Anda di halaman 1dari 54

SPGDT DALAM KORBAN MASSAL

RSUD M YUNUS BENGKULU


KORBAN JW MARRIOTT& RITZ CARLTON
17 JULI 09
Gintung Dalam Gambar 27/3/09
Korban JW Marriott 17/7/09
 Rumah Sakit MMC : 39 korban
 Rumah Sakit Medistra : 3 korban -1
 Rumah Sakit Jakarta : 15 korban
 Meninggal di TKP : 8 korban
 Meninggal di RS : 1 Korban
BENCANA DI JAKARTA BANJIR
LETUSAN GUNUNG GEMPA
BERAPI BUMI

KEBAKARAN

BENCANA ALAM
JAKARTA
BENCANA AKIBAT
ULAH MANUSIA
KECELAKAAN
TRANSPORTASI UDARA,
DARAT & LAUT

KECELAKA
AN KERUSUHAN/
INDUSTRI BENTROKAN
LEDAKAN
PENDUKUNG
BOM
Letak :
106°22`42" BT sampai 106°58`18" BT
-5°19`12" LS sampai -6°23`54" LS

DKI Jakarta : Luas 653,5 km2 / 65.000 Ha, 40 % dataran dpl.


5 Kotamadya + 1 Kabupaten adm., 44 Kecamatan, 279 Kelurahan, 2.601 RW dan 29.245 RT
Jmlh Pnddk: Siang 12 jt, Malam 8 jt Orang
1. Undang-undang No. 24 th. 2007, ttg Penanggulangan
Bencana
2. Kepmenkes No. 783/Menkes/SK/X/2006, ttg Pembentukan
Pusat Bantuan Penanggulangan Krisis Regional
3. Kepmenkes No. 876/Menkes/SK/XI/2006, ttg Kebijakan
dan Strategi Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan
Lain
4. Kepmenkes No. 145/Menkes/SK/I/2007, ttg Pedoman
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
5. Kepmenkes No. 679/Menkes/SK/VI/2007, ttg Organisasi
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
6. Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 1822 Tahun
1998 tentang Manajemen Penanggulangan Bencana
Secara Terpadu di DKI Jakarta.
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT (BAB V pasal 27)

KEWAJIBAN MASYARAKAT

Setiap orang berkewajiban :

a. Menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis


memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup.
b. Melakukan kegiatan penanggulangan bencana; dan,
c. Memberikan informasi yang benar kepada publik tentang
penanggulangan bencana.
UU NO 24 Tahun 2007 – PENANGGULANGAN BENCANA

TANGGUNG JAWAB & WEWENANG (BAB III pasal 5-9)

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

a. Pengurangan resiko bencana & pemaduan pengurangan resiko


bencana dengan program pembangunan
b. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana
c. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat & pengungsi yg
terkena bencana secara adil & sesuai standar pelayanan
minimum
d. Pemulihan kondisi dari dampak bencana
e. Pengalokasian anggaran PB dalam APBN yang memadai
f. Pengalokasian anggaran PB dalam bentuk Dana Siap Pakai
g. Pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari ancaman
dampak bencana
TANGGUNG JAWAB & WEWENANG (BAB III pasal 5-9)

TANGGUNG JAWAB PEMDA

a. Penjaminan pemenuhan hak masyarakat & pengungsi yg


terkena bencana secara adil & sesuai standar pelayanan
minimum
b. Perlindungan masyarakat dari dampak bencana
c. Pengurangan resiko bencana & pemaduan pengurangan
resiko bencana dengan program pembangunan
d. Pengalokasian dana PB dalam APBD yang memadai
PERAN LEMBAGA USAHA DAN LEMBAGA INTERNASIONAL (BAB V pasal 28)

PERAN LEMBAGA USAHA

Lembaga usaha mendapatkan


kesempatan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, baik secara
tersendiri maupun secara bersama
dengan pihak lain.
DASAR-DASAR BENCANA
 1. Pengertian Bencana
 2. Macam-macam Bencana
 3. Dasar-dasar penanggulangan bencana
di Indonesia
DEFINISI BENCANA
DEPKES RI :
Peristiwa / rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam atau Manusia
yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian harta
benda, kerusakan sarana umum serta menimbulkan gangguan kehidupan
masyarakat dan pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan
secara khusus.

BNPB :
Peristiwa yg disebabkan oleh alam/ ulah manusia/ keduanya yg
mengakibatkan korban, penderitaan manusia, kerugian harta benda,
lingkungan , prasarana & sarana serta menimbulkan gangguan thd tata
kehidupan masy

WHO :
Peristiwa yg mengakibatkan kerusakan ekologi , kerugian kehidupan
manusia serta memburuknya kesehatan & pelayanan kesehatan yg
bermakna shg perlu bantuan luar biasa dari luar lokasi bencana
KLASIFIKASI
DISASTER/BENCANA

NATURAL TECHNOLOGICAL “COMPLEX”


DISASTERS DISASTERS DISASTERS
1. NATURAL DISASTER
(Bencana Alam)
- Gempa bumi
- Banjir
- Angin topan
- Gelombang pasang
- Kebakaran
- Bencana kekeringan
- Bencana kelaparan
- Bencana hama tanaman
- Bencana wabah penyakit
BANJIR TANANH LONGSOR

KELAPARAN
KEKERINGAN
ANGIN TOPAN

BADAI
Sebelum Tsunami

Setelah Tsunami

GEMPA & TSUNAMI


2. TEHKNOLOGICAL DISASTER
(Bencana Akibat Tehknologi/Ulah Manusia)

- Bencana akibat perang

- Kebakaran

- Ledakan Industri /Instalasi Pabrik

- Pencemaran lingkungan

- Kecelakaan
LEDAKAN INDUSTRI / PABRIK KEBAKARAN

LEDAKAN BOM
Body Bag

Korban Jiwa
DAMPAK BENCANA THD
KESEHATAN MASYARAKAT
 Korban massal ( mati, luka & sakit )
 Panik ,bingung ,depresi & neurosis
 Diskoordinasi
 Rusaknya sarana kesehatan
 Lumpuhnya pelayanan kesehatan rutin
 Konsentrasi massa / Pengungsi
 Masalah Pangan dan Gizi
 Masalah Air bersih
 Masalah Sanitasi lingkungan
 Pend. Penyakit menular meningkat
 Kelangkaan SDM kesehatan
 Timbulnya Post Traumatic Stress (PTSD)
PEMETAAN AREA BENCANA
( DISASTER ZONE MAPPING)

X Hot
WARM Warm Cold
X
PETA AREA BENCANA

 AREA 1 : Hot Zone


 Daerah terlarang
 Hanya petugas penyelamat (Rescue)
 Team Kesehatan masuk bila mendapat ijin

 AREA 2 : Warm Zone


• Daerah terbatas
• Untuk petugas Khusus
• Petugas Kes, Logistik dan Investigasi

 AREA 3 : Cold Zone


• Daerah bebas
• Wartawan, Masyarakat
• Tamu
PENGORGANISASIAN
PENANGGULANGAN BENCANA
 PEMERINTAH PUSAT :
• BNPB
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) UU. 24/2007

 PEMERINTAH PROVINSI :
• SATKORLAK PB
(Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana)

 PEMERINTAH KOTA/KAB :
• SATLAK
(Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana)
KOMANDO
PENGUASA SETEMPAT :
 Polisi
 TNI
 Syahbandar
 Kepala Pabrik
POS KOMANDO
Mengatur :
 Struktur Organisasi
 Operasional
 Logistik
 Perencanaan
 Keuangan/Pendanaan
UNSUR YANG TERLIBAT

 Keamanan : Polisi/TNI, Satpam


 Rescue : PMK, SAR
 Kesehatan : AGD T
 Sukarelawan : PMI, Karyawan
 Sosial : Depsos,
Dinas Bintalkesos
TEAM KESEHATAN

 Rapid Assessment
 Rapid Health Respon
- Triage : Pemilahan Pasien
- Pos Medis Lap : Therapi Sementara
- Transportasi : Rujukan Pasien
 Surveilans : Kesling
RAPID HEALTH ASSESSMENT

Penilaian Cepat dan Pelaporan tentang :


 Keadaan TKP
 Jumlah Korban
 Keperluan Penylamatan/Rescue
 Kebutuhan Sarana Transportasi
pasien (Ambulan)
 Unsur lain yang diperlukan
RAPID HEALTH RESPON

 Melakukan Penilaian situasi secara


cepat
 Melakukan Triage
 Melakukan Penanganan Primer
(ABC)
SURVEILANS

 Melakukan Penilaian kondisi penyakit


dan lingkungan secara cepat
 Menginvetarisir rencana perbaikan
lingkungan
 Melakukan perbaikan lingkungan
(Kaporisasi, Memuat Sumur, Fogging,
dll)
SIKLUS PENANGGULANGAN BENCANA
(DISASTER)

KESIAPSIAGAAN
(PREPAREDNESS) TANGGAP DARURAT
(RESPONSE)
Publikasi & Latihan
• Selamatkan jiwa
• Kirim bantuan makan/
Logistik
• Masyarakat tidak sakit
MITIGASI
(MITIGATION)
REHABILITASI
Evaluasi dan Simulasi
(RECOVERY)
• Pembersihan
• Ekses penyakit
akibat banjir

PENCEGAHAN REKONSTRUKSI/
(PREVENTION) PEMBANGUNAN
Pembangunan sarana dan prasarana KEMBALI (DEVELOPMENT)
• Perbaikan Pemukiman
• Perbaikan sarana & prasarana
TRIAGE
DEFINISI TRIAGE
 Suatu sistem untuk melakukan pemilahan
penderita berdasarkan kebutuhan
pertolongan medis

“Sorting of Patient According to ABC’S Available Resources” (ATLS)


Seleksi penderita berdasarkan : Problem yang ada pada penderita
Jumlah Penderita itu sendiri
Seleksi penderita berdasarkan :
- Problem yang ada pada penderita
- Jumlah Penderita itu sendiri

 Problem yang ada pada penderita


Seleksi berdasarkan problem/gangguan
ABC tanpa melihat sarana yang ada

 Jumlah Penderita itu sendiri


Seleksi berdasarkan berat ringannya keadaan
penderita yang mempunyai kemungkinan hidup
lebih besar dihadapkan kepada waktu, sarana
dan tenaga yang ada
TUJUAN TRIAGE

 Mendapatkan hasil yang sebaik


mungkin pada kondisi jumlah
pasien besar dengan sarana
terbatas

 Penentuan prioritas akan menekan


- morbiditas
- mortalitas
- kecacatan
DASAR - DASAR TRIAGE

 Derajat cedera
 Jumlah yang cedera
 Sarana dan kemampuan
 Kemungkinan bertahan hidup
 Sehari-hari >< korban masal
YANG DILAKUKAN PADA TRIAGE

 Penilaian tanda vital dan kondisi


 Penilaian tindakan yang diperlukan
 Penilaian harapan hidup
 Penilaian kemampuan medis
 Prioritas penanganan definitif
 Pemberian label
PROSEDUR TRIAGE

 Triage dulu sebelum pengobatan


 Jangan lebih dari 60 detik tiap
pasien
 Tentukan fasilitas terbaik untuk
penanganan
 di ruang emergensi
 di lapangan
Triage pada keadaan sehari-hari/pasien
satu

 Penting untuk mengatur supaya alur


pasien baik terutama pada kondisi
ruang terbatas
 Prioritas pasien untuk menekan
morbiditas dan mortalitas
 Tiga kategori
- emergency
- urgent
- non urgent
Emergency

 Trauma berat
 Akut MCI
 Sumbatan jalan nafas
 Tension pneumothorax
 Flail chest
 Shock hipovolemic derajat III - IV
 Luka bakar dengan trauma inhalasi
Urgent

 Cedera tulang belakang


 Patah tulang terbuka
 Trauma capitis tertutup
 Luka bakar
 Apendiksi Akut

 Akan terjadi peningkatan resiko jika


tidak ditangani dalam beberapa jam
Non Urgent

 Luka lecet
 Luka memar
 Fraktur extremitas atas
 Demam
 Keluhan-keluhan lain
Triage pada korban massal/Bencana

 Bencana
 jumlah korban banyak
 pelayanan terbaik sesuai kondisi bencana
 sangat tergantung dari kondisi yang
dibutuhkan saat itu

 Kategorinya
1. pelayanan cepat (merah)
2. pelayanan ditunda (kuning)
3. pasien berjalan (hijau)
4. meninggal – tak tertolong (hitam)
KLASIFIKASI TRIAGE
HIJAU Penderita luka ringan

Luka berat, tidak mengancam


KUNING
nyawa

Luka berat, Gangguan ABC,


MERAH mengancam nyawa

Meninggal
HITAM
LABEL TRIAGE
METODE TRIAGE

 Metode yang dipakai dalam pelaksanaan Triage adalah


Sistem “Simple Triage And Rapid Treatment” (START)

0. Awal

1. Airway

2. Breathing

3. Circulation
4. Kesadaran
“START”
(Simple Triage And Rapid Treatment)

0. AWAL
 Panggil semua korban yang dapat berjalan, dan
perintahkan pergi kesuatu tempat.
 Semua korban ditempat ini dapat kartu hijau.

1. AIRWAY
 Penderita terdekat masih bernafas ??
 Tidak bernafas buka airway
 Tetap tidak bernafas : Hitam
 Bila kembali bernafas : Merah
 Bernafas spontan Tahap berikutnya
“START”
(Simple Triage And Rapid Treatment)

2. BREATHING
 Napas spontan
 > 30 x / menit : Merah
 < 30 x / menit : Tahap Berikut

3. SIRKULASI
– Capillary refill
– > 2 detik : Merah
– < 2 detik : Tahap berikut

Gelap capillary refill sulit dinilai, periksa nadi pergelangan tangan


– Tidak teraba : Merah
– Teraba : Tahap berikut
“START”
(Simple Triage And Rapid Treatment)

4. Kesadaran
 Tidak dapat mengikuti perintah : Merah
 Dapat mengikuti perintah : Kuning
SKALA PRIORITAS
PERTOLONGAN MENURUT
“START”
 MERAH  Prioritas Pertama : Gangguan ABC
 KUNING  Prioritas Sedang :
- Tanpa gangguan ABC tapi bisa
memburuk perlahan ( pt .Tl paha )
 HIJAU  Prioritas Rendah :
- Luka ringan
 HITAM  Bukan Prioritas :
- Meninggal
BAGAN
ALUR HIJAU
Bisa jalan Cedera ringan
“START”
Tidak

Pasien
Tidak bernafas Ya
Buka jalan
nafas
< / > 30 /mnt
< 30 x/mnt
Tidak ada Ada nafas Ya
nafas stlh airway
Kontrol Tidak ada Periksa Perfusi
Nadi A. Radialis
Meninggal Nafas Perdarahan
> 30 x/mnt
HITAM
Periksa
Kesadaran
Tdk ikut
Urgen perintah
Ikuti perintah
MERAH
Pertolongan
tertunda KUNING

Anda mungkin juga menyukai