Anda di halaman 1dari 24

BERNALAR ILMIAH

IKESOR 2019
Nama Kelompok

• Junian Cahyanto Wibawa / 011914553013


• Novadri Ayubi / 011914553006
• Hilda Noor Dharmasanti / 011914553011
• Maylani Putri Bintari / 011914553012
• Batool Mohammed Alamaydeh / 011914553019
• Ruang Lingkup :
• Pengertian Penalaran
• Prinsip dan Unsur Penalaran
• Jenis Penalaran
• Hambatan Penalaran
• Proses Penulisan Ilmiah
• Aspek Penulisan Ilmiah
• Penutup
• Penalaran adalah proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis
berdasarkan fakta yang relevan.
• Prinsip dan Unsur Penalaran
• Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta
secara logis dan sistematis dengan bahasa yang baik
dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan
ilmiah diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah.
Melalui proses penalaran, kita dapat sampai pada
kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori.
• Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta
yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah
proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik
kesimpulan.
• Jenis Penalaran
• Menurut prosesnya, penalaran dibedakan
menjadi dua.
• a. Penalaran induktif Secara formal dapat
dikatakan bahwa induksi adalah proses
penalaran untuk sampai pada suatu keputusan,
prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan
khusus, beradasarkan pengamatan atas hal-hal
yang khusus.
• Proses induksi dapat dibedakan :
• 1) Generalisasi, ialah proses penalaran berdasarkan
pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat
sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua
atau sebagian dari gejala serupa.
• 2) Analogi, adalah suatu proses penalaran untuk menarik
kesimpulan tentang
kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran
gejala khusus lain yangmemiliki sifat-sifat esensial yang
bersamaan.
• 3) Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab ke akibat
mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang
diketahui. Berdasarkan itu, kita menarik kesimpulan mengenai
akibat yang mungkin ditimbulkan.
• Penalaran deduktif
• Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip,
hukum, atau teori yang berlaku umum
tentang suatu hal atau gejala. Berdasarkan
prinsip umum itu, ditarik kesimpulan tentang
sesuatu yang khusus, yang merupakan
bagian dari hal atau gejala itu. jadi, penalaran
deduktif bergerak dari hal atau gejala yang
umum menuju pada gejala yang khusus.
Hambatan untuk
Berpikir Ilmiah
1. Kesalahan logis

• Berarti aplikasi penalaran yang


kurang tepat atau tidak logis, yang
di sebabkan dari akses tergesa-
gesa ke hasil pendahuluan dan
informasi yang terbatas.
2. Faktor emosional dan emosional

• Keinginan kita memengaruhi pemikiran kita. Kita sering


menafsirkan berbagai hal dan fakta sesuai keinginan kita.
Berpikir menjadi dibimbing oleh keinginan daripada
kenyataan. Pemikiran 'diinginkan' tidak terikat oleh
kenyataan, tidak penuh dengan kendala sosial dan logis,
membutakan kita untuk memahami situasi negatif,
mendistorsi hal-hal di mata kita dan memandangnya
seperti yang kita inginkan, bukan sebagaimana adanya
dalam kenyataan, dan pemikiran kita bersifat subjektif.
3. Informasi yang salah

• Informasi yang salah memiliki efek


merugikan pada pemikiran dalam dua
cara: pertama, menambahkan
karakteristik yang tidak nyata pada ide,
Kedua: memengaruhi arah berpikir dan
perilaku individu.
4. Pemilihan informasi dan
kesimpulan

• Seseorang cenderung memilih informasi yang


mendukung sudut pandangnya, dan mengabaikan
informasi yang bertentangan dengannya. Ini juga
cenderung mencapai kesimpulan yang konsisten
dengan jumlah dan jenis informasi yang dipilihnya,
yang menekankan keberhasilan prediksi berdasarkan
kesimpulan ini, dan mengabaikan prediksi salah yang
diperoleh dari kesimpulan ini.
5. Terima informasi tidak kritis

• Penerimaan dan penerimaan kita terhadap pendapat


orang-orang dari argumen di bidang mereka, atau
yang umum di antara orang-orang, tanpa pengawasan
atau kritik, dapat membuat kita kehilangan
pemahaman mendalam tentang subjek. Pandangan
mereka ceruk dalam konteks tertentu dan mungkin
tidak sesuai dengan apa yang kami pikirkan. Selain
dampak waktu pada validitas ide, pendapat, dan
informasi.
• Pengertian Penulisan Ilmiah
• Penulisan ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah
yang di dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan.
Ciri Penulisan Ilmiah
• a. Isi mencerminkan hakikat ilmu
pengetahuan/objek ilmu tertentu
• b. Mengandung teori/semacam kerangka berpikir
• c. Ada
metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran)
• d. Mengandung penalaran
• Keterkaitan Penalaran dalam
Proses Penulisan
• Ilmiah
Suatu karangan sesederhana apapun akan
mencerminkan kualitas penalaran seseorang.
Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir
penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran
dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5
aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
• a. Aspek keterkaitan
• Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian
yang satu dengan yang lain dalamsuatu
karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah
harus berkaitan satusama lain. Pada pendahuluan misal
nya, antara latar belakang masalah – rumusanmasalah –
tujuan
dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga ha
rusberkaitan dengan bagian landasan teori,
harus berkaitan dengan pembahasan, danharus
berkaitan juga dengan kesimpulan.
• Aspek urutan
• Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang
harus didahulukan/ditampilkankemudian (dari hal yang
paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan).
Suatukarangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir
tertentu.Pada bagian Pendahuluan,dipaparkan dasar-
dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan
paparankerangka analisis yang akan dipakai untuk mem
bahas. Baru setelah itu persoalandibahas secara detail
dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan
ataspembahasan sekaligus sebagai penutup karangan
ilmiah
• Aspek argumentasi
• Yaitu bagaimana hubungan bagian yang
menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,pembuktian suatu
pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir
sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen
argumen mengapa masalahtersebut perlu dibahas (pendahuluan),
• pendapat-pendapat/temuan-temuan dalamanalisis harus memuat
argumen-argumen yang lengkap dan mendalam
• Aspek teknik penyusunan
• Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai,
apakah digunakan secara konsisten.Karangan
ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan
tertentu, dan teknik ini bersifatbaku dan
universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik
penyusunan karangan ilmiah merupakan
syarat multak yang harus dipenuhi jika orang
akan menyusun karanganilmiah
• e. Aspek bahasa
• Yaitu bagaimana penggunaan bahasa
dalam karangan tersebut? baik dan
benar?
Baku?Karangan ilmiah disusun dengan ba
hasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggu
naanbahasa yang tidak tepat justru akan
mengurangi kadar keilmiahan suatu karya
sastralebih-lebih untuk karangan ilmiah
akademis
• Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif,
sebisa mungkin menghindari kata ganti
diri(saya, kami, kita), susunan kalimat
efektif/ hindari kalimat-kalimat dengan
klausa-klausayang panjang
Terimakasihhh
Banyakkkk

Anda mungkin juga menyukai