Anda di halaman 1dari 22

1.

RINDA PURWANTO
2. DELPHIEN B DATU
3. LINDA MANTONG

Kelompok 12 ( dua Belas ) Materi tentang KB : Alami


PENGERTIAN

PENGERTIAN : KB ALAMI

Arti istilah “alamiah” di sini adalah metode


kontrasepsi yang memanfaatkan sifat – sifat alami
tubuh manusia, Metode ini merupakan metode keluarga
berencana yang tidak membutuhkan alat, maupun obat -
obatan. Bagi pasangan suami istri yang ingin meghindari
efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan metode
kontrasepsi lainnya”
Tubuh tidak membutuhkan :
• Alat / bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang)
kondom, Steril (tubektomi), vasektomi, Spiral (IUD)
• Obat-obatan (sebagaimana ciri metoda hormonal) Suntik, Pil
KB, Susuk
METODE KB ALAMI

METODE KB ALAMI :

1. METODE MUKOSA SERVIKS


2. METODE SUHU BASAL
3. METODE KALENDER
4. METODE SENGGAMA TERPUTUS

1 2 3 4
1. METODE MUKOSA SERVIKS

METODE MUKOSA SERVIKS :


• Merupakan metode keluarga berencana alamiah
(KBA) dengan cara mengenali masa subur dari
siklus menstruasi dengan mengamati lendir
serviks dan perubahan rasa pada vulva
menjelang hari-hari ovulasi.
1. METODE MUKOSA SERVIKS

Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang


dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel
sekretori serviks dan mengandung tiga
komponen penting yaitu:
1. Molekul lendir ,
2. Air & Senyawa kimia
3. Biokimia (natrium klorida, rantai protein,
enzim, dll).
1. METODE MUKOSA SERVIKS

Instruksi Kepada Pengguna/Klien :

• Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina.
Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya.
• Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan
perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
• Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi, senggama tergolong
aman pada dua hari setelah menstruasi.
• Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang
bersenggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak
subur.
• Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini
merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling subur).
• Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk
menghindari terjadinya pembuahan.
• Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari
subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang haid berikutnya.
1. METODE MUKOSA SERVIKS
1. METODE MUKOSA SERVIKS
2. METODE SUHU BASAL

METODE SUHU BASAL:


• Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh
selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran
suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur
dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
• Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya
masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang
berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan
secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada
lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.
• Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu
ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38
derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius.
Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
2. METODE SUHU BASAL

Faktor yang Mempengaruhi Keandalan


Metode Suhu Basal Tubuh :

Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan


metode suhu basal tubuh antara lain:
• Penyakit.
• Gangguan tidur.
• Merokok dan atau minum alkohol.
• Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
• Stres.
• Penggunaan selimut elektrik.
2. METODE SUHU BASAL

Petunjuk Bagi Pengguna Metode Suhu


Basal Tubuh:
• Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangun dari tempat
tidur).
• Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
• Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid
untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan rendah” dalam pola
tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
• Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
• Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di atas suhu tertinggi dari
suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
• Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga berturut-turut suhu tubuh
berada di atas garis pelindung/suhu basal.
• Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga
kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode masa tak subur).
• Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih panjang dari
metode ovulasi billings.
2. METODE SUHU BASAL

Contoh. Pencatatan pengukuran suhu basal tubuh


3. METODE KALENDER

METODE KALENDER:

• Metode kalender atau pantang berkala merupakan metode


keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling tua. Pencetus
KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari
Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode
kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.
3. METODE KALENDER

EXAMPLE:
3. METODE KALENDER

KEUNTUNGAN :

• Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.


• Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
• Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam
penerapannya.
• Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
• Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat
menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan
kontrasepsi.
• Tidak memerlukan biaya.
• Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
3. METODE KALENDER

KETERBATASAN :
• Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
• Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam
menjalankannya.
• Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan
seksual setiap saat.
• Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak
subur.
• Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
• Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi
lain.
3. METODE KALENDER

PENERAPANNYA :

Hal yang perlu diperhatikan pada siklus


menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
1) Pre ovulatory infertility phase (masa tidak
subur sebelum ovulasi).
2) Fertility phase (masa subur).
3) Post ovulatory infertility phase (masa tidak
subur setelah ovulasi).
3. METODE KALENDER

EXAMPLE :
• Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur
adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
• Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini
dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan
hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal
20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan masa
pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan
seksual harus menggunakan kontrasepsi.
• Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini
menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
4. METODE SENGGAMA TERPUTUS

• Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama


terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran
ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-
out method. Dalam bahasa latin disebut juga
interrupted intercourse.

Pengertian :
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah
metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di
mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis)
dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
4. METODE SENGGAMA TERPUTUS

KETERBATASAN :

• Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol


ejakulasi dan tumpahan sperma selama senggama.
• Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual
(orgasme).
• Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi,
sesaat dan setelah interupsi coitus.
• Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
• Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
4. METODE SENGGAMA TERPUTUS

COITUS INTERUPTUS :
SESUAI UNTUK TIDAK SESUAI UNTUK

Suami yang tidak mempunyai masalah Suami dengan ejakulasi dini.


dengan interupsi pra orgasmik.
Pasangan yang tidak mau metode Suami yang tidak dapat mengontrol
kontrasepsi lain. interupsi pra orgasmik.
Suami yang ingin berpartisipasi aktif Suami dengan kelainan fisik/psikologis.
dalam keluarga berencana.
Pasangan yang memerlukan Pasangan yang tidak dapat
kontrasepsi segera. bekerjasama.
Pasangan yang memerlukan metode Pasangan yang tidak komunikatif.
sementara, sambil menunggu metode
lain.
Pasangan yang membutuhkan metode Pasangan yang tidak bersedia
pendukung. melakukan senggama terputus.
Pasangan yang melakukan hubungan
seksual tidak teratur.
Menyukai senggama yang dapat
dilakukan kapan saja/tanpa rencana.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai