Anda di halaman 1dari 22

MATEMATIKA BISNIS &

EKONOMI

Oleh

Rekha Melinda, S,E., M.Ak


Model Ekonomi
Session 2
Variabel, Konstanta, Koefisien
Dan Parameter
 Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam suatu masalah tertentu.
Dalam ekonomi dan bisnis misalnya harga (price)= P, jumlah yang diinta/ ditawarkan
(quantity)=Q,biaya(cost)=C, penerimaan/ pendapatan (revenue)=R, investasi
(invesment)=I, tingkat bunga (interest rest)=I dll
 Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak berubah-ubah dalam
masalah tertentu.
 Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya. Misalnya 5R, 4P, atau 0,3 C
maka angka konstanta yang ada didepan variabel disebut koefisien.

 Parameter adalah suatu nilai tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan
menjadi nilai yang lain pada suatu ,masalah yang lainnya. Misalnya konstanta diatas
diganti a jadi aR, aP, atau aC maka simbol a ini menyatakan suatu konstanta yang masih
bersifat variabel saja . Nilai a inilah yang disebut parameter.
Persamaan Dan Pertidaksamaan

 Persamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua lambang


adalah sama. Disimbolkan dengan tanda baca = (sama
dengan)
 Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan bahwa dua
lambang tidak sama. Disimbolkan dengan tanda baca <
(lebih kecil dari), > (lebih besar dari), ≤ (lebih kecil sama
dengan), ≥ (lebih besar sama dengan)
Sistem bilangan nyata

 Bilangan Rasional
1. dinyatakan sebagai perbandingan dari dua bilangan bulat misal 8/2 dan 5/4.
2. Bilangan yang angka desimalnya berakhir dengan nol atau berulang misal 5/1=
5,00 atau 1/3= 0,333
 Bilangan Irrasional
1. Perbandingan dari dua bilangan bulat misal akar pangkat 2 dari bilangan bulat 2
√2 dll
2. Bilangan yang angka desimalnya tidak berakhir dengan nol atau berulang misal
√2=1,41423
Himpunan

• Himpunan adalah kumpulan dari objek-objek


yang berbeda.
Contoh penulisan : A={anggota/tanpa anggota}
{} artinya kurung kurawal
 HIMPUNAN SEMESTA:
 Himpunan yang mencakup semua anggota yang sedang
dibicarakan.
 HIMPUNAN KOSONG :
 Himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
dinyatakan dengan simbol  atau { }.
 Himpunan {0} bukan himpunan kosong, melainkan suatu
himpunan yang mempunyai satu anggota yaitu bilangan nol.

6
Operasi Himpunan

 Gabungan (Union) notasi U


 Irisan(Intersection) notasi 
 Selisih notasi (-)
 Pelengkap(complement) misal Him. AC
atau A’
Operasi Himpunan

 Gabungan (union) dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan


baru yang berisikan elemen-elemen baik yang dimiliki oleh A maupun
B. Himpunan diberi simbol A ∪ B (dibaca: A gabungan B).
 Irisan (intersection) dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan
baru yang berisikan elemen-elemen milik A dan B. Himpunan irisan ini
diberi simbol A ∩ B (dibaca: A irisan B)
 Komplemen dari himpunan A adalah seluruh elemen atau anggota dalam
himpunan universal U yang tidak ada dalam himpunan A. komplemen
dalam himpunan A diberi simbol A’ atau Ac
Beberapa notasi Himpunan

a  A berarti a anggota him A

a  A berarti a bukan anggota him A

notasi untuk himpunan kosong  atau { }


 Himpunan B dikatakan himpunan bagian dari
himpunan A jika setiap xB maka x  A ,
dinotasikan dengan B  A .
 B  A dibaca sebagai “B terkandung di
dalam A”.
 Kita dapat juga menulis dengan A  B ,
yang berarti A mengandung B.
10
Operasi Himpunan

 Gabungan
Misalnya A = {1, 3, 4, 5, 6, 7} dan B = {2, 4, 6, 8, 9, 10}
Maka A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

 Irisan
Misalnya A = {1, 3, 4, 5, 6, 7} dan B = {2, 4, 6, 8, 9, 10}
Maka A ∩ B = {3, 4, 5, 6}

 Himpunan Kosong
Misalnya A = {1, 3, 5, 7} dan B = {2, 4, 6, 8}
Maka A ∩ B = { } atau ⊘
HIMPUNAN BAGIAN

Contoh:
S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 }

a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ?


b. Apakah himpunan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A ?
Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C
a. Karena setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota
himpunan A maka himpunan B merupakan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi B  A
b. Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di
dalam himpunan A maka himpunan C bukan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi C  A
 S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12}
 A = {2,3,6,8,9,11}
 B = {1,3,4,5,7,8}
 Simbol  untuk keanggotaan
S A B
 Jadi: 2  A, 4  B 1
9
 4  A , 9 B 2  4

 3  A, 3  B
3
6 8 5
11 7
10 12
 3  A, 3  B
13
Penyajian Himpunan

Dua macam cara :


-Cara daftar
contoh : A = {1, 2, 3, 4, 5}
-Cara kaidah atau deskriptif
contoh : A = {y] 6 > y > 0}
Sistem Bilangan

Dalam matematika bilangan terbagi 2:


1. Nyata terdiri dari Irrasional (bilangan yang tidak dapat dinyatakan
sebagai perbandingan dari dua bilangan bulat), sedangkan bilangan
rasional (dinyatakan sebagai perbandingan dari dua bilangan bulat)
2. Tidak Nyata/unreal

Bilangan rasional sendiri terdiri atas :


bilangan bulat & pecahan
Operasi tanda

Pada Prinsipnya operasi dalam matematika


hanya dua yaitu:
 Penjumlahan
Contoh: 2 + 3 = 5 ; 2 + -3 menjadi 2 – 3 = -1
 Perkalian
Contoh: 2 X 3 = 6 ; 2 X 1/3 = 2/3
Pangkat & Akar

Pangkat adalah suatu indeks yang


menunjukkan banyaknya perkalian bilangan
yang sama secara berurutan.
Bentuk umum
a.a.a.a.a…. = an
Contoh : 7 X 7 X 7 X 7 = 74
Aturan-Aturan Pangkat
 Xm . Xn = Xm+n
 Xm = Xm-n Dimana (X1 ≠ 0)
Xn
 (Xm)n = xmxn
 (X . Y )n = Xn x Yn
 X n = Xn Dimana (X ≠ 0)
Y Yn
 X1/n = n√X akar pangkat n dari x (akar pangkat n dari)
 Xm/n = n√Xm
 X-n = 1/Xn Dimana (X ≠ 0)
 X1 = X
 X0 = 1
Contoh soal

 Berapakah hasil dari 52 x 53 ???


Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan perkalian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok
yang sama, maka a = 5, p = 2, dan q = 3 kita masukan ke dalam rumus tersebut :
ap x aq = ap + q
5 2 x 53 = 5 2 + 3
5 2 x 53 = 5 5

 Berapakah hasil dari 53 : 52 ???


Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pembagian bilangan berpangkat dengan bilangan pokok
yang sama, maka a = 5, p = 3, dan q = 2 kita masukan ke dalam rumus tersebut :
ap : aq = ap - q
53 : 52 = 53 - 2
53 : 52 = 51
 Berapakah hasil dari (2 x 3)4 ???
Jawab :
Dengan menggunakan rumus aturan pemangkatan dari perkalian dua bilangan, maka a = 2, b =
3, dan p = 4 kita masukan ke dalam rumus tersebut :
(a x b)p = ap x bp
(2 x 3)4 = 24 x 34
(2 x 3)4 = 24 x 34

 Berapakah hasil dari 2-3 ???


Jawab :
Dengan menggunakan rumus Aturan Bilangan Berpangkat Negatif, maka a = 2, dan p = 3 kita
masukan ke dalam rumus tersebut :
a-p = 1/ap
2-3 = 1/23
Pemfaktoran

 Pemfaktoran adalah suatu teknik yang digunakan untuk


menyederhakan pernyataan-pernyataan matematika dan
pemecahan masalah masalah lainnya dalam operasi
matematika.
 2Y3-3XY2-4Y= Y(2Y3-3XY2-4Y)
 Y=X2 - 9X + 20= (X-4) (X-5)
 Y=X2 - 25= (X+5) (X-5)
 X3 + 27 = (x−3)(x2+3x+9)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai