelumas. SOP
4. Bersihkan karet pintu, bila perlu beri bedak.
PENCAIRAN BUNGA ES

 Dilakukan apabila ketebalan bunga es SOP


mencapai 0,5 cm.
 Pindahkan vaksin kedalam kotak vaksin atau
lemari es lain.
 Cabut stop kontak lemari es / freezer (jangan
mematikan lemari es/ freezer dengan memutar
termostat).
 Selama pencairan bunga es, pintu lemari es/freezer
harus tetap terbuka.
 Biarkan posisi tersebut sampai bunga es mencair
semuanya. Pencairan dapat dipercepat dengan
menyiramkan air hangat kedalam lemari es. Jangan
menggunakan pisau atau benda tajam lainnya untuk
mencongkel bunga es. Setelah cair kemudian
bersihkan embun/ air yang menempel pada dinding
bagian dalam lemari es.
PENANGANAN VAKSIN BILA LISTRIK PADAM
SOP
 Hidupkan generator
Apabila Geberator belum ada maka lakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
 Jangan membuka pintu lemari es/ freezer.
 Periksa termometer, pastikan suhu masih
diantara +2° – +8°C untuk lemari es (CHILLER)
atau -15 – -25°C untuk freezer.
 Apabila suhu lemari es / CHILLER mendekati
+8°C, masukkan Coolpack secukupnya .
 Apabila suhu freezer mendekati -15°C
masukkan Coldpack secukupnya.
 Tindakan ini hanya berlaku 2 x 24 jam dan kirim
vaksin ke tempat lain apabila melampaui
batas waktu.

Anda mungkin juga menyukai