• Novadri Ayubi / 011914553006 • Hilda Noor Dharmasanti / 011914553011 • Maylani Putri Bintari / 011914553012 • Batool Mohammed Alamaydeh / 011914553019 • Ruang Lingkup : • Pengertian Penalaran • Prinsip dan Unsur Penalaran • Jenis Penalaran • Hambatan Penalaran • Proses Penulisan Ilmiah • Aspek Penulisan Ilmiah • Penutup • Penalaran adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. • Prinsip dan Unsur Penalaran • Penulisan ilmiah mengemukakan dan membahas fakta secara logis dan sistematis dengan bahasa yang baik dan benar. Ini berarti bahwa untuk menulis penulisan ilmiah diperlukan kemampuan menalar secara ilmiah. Melalui proses penalaran, kita dapat sampai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori. • Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Dengan kata lain, penalaran adalah proses penafsiran fakta sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. • Jenis Penalaran • Menurut prosesnya, penalaran dibedakan menjadi dua. • a. Penalaran induktif Secara formal dapat dikatakan bahwa induksi adalah proses penalaran untuk sampai pada suatu keputusan, prinsip, atau sikap yang bersifat umum dan khusus, beradasarkan pengamatan atas hal-hal yang khusus. • Proses induksi dapat dibedakan : • 1) Generalisasi, ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat sifat tertentu untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. • 2) Analogi, adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran gejala khusus lain yangmemiliki sifat-sifat esensial yang bersamaan. • 3) Hubungan sebab akibat, Penalaran dari sebab ke akibat mulai dari pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui. Berdasarkan itu, kita menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan. • Penalaran deduktif • Penalaran deduktif didasarkan atas prinsip, hukum, atau teori yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala. Berdasarkan prinsip umum itu, ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala itu. jadi, penalaran deduktif bergerak dari hal atau gejala yang umum menuju pada gejala yang khusus. Hambatan untuk Berpikir Ilmiah 1. Kesalahan logis
• Berarti aplikasi penalaran yang
kurang tepat atau tidak logis, yang di sebabkan dari akses tergesa- gesa ke hasil pendahuluan dan informasi yang terbatas. 2. Faktor emosional dan emosional
• Keinginan kita memengaruhi pemikiran kita. Kita sering
menafsirkan berbagai hal dan fakta sesuai keinginan kita. Berpikir menjadi dibimbing oleh keinginan daripada kenyataan. Pemikiran 'diinginkan' tidak terikat oleh kenyataan, tidak penuh dengan kendala sosial dan logis, membutakan kita untuk memahami situasi negatif, mendistorsi hal-hal di mata kita dan memandangnya seperti yang kita inginkan, bukan sebagaimana adanya dalam kenyataan, dan pemikiran kita bersifat subjektif. 3. Informasi yang salah
• Informasi yang salah memiliki efek
merugikan pada pemikiran dalam dua cara: pertama, menambahkan karakteristik yang tidak nyata pada ide, Kedua: memengaruhi arah berpikir dan perilaku individu. 4. Pemilihan informasi dan kesimpulan
• Seseorang cenderung memilih informasi yang
mendukung sudut pandangnya, dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengannya. Ini juga cenderung mencapai kesimpulan yang konsisten dengan jumlah dan jenis informasi yang dipilihnya, yang menekankan keberhasilan prediksi berdasarkan kesimpulan ini, dan mengabaikan prediksi salah yang diperoleh dari kesimpulan ini. 5. Terima informasi tidak kritis
• Penerimaan dan penerimaan kita terhadap pendapat
orang-orang dari argumen di bidang mereka, atau yang umum di antara orang-orang, tanpa pengawasan atau kritik, dapat membuat kita kehilangan pemahaman mendalam tentang subjek. Pandangan mereka ceruk dalam konteks tertentu dan mungkin tidak sesuai dengan apa yang kami pikirkan. Selain dampak waktu pada validitas ide, pendapat, dan informasi. • Pengertian Penulisan Ilmiah • Penulisan ilmiah adalah penulisan hasil berpikir ilmiah yang di dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan. Ciri Penulisan Ilmiah • a. Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan/objek ilmu tertentu • b. Mengandung teori/semacam kerangka berpikir • c. Ada metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran) • d. Mengandung penalaran • Keterkaitan Penalaran dalam Proses Penulisan • Ilmiah Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri. Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah: • a. Aspek keterkaitan • Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalamsuatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satusama lain. Pada pendahuluan misal nya, antara latar belakang masalah – rumusanmasalah – tujuan dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga ha rusberkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, danharus berkaitan juga dengan kesimpulan. • Aspek urutan • Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkankemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatukarangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan,dipaparkan dasar- dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparankerangka analisis yang akan dipakai untuk mem bahas. Baru setelah itu persoalandibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan ataspembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah • Aspek argumentasi • Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen argumen mengapa masalahtersebut perlu dibahas (pendahuluan), • pendapat-pendapat/temuan-temuan dalamanalisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam • Aspek teknik penyusunan • Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten.Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifatbaku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karanganilmiah • e. Aspek bahasa • Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku?Karangan ilmiah disusun dengan ba hasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggu naanbahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastralebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis • Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri(saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/ hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausayang panjang Terimakasihhh Banyakkkk