Anda di halaman 1dari 49

Sistem Manajemen

Keselamatan Dan
Kesehasatan Kerja
(SMK3)
Sistem Manajemen Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Peningkatan Komitmen
Berkelanjutan dan
Peninjauan Kebijakan
Peninjauan
Ulang
Ulang&&
Peningkatan
Peningkatan
oleh Perencanaan
olehManajemen
manajemen SMK3

1
Pengukuran
dan
Evaluasi Penerapan
SMK3
DEFINISI MANAJEMEN
DAN SISTEM MANAJEMEN 2
Manajemen :
suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,
pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya
yang ada

Sistem Manajemen :
kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen secara keseluruhan


yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
3
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
• K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai
semua pihak
• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
• Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
• Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal
K3
• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang
diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh
internasional
• Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
4
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak: 5
• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional
baik secara politis maupun sosial
• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan
tidak pernah dilihat dari pendekatan moral
• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam
perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha
• Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil
Masih rendahnya komitment pimpinan perusahaan
terhadap K3 : 6
• Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut data UU
No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan dengan tenaga kerja
lebih dari 100 orang ( wajib mempunyai P2K3 sesuai pasal 10
UUKK No.1/1970)
• Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000
Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi
• Menunjukan komitment pimpinan perusahaan terhadap K3
masih rendah
• Perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan (pasal 8
UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang
• Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tidak jalan
TUJUAN PENERAPAN SMK3
7
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagaoi manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk
ekspor nasional
• Pelaksanaan pencegahan kec. masih bersifat parsial
• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan
ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
KRITERIA PERUSAHAAN
8
• Perusahaan dengan :
- tk 100 atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja

Pasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996


Perusahaan berdasarkan jumlah tenaga kerja 2001
menurut UU No.7/1981 tentang Wajib Lapor
Ketanagakerjaan :
Small (≤ 25 workers) 141.894 (83.70 %)
Medium (26 – 99 workers) 14.970 (8.83 %)
Large (≥ 100 workers) 12.660 (7.47 %)
Total 169.524

 2002 : 176.713

Jumlah tenaga kerja : 91.65 jt


Tenaga kerja wanita
45 % TK dari sektor Pertanian
: 33.06 jt (36,08%)
9
PELAKSANAAN PENGAWASAN
Obyek Pengawasan dan Personil Pengawasan
 Obyek Pengawasan : - th. 2001 : 169.524 prsh
- th. 2002 : 176.713 prsh
 Pegawai Pengawas : 1.400 orang
 Pengawas K3 : 336 orang
 Jumlah Ahli K3 (th. 2003) : 772 orang
 Jumlah Dokter Pemeriksa
Kes. Tenaga Kerja (th. 2003) : 159 orang
10
ILO
11
The most efficient way to build a
sustained safety culture

Establishment of OSH MS
12
Regulation Based Risk Based
OSH Program OSH Program

OSH MS
SiMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3

13

Reactive Dependent Independent Interdependent

• Safety by Natural • Management • Personal Knowledge,


Commitment Commitment, and • Help Others Conform
Instinct • Condition of • Others’ Keeper
• Compliance is the Standards
Employment
• Internalization • Networking Contributor
Goal • Fear/Discipline
• Personal Value • Care for Others
• Delegated to Safety • Rules/Procedures
• Care for Self • Organizational Pride
Manager • Supervisor Control,
• Lack of Emphasis, and Goals • Practice, Habits
Management • Value All People • Individual Recognition
Involvement • Training

Engineering OSH - MS Behavioral


Control Safety
Dasar Hukum SMK3
Pasal 27 (2) UUD1945
14
Undang-undang
Ketenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 PP Penerapan
• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1996 SMK3

Sangsi pelanggaran
K3 15
UU No.14/1969
UU No.13 /2003
P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87
UU No.1/1970

UU No.1/1970 PP - SMK3

Tempat Kerja Tempat Kerja Perusahaan

a.l. : Per.Men. 05/1996


SMK3
PROSENTASE KEPESERTAAN SEKTOR INDUSTRI DALAM
PELAKSANAAN AUDIT EKSTERNAL DARI TAHUN 1997-2003 16
FARMASI

KONTRUKSI

5.50% 3.45% 2.40% 5.20%


4.10% GENERAL MFG

10.30%
ELEKTRONIK

PERKEBUNAN &KEHUTANAN

38.30%
PETROKIMIA (INDUSTRI KIMIA)

24.10%
OIL&GAS/MINING/PEMBANGKITAN
6.60%
MAKANAN&MINUMAN

DLL
Peningkatan
berkelanjutan
Komitmen dan
Keboijakan

Peninjauan ulang &


Peningkatan oleh
manajemen Perencanaan
SMK3

17
Pengukuran dan
Penerapan
evaluasi
SMK3
AZAS SMK3
Peningkatan K3 secara terus menerus dengan pola mandiri
Bagian dari sistem pengawasan K3
Bersifat wajib
Sejalan dengan kaidah internasional
Diaudit oleh Badan Audit Independen (eksternal)
Dilakukan oleh Auditor

18
Wajib
19
dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor
dan terintegrasi dgn sistem Manajemen
Perusahaan

Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :


- 5 prinsip dasar
- 12 elemen

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat


menambah sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg ada
atas persetujuan Menteri
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Penetapan Kebijakan 1. Komitmen dan kebijakan 1. Pembangunan dan
1.1 Kepemimpinan dan Pemeliharaan Komitmen
K3
komitmen 2. Pendokumentasian
2. Perencanaan 1.2 Initial Review Strategi
Penerapan K3 1.3 Kebijakan K3 3. Peninjauan Ulang Desain
3. Penerapan K3 2. Perencanaan dan Kontrak
2.1 Perenc ident bhy, penilaian 4. Pengendalian Dokumen
4. Pengukuran, resk dan pengend resk 5. Pembelian
Pemantauan, dan 2.2 Per. per uu dan persyart 6. Keamanan Bekerja
Evaluasi Kinerja K3 lainnya Berdasarkan SiMK3
5. Peninjauan secara 2.3 Tujuan dan sasaran 7. Standar Pemantauan
teratur untuk 2.4 Indikator kinerja 8. Pelaporan dan Perbaikan
2.5 Perenc awal dan perenc 9. Pengelolaan material dan
meningkatkan kinerja kegiatan yg berlangsung
K3 secara perpindahannya
3. Penerapan 10. Pengumpulan dan
berkesinambungan 3.1 Jaminan kemampuan penggunaan data
3.2 Kegiatan pendukung 11. Audit SiMK3
3.3 Ident SB, penilaian dan 12. Pengembangan
pengendalian resiko Ketrampilan dan
4.Pengukuran dan evaluasi

20
Kemampuan
4.1 Inspeksi dan pengujian
4.2 Audit SiMK3
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan
1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

1.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN


* organisasi K3
* menyediakan anggaran, SDM dan sarana
* penetapan tanggung jawab, wewenang dan
kewajiban
* perencanaan K3
* melakukan penilaian
1.2. TINJAUAN AWAL K3
* identifikasi kondisi dan sumber bahaya
* pengetahuan dan peraturan perundangan K3
* membandingkan penerapan
* meninjau sebab dan akibat
* efisiensi dan efektifitas 21
2. PERENCANAAN

2.1. MANAJEMEN RESIKO 22


2.2. PERATURAN PERUNDANGAN
2.3. TUJUAN DAN SASARAN
* dapat diukur
* satuan/indikator pengukuran
* sasaran pencapaian
* jangka waktu pencapaian
2.4. INDIKATOR KINERJA
2.5. PERENCANAAN AWAL DAN PERNCANAAN
KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG
3. PENERAPAN
3.1 JAMINAN KEMAMPUAN
* SDM, saran dan dana
23
* integrasi
* tanggung jawab dan tanggung gugat
* konsultansi, motivasi dan kesadaran
* pelatihan dan kompetensi kerja

3.2 KEGIATAN PENDUKUNG


• Komunikasi
• Pelaporan
• Pendokmentasian
• Pengendalian dokumen
• Pemcatatan dan manajemen informasi
3.3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN
PENGENDALIAN RESIKO
24
• Manajemen resiko
• Perencanaan (design) dan rekayasa
• Pengendalian administratif
• Tinjauan kontrak
• Pembelian
• Prosedur menghadapi keadaan darurat atau rencana
• Prosedur menghadapi insiden
• Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
4. PENGUKURAN DAN EVALUASI

4.1 INSPEKSI DAN PENGUJIAN


• Personel berpengalaman dan berkeahlian
25
• Catatan terpelihara dan tersedia
• Peralatan dan metode yang memadai
• Tindakan perbaikan dan ketidak sesuaian
• Penyelidikan atas insiden
• Temuan dianalisa dan ditinjau ulang

4.2 AUDIT SiMK3


• Dilakuan secara berkala
• Personel berkompeten
• Tinjauan ulang dari hasil audit
4.3 TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

hasil temuan pemantauan, audit dan tinjauan


ulang SMK3 digunakan untuk perbaikan dan
pencegahan

26
5. PENINJAUAN ULANG DAN
PENINGKATAN OLEH PIHAK
MANAJEMEN

1. Evaluasi penerapan kebijakan K3


2. Tujuan,sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3
dan kebutuhan untuk mengubahnya

27
AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996

28
DIFINISI AUDIT SMK3
29
• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan
pelaksanaan dan penerapan SiMK3 di tempat kerja
• Pemeriksaan secara sistimatik
• Audit dilakukan secara independen
• Audit SiMK3 dilakukan oleh Badan Audit independen
AUDIT SiMK3
Pengawasan oleh Instansi
Ketenagakerjaan pd
Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn
30
Audit

Ekternal Internal
(3 th sekali)
Badan Audit Pengusaha/
(Auditor) Pengurus

Wajib

Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi
Tahapan Audit Eksternal 31
1. Pemeriksaan dokumen
Tahap 2. Wawancara utk klarifikasi
Persiapan 3. Pengamatan aktivitas Prsh
Pertemuan 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja
Awal 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan
Pemerik-
saan
Tingkat Penilaian
1. Tidak berlaku Penilaian
Kriteria
2. Terpenuhi
3. Tdk terpenuhi minor Pertemuan
Akhir
4. Tdk terpenuhi mayor
5. Observasi
32 Badan Audit SMK3
Badan Audit :
1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional
2. Memiliki jaringan minimal 10 Kacab di Tk Propinsi
3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an
4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan 20 Auditor
junior
5. Pengalaman dalam audit sistem

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Evaluasi
Direktur (1 kali dlm 1 th)
Auditor
33
1.
Persyaratan Auditor Eksternal Senior
Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th
2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal SMK3
minimal 10 kali
3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal SMK3 minimal
3 kali
4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3 kali

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Menteri
Direktur Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
RENCANA TAHUNAN AUDIT
Mekanisme
34
DIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan Tetapkan


RTA
pd Pem Prop
Permohonan Laporan
Utk di Audit Audit
(sukarela)
Dinas Ketenagakerjaan
Badan Audit
pd Pemkab/kota

PERUSAHAAN Audit Eksternal


TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN
Tabel I
35
% Kecil
64 kriteria
Sedang
122 kriteria
Besar
166 kriteria

0 –59 % Tindakan hukum Tindakan hukum Tindakan hukum

Bendera perak Bendera perak


60 – 84 % Bendera perak sertifikat
sertifikat sertifikat

Bendera emas Bendera emas Bendera emas


85 – 100 %
sertifikat sertifikat sertifikat
Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN

No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN

1 Pembangunan dan pemeliharaan 1.1.1; 1.2.2; 1.2.4; 1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3;
komitmen 1.2.5; 1.3.3; 1.4.1; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2;
1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.10
1.4.6; 1.4.7; 1.4.8;
2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2;
2.2.3; 2.3.2;
3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.1.4; 3.2.3; 3.2.4
3.2.2
4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3;
5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

36
6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.4; 6.1.6; 6.2.2; 6.1.9; 6.7.4
6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1;
6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1;
6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7;
6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3;
6.7.5; 6.8.1; 6.8.2
7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 71.2; 7.1.3; 7.1.4; 7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2;
7.4.4; 7.4.5 7.4.1; 7.4.2

8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1; 8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6;
8.4.2;
9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3; 9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2;
9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;
10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5; 10.1.4; 10.2.2
10.2.1
11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;
11.1.13; 11.1.4;

12 Pengembangan ketrampilan dan 12.2.1; 12.2.2; 12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.1; 12.1.7;
kemampuan 12.3.1; 12.4.1; 12.1.5; 12.1.8; 12.3.3;
12.5.1 12.1.6; 12.3.2; 12.4.2;
37
SERTIFIKASI
SMK3
SERTIFIKASI SiMK3
38
• Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat
pemenuhan penerapan peraturan perundangan
SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan


oleh Badan Audit Independen melalui proses audit
SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga


Kerja dan Transmigrasi
MEKANISME SERTIFIKASI SiMK3

Disnaker
39
RTA Badan Audit Depnakertrans

Konfirmasi
Jadwal Ev An
Perusahaan
Audit
Kesesuaian

Sertifikat
Laporan
Audit
40
HASIL AUDIT SMK3
TAHUN 2001
TINGKAT KEPATUHAN BERDASARKAN
HASIL AUDIT SiMK3 TAHUN 2001
Perusahaan
41
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Elemen (conformance) (non conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Pembangunan & pemeliharaan komitmen 14 20 56 80
2 Strategi pendokumentasian 27 38,6 43 61,4
3 Peninjauan ulang perancangan (desain) dan 55 78,6 15 21,4
kontrak
4 Pengendalian dokumen 36 51,4 34 21,4
5 Pembelian 46 65,7 24 34,3
Keamanan bekerja berdasarkan sistem
6 2 2,9 68 97,1
manajemen K3
7 Standar pemantauan 21 30 49 70
8 Pelaporan dan perbaikan kekurangan 32 45,7 38 54,3
9 Pengelolaan material dan perpindahan 20 28.6 50 71,4
10 Pengumpulan dan penggunaan data 32 45,7 38 54,7
11 Audit SiMK3 45 64,3 25 35,7
12 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan 10 14,3 60 85,7
TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP
KRITERIA ELEMEN
42
Perusahaan
Kriteria Elemen 6 :
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Keamanan Bekerja Berdasarkan (conformance) (non conformance)
SiMK3
Jumlah % Jumlah %
1 Sistem kerja 24 34,3 46 65,7
2 Pengawasan 47 67,1 23 32,9
3 Seleksi penempatan personil 67 95,7 3 4,3
4 Lingkungan kerja 33 47,1 37 52,9
Pemeliharaan, perbaikan dan perubahan
5 34 48,6 36 51,4
sarana produksi
6 Pelayanan 67 95,7 3 4,3
7 Kesiapan untuk menangani keadaan 15 21,4 55 78,6
darurat
8 Pertolongan pertama pada kecelakaan 47 67,1 23 32,9
TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP
KRITERIA ELEMEN
43
Perusahaan
Kriteria Elemen 12 :
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Pengembangan Ketrampilan Dan (conformance) (non conformance)
Kemampuan
Jumlah % Jumlah %
1 Strategi pelatihan 23 32,9 47 67,1
2 Pelatihan bagi manajemen dan supervisor 61 87,1 9 12,9
3 Pelatihan bagi tenaga kerja 67 95,7 3 4,3
Pelatihan untuk pengenalan bagi
4 54 77,1 16 22,9
pengunjung dan kontraktor
5 Pelatihan keahlian khusus 40 57,1 30 42,9
TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP
KRITERIA ELEMEN
44
Perusahaan
Kriteria Elemen 1:
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Pembangunan & Pemeliharaan
(conformance) (non conformance)
Komitmen
Jumlah % Jumlah %
1 Kebijakan K3 37 67,1 23 32,9
2 Tanggung jawab dan wewenang untuk 28 40 42 60
bertindak
3 Tinjauan awal dan evaluasi 55 78,6 15 21,4
Keterlibatan dan konsultasi dengan
4 36 51,4 34 48,6
tenaga kerja
TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP
KRITERIA ELEMEN
45
Perusahaan
Kriteria Elemen 9:
Memenuhi Tidak memenuhi
No. Pengelolaan Material Dan (conformance) (non conformance)
Perpindahannya
Jumlah % Jumlah %
1 Penanganan secara manual dan mekanis 46 65,7 24 34,3
2 Sistem pengangkutan, penyimpanan dan 62 89,9 8 10,1
pembuangan
3 Bahan-bahan berbahaya 30 42,9 40 57,1
TINGKAT PELANGGARAN TERHADAP
KRITERIA ELEMEN
46
Perusahaan
Kriteria Elemen 7: Memenuhi Tidak memenuhi
No.
Standar Pemantauan (conformance) (non conformance)
Jumlah % Jumlah %
1 Pemeriksaan bahaya 38 54,3 32 45,7
2 Pemantauan lingkungan kerja 50 71,4 20 28,6
3 Peralatan inspeksi, pengukuran dan 60 85,7 10 14,3
pengujian
4 Pemantauan secara manual dan mekanis 46 65,7 24 34,3
Kesimpulan : 47
Penerapan SMK3 wajib berdasarkan UU
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003
SMK3 merupakan pendekatan partisipatif pelaksanaan
K3 dalam merubah perilaku K3
SMK3 merupakan aspek penting dalam pelaksanaan
manajemen resiko, khususnya dalam mengendalikan
resiko
Hasil audit menunjukan tingkat penerapan SMK3 dan
pelaksanaan peraturan K3
48
Terima kasih
atas perhatiannya …….

Anda mungkin juga menyukai