Athresia Billier
Athresia Billier
Athresia Billier
BILIER
KELOMPOK 7
1.NOVIA SWANDA SINAGA
2.NURDINA
3.AINUN AISYAH
4. MHD. IRWAN ARDIANSYAH
5.MHD. ALFIAN
DEFINISI
•Etiologi Atresia
Billier masih
belum diketahui
dengan pasti.
JENIS ATRESIA BILIER
1. Ikterus
2. Urin berwarna gelap (kuning tua)
3. Warna tinja seperti dempul (putih)
4. Hepatomegali ( pembesaran
uk.hati)
Lanjutan…
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan
1. Gagal tumbuh & malnutrisi
2. Asites & pruritus
3. Rewel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Biopsi hati
Fibrosis portal
PENATALAKSANAAN
1. Terapi medikamentosa
• Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis,
per oral merangsang enzim glukuronil
transferase (untuk mengubah bilirubin indirek
menjadi bilirubin direk)
• Kolestiramin 1 gram/kgBB/hari dibagi 6
dosis memotong siklus enterohepatik
asam empedu sekunder
Lanjutan…
2. Terapi nutrisi
• Pemberian makanan yang mengandung
medium chain triglycerides (MCT) untuk
mengatasi malabsorpsi lemak.
• Penatalaksanaan defisiensi vitamin yang
larutdalam lemak
Lanjutan…
3. Terapi pembedahan (Prosedur Kasai)
• Merupakan operasi untuk membuka saluran
empedu
• Saluran yang rusak di hati (extrahepatic duct)
dibuang & menggantikan dengan usus bayi
sendiri sehingga memungkinkan empedu
dari hati mengalir ke usus.
• Prosedur ini bukan pengobatan sebagai
pendukung tumbuh kembang bayi scr optimal
selama beberapa tahun
• Prosedur kasai gagal transplantasi hati
dapat dipertimbangkan
KASUS
Seorang anak laki-laki A, berumur 6 minggu, dirawat di IRNA D IKA RSUP Dr. M.
Djamil Padang dari tanggal 15 Juli 2008 s/d 19 Juli 2008, MR 601044, rujukan dari RSUD
Painan dengan keterangan suspek kolestasis. keluhan waktu masuk rumah sakit demam tinggi dan
tampak kuning sejak usia 3 minggu. Hasil anamnesis didapatkan dari ibu dan ayah pasien dengan
keluhan utama demam tinggi dan kuning sejak usia 3 minggu, semakin lama semakin bertambah kuning,
awalnya kuning tampak di mata kemudian di seluruh badan, buang air besar tampak berwarna pucat
(seperti dempul) sejak 3 minggu yang lalu, frekwensi 1-2 kali/hari, konsistensi lunak. Buang air kecil
berwarna gelap seperti teh pekat sejak 3 minggu yang lalu, jumlah biasa. Tidak disertai demam, mual
muntah dan batuk pilek. Anak telah dibawa berobat ke bidan selama 2 minggu namun tidak ada
perbaikan, kemudian berobat ke RSUD Painan, lalu dianjurkan ke RSUP Dr. M. Djamil Padang
dengan keterangan suspek kolestasis. Satu minggu kemudian anak baru dibawa ke RSUP Dr. M.
Djamil Padang karena alasan biaya
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Kolaborasi:
- Berikan obat anti piretik sesuai kebutuhan
2. Pola nafas tidak efektif b.d peningkatan distensi abdomen
Tujuan : Menunjukkan pola nafas yang efektif
Kriteria Hasil : - RR= 30-40 napas/ menit
- Kedalaman inspirasi dan kedalaman bernafas
- Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Intervensi Rasional
- Berikan makanan /minuman sedikit tapi sering. Untuk menurunkan rangsang mual/muntah.
- Berikan kebersihan oral sebelum makan Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.
Berikan makanan yang mengandung medium chain triglycerides (MCT) sesuai indikasi. - Meningkatkan pencernaan dan absorbsi lemak serta vitamin
Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Hypertermi b.d inflamasi akibat kerusakan - Memberikan kompres air biasa pada aksila, S: keluarga Pasien mengatakan tubuhnya panas
progresif pada duktusbilier ekstrahepatik kening, leher, dan lipatan paha O: suhu meningkat, takikardi, dan RR meningkat
- Memantau suhu minimal setiap 2 jam sekali A: masalah teratasi sebagian
sesuai kebutuhan P: lanjutkan intervensi
- Memberikan pasien pakaian tipis
- Memanipulasi lingkungan senyaman mungkin
bagi pasien dengan penggunaan AC / kipas angin
1. Pola nafas tidak efektif b.d peningkatan 1) - Mengkaji ada tidaknya distensi abdomen S: Orang tua mengeluhkan anaknya sering sesak
distensi abdomen klien O: adanya sesak nafas, RR: 60 x/menit
- Mengkaji RR, kedalaman nafas, dan kerja A: masalah teratasi sebagian
pernafasan P: lanjutkan intervensi
- Mengawasi leher klien agar tidak tertekuk atau
memosisikan leher klien semi ekstensi saat
istirahat
- Mempersiapkan operasi apabila diperlukan
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang - Mengkaji adanya distensi pada abdomen pasien S:Orang tua pasien mengatakan jika sang anak tidak mau
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan - Memantau masukan nutrisi dan frekuensi munt menghabiskan makananny
anoreksia dan gangguan penyerapan lemak, - Menimbang berat badan pasien O: BB menurun, Muntah, dan konjungtiva tampak
ditandai dengan berat badan turun dan - Mengkolaborasikan pemberian diet pada pasien anemis
konjungtiva anemis. sedikit namun sering A: Masalah teratas
TERIMA KASIH