Anda di halaman 1dari 20

Presentator: Pembimbing :

Mersy (K1A1 13 032) dr. Ied Rakhma, M.Kes., Sp.THT-KL


Julita Stella (K1A1 13 104)

Referat

KEPANITERAAN KLINIK THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
2019
Gangguan suara atau disfonia Disfonia merupakan istilah
dapat berupa suara parau yaitu umum untuk setiap gangguan
suara terdengar kasar dengan suara yang disebabkan kelainan
nada lebih rendah dari biasanya, pada organ-organ fonasi,
suara lemah, hilang suara, suara terutama laring, baik yang
tegang dan susah keluar, nyeri bersifat organik maupun
saat bersuara atau fungsional. Disfonia bukan
ketidakmampuan mencapai nada merupakan suatu penyakit, tetapi
atau intensitas tertentu. merupakan gejala penyakit atau
kelainan pada laring.
Laring dibentuk oleh sejumlah kartilago, ligamentum
dan otot-otot.

ANATOMI

Kartilago mayor: Kartilago minor :


a. Kartilago Tiroidea, 1 buah a. Kartilago Kornikulata Santorini, 2 buah
b. Kartilago Krikoidea, 1 buah b. Kartilago Kuneiforme Wrisberg, 2 buah
c. Kartilago Aritenoidea, 2 buah c. Kartilago Epiglotis, 1 buah

Lateral Posterior Sagital


Ligamentum Laring

Ligamentum ekstrinsik Ligamentum intrinsik


Otot-otot ekstrinsik Otot-otot intrinsik
Laringeal arteri system Laringeal venous system
Persarafan Pembuluh
Limfa

The Laryngeal Nervess Laryngeal Lymphatic System


1. Fungsi fonasi

2. Fungsi proteksi

3. Fungsi respirasi

4. Fungsi sirkulasi

5. Fungsi fiksasi

6. Fungsi menelan

7. Fungsi batuk

8. Fungsi ekspektorasi

9. Fungsi emosi
Apa itu Paralisis pita suara?

Paralisis atau kelumpuhan pita


suara adalah terganggunya
pergerakkan pita suara karena
disfungsi saraf ke otot – otot
laring. Hal ini merupakan gejala
suatu penyakit dan bukan
diagnosis
Di RSUP. H. Adam Malik,
Dewasa : bagian kiri lebih
dari Januari 2004 s/d
sering terjadi daripada
Desember 2007 dijumpai
yang kanan, disebabkan
kasus paralise plika vokalis
nervus laringeal rekuren
sebanyak 35 kasus
sebelah kiri lebih panjang
jalannya daripada yang
13 kasus : pembesaran sebelah kanan.
jantung David mendapatkan
8 kasus : tumor di leher dan paralise nervus laringeal
paru rekuren kiri 78%, nervus
5 kasus :infeksi TB paru, 4 laringeal rekuren kanan
kasus : trauma operasi 16% dan kedua nervus 6%
selebihnya belum diketahui kasus.
penyebabnya
1

6
Klasifikasi
Paralisis Plica Paralisis Plica
Vocalis Unilateral Vocalis Bilateral

Paralisis N.Laringeal Rekuren Paralisis N.Laringeal Rekuren


Unilateral Bilateral
1. Stridor
1. Disfoni
2. Suara dapat normal
2. Batuk “Bovine”
3. Ada riwayat operasi tiroid
3. Paralisis plica vocalis
4. Plica vocalis menetap di
unilateral paramedian
posisi median hingga
4. Lelah dengan pemakaian suara
paramedian

Paralisis Vagal Komplit Unilateral Paralisis Vagal Komplit Bilateral


1. Suara serak, lemah
1. Suara lemah
2. Kemungkinan adanya riwayat
2. Riwayat aspirasi dan tersedak
aspirasi
3. Plica vocalis pada posisi
3. Tempat cedera adalah di atas
intermediet
n.laringeal superior
4. Apertura glottis baik saat
4. Posisi plica vocalis pada
istirahat
intermediet lateral
PATOFISIOLOGI

n.laringeus rekuren
penetrasi ke laring sebelum masuk ke
Nervus VAGUS untuk menginnervasi dalam laring akan
laring berjalan di bawah kornu
inferior kartilago tiroid

N.laringeus rekuren melingkar ke atas dari


bawah ligamentum
1.gerakan abduksi
arteriosum dan berjalan Terjadi lesi sepanjang nervus ini
2 .gerakan adduksi ke kranial pada sulkus baik oleh proses penyakit
plika vokalis trakeoesofageal maupun prosedur operasi
sehingga menyebabkan paralisis
plika vocalis.
n.vagus kiri
mempercabangkan
nervus laringeus
berjalan sepanjang rekuren kiri menyilang
carotic sheath di atas arcus aorta.
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan fisis
penunjang
1. Keluhan utama yang 1. Umum - Lab :
berhubungan dengan Kompresi dan infiltrasi Panel kimia, CBC,
jalan napas, suara, dan nervus cranial X oleh urinalisis, VDRL atau
proses menelan leher atau proses (FTA-ABS), tes fungsi
2. Saat timbulnya gejala neoplasma tiroid dapat tiroid, panel autoimun,
(akut, subakut, kronik) menunjukkan paralisis atau tingkat
3. Perubahan suara dan pita suara sedimentasi eritrosit.
airway sebelumnya 2. Laring - Videostroboskopi
4. Tindakan-tindakan yang Pasien melakukan - LEMG
berhubungan seperti manuver menghidu, fonasi
intubasi, operasi dan sebuah vokal dan sniffing
tindakan medis penuh semangat secara
5. Lain yang berefek pada bergantian
pergerakan pita suara
1. Konservatif: 2. Operasi:
A. Rehabilitasi : Terapi wicara A. Augmentasi plica
B. Medikamentosa : Obat vokalis
Neurotropik B. Bedah kerangka
laring
Selama 6-12 bulan, karena masih Disebut juga dengan
diharapkan dapat terjadi kompensasi laringoplasti,
dari plika vokalis yang sehat dalam tiroplasti, atau
masa itu. Suara dan pergerakan plika laryngeal framework
vokalis akan kembali normal surgery
(spontaneous recovery) dalam waktu 1 C. Reinervasi
tahun.
Kordotomi dan aritenoidektomi dengan atau tanpa
lateralisasi pita suara merupakan prosedur yang paling
sering dilakukan.
Prosedur ini biasanya dilakukan secara endoskopik dan
menggunakan laser CO2. Usaha yang dilakukan pada
prinsipnya adalah untuk mempertahankan membran pita
suara selebar mungkin, namun gangguan suara dan bahkan
menelan dapat terjadi sebagai efek samping.
Komplikasi

Suara serak Aspirasi Pneumonia


1
Prognosis paralisis pita suara
tergantung dari penyebab yang
mendasarinya

2
Kebanyakan pasien dapat kembali
berbicara hampir normal dan bahkan
normal dan dengan minimal atau tanpa
limitasi dari fungsi berbicara untuk
kebutuhan berbicara sehari-hari.

3
Elektromiografi laring dapat memberikan
informasi yang berguna tentang
prognosis pada pasien dengan disfonia
persisten

Anda mungkin juga menyukai