Anda di halaman 1dari 54

Fransiskus Xaverius G.M.

181114050
Talita Katrin Watulangkow 181114064
Petrus Claus A. B. 181114074
Maria Vanisa Mey 181114086
Elkana Sari Perangin-Angin 181114096
FISIOLOGI MOTIVASI

REGULASI HAUS

TEORI
KESENJANGAN

REGULASI REGULASI
LAPAR TINGKAH LAKU
SEKSUAL
REGULASI
TINGKAH HIPOTHALUMUS DAN
LAKU AGRESI FUNGSINYA
TERORI KETERJAGAAN /AROUSAL THEORY

Bro Engky
TERORI KETERJAGAAN /AROUSAL
THEORY

APA ITU TEORI KETERJAGAAN


Teori ini menekankan pada asumsi
mengenai organisme sebagai suatu
keseluruhan tingkah laku yang ditentukan
oleh suatu taraf keterjagaan
Keteragaan adalah keadaan umum dari
pengaktifan tingkah laku.
JENIS – JENIS KETERJAGAAN
JENIS KETERJAGAAN SISTEM SARAF ORGANISME CONTOH

Keterjagaan Tidak cukup peka Pingsan


terrendah
Keterjagaan rendah Relatif tidak aktif Tidur
Keterjagaan tinggi Relatif aktif , peka dan Kalap
siap respon
Keterjagaan Sangat aktif , sangat peka
tertinggi
PROSES PENGAKTIFAN
Rendah Tidur sistem saraf relatif
tidak aktif

Organisme tidak peka


terhadap berbagai stimulus Tidak memiliki respon

Tinggi Kalap sistem saraf relatif


aktif

Organisme menjadi peka


terhadap berbagai stimulus memiliki respon
KAITAN ANTARA KETERJAGAAN DENGAN
TINGKAH LAKU /PERFORMANCE

Yarkes dan Dodson:


kualitas performance mencapai puncaknya
atau paling baik pada taraf keterjagaan
sedang atau menengah, karena kalau pada
tarif paling rendah maka organisme tidak
cukup peka terhadap stimulus untuk
meresponse dan jika terlalu tinggi organisme
terlalu peka terhadap banyak stimulus .
KOMPONEN –KOMPONEN YANG
TERLIBAT DALAM KETERJAGAAN
PERAN SISTEM PENGAKTIFAN RETIKULER / RAS (RETICULER ACTIVING
SYSTEM)

APA ITU RAS?


1. Suatu kelompok sel saraf yag terletak pada inti
batang otak yang bermula dari medulla dan
berakhir pada thalamus
2. Jadi stimulasi elektis pada RAS akan menghasilkan
perubahan pada aktifitas elektis selaput otak yang
bisa di catat oleh electroencephalogram (EEG)
EEG /ELECTROENCEPHALOGRAM

Bagaimana cara kerja EEG?


1. Individu yang dalam keadaan tenang memiliki aktivtas
elektris selaput otak (irama EEG) tetap dan teratur
2. Aktivitas sel saraf dalam keadaan tenang mengarahkan
pada pola aktivitas elektris gelombang alpha
3. Ketika individu dalm keadaan tang dan di beri stimulus
ektrim/kejutan/terikan maka pola elektris selaput otak
berubah menjadi aktif yang di tandai dengan terkejut
4. Alpha blocking adalah tanda peningkatan keterjagaan dan
kesiapan untuk merenspons stimulus yang di terima
KESIMPULAN DARI BEBERAPA AHLI
1. Mouruzzi dan Magoun
Stimulasi RAS aliran listrik akan menghasilkan
alpha blocking yang menghasilkan stimulus
eksternal
RAS memainkan peranan menentukan dalam
peningkatan atau penurunan keterjagaan
organisme
2. Fuster
Stimulasi elektik oleh RAS bisa meningkatkan taraf
keterjagaan organisme sehingga pada akhirnya
menghasilkan peningkatan kualitas tingkah laku
Donald Hebb
TEORI HEBB
Informasi sebagai sensoris organisme bertindak untuk 2
tujuan:
1. Memberi informasi tentang stimulus atau disebut
fungsi isyarat
2. Menaikan keterjagaan individu atau funsi keterjagaan

Efek stimulus pada RAS adalah mengaktifkan selaput otak


sehingga informasi mengenai stimulus yang datang melalui
thalamus bisa di oleh oleh selaput otak sehingga
menghasilkan response.
Stimulus RAS Thalamnus Selaput otak Response
MASALAH-MASALAH SEKITAR TEORI
KETERJAGAAN
Lucey 1967
 Kolarasi antara aktifitas otak dan perubahan tingkah laku sering kali
mimim meski pada umumnya positif

 Mengemukakan 3 tipe keterjagaan:


1) Keterjagaan behevioral : keterjagaan oleh response oraganisme
2) Keterjagaan otonom : keterjagaan yang ditunjukan oleh
perubahn fungsi –fungsi kebutuhan
3) Keterjagaan kortikan : keterjagan yang di tunukan oleh
percepatan gelombang otak

 Asumsi bahwa keterjagaan pada selaput otak /keterjagaan kortikal


mengidentifikasi keadan motivasi atau emosi tetapi ternyata tidak
selalu di temui artinya tidak terbukti keterjagan kortikal sebanding
dengan tingkah laku
HIPOTHALAMUS DAN FUNGSINYA
APA ITU HIPOTALAMUS
Kata hipotalamus berasal dari dua kata Yunani yang diterjemahkan
menjadi “di bawah thalamus.”
 Talamus itu sendiri adalah bagian otak yang berfungsi
menyampaikan informasi sensorik dan bertindak sebagai
pusat persepsi nyeri.
 Hipotalamus adalah area kecil di pusat otak yang memiliki
banyak peran penting.
 Hipotalamus terletak di pangkal otak, di bawah thalamus dan
di dekat kelenjar pituitari.
FUNGSI HIPOTALAMUS
FUNGSI
Mengendalikan keseimbangan cairan
tubuh, glukosa,tekanan darah, denyut
jantung, temperatur.
Pengendali dalam pengaktifan sistem
Fungsi umum saraf otonom
Regulasi kelenjar pituiari dan sistem
endokrin
Menghasilkan hormon untuk
kepentingan sendiri
Fungsi yang Sebagai regulasi beberapa motif dasar
berhugungan dengan fisiologis seperti lapar, haus , seks, dan
fisiologi motivasi emosi.
REGULASI LAPAR

TALITA
• Para ahli fisiologi dan psikologi mempercayai
teori bahwa lapar dikendalikan oleh kontraksi-
kontraksi perut.

• Teori Cannon dan Washburn


yang mengemukakan bahwa kontraksi-kontraksi
perut yang berkaitan dengan pengalaman lapar
dan sekresi cairan tertentu dalam perut
memotivasi organisme untuk makan.
Percobaan Hipotalamus dalam
Regulasi Lapar
Teitelbum (1964)
beliau menggunakan dua ekor tikus yang dimana
satu tikus sehat dan satu tikus yang mengalami
kerusakan pada hipotalamus.
 Helsenberg, Tamir, dan Werbin (1972)
Meneliti cara makan tikus yang mengalami
kerusakan pada hipotalamus dan dibandingkan
dengan orang yang mengalami tumor pada
hipotalamus.
PERANAN HIPOTALAMUS DALAM REGULASI LAPAR
1. Ada bagian Otak yang memiliki pengaturan sendiri
untuk mengatur energi yang masuk dam keluar.
2. hipotalamus akan dengan otomatis menaikkan nafsu
makan untuk mendapatkan lebih banyak makanan yang
masuk kemudian diubah menjadi energi.
3. Hipotalamus bertanggung jawab untuk melakukan
berbagai fungsi tubuh dengan cara memproduksi
berbagai hormon, termasuk hormon yang
mempengaruhi nafsu makan.
4. Hipotalamus adalah kunci dan pusat dari respon rasa
lapar dan nafsu makan yang akan mengeluarkan
berbagai fungsi tubuh sebagai respon dari rangsangan.
• Hipotalamus yang sehat dapat mengendalikan
rasa makan
• Individu yang mengalami gangguan pada
hipotalamus tidak mampu mengendalikan
makanan dan memakan makanan secara
berlebihan sehingga mengalami kegemukan.
• Nisbet mengemukakan bahwa kegemukan
dapat terjadi karena disfungsi pada
hipotalamus sejak lahir.
Pencetus dan Pereda Lapar pada Hipotalamus

1. Lateral hypothalamus (LH), berperan sebagai


pencetus/pemicu lapar.
2. Ventro medial hypothalamus (VMH), berperan sebagai
mengenyangkan.
• Jika LH terkena stimulasi maka prganisme akan
merasa lapar dan terdorong untuk makan.
Sebaliknya, jika VMH terkena stimulasi maka
keadaan lapar akan mereda dan organisme
akan berhenti untuk makan.
Teori Glukostatik dan Teori Termostatik
• Kedua teori ini merupakan teori yang
dikembangkan untuk melengkapi atau
memperjelas peranan hipotalamus dalam
regulasi lapar dengan menyertakan peranan
zat kimia pada tubuh tertentu
• Mayer (1955)
mengembangkan teori glukostatik yang berasumsi
bahwa organime dengan kendali hipotalismenya
memakan makanan untuk memelihara glukosanya
agar tetap pada taraf yang optimal.
• Brobeck (1948),
mengembangkan teori termostatik berasumsi
bahwa organisme memakan makanan untuk
memelihara suhu hangat pada tubuhnya dan akan
menghentikan makan jika tubuhnya telah mencapai
tahap optimal
Glucoreceptor
• VMH mengandung sel-sel yang peka terhadap
glukosa darah.
• Tingkat penggunaan glukosa yang tinggi
menjadi isyarat yang mengarahkan organisme
pada keadaan lapar.
• Tingkat glukosa yang optimal yang menjadi
isyarat yang mengarahkan organisme pada
keadaan kenyang.
• Glucoreceptor merupakan reseptor yang
memonitori perubahan glukosa darah.
REGULASI HAUS

Petrus
PENGERTIAN HAUS
1. Haus merupakan sebuah motif yang sangat kuat,
bahkan lebih kuat dari rasa lapar.
2. Rasa haus dapat mempengaruhi organisme (hewan
maupun manusia) secara ekstrim dan organisme
lebih bisa bertahan tanpa makan dari pada tanpa
air.
3. Haus juga pada mulanya dilihat sebagai suatu
keadaan fisis yang kemunculannya dikendalikan atau
diregulasi oleh mekanisme reseptor lokal.
PERAN HIPOTHALAMUS DALAM REGULASI
HAUS

• Penelitian Andresson (1971)


menyuntikan cairan berkadar garam tinggi langsung
kedalam LH hewan yang diteliti, dan mengamati bahwa
hewan tersebut menunjukan keadaan haus.
• Sementara itu Miller (1958)
menemukan bahwa apabila hypothalamus hewan percobaan
diberi suntikan zat netral, maka hewan tersebut tidak
mengalami kehausan. Penemuan Miller ini disamping sejalan
dengan Andresson mengenai peranan hypothalamus dalam
regulasi haus juga mendukung gagasan bahwa keadaan haus
berkaitan erat dengan keseimbangan cairan.
MEKANISME INTRASELULER DAN
EKSTRASELULER
1. cairan intraseluler Air yang berada didalam sel
2. cairan ekstraseluler yang berada diluar sel-sel termasuk dalam
darah.
3. Karenanya sel-sel bersifat semipermeable (dapat ditembus).
Maka cairan tersebut dapat keluar-masuk dari sel menurut
konsentrasi tertentu. Jika konsentrasi air dalam darah menurun,
maka air dalam sel akan bergerak masuk kedalam darah untuk
mengisi kekurangan tersebut.
4. Mekanisme intraseluler adalah mekanisme yang memicu
keadaan haus dimana terjadi kekurangan air pada sel-sel tubuh.
5. Mekanisme ekstraseluler adalah mekanisme pemicu keadaan
haus yang ditimbulkan oleh kurangnya air diluar sel-sel tubuh
terutama dalam darah.
PERANAN GINJAL DAN
HORMON ANTIDUERETIK

• Kemampuan ginjal untuk menyerap ginjal maupun


air dapat berubah. Apabila aliran darah melalui
ginjal berjalan, maka akan suatu zat bernama renin
akan keluar. Renin juga bisa keluar jika ginjal
diaktifkan oleh system saraf simpatetik.
• Kemampuan ginjal untuk menyerap air juga bisa
dipengaruhi oleh hormone pituitary yang disebut
hormone antidiuretik ( Antidiuretic Hormone atau
disingkat ADH). Kekurangan ADH dapat
menyebabkan penyakit diabetes insipidis.
REGULASI TINGKAH LAKU
SEKSUAL

Venesa
REGULASI TINGKAH LAKU
SEKSUAL
1. Motif seks dan tingkah laku seksual memiliki
fungsi yang amat penting bagi organisme.
2. Kelangsungan keterunan tergantung sekali
pada motif seks ini. Karena itu motif seksual
termasuk yang utama dalam studi motivasi.
3. Penelitian mengenai tingkah laku seks
menghasilkan penemuan peranan dari
hormon-hormon seks.
4. Peranan dari beberapa area otak terutama
hypothalamus, tetapi penting dan tidak pernah
diperabaikan oleh para peneliti motivasi.
PERANAN HORMON – HORMON SEKS
1. Penelitian intensif mengenai peranan hormon –
hormone seks ini dilakukan oleh Seymour Levin (1966).
Sebagai contoh :
Levin menyuntikan bayi tikus betina yang berumur 4 hari dengan
hormon testosterone (hormon seks jantan). Pada kesempatan yang
sama , Levin mengebiri bayi –bayi tikus jantan berumur 4 hari dengan
maksud mengeliminir hormone testosterone dari bayi-bayi tikus
tersebut. Levin menemukan bahwa bayi tikus betina yang disuntikan
hormone testosterone tidak mengembangkan ciri-ciri seksual betina
secara normal, yakni indung telurnya berukuran kecil, tidak bisa
menghasilkan sel-sel telur, dan tidak menunjukkan siklus ovulasi secara
normal. Bayi tikus jantan yang dikebiri di lain pihak menunjukan
perkembangan fisiologi betina.
STRUKTUS-STRUKTUR
REGULASI TINGKAH LAKU SEKSUAL MANUSIA

1. AMIGDALA
2. HIPPOCAMPUS
3. SELAPUT OTAK,
4. HIPOTHALUMUS.
PERANAN HIPOTHALUMUS
TINGKAH LAKU SEKSUAL MANUSIA

1. Kerusakan jaringan saraf tulang belakang masih


bisa mengalami ekresi dan ejakulasi tetapi tidak
merasakan organisme
2. Lapisan luar hipotalumus itu kemungkinan berisi
sel-sel yang peka yang memainkan peran
regulasi siklus birahi
3. VMH dapat menghapus siklus birahi tetapi
dapat di sembuhkan dengan suntukan hormon
tekstoteron
TINGKAH LAKU SEKSUAL MANUSIA

1. Tingkah Laku Seksual Manusia Pada manusia selain melibatkan


komponen-komponen
mekanisme neurofisiologis
melibatkan sejumlah faktor-faktor psikologis atau emosi
kultural.
2. Manusia tidak dapat melakukan hubungan seksual secara bebas
di sembarang tempat, waktu dan lawan jenis meski motif
seksual pada manusia merupakan bawaan dan memiliki fungus
yang sama dengan fungsi seksual hewan, yaitu bereproduksi.
PERBEDAAN TINGKAH LAKU SEKSUAL PRIA /WANITA
NO PRIA WANITA
Kematangan ditandai dengan
Organ kelamin yang mulai berfungsi
berfungsinya hormon-hormon
1 dan menghasilkan sperma dalam
seks serta kematangan sel
testis
telur
Kematangan usia sekitar 14-
2 2 tahun lebih lambat dari wanita
15 tahun
Siklur birahi di pengaruhi oleh Tidak mengalami menstruasi dan
3
masa mensturasi masa birahi lebih konstan
Terjadi penuruhan hasrat
Mememiliki hasrat seksual tinggi
4 seksual karena terjadi
meski terjadi penurunan hormaon
penurunan hormon
Wanita mengalami puncak Pria mengalami puncak pada usia 19-
5
pada usia 20-30 thn 20 thn
TAHAPAN FISIS DARI RESPONS SEKSUAL MANUSIA

Masters dan Johnson (1966) mengidentifikasikan empat


tahapan fisis dari respons seksual manusia sebagai berikut:
a. Tahap perangasangan atau pengobatan (excitement),
suatu tahap mulainya birahi atau kemunculan hasrat
seksual.
b. Tahap peningkatan atau memuncaknya gejolak birahi.
c. Tahap orgasme atau pelepasan, suatu tahap mulai
mengendurnya otot-otot dan menurunnya birahi.
d. Tahap resolusi, suatu tahap kembali pada keadaan
sebelum munculnya hasrat seksual.
Regulasi Tingkah Laku
Agresi

NANA
 Penelitian mengenai regulasi fisiologis dari agresi dipelopori
oleh James Papez, Philip Bard, Vernon Mountcastle, Karl
Pibram, dan Magoun pada tahun 1930-an

 Sejumlah penelitan terutama dari Papez dan Bard berhasil


mengungkapkan peranan Limbic System dalam regulasi
agresi yang terdiri dari Marah dan Menyerang

Hipothalamus

Limbic System
Amigdala

Hippocampus
Sistem Limbik dalam Otak
Peranan Hipothalamus
O Tahun 1937 Papez mengemukakan bahwa
Hipothalamus , Amigdala, dan Hippocampus dalam
sistem Limbic berisikan sirkuit-sirkuit yang terlibat
dalam pengekspresian emosi marah dan agresi.
O Flynn dalam percobaannya juga mengungkapkan
bahwa hipothalamus memainkan peranan dalam
kemunculan spontan atau spontanitas perilaku agresi.
O Hipothalamus kadang-kadang diatur oleh Amigdala
Peranan Amigdala
O Amigdala merupakan bagian yang mengontrol rasa
takut, diikuti oleh hipotalamus.
O Ketika amigdala menstimulasi hipotalamus, ia
memulai respons melawan atau lari. Hipotalamus
mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenalin untuk
menghasilkan hormon, seperti adrenalin dan kortisol.
O Saat hormon-hormon ini memasuki aliran darah, kita
akan merasakan beberapa perubahan fisik, seperti
peningkatan detak jantung, tingkat pernapasan, gula
darah dan berkeringat. Amigdala juga berfungsi
menyimpan peristiwa dan kenangan. Contohnya,
ketika kita memegang api. Maka amigdala akan
menyimpan memori rasa sakit yang diakibatkan.
Peranan Hippocampus
O Fungsi utama dari hippocampus adalah pembelajaran dan
penyimpanan serta pengolahan memori jangka panjang.
O Dalam konteks memori, hippocampus membantu
mengolah dan mengambil kembali dua tipe spesifik dari
memori jangka panjang yaitu:
a) Memori eksplisit, yaitu memori yang terdiri dari fakta
dan peristiwa yang secara sadar dilakukan. Sebagai
contoh: Seorang aktor belajar untuk mengingat dialog
dalam pertunjukan.
b) Hubungan spasial, yaitu tipe memori yang membantu
kita menghubungkan lokasi objek dengan objek
referensi lain secara spesifik. Sebagai contoh: Supir
taksi mengingat rute seluruh kota.
Tipe-tipe Agresi
(Menurut Kenneth Moyer 1971)
1. Agresi Predatori : agresi yang kemunculannya dirangsang
oleh sasaran atau objek alamiah (mangsa)

2. Agresi Antarjantan : agresi yang secara tipikal muncul


karena kehadiran jantan lain. Serangan dari jantan yang satu
terhadap jantan yang lain biasanya dilakukan tanpa provokasi.

3. Agresi Marah : agresi yang muncul sebagai sebagai respons


marah yang ditunjukkan terhadap objek yang luas, baik
terhadap objek-objek yang hidup maupun objek-objek mati.
4. Agresi Ketakutan Terhambat
agresi yang mincul apabila ketakutan dan
kemungkinan untuk lari terhambat.

5. Agresi Mempertahankan Teritorial


agresi yang mucul dari organisme terhadap organisme
lain dari spesiesnya sendiri yang melanggar teritorial yang
dikuasainya.

6. Agresi Maternal : agresi yang ditunjukkan sebagai upaya


melindungi atau membela anak. Ini merupakan agresi yang
tipikal pada induk-induk hewan.

7. Agresi Instrumental : agresi sebagai respons yang


dipelajari oleh organisme. Tipe ini terbentuk dan akan
muncul apabila organisme memperoleh hasil atau
diuntungkan oleh agresi yang dilakukan itu.

Anda mungkin juga menyukai