Anda di halaman 1dari 29

GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI

A. Soraya Tenri uleng


Sasaran belajar :
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat mampu menjelaskan tentang
gangguan afektif tipe depresi

 Sasaran pembelajaran :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
gangguan depresi
2. Mahasiswa mampu membedakan gangguan
afektif tipe depresi dgn gangguan afektif tipe
mania
3. Mahasiswa mampu menjelaskan epidemologi
gangguan depresi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan gejala klinik
gangguan depresi
5. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi pada
gangguan depresi
6 Mahasiwa mampu menjelaskan derajat
keparahan pada gangguan depresi
7. Mahasiswa mampu membuat diagnosis
gangguan jiwa depresi menurut PPDGJ III
8. Mahasiswa mampu menjelaskan
Penatalaksaaan pada gangguan depresi
pendahuluan
 Mood / afek adalah suasana emosional
yang disadari serta satu rangkaian
kesatuan normal dari sedih atau gembira.
 Gangguan Mood /afektif adalah
kharateristik dengan perasaan abnormal
dari depresi atau euforia disertai gejala
psikotik pada kasus-kasus yang berat
Epidemologi
 Depresi merupakan problem kesehatan
masyarakat yang serius
 WHO : urutan ke 4 penyakit di dunia
 Wanita : Pria 20 % : 12%
 Depresi berat : 15 % meninggal karena bunuh diri
20% - 40 % pernah melakukan
percobaan bunuh diri
80 % ide bunuh diri
• Depresi ditemukan pada penyakit fisik
30 % - 40% penderita stroke rawat inap
Bentuk gangguan
Dikenal ada dua bentuk gangguan mood yi :
1.Episode Depresi
2.Episode Mania
Kedua bentuk ini merupakan kelanjutan dari
keadaan normal ke bentuk patologik
Gambaran Klinis Depresi
Gambaran Emosi
- Mood depresi,
sedih,murung
- Anhedonia, kehilangan
minat.
- Kehilangan semangat.
- Menarik diri dari
hubungan
interpersonal
- Preokupasi dengan
Kematian
 Gambaran Kognitif
- Otokritik, perasaan tak
berharga, bersalah
- Pesimis, tak ada harapan,
putus asa, berpikir
tentang kematian
- Perhatian mudah teralih,
konsentrasi buruk.
- keluhan somatik
- gang. waham & halusinasi
- mimpi buruk
 Gambaran Vegetatif :

- Lesu, tidak ada


tenaga.
- insomnia atau
hipersomnia.
- Anoreksia
- Penurunan atau
penambahan BB
- Retardasi atau agitasi
psikomotorik
- Libido menurun
Etiologi
 Biologik ditunjukkan oleh :

a. Hormonal
pada depresi terjadi hiperaktivitas aksis
hipotalamus-hipofise- adrenal menyebabkan
peningkatan sekresi hormon cortisol,
penurunan pelepasan hormon TSH
b. Kimiawi (neurotransmitter)
Pada depresi terjadi penurunan biogenik
amine (norepinefrin, Serotonin,dopamin)

 Herediter :
a. Angka depresi pada anggota keluarga dgn
gangguan depresi lebih tinggi dari dari populasi
umum.
b.Resiko depresi pada saudara kandung
penderita depresi 3 kali lebih sering dibanding
populasi umum
Etiologi
 Psikososial
Teori Kognitif
Aaron Beck menyatakan bahwa pada
depresi terjadi distorsi persepsi (”trias
kognitif”) yaitu :
(a) pandangan negatif terhadap diri sendiri
(b) interpretasi negatif dari pengalaman
hidup
(c) pandangan negatif terhadap masa depan
DIAGNOSIS DEPRESI (PPDGJ III)
 DIBEDAKAN MENURUT :
1. EPISODE TUNGGAL, BERULANG ATAU
MULTIPEL, LAMA (MENETAP)
2. DERAJAT ATAU TARAF KEPARAHAN :
RINGAN, SEDANG, BERAT TANPA ATAU
DGN GEJALA PSIKOTIK
3. DGN ATAU TANPA GEJALA SOMATIK
(MELANKOLIK)
EPISODE DEPRESIF

 MENURUT DERAJAT KEPARAHANNYA

1. EPISODE DEPRESI RINGAN


2. EPISODE DEPRESI SEDANG
3. EPISODE DEPRESI BERAT TANPA
GEJALA PSIKOTIK
4. EPISODE DEPRESI BERAT DGN
GEJALA PSIKOTIK
 Gejala Utama:
a. SUASANA PERASAAN YG DEPRESIF/
MENURUN
b. KEHILANGAN MINAT & GEMBIRAAN
TERHDP HAL2 YG SEBELUMNYA
DIGEMARI
c. BERKURANGNYA ENERGI YG BERDAMPAK
SBG MUDAH MENJADI LELAH &
BERKURANGNYA AKTIVITAS
 Gejala Tambahan
a.KONSENTRASI & PERHATIAN BERKURANG
b.KEPERCAYAAN & HARGA DIRI BERKURANG
c.GAGASAN TENTANG PERASAAN BERSALAH
& TDK BERGUNA (JUGA ADA PD JENIS
YG RINGAN)
d.PANDANGAN MASA DEPAN YG SURAM &
PESIMISTIS
e.GAGASAN ATAU PERBUATAN MEMBAHAYAKAN
DIRI ATAU BUNUH DIRI
f.TIDUR TERGANGGU
g.NAFSU MAKAN BERKURANG
 GEJALA SOMATIK
a. BERKURANGNYA KEGIATAN
b. CAPEK ATAU LELAH
c. BANGUN PAGI LEBIH AWAL 2 JAM
ATAU LEBIH DARI PD BIASANYA
d. LEBIH PARAH PD PAGI HARI,
BIASANYA DILAPORKAN SBG RETARDASI
ATAU AGITASI PSIKOMOTOR
e. BERKURANG ATAU HILANGNYA NAFSU
MAKAN
f. PENURUNAN BERAT BADAN (SERING
DITENTUKAN SBG 5% ATAU LEBIH DARI
BERAT BADAN BLN TERAKHIR)
g. KEHILANGAN LIBIDO SECARA MENYOLOK
 LAMANYA 2 MINGGU, BISA KURANG JIKA GEJALA
LUAR BIASA BERATNYA & BERLANGSUNG CEPAT

 PD BEBERAPA KASUS, SUASANA PERASAAN


DEPRESIF SEAKAN2 TERTUTUPI OLEH
IRRITABILITAS, MINUM ALKOHOL BERLEBIHAN,
HISTRIONIK, EKSASERBASI GEJALA FOBIK /
OBSESIF → DEPRESI TERSELUBUNG

 PD REMAJA YG MENONJOL : ANSIETAS &


KEGELISAHAN / AGITASI
1. EPISODE DEPRESI RINGAN

PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. PALING KURANG 2 GEJALA YG utama
DITAMBAH SEDIKITNYA 2 GEJALA
tambahan
TETAPI TDK BOLEH SATUPUN
DIANTARANYA BERSIFAT BERAT

2. SEKURANG2NYA SUDAH 2 MINGGU

3. AGAK SUKAR MENERUSKAN PEKERJAAN


BIASA & KEGIATAN SOSIAL, NAMUN TAK
BERHENTI BERFUNGSI SAMA SEKALI
2. EPISODE DEPRESI SEDANG

PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. PALING KURANG 2 DARI 3 GEJALA
YG utama DITAMBAH 3 ATAU
SEBAIKNYA 4 DARI GEJALA LAIN YG
LAZIM, MUNGKIN BEBERAPA
DIANTARANYA TAMPIL CUKUP
MENONJOL
2. SEKURANG-KURANGNYA SDH 2 MINGGU
3. SDH CUKUP NYATA SULIT MELAKUKAN
PEKERJAAN, URUSAN RUMAH TANGGA
& KEGIATAN SOSIAL
3. EPISODE DERPESI BERAT TANPA
GEJALA PSIKOTIK

PEDOMAN DIAGNOSTIK
 SEMUA 3 GEJALA utama HRS ADA
DITAMBAH SEDIKITNYA 4 GEJALA LAIN
YG LAZIM & BBRP DIANTARANYA
SIFATNYA SANGAT BERAT
 SEKURANG-KURANGNYA SDH 2 MINGGU
 TDK MUNGKIN MAMPU MELAKUKAN
PEKERJAAN, URUSAN RUMAH TANGGA &
KEGIATAN SOSIAL ATAU SANGAT
TERBATAS
4. EPISODE DEP BERAT DGN GEJALA
PSIKOTIK

PEDOMAN DIAGNOSTIK
1. MEMENUHI KRITERIA EPISODE
DEPRESI BERAT
2. WAHAM (DOSA, KEMISKINAN ATAU
MALAPETAKA)
3. HALUSINASI (AUDOTORIK,
OLFAKTORIK)
4. RETARDASI PSIKOMOTOOR(STUPOR)
PENATALAKSANAAN
 Farmakologi
- Antidepresan : SSRI, Trisiklik, Tetrasiklik.
MAOI-reversible
 Psikologik dgn Psikoterapi :
Psikoterapi suportif
psikoterapi kognitif
 ECT
Antidepresan
Psikoterapi kognitif dan prilaku
Electrokonvulsi terapi (ECT)
Kesimpulan
• Gangguan depresi adalah gangguan suasana
perasaan (afektif) yg ditandai adanya simptom
emosi, kognitif dan vegetatif
• Who : Gangguan depresi menduduki peringkat
ke 4 penyakit didunia.
• Angka bunuh diri pada gangguan depresi cukup
tinggi.
• Etiologi dari gangguan depresi adalah faktor
biologi, faktor herediter dan faktor psikososial
Kesimpulan
 Diagnosis gangguan depresi dapat ditegakkan
menurut PPDGJ III & DSM V
 Penatalaksanaan gangguan depresi dapat
dilakukan dengan penggunaan Anti depresan,
Psikoterapi dan Electrokonvulsi terapi (ECT)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai