Anda di halaman 1dari 22

Laporan Keuangan

Sektor Publik
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Nama Kelompok
Feni Annisa Zen
01 170810301072

Putri Ayu Lestari


02 170810301081

Laily Wahyuningtyas
03 170810301084
A. Pendahuluan
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen, yang menyebabkan
kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Tidak
sebatas informasi finansial saja tetapi juga informasi non finansial.

Akuntansi secara normatif memiliki 3 (tiga) aspek, yaitu :


1. Sifat informasi yang diberikan.
2. Pihak yang menerima atau memakai informasi.
3. Tujuan informasi diberikan.

Organisasi sektor publik dituntut untuk membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi :
1. Laporan Surplus/Defisit
2. Laporan Realisasi Anggaran
3. Laporan Laba Rugi
4. Laporan Arus Kas.
5. Neraca.
6. Laporan Kinerja.
B. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan
Sektor Publik

Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :

1. Kepatuhan dan pengelolaan (complience and stewardship)


2. Akuntabilitas dan pelaporan restrospektif (accountability and restrospective reporting).
3. Perencanaan dan informasi otorisasi (planning and authorization information).
4. Kelangsungan organisasi (viability).
5. Hubungan masyarakat (public relation).
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)
Sumber Daya Finansial Jangka Pendek.
Penting bagi pemerintah untuk melakukan
transaksi rutin dan tidak selalu dapat disediakan
dengan segera, oleh karena itu penggunaannya Kondisi Ekonomi.

sering dibatasi. Apabila tidak mencukupi untuk Mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi

menutup kebutuhan maka menggunakan suatu entitas pada waktu tertentu. Informasi

pinjaman. akuntansi dibutuhkan untuk memprediksi nilai


bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi
ekonomi pemerintah
• Ketentuan Hukum, Kontraktual, Ketentuan Lainnya.
Dalam eksploitasi psumber daya dan penggunaannya,
pemerintah harus selalu mengacu pada peraturan hukum
yang mengikat
Kinerja Manajerial dan Organisasional.
Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba
yang diperoleh karena bukan mencari laba. Akuntansi
sektor publik untuk memfasilitasi terciptanya alat ukuran
• Perencanaan dan Penganggaran. kinerja sektor publik yang memadai
Informasi akuntansi dibutuhkan untuk perencanaan
keuangan, menghitung biaya program, dan
penganggaran. Anggaran sebagai alat perencanaan
sekaligus pengendalian pemerintah
C. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4
Membantu dalam menilai pelayanan
yang diberikan organisasi
2 1 Bermanfaat dalam pembuatan
keputusan rasional

Memberi informasi sumber daya ekonomi, 3 Membantu dalam menilai kinerja manajer

4
organisasi atas pelaksanaan tanggung jawab
kewajiban, dan kekayaan organisasi

Memberi informasi bagaimana organisasi 5 Memberi informasi kinerja selama satu periode
memperoleh dan membelanjakan kas
6
7 Memberi penjelasan dan interpretasi informasi
keuangan
D. Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya

Kelompok pemakai laporan keuangan menurut Drebin


(1981): Kelompok pemakai laporan keuangan menurut
1. Pembayar pajak
Anthony (1999):
2. Pemberi dana bantuan
3. Investor 1. Lembaga pemerintah
4. Pengguna jasa
2. Investor dan kreditor
5. Karyawan/pegawai
6. Pemasok 3. Pemberi sumber daya
7. Dewan legislatif
4. Badan pengawas
8. Manajemen
9. Pemilih 5. Konstituen
10. Badan pengawas
Pengklasifikasian Pemakai Laporan Keuangan

• Menurut Anthony mempertimbangkan semua


organisasi nonbisnis bukan hanya organisasi • Serikat dagang sektor publik GASB (1999)
pemerintahan saja menginditifikasi ada 3 kelompok besar:
• Hanley (1992), pemakainya ada 12 kelompok  Masyarakat yang kepadanya pemerintah
yaitu anggota terpilih, masyarakat sebagai bertanggungjawab
pemilih dan/atau pembayar pajak, klien atau  Legislatif dan badan pengawasan yang
pelanggan, karyawan/pegawai, pemasok, secara langsung mewakili rakyat, dan
pemerintah, pesaing, regulator, pemberi  Investor dan kreditur yang memberi
pinjaman, donor dan sponsor, investor atau pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam
partner bisnis, dan kelompok penekan proses pemberian pinjaman.
lainnya.
E. Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan

Pada dasarnya masyarakat


memiliki hak dasar terhadap Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan:
pemerintah: • Masyarakat pengguna pelayanan publik > biaya,
• Hak untuk mengetahui (rigth to harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
know) • Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan >
• Hak untuk diberi informasi (right keberadaan dan penggunaan dana yang telah
to be informed) diberikan.
• Hak untuk didengar aspirasinya • Kreditur dan investor > untuk menghitung tingkat
(right to be hand and to be risiko, likuiditas, dan solvabilitas.
listened to) • Parlemen dan kelompok politik > untuk melakukan
fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan
Laporan keuangan pemerintah: yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan
• Hak publik yang harus diberikan penyelewengan keuangan negara.
oleh pemerintah, baik pusat • Manajer publik > untuk membantu perencanaan dan
maupun daerah. pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan
• Disediakan untuk memberi membandingkan kinerja organisasi antar kurun
informasi kepada berbagai waktu dan organisasi lain yang sejenis.
kelompok pemakai laporan • Pegawai > gaji dan manajemen kompensasi
F. Perbedaan Laporan Keuangan Sektor
Publik dengan Sektor Swasta
Laporan Keuangan Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus finansial dan politik Fokus finansial


• Laporan keuangan sektor publik juga
Kinerja diukur secara finansial dan Sebagaimana besar kinerja diukur perlu diaudit secara luas bukan hanya
noninansial secara finansial
audit keuangan, dan kepatuhan akan
Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada tetapi harus dilakukan juga audit value
parlemen dan masyarakat luas pemegang saham dan kreditur
for money
Berfokus pada bagian organisasi Berfokus pada bagian organisasi
• Laporan keuangan pemerintah yang buruk
secara seluruh
dapat:
Melihat ke masa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan 1. Menurunkan kepercayaan masyarakat
secara detail
2. Investor akan takut menananmkan
Aturan pelaporan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh modalnya
departemen keuangan undang-undang standar akuntansi, 3. Pemberi donor akan mengurangi atau
pasar modal, dan praktik akuntansi
menghentikan bantuannya
Persamaan 4. Kualitas keputusan menjadi buruk
• Dokumen – dokumen sumber
5. Laporan keuangan tidak dapat
• Berperan sebagai hubungan masyarakat mencerminkan kinerja aktual
G. Luas Pengungkapan
(Disclosure) yang Diperlukan

Pemerintah diharapkan dapat memberikan


informasi tambahan:
• Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang
digunakan untuk pembuatan laporan
• Kebijakan menghapuskan/menghentikan
aktivitas internal unit kerja pada laporan aktivitas
• Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur
ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
• Deskripsi mengenal jenis-jenis transaksi yang
masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya
tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
kerja dalam laporan aktivitas
• Kebijakan pemerintah dalam menentukan
pendapatan operasi dan nonoperasi
• Pemerintah harus emngungkapkan secara
detail/lengkap dalam catatan laporan keuangan
mengenai aset modal dan utang jangka panjang.
Urgensi Pengembangan Akuntansi
Keuangan Sektor Publik
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A. Pendahuluan

 Akuntansi sektor publik memiliki


dimensi dan ruang lingkup cukup
luas, yang menyisakan banyak
ruang untuk pengembangannya.
 Akuntansi pemerintahan yang
maju, sebagai bagian dari
akuntansi sektor publik, akan
mendukug upaya pemerintah
mewujudkan good public
governance melalui pengelolaan
Keuangan Negara yang
transparan dan akuntabel.
B. Sekilas Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik pada
Tingkat Internasional
1. Penerapan Basis Akrual pada
Akuntansi Sektor Publik
• Peralihan basis akuntansi tersebut
menjadi tonggak sejarah era
transparansi dan akuntabilitas yang
lebih baik untuk mendukung
perwujudan good public
governance
• Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Internastional Public Sector
Accounting Standards Board
(IPSASB) pada tahun 2018 dari
sekitar 156 megara yang disurvei,
lebih kurang 36% nya telah
menerapkan akuntansi berbasis
akrual dalam laporan keuangannya,
Indonesia sejak 2015.
• Data yang dirilis IPSASB haisl
survei ada 114 negara oelh KAP
Pricewaterhouse and Cooper tahun
2015, 17% menerapkan akuntansi
pemerintah berbasis akrual dalam
lima tahun ke depan
B. Sekilas Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik pada
Tingkat Internasional
2. Upaya Pengembangan
Akuntansi Sektor
Publik Berskala
Internasional
• Salah satu upaya
pengembangan
tersebut dilakukan
oleh IPSASB melalui
upaya konvergensi
Internasional Financial
Reporting Standardas
(IFRS) secara
berkelanjutan.
• IPSASB sebagai
standard setter
akuntansi sektor publik,
pada tahun 2018 telah
menyusun strategi dan
rencana kerja 2019-
2023 sebagai upaya
untuk
mengembangkan
akuntansi sektor publik.
C. Perkembangan dan Pengembangan Akuntansi Keuangan
Sektor Publik di Indonesia

1. Perkembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik di Indonesia

• Perkembangan pesat akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia didorong oleh Reformasi
Manajemen Keuangan Negara.
• Momentum reformasi Manajemen Keuangan Negara tersebut juga menjadi titik tolak
pengembangan akuntansi pemerintah berbasis akrual.
• Pemerintah membentuk Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) untuk
mempersiapkan, merumuskan dan menyusun SAP di Indonesia.
• Pemerintah Indonesia memiliki Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) untuk pertama kalinya dengan terbitnya
PP Nomor 24 Tahun 2005
• Basis akrual digunakan pertama kali dalam penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2015,
kemudian pada LKPP Tahun 2016 mendapatkan opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

2. Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik di


Indonesia

• KSAP berperan penting dalam pengembangan akuntansi


pemerintahan di Indonesia dengan menerbitkan berbagai
standar akuntansi.
D. Urgensi dan Arah Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor Publik
di Indonesia

Tantangan dan permasalahan yang menuntut pengembangan akuntansi keuangan


sektor publik di Indonesia
• Pengembangan akuntansi keuangan sektor publik harus terus berlanjut untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
• Kebijakan pemerintah menimbulkan konsekuensi perlunya standar akuntansi
dan sistem akuntansi khusus
• Pembentukan lembaga baru seperti BLU/BLUD dengan pengelolaan keuangan
yang khusus memerlukan standar akuntansi dan sistem akuntansi tersendiri
sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangannya
D. Urgensi dan Arah Pengembangan Akuntansi Keuangan Sektor
Publik di Indonesia

Upaya dan arah pengembangan akuntansi keuangan sektor publik di Indonesia


• Pengembangan akuntansi sektor publik perlu melibatkan dan perhatian berbagai pihak
• IAI sebagai organisasi profesi akuntan ikut berkontribusi terhadap pengembangan akuntansi
sektor publik
• Dinamika perekonomian semakin mendekatkan sektor privat dan sektor publik yang
mempengaruhi perlakuan akuntansi yang diterapkan
• Sinergi antara IAI dan KSAP sangat diperlukan agar diperoleh penerapan akuntansi yang tepat
• Akuntansi sektor publik privat dan akuntansi sektor publik pada akhirnya akan merger dan
menjadi milestone pengembangan akuntansi di masa datang
IAI aktif terlibat dengan para stakeholder-nya dalam merumuskan panduan
bagi sektor publik:

Policy Brief
Pedoman Pengelolaan
Pedoman Akuntansi
Pelaporan BLU/BLUD
Pedoman Pesantren
Dana
Akuntansi
Kampanye
Dana Desa
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai