Anda di halaman 1dari 16

ORIENTASI PENGURUS DAN

ANGGOTA FKD
(Forum Kesehatan Desa)
Pengertian Desa Siaga

Desa Siaga  Desa yang


penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri.
Dasar Kebijakan
1. UU No.36 Tahun 2009 tentang : Kesehatan.
2. UU No.32 Tahun 2004 tentang : Pemerintahan Daerah.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI NO 574/Menkes /SK/IV/2000 Tahun
2000 tentang : Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 128/Menkes/SK/II/2004 Tahun
2004 tentang : Kebijakan Dasar Puskesmas.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 131/ Menkes/SK/II2004 tentang
: Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1529/ MENKES / SK / 2010
tentang : Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif.
Tujuan
1. Optimalisasi peran PKD dalam pemberdayaan
masyarakat & mendorong pembangunan
kesehatan di desa
2. Terbentuknya FKD dlm penggerakan
pembangunan kesehatan di desa
3. Berkembangnya kegiatan pemberdayaan
masyarakat (UKBM)
4. Berkembang upaya kesehatan (promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif) di masyarakat
5. Berkembang sistem surveilans di masyarakat
6. Berkembang kemandirian masyarakat dalam
pembiayaan kesehatan
Komponen Desa Siaga
PKD

Pembiayaan
Kesehatan FKD

Surveilans
Gotong
Royong

UKBM
Struktur FKD
1. Kepala Desa dan perangkatnya
(termasuk RT, RW)
2. Badan perwakilan desa dgn fungsi elemennya
3. TP – PKK sebagai ormas
4. Lembaga sosial / swadaya masyarakat
5. Kader, tokoh masyarakat, tokoh agama
6. Perwakilan kelompok tertentu sesuai potensi
desa (unsur pemuda, tenaga kes di desa, dunia
usaha, dll)
Mengenali potensi desa
1. SDM : bidan, perawat, FKD, kader kesehatan
(posyandu, posbindu, lansia, BKB, jumantik,
PHBS, dll)
2. Kegiatan : posyandu balita, posyandu lansia,
BKB, posbindu, kelas ibu hamil, kelas balita,
pertemuan kader, PSN, pembuatan kompos,
bersih desa, dll
3. Bahan / Alat : gedung posyandu, gedung FKD,
PSN kit, timbangan bayi, kotak obat, media
penyuluhan, dll
4. Biaya : ADD, puskesmas, swadaya, dll
Struktur Organisasi FKD
1. Penanggung Jawab : Kepala Desa
2. Ketua
3. Sekretaris
4. Bendahara
5. Seksi – Seksi
a. Seksi Gotong Royong
b. Seksi Upaya Kesehatan
c. Seksi Surveilans
d. Seksi Pembiayaan
Tupoksi Ketua
1. Menerbitkan peraturan tingkat desa untuk
pengembangan desa siaga aktif serta mengawasi
pelaksanaannya
2. Mengintegrasikan rencana pengembangan desa
siaga aktif dengan Rencana Kerja Pembangunan
(RKP) desa
3. Membuat rencana kerja
4. Menyusun anggaran pelaksanaan desa siaga
aktif
5. Melakukan koordinasi dengan lintas program /
lintas sektor / sektor swasta / stakeholder terkait
Tupoksi Ketua
6. Melaksanakan rapat koordinasi
7. Merencanakan – melaksanakanan – monitoring –
evaluasi
8. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan
Tupoksi Sekretaris
1. Melaksanakan administrasi kegiatan desa siaga
2. Membuat jadwal pertemuan dan menyiapkan
bahan – bahan pertemuan (dafdir, notulen)
3. Melaksanakan surat menyurat yang berhubungan
dengan desa siaga aktif
4. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan desa
siaga aktif
5. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan desa
siaga aktif
Tupoksi Bendahara
1. Mengelola keuangan desa siaga aktif
2. Melaksanakan Pencatatan dan pelaporan
pembiayaan desa siaga aktif
3. Membuat laporan dan evaluasi kegiatan
SEKSI GOTONG ROYONG
TUGAS POKOK :
1. Gerakan bersama perbaikan lingkungan
Contoh : pembangunan sarana air bersih, PSN /
gerakan 3M, pembuatan saluran pembuangan
limbah, jambanisasi, perbaikan rumah sehat, dll
2. Gerakan mendukung kelompok rentan (bayi,
bumil, lansia)
3. Ambulan desa (sarana trasportasi untuk rujukan
kasus)
SEKSI GOTONG ROYONG
4. Penggalangan donor darah (untuk kasus yang
membutuhkan donor darah)
5. Pemanfaatan masyarakat pada upaya kesehatan
yang ada (persalinan di puskesmas,
penimbangan di posyandu, dll)
6. Gerakan pengendalian faktor risiko penyakit dan
masalah
7. Gerakan pengendalian bencana dan faktor risiko
bencana
8. Paguyuban penderita TB Paru
9. Penggalakan TOGA
SEKSI UPAYA KESEHATAN
Sasaran : Ibu hamil, bayi, balita, remaja, WUS, dan
masyarakat
TUGAS POKOK :
1. Upaya – upaya promotif
2. Penyuluhan kesehatan
3. Pola asuh dan pola makan yang baik
4. Upaya pemantauan kesehatan secara berkala
(posyandu, posbindu, posyandu lansia, kelas
ibu hamil, dll)
5. Deteksi dini faktor risiko
SEKSI UPAYA KESEHATAN
6. Upaya kuratif dan rehabilitatif
7. Deteksi dini kasus (maternal, balita, penyakit)
8. PPPK dan rujukan
9. Dukungan penyembuhan, perawatan, dan
pemantauan

Anda mungkin juga menyukai