Anda di halaman 1dari 27

Ujan Mas, 15 Agustus 2019

Ahmad Saibul Wapa


Pps. Kepala BPJS Kabupaten Kepahiang

1
AGENDA

1 Pendahuluan

2 Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2018 tentang


Jaminan Kesehatan

3 Manfaat Dan Pelayanan

2
Pendahuluan

3
LANDASAN HUKUM PROGRAM JKN-KIS

UU No.40 Tahun 2004 tentang


01 Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional

UU No.24 Thn 2011 tentang


02 Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial

PP No. 86 Thn 2013


03 PP No.87 Thn 2013

PerPres No. 12 Thn 2013


PerPres No. 111 Thn 2013
PerPres No.19 Thn 2016
04
PerPres No.28 Thn 2016
PerPres No.82 Thn 2018
tentanga Jaminan Kesehatan

Setiap penduduk Indonesia


wajib ikut serta dalam
Program Jaminan
Kesehatan
4
3 Azas 5 Program 9 Prinsip
 Kegotong-royongan;
 Nirlaba;
 Keterbukaan;
 Kehati-hatian;
Kemanuasiaan Jaminan Kesehatan
 Akuntabilitas;
Manfaat Jaminan  Portabilitas;
Keadilan sosial Kecelakaan Kerja  Kepesertaan bersifat wajib;
 Amanat
bagi seluruh Jaminan Hari Tua
 Hasil pengelolaan dana
rakyat Jaminan Pensiun jaminan sosial dipergunakan
Indonesia Jaminan Kematian
seluruhnya untuk
 Pengembangan program dan
untuk sebesar-besar
kepentingan peserta.
6
Gotong Royong dalam Program JKN-KIS

7
2 Peraturan Presiden No. 82 Tahun
2018 tentang Jaminan Kesehatan

8
KEPESERTAAN JKN-KIS

Pasal 2, 4 dan 12
A Pekerja Penerima Upah (PPU) Perpres 82/2018

Bukan dan Anggota Keluarganya


Penerima
Bantuan B Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
Iuran (PBI) dan Anggota Keluarganya

C Bukan Pekerja (BP) dan Anggota Keluarganya

A Penerima
Peserta Bantuan Iuran
Jaminan
Kesehatan B Bukan Penerima
Bantuan Iuran

Penduduk yang belum terdaftar sebagai Peserta Jaminan Kesehatan


dapat didaftarkan pada BPJS Kesehatan oleh Pemerintah Daerah
provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten /kota.

9
PENDAFTARAN SUAMI ISTRI BEKERJA

Pasal 14:
(1) Dalam hal pasangan suami istri yang masing – masing
merupakan Pekerja, maka keduanya wajib di daftarkan
sebagai Peserta PPU oleh masing-masing pemberi kerja
dan membayar iuran.
(2) Suami, istri dan anak dari Peserta PPU sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berhak memilih kelas perawatan
tertinggi.

10
PERUBAHAN STATUS KEPESERTAAN

Pasal 20 ayat:
(1) Status kepesertaan dapat berubah untuk menjamin keberlanjutan
kepesertaan.
(2) Perubahan status kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak menghapuskan kewajiban Peserta, Pemberi Kerja, atau
Pemerintah Daerah untuk melunasi tunggakan Iuran.
(3) Kewajiban Peserta, Pemberi Kerja, atau Pemerintah Daerah untuk
melunasi tunggakan Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan paling lama 6 (enam) bulan sejak status kepesertaan
berubah.
(4) Perubahan status kepesertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tetap mewajibkan Peserta untuk mendaftarkan diri dan/atau anggota
keluarganya ke jenis kepesertaan yang baru
(5) Kewajiban membayar tunggakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak mengakibatkan terputusnya Manfaat Jaminan Kesehatan

11
PENGGANTIAN FKTP

Pasal 7:
(1) Peserta dapat mengganti FKTP tempat Peserta terdaftar setelah jangka
waktu 3 (tiga) bulan
(2) Penggantian FKTP oleh Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan dengan
kondisi sebagai berikut:
a. Peserta pindah domisili dalam jangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan
setelah terdaftar di FKTP awal, yang dibuktikan dengan surat
keterangan domisili; atau
b. Peserta dalam penungasan dinas atau pelatihan dalam jangka waktu
kurang dari 3 bulan, yang dibuktikan dengan surat keterangan
penugasan atau pelatihan
(3) Penggantian FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) mulai
berlaku sejak tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya

12
KETENTUAN BAYI BARU LAHIR

Bayi baru lahir dari Peserta Jaminan Peserta yang tidak mendaftarkan bayi
Kesehatan wajib didaftarkan kepada BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kesehatan paling lama 28 (dua puluh dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
delapan) hari sejak dilahirkan. peraturan perundang-undangan.

Pasal 16 ayat (1) dan


ayat (2), Pasal 28 ayat (6)
dan Pasal 46 ayat (5)

Iuran bagi bayi baru lahir dibayarkan oleh Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana
Peserta atau pihak lain atas nama Peserta dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi
pada saat mendaftar paling lama 28 (dua bayi baru lahir dari Peserta paling lama 28
puluh delapan) hari sejak dilahirkan. (dua puluh delapan) hari sejak dilahirkan.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu kandung yang


terdaftar sebagai Peserta PBI Jaminan Kesehatan Bayi yang dilahirkan bukan dari Peserta JKN,
secara otomatis ditetapkan sebagai Peserta PBI maka berlaku ketentuan pendaftaran Peserta
Jaminan Kesehatan sesuai dengan ketentuan PBPU dan BP (14 hari)
peraturan perundang- undangan.

13
BESARAN IURAN

Rp 80.000/Org/Bln IURAN PBI DAN


PENDUDUK YANG
DIDAFTARKAN OLEH
PEMERINTAH
Rp 51.000/Org/Bln DAERAH

Rp 25.500/Org/Bln

IURAN PBPU
DAN BP

Pasal 34 Perpres 82/2018 Pasal 29 Perpres 82/2018

Besaran Iuran ditinjau paling lama 2 (dua) tahun sekali.


Pasal 38 ayat (1) Perpres 82/2018

14
BESARAN IURAN

Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 33


BUMN, BUMD, BUMS
Perpres 82 Tahun 2018

Pejabat Negara, PNS, Prajurit/Polri, pimpinan


Pekerja dan anggota DPRD
Gaji Pokok + Tunjangan keluarga

Pejabat Negara, PNS, Kepala&Perangkat Desa, PPNPN


Prajurit/Polri, pimpinan dan
Penghasilan tetap
anggota DPRD,
Kepala&Perangkat Desa, PPNPN Maks Rp. 8.000.000,- / Min UMK atau UMP

Pemberi
Kerja BUMN, BUMD, BUMS
3% Pemberi Kerja Gaji Pokok + Tunjangan tetap
Maks Rp. 8.000.000,- / Min UMK atau UMP
2% Pekerja
Menanggung Peserta dan
4 Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga lainnya 1%
atau PBPU

15
DENDA LAYANAN

Pasal 42
Perpres 82/2018

2,5% dari perkiraan biaya paket INA CBG


berdasarkan diagnosa dan prosedur
awal untuk setiap bulan tertunggak

jumlah bulan tertunggak paling


banyak 12 (dua belas) bulan

besar denda paling tinggi


Rp30.000.000,00

dikecualikan untuk Peserta PBI, Peserta yang


didaftarkan oleh Pemerintah Daerah, dan Peserta
yang tidak mampu

16
3 Manfaat Dan Pelayanan

17
ALUR PELAYANAN KESEHATAN

Peserta mengalami
Sakit

Faskes Primer

Puskesmas, Rujuk / Program


Klinik dan Dokter Rujuk Balik
Praktek
Perorangan Rujukan Sesuai
yang Bekerja Indikasi Medis
Sama dengan
BPJS Kesehatan • Poli
Spesialis
IGD • FKTL/
Gawat Darurat/ Emergency
Rumah
Sakit

18
MANFAAT PELAYANAN TINGKAT PERTAMA
• Puskesmas, Dokter praktek perorangan, Klinik, RS kelas
Rawat jalan D Pratama
• Puskesmas/klinik dengan fasilitas rawat inap dan RS
Rawat Inap tipe D Pratama

Pely Kebidanan • Bidan. ANC, PNC, Persalinan, Neonatal, KB

Pely Gigi • Dokter Gigi. Pelayanan kesehatan Gigi dan Protesa Gigi

• Diabetes Mellitus, Hipertensi, Kanker leher rahim,


Skrining Kesehatan Kanker Payudara

Prolanis • Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Hipertensi

• Tranfusi untuk kasus gawat darurat dan kasus lain


Darah sesuai kompetensi FKTP

Program Rujuk Balik • Untuk 9 jenis penyakit yang ditetapkan Menkes

Ambulan • Antar FKTP, dari FKTP ke FKRTL dan sebaliknya


MANFAAT PELAYANAN TINGKAT LANJUTAN

Rawat jalan • Rumah Sakit Pemerintah dan Swast, Klinik Utama

Rawat Inap • Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta, Klinik Utama

• Termasuk dalam paket INA CBG’s


Obat • Obat di luar Paket INA CBGs (Onkologi, Hemofilia, obat
kronis)

• Ada 7 macam alat kesehatan dengan limitasi tarif dan


Alat Kesehatan ketentuan pelayanan

Ambulan • Antar FKRTL, dari FKTP ke FKRTL dan sebaliknya

Coordination of • COB dgn PT. Jasa raharja


Benefit (COB) • COB dengan Asuransi Tambahan (Komersial)
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan

1. Kacamata Kelas 3 : Rp.150.000,- min : sferis 0,5D silindris


0,25D Paling cepat 2 Th.
Kelas 2 : Rp.200.000,- Sekali sesuai dg. indikasi
medis
Kelas 1 : Rp. 300.000,-

2. Alat Bantu Dengar Maks. Rp. 1.000.000,- Paling cepat 5 Th. sekali
dg. Indikasi medis

3. Protesa Gigi Maks. Rp. 1.000.000,- untuk gigi yang Paling cepat 2 Th. Sekali
sama dan full protesa sesuai dg. indikasi medis

Maks. Rp. 500.000,- untuk masing2


rahang
ALAT BANTU KESEHATAN
No Nama Alat Kesehatan Nilai Ganti Keterangan

4. Protesa Alat Gerak Maks. Rp.2.500.000,- Paling cepat 5 Th. Sekali


Tangan & Kaki Palsu sesuai dg. indikasi medis

5. Korset Tulang Belakang Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 2 Th. sekali dg.
Indikasi medis

6. Collar Neck Maks. Rp. 150.000,- Paling cepat 2 Th. Sekali


sesuai dg. indikasi medis

7. Kruk Maks. Rp. 350.000,- Paling cepat 5 Th. Sekali


sesuai dg. indikasi medis
Perpres No 82 Tahun 2018, Pasal 52
Pelayanan Kesehatan yang Tidak Dijamin
a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur
sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja;
d. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas
yang besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas.
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;

www.bpjs-kesehatan.go.id
Lanjutan...
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri,
atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai
percobaan (eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah;
p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang
dapat dicegah (preventable adverse events); dan
q. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dalam rangka bakti
sosial
www.bpjs-kesehatan.go.id
Lanjutan...
r. Biaya pelayanan kesehatan akibat tindak pidana,
penganiayaan, kekerasan seksual, korban teroris, dan tindak
pidana perdagangan orang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan.
s. Pelayanan kesehatan tertentu yang berkaitan dengan
kementerian pertahanan, tentara nasional indonesia, dan
kepolisian negara republik Indonesia
t. pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
u. Pelayanan yang sudah ditanggung Program lain.

www.bpjs-kesehatan.go.id
5 KEMUDAHAN MENGGUNAKAN
APLIKASI MOBILE JKN

1 Kemudahan Mendaftar dan Mengubah


Data Kepesertaan
2 Kemudahan Mengetahui Informasi Data
Peserta dan Keluarga
3 Kemudahan Mengetahui Informasi Tagihan
dan Pembayaran Iuran
4 Kemudahan Mendapatkan Pelayanan di
Fasilitas Kesehatan
5 Kemudahan Menyampaikan Pengaduan dan
Permintaan Informasi seputar JKN-KIS

26
27

Anda mungkin juga menyukai