Anda di halaman 1dari 24

ILMU KEBUMIAN

BATUAN

Kelompok 4 :

Yona Windyasari 17312241024


Nada Fajri Filardhi 17312241029
Nancy Vionita Heryanti 17312241065

Pendidikan IPA C 2017


Kompetensi Dasar :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Siklus batuan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya dan jenis-jenis Batuan beku
3. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya dan jenis-jenis Batuan
sedimen
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya dan jenis-jenis Batuan
metamorf
Pengertian Magma

• Magma adalah campuran dari batuan cair dan semi cair yang ditemukan
di bawah permukaan bumi.
• Campuran ini biasanya terdiri dari empat bagian : dasar cairan sangat
panas yang disebut lelehan, mineral-mineral dari kristalisasi lelehan,
batuan padat yang berasal dari lingkungan sekitar serta gas terlarut.
• Suhu dasar magma sangat panas, yakni sekitar 700°-1300° C. Suhu
ekstrimnya ini membuat magma menjadi zat yang bersifat cair dan
dinamis. Akibatnya magma selalu bergerak menciptakan bentang alam
baru dan terlibat transformasi fisik dan kimia dalam berbagai lingkungan
yang berbeda.
Siklus Batuan
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari
magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku ini juga disebut
dengan batuan ignesius. Magma yang membeku ini merupakan
magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, yang terjadi baik di bawah permukaan sebagai jenis
batuan intrusif atau plutonik, maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif atau vulkanik.
Beberapa jenis batuan beku dan proses pembentukannya antara lain:

1. Batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk


karena pembekuan yang terjadi di dalam dapur magma
secara perlahan-lahan sekali sehingga tubuh batuan
terdiri dari kristal-kristal besar. Contoh dari batuan
ini adalah batuan granit, batuan peridotim, dan juga batuan gabro.
2. Batuan beku gang atau korok, proses terjadi batuan ini pada celah-celah antar
lapisan di dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini berjalan
lebih cepat sehingga di samping kristal besar terdapat pula
banyak kristal kecil. Contoh dari batuan jenis ini antara lain batu
granit porfir.
3. Batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya batuan ini adalah ketika
gunung api menyemburkan lava cair pijar. Pembekuan ini terjadi tidak hanya di
sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses pembekuan ini
berlangsung singkat dan hampir tidak mengandung kristal (armorf).
Klasifikasi Batuan Beku Menurut Proses Terjadinya:
1. Deep Seated Rock, yakni batuan beku yang terbentuk jauh di dalam
lapisan atmosfer bumi. Deep seated rock ini disebut juga dengan batuan
plutonik. Batuan plutonik ini merupakan batuan beku yang proses
terbentuknya atau proses terjadinya ada di dalam dapur magma.
2. Dike Rock, yakni batuan beku yang terbentuk di dekat permukaan. Dike
rock ini juga batuan beku gang atau korok. Batuan beku jenis ini
merupakan batuan beku yang terbentuk di gang ataupun celah- celah
antar lapisan di dalam kulit bumi.
3. Effusive Rock, yakni batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi.
Effusive rock ini juga disebut dengan batuan vulkanik atau batuan beku
luar atau batuan lelehan. Batuan jenis ini merupakan batuan beku luar
yang proses pembentukannya berada di luar permukaan bumi
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk karena
proses pengendapan hasil pelapukan atau erosi yang terjadi di lahan
lepas. Batuan sedimen terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya. Batuan sedimen ini
jumlahnya sangat banyak dan tersebar di permukaan bumi. Bahkan
menurut Tucker (1991), bahwa 70% batuan yang terdapat di seluruh
permukaan bumi ini adalah jenis dari batuan sedimen. Namun
batuan itu hanya sebesar 2% dari volume seluruh kerak bumi. Hal ini
menandakan bahwa batuan sedimen yang tersebar dengan sangat
luas di permukaan bumi, namun ketebalannya relatif tipis.
Proses sedimentasi pada batuan dapat terbagi menjadi 3, yaitu :

a. Proses Sedimentasi Mekanik


Proses sedimentasi mekanik merupakan proses pengendapan yang dipengaruhi oleh
pergerakan (aktivitas mekanik) banyak hal. Beberapa hal tersebut seperti air, gravitasi,
angin, es, dan bahkan gerakan makhluk hidup.
b. Proses Sedimentasi Kimiawi
Proses sedimentasi kimia merupakan pengendapan yang terjadi karena perubahan
komposisi mineral-mineral pada batuan tertentu secar kimiawi. Biasanya terjadi karena
komponen kimia dari luar menembus pori-pori dan menjadi bagian dari batuan
tersebut. Setelah mineral baru masuk, akan terjadi reaksi kimia antara mineral baru
dengan mineral yang sudah ada, kemudian terjadi kristalisasi sehingga terbentuklah
batuan sedimen.
c. Proses Sedimentasi Biologis (Akibat Makhluk hidup)
Merupakan sedimentasi yang disebabkan karena penghancuran bebatuan oleh aktivitas
makhluk hidup. Setelah bebatuan tersebut hancur, partikelnya akan terbawa ke tempat
baru dan berinteraksi dengan keadaan di lingkungan baru. Sehingga terjadi perubahan-
perubahan pada komponen batuan tersebut dan terciptalah batuan sedimen.
Klasifikasi Batuan Sedimen

a. Berdasarkan Pembentukannya
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hancuran
batuan lain. Kemudian tertransportasi (dibawa ke tempat lain) dan terdeposisi
(Beradaptasi dengan lingkuangan) baru dan selanjutnya mengalami diagenesa
(mengalami perubahan-perubahan tertentu sehingga membentuk batuan baru).

2. Batuan Sedimen Non-Klastik (Batuan Sedimen Kimiawi dan Organik)


Batuan sedimen non-klastik termasuk batuan sedimen kimiawi dan organik. Batuan
sedimen kimiawi merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena adanya
perubahan komposisi kimia dari batuan asal atau partikel batuan asal. Batuan
Organik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa jasad makhluk
hidup yang mengalami pengendapan dan pemadatan di tempat tertentu.
b. Berdasarkan Jenisnya
1. Batu Konglomerat
Batu konglomerat merupakan batuan yang terbentuk dari material
kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu sama
lainnya. Batu konglomerat terbentuk dari bahan-bahan yang lepas
karena gaya beratnya kemudian menjadi padat dan saling terikat.
Batu konglomerat berfungsi sebagai bahan pendukung bangunan
(bukan bahan utama).

2. Batu Pasir
Batu pasir merupakan batuan yang tersusun dari butiran-butiran
pasir, umumnya berwarna abu-abu, kuning, atau pun merah. Batu
pasir terbentuk dari bahan-bahan yang lepas karena gaya beratnya
menjadi terpadatkan dan menjadi saling terikat. Batu pasir dapat
berfungsi sebagai material penyusun gelas/kaca atau pun sebagai
kontruksi bangunan.
3. Batu Serpih
Batu serpih merupakan batu yang berbau seperti tanah liat, berbutir-
butir halus, berwarna hijau, hitam, kuning, merah, atau pun abu-abu.
Batu serpih terbentuk dari bahan-bahan yang lepas dan halus karena
gaya beratnya menjadi terpadatkan dan saling terikat. Batu ini dapat
digunakan sebagai bahan bangunan.

4. Batu Gamping (Batu Kapur)


Batu gamping merupakan batu yang agak lunak, berwarna putih
keabu-abuan, dan dapat membentuk gas karbon dioksida apabila
ditetesi asam. Batu ini terbentuk dari cangkang binatang lunak seperti
siput, kerang, dan binatang-binatang laut lainnya yang telah mati.
Rangkanya yang terbuat dari kapur tidak akan musnah, akan tapi
memadat dan membentuk batu kapur. Batu ini digunakan sebagai bahan baku
semen.
5. Batu Breksi
Batu breksi merupakan batuan yang terbentuk dari gabungan
pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi. Batu ini
terbentuk karena bahan-bahan ini terlempar tinggi ke udara dan
mengendap di suatu tempat. Batu ini berfungsi sebagai bahan
kerajinan atau pun bahan bangunan.

6. Batu Lempung
Batu lempung merupakan batuan yang umumnya berwarna coklat,
keemasan, merah, atau abu-abu. Batuan ini umumnya terbentuk
karena proses pelapukan batuan beku yang menghasilkan material
lempung dan umumnya ditemukan disekitar batuan induknya.
Kemudian material lempung ini mengalami proses pengendapan
sehingga membentuk batu lempung. Batu lempung cocok dijadikan sabagai bahan
kerajinan.
7. Stalaktit dan Stalagmit
Stalaktit dan stalagmite merupakan endapan-endapan yang terdapat pada gua, yang
umumnya berwarna kuning, coklat, krem, keemasan, atau pun putih. Stalaktit dan
stalagmite terbentuk dari air yang larut dan turun ke gua dan menetes-netes dari atap
gua ke dasar gua. Tetesan-tetesan air yang mengandung kapur tersebut lama kelamaan
kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit sehingga menjadi batuan
kapur yang berbentuk runcing-runcing. Stalaktit dan stalagmit dapat berfungsi sebagai
panorama indah bagi pengunjung wisatawan yang mengunjungi gua.
3. Batuan Metamorf

Batuan metamorf sering disebut sebagai batuan malihan. Batuan metamorf


atau batuan malihan ini merupakan sekelompok batuan yang merupakan
hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan yang sudah ada
sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang disebut dengan metamorfosis
atau mengalami perubahan bentuk. Protolith atau batuan asal yang dikenai
panas lebih dari 150°C dan juga tekanan yang ekstrim akan mengalami
perubahan fisika atau perubahan kimia yang besar.
Jenis-Jenis Batuan Metamorf
1. Batuan Metamorf Kontak
Batuan metamorf kontak merupakan jenis batuan metamorf yang mengalami
metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat tinggi atau sebagai akibat dari
adanya aktivitas magma. Adanya suhu yang sangat tinggi yang berasal dari aktivitas
magma Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun perubahan
warna batuan.
Contoh dari batuan metamorf kontak ini adalah batu kapur atau gamping menjadi batu
marmer, batuan batolit, batuan lakolit, dan juga batuan
sill. Batuan jenis ini dipengaruhi oleh letak instrusinya,
dimana semakin jauh letaknya dari intrusinya maka
derajat metamorfosisnya akan semakin berkurang.
2. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat adanya tekanan yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam
waktu yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena
adanya tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo ini biasanya terjadi atau ada di
bagian atas kerak bumi. Beberapa jenis batuan metamorf ini berubah menjadi batuan
hablur. Contohnya adalah batuan serbuk dan juga serpih, selain itu batu lumpur atau
mud stone menjadi batu tulis atau slate. Batuan jenis ini banyak dijumpai di daerah-
daerah patahan ataupun lipatan.
3.Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami proses metamorfose
sebagai akibat dari adanya pengaruh dari gas-gas yang ada pada magma.
Pengaruh dari gas yang panas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi
mineral dari batuan ini. Contoh dari batuan metamorf kontak pneumatolistis
ialah batu kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis
batu permata. Contoh lain dari jenis batu ini yaitu batu kuarsa dengan gas
florium dan berumah menjadi topas.
Pertanyaan
1. Berikut campuran magma yang berasal dari dapur magma, kecuali …
a. Batuan padat
b. Batuan cair
c. Lelehan (cairan panas)
d. Mineral

2. Urutan siklus batuan yaitu …


a. Magma -> batuan sedimen -> batuan metamorf -> batuan beku
b. Magma -> batuan beku -> batuan metamorf -> batuan sedimen
c. Magma -> batuan beku -> batuan sedimen -> batuan metamorf
d. Batuan beku -> batuan sedimen -> batuan metamorf
3. Urutan proses terjadinya magma menjadi berbagai batuan hingga kembali menjadi
magma yaitu …
a. Kristalisasi -> pelapukan -> metamorfosa -> meleleh
b. Kristalisasi -> meleleh -> metamorfosa -> pelapukan
c. Kristalisasi -> metamorfosa -> pelapukan -> meleleh
d. Kristalisasi -> metamorfosa -> meleleh -> pelapukan
4. Batuan beku yang prosesnya terjadi pada celah-celah antar lapisan di dalam kulit bumi
yaitu ...
a. Batuan beku luar
b. Batuan beku gang atau korok
c. Batuan beku dalam
d. Batuan lelehan
5. Effusive Rock, yakni batuan beku yang terbentuk di ...
a. Permukaan bumi
b. Dekat permukaan bumi
c. Dalam lapisan atmosfer bumi
d. Mantel bumi
6. Batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan
yang sudah ada sebelumnya (protolith) yaitu batuan ...
a. Sedimen c. Metamorf
b. Beku d. Andesit

7. Batuan Metamorf juga disebut batuan ...


a. Sedimen c. Marmer
b. Beku d. Malihan

8. Batuan yang tersusun dari butiran-butiran pasir dan umumya berwarna abu-abu,
kuning, ataupun merah merupakan ciri-ciri batu …
a. Gamping c. Pasir
b. Serpih d. Konglomerat
9. Berikut klasifikasi batuan sedimen berdasarkan jenisnya, kecuali …
a. Batu marmer c. Batu gamping
b. Batu serpih d. batu pasir

10. Manakah gambar di bawah ini yang termasuk batu serpih? …


a. c.

b. d.

Anda mungkin juga menyukai