DASAR HUKUM
UU NO 36 / 2009
Kesehatan
Pasal 138
1. Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus ditujukan untuk menjaga
agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai
dengan martabat kemanusiaan.
2. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk dapat tetap hidup mandiri dan
produktif secara sosial dan ekonomis.
Pasal 140
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia dan penyandang cacat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138 dan Pasal 139 dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
TUJUAN KEBIJAKAN
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Meningkatkan
Meningkatkan akses derajat kesehatan
dan kualitas layanan
lansia untuk
kesehatan bagi
Lansia di fasyankes mencapai Lansia
primer dan rujukan yang Sehat, Mandiri,
serta pemberdayaan Aktif,
potensi Lansia pRodukTif (SMART)
dan berdayaguna
bagi keluarga dan
masyarakat
No INDIKATOR TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
DEFINISI OPERASIONAL :
Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan santun lanjut usia adalah :
Puskemas yang
1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas -- > Petugas terlatih atau memahami pelayanan kesehatan lansia
dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses
3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif --- > minimal 50% desa mempunyai Posyandu Lansia
4. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
lanjutan
TARGET
No INDIKATOR
2015 2016 2017 2018 2019
2 Jumlah RS yang menyelenggaran layanan geriatri 10 12 15/20 20/34 26/60
terpadu Diharapkan dapat di dorong sejalan dengan pengembangan RS
Rujukan Nasional dan Regional
3 Persentase Puskesmas dengan Posyandu lansia 10% 20% 30% 40% 50%
aktif di setiap desa
Pelayanan Kesehatan
• Cakupan Penimbangan (CB) < 50% 50 % - 60% >60% >60%
• Cakupan Pemeriksaan Lab (CL) < 25% 25 % - 50% >50% >50%
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan (CK) < 50% 50% - 60% >60% >60%
termasuk pengukuran TD , status
fungsional dan mental
• Cakupan Penyuluhan (CP)
< 50% 50 % - 60 % >60% >60%
Senam Lansia <8 8-9 ≥10 >10
Kegiatan Sektor Terkait (jenis) 0 1 2 >2
Puskesmas yang menyelenggarakan Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
pelayanan santun lanjut usia :
1. Memberikan pelayanan yang baik dan
berkualitas -- > Petugas terlatih atau
memahami pelayanan kesehatan lansia v v Terlatih/Terorientasi
dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada - Sudah memberikan - Sudah memberikan - Sudah punya sarana tersendiri,
lanjut usia dan penyediaan sarana yang prioritas mulai dari prioritas mulai dari loket, loket, poli, apotik dan lab.
aman dan mudah diakses loket, poli, lab dan poli, lab dan apotik, dan Atau one stop service dengan
apotik, tetapi belum sudah punya poli tersendiri poli tersendiri
punya poli tersendiri. - Sarana mulai - Sarana lain sudah memenuhi
- Mulai memperhatikan memperhatikan keamanan sesuai standar keamanan bagi
keamanan Lansia Lansia lansia
59 16 0
BUKU KESEHATAN LANSIA
Rawat inap di
Pekerjaan Puskesmas/ Kebiasaan Pemeriksaan
Kesimpulan
terakhir Rumah Sakit/ sehari-hari status gizi
dll
Penyakit/masala
Riwayat h kesehatan Keluhan saat Tingkat
yang pernah atau ini kebugaran
alergi sedang diderita
Analisis
Pemeriksaan
tempat Imunisasi Keadaan Fisik
mental
tinggal
1 No Sudah Jelas
1 Tingkat Kemandirian (AKS/ADL) Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL
Kategori A: apabila lanjut usia masih mampu melakukan kegiatan
hidup sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang lain :
mandiri (Skor ADL : 20)
■ Kuesioner ini digunakan untuk menilai Tingkat kemandirian dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari (AKS)/ Activity of Daily Living (ADL) dan dapat digunakan untuk melihat
kemajuan pasien penyakit kronis sebelum dan setelah terapi, serta untuk menentukan
berapa besar bantuan perawatan yang dibutuhkan pasien.
■ Kuesioner dalam bentuk skala angka, ditanyakan langsung kepada pasien ataupun
keluarga terkait kemandirian fungsi dalam mengurus diri sendiri dan mobilitas
■ Pemeriksa menanyakan 10 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dan
memberi skala angka (seperti yang tertera berikut ini). Selanjutnya dilakukan
penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan.
NO FUNGSI SKOR KETERANGAN HASIL
1 Mengendalikan rangsang BAB 0 Tidak terkendali/tak teratur (perlu pencahar)
1 Kadang-kadang tak terkendali (1 x / minggu) 2
2 Terkendali teratur
2 Mengendalikan rangsang BAK 0 Tak terkendali atau pakai kateter
1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1 x / 24 jam) 2
2 Mandiri
3 Membersihkan diri (mencuci wajah, menyikat 0 Butuh pertolongan orang lain
rambut, mencukur kumis, sikat gigi) 1
1 Mandiri
4 Penggunaan WC (keluar masuk WC, 0 Tergantung pertolongan orang lain
melepas/memakai celana,cebok,menyiram) 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri
2
beberapa kegiatan yang lain
2 Mandiri
5 Makan minum (jika makan harus berupa potongan, 0 Tidak mampu
dianggap dibantu) 1 Perlu ditolong memotong makanan 2
2 Mandiri
6 Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan 0 Tidak mampu
sebaliknya (termasuk duduk di tempat tidur) 1 Perlu banyak bantuan untuk bias duduk (2 orang)
3
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7 Berjalan di tempat rata (atau jika tidak bisa berjalan, 0 Tidak mampu
menjalankan kursi roda) 1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
3
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri
8 Berpakaian (termasuk memasang tali sepatu, 0 Tergantung orang lain
mengencangkan sabuk) 1 Sebagian dibantu (mis: mengancing baju) 2
2 Mandiri
9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan 1
2 Mandiri
10 Mandi 0 Tergantung orang lain
1
1 Mandiri
19
Skor Barthel Index (Nilai AKS / ADL):
■ 20 : Mandiri (A)
■ 12 – 19 : Ketergantungan ringan (B)
■ 9 – 11 : Ketergantungan sedang (B)
■ 5–8 : Ketergantungan berat (C)
■ 0–4 : Ketergantungan total (C)
PENILAIAN TINGKAT KEMANDIRIAN DENGAN
INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING (IADL)
LAWTON
■ Pemeriksa menanyakan 8 kegiatan sehari-hari yang tercantum di kuesioner dengan
tulisan di bold dan melingkari skor angka sesuai jawaban yang disampaikan pasien.
Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor hasil akhir pemeriksaan, dan dilakukan
interpretasi sebagai berikut :
■ 0 : Dikerjakan oleh orang lain
■ 1 : Perlu bantuan sepanjang waktu
■ 2 : Perlu bantuan sesekali
■ 3-8 : Independen/mandiri
■ ( Contohpenilaian ada dilampiran)
PETUNJUK PENGISIAN Lanjutan... (P3G)
NO VARIABLE PENJELASAN
7 Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup anda? YA TIDAK
3
Jumlah total skor 3 berarti kemungkinan
Jumlah Total 4
Interpretasi Mini Cog dan CDT
REGISTRASI
3 Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik (misal apel, uang, 3 3
meja), responden diminta mengulanginya. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang benar. Ulangi
sampai responden dapat menyebutkan dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
4 Pengurangan 100 dengan 7 secara berturutan. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar. 5 5
Hentikan setelah 5 jawaban. Atau responden diminta mengeja terbalik kata “ WAHYU” (nilai
diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw=2 nilai)
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5 Responden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 3
BAHASA
6 Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan (perlihatkan pensil dan jam 2 2
tangan )
7 Responden diminta mengulang kalimat:” tanpa kalau dan atau tetapi” 1 1
8 Responden diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini dengan tangan anda, lipatlah 3 2
menjadi dua dan letakkan di lantai”.
9 Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya: “Pejamkanlah mata anda” 1 1
10 Responden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan 1 1
11 Responden diminta menyalin gambar 1 1
Skor Total 30 29
Tandailah tingkat kesadaran responden
pada garis aksis
Cara pelaksanaan :
■ Pemeriksaan dengan Instrumen MNA terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pertama
(penapisan/skrining), dan tahap kedua (penilaian).
■ Apabila skor pada tahap pertama <11, akan dilanjutkan ke tahap kedua.
■ Selanjutnya, seseorang diklasifikasikan :
■ malnutrisi apabila jumlah total skor <17, dan
■ berisiko malnutrisi apabila total skor antara 17–23,5.
Contoh Pengisian :
INSTRUMEN MINI NUTRIONAL ASSESSMENT (MNA)
I. SKRINING
Tanggal :
Nama: Aminah Jenis kelamin : P
Umur : 71 tahun
Berat badan (kg) : 47 kg Tinggi badan (cm) : 153
Hasil Penilaian
A. Apakah anda mengalami penurunan asupan makanan dalam 3 bulan terakhir
disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau menelan?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe) 2
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan
A. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ?
0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
1
2 = kehilangan BB antara 1 – 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB
SKOR SKRINING
Sub total maksimal : 14
Jika nilai > 12 – tidak mempunyai risiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
Jika < 11 – mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian
II. PENILAIAN
Hasil Penilaian
A. Apakah anda tinggal mandiri ? (bukan di panti/Rumah Sakit)?
0 = tidak 1
1 = ya
A. Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari
0 = ya 1
1 = tidak
A. Apakah ada luka akibat tekanan atau luka di kulit?
0 = ya 1
1 = tidak
A. Berapa kali anda mengonsumsi makan lengkap / utama per hari ?
0 = 1 kali
2
1 = 2 kali
2 = 3 kali
A. Berapa banyak anda mengonsumsi makanan sumber protein?
Sedikitnya 1 porsi dairy produk (seperti susu, keju, yogurt) per hari ya/tidak
2 atau lebih porsi kacang-kacangan atau telur per minggu ya / tidak
Daging ikan atau unggas setiap hari ya / tidak 0.5
0.0 = jika 0 atau hanya ada 1 jawabnya ya
0.5 = jika terdapat 2 jawaban ya
1.0 = jika terdapat 3 jawaban ya
A. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per hari ?
0 = tidak 1
1 = ya
A.
Berapa banyak cairan (air, jus, kopi, teh, susu) yang dikonsumsi per hari ? 1
0.0 = kurang dari 3 gelas
0.5 = 3 – 5 gelas
1.0 = lebih dari 5 gelas
A. Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per hari ?
0 = tidak 1
1 = ya
A. Bagaimana cara makan ?
0 = harus disuapi
2
1 = bisa makan sendiri dengan sedikit kesulitan
2 = makan sendiri tanpa kesulitan apapun juga
A. Pandangan sendiri mengenai status gizi anda ?
0 = merasa malnutrisi
1
1 = tidak yakin mengenai status gizi
2 = tidak ada masalah gizi
A. Jika dibandingkan dengan kesehatan orang lain yang sebaya/seumur, bagaimana
anda mempertimbangkan keadaan anda dibandingkan orang tersebut ?
0 = tidak sebaik dia
0,5
0.5 = tidak tahu
1.0 = sama baiknya
2.0 = lebih baik
A. Lingkar lengan atas (cm)?
0 = < 21 cm
1
0.5 = 21 – 22 cm
1,0 = ≥22 cm
A. Lingkar betis (cm) ?
0 < 31 cm 0
1 > 31 cm
TOTAL 13
**PENILAIAN SKOR:
Skor Skrining 10
Skor Penilaian 13
Skor total indikator malnutrisi (maksimum 30) : 23
17 - 23.5 : risiko malnutrisi √
Kurang dari 17 malnutrisi
■ Jika pada pasien dijumpai gejala/kriteria tersebut, maka pasien mendapat skor sesuai
dengan skala yang tercantum.
■ Jika tidak, maka pasien mendapat nilai 0.
■ Selanjutnya seluruh skor dijumlah dan diklasifikasikan tingkat risikonya yaitu :
■ Risiko rendah bila skor 1-3 Lakukan intervensi risiko rendah
■ Risiko tinggi bila skor ≥ 4 Lakukan intervensi risiko tinggi
NO RISIKO SKALA HASIL
1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4 0
2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3 3
3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami demensia) 3 0
4 Nokturia/Inkontinen 3 0
5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami delirium/Acute 2 0
confusional state)
6 Kelemahan umum 2 0
7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, antipsikotik, 2 2
laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik,
antidepresan, neuroleptic, NSAID)
Diisi pada kolom 1 untuk pemeriksaan pertama kali dilakukan pada tahun
berjalan.
Diisi pada kolom ke 2 untuk pemeriksaan berikutnya yang dilakukan pada
tahun berjalan.
PETUNJUK PENGISIAN
NO VARIABLE PENJELASAN
BB/TB Diisi dengan hasil pengukuran Berat Badan dalam kg dan Tinggi Badan dalam m.
(I M T) Selanjutnya ditulis IMT berdasarkan hasil penghitungan dari BB dan TB, dan
dibelakangnya dalam kurung ditulis L (lebih), N (normal) dan K (kurang)
Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara garis bantu yang
menghubungkan berat badan yang sudah diukur dengan tinggi badan. Atau
L (lebih) dengan menggunakan rumus:
N (normal)
K (kurang) BB (kg)
TB (m)2
Nilai normal IMT untuk lanjut usia berkisar antara 18.5 – 25.
L: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna merah (IMT lebih dari
25)
N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau (18,5 – 25)
K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring (IMT kurang
dari 18.5)
PEMERIKSAAN FISIK DAN TINDAKAN
NO VARIABLE PENJELASAN
1 Tekanan Darah Diisi dengan hasil pengukuran Tekanan Darah dalam mmHg.
T (tinggi) dibelakangnya dalam kurung ditulis T (Tinggi), N (normal) dan R (Rendah)
N (normal)
R (rendah) Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop
T: bila salah satu dari sistole atau diastole, atau keduanya di atas normal
N: bila sistole antara 100 -140 mmHg dan diastole 70 – 95 mmHg
R: bila sistole atau diastole dibawah normal.
SDM
TOTAL
PETUNJUK PENGISIAN
NO VARIABLE PENJELASAN
1 No Sudah Jelas
3 Jumlah Lansia dengan Tingkat Kemandirian Bulan Lalu : Diisi total kemandirian jumlah LANSIA
Bulan Ini : Diisi jumlah KEMANDIRIAN BARU Lansia
4 % Kemandirian Jumlah total kemandirian dibagi dengan TOTAL
SASARAN LANSIA
5 PELAYANAN KESEHATAN Terdiri dari
Pra Lansia
Lansia
Lansia Risti
6 Lansia yang diberdayakan Bulan Lalu : Diisi total lansia yg diberdayakan
Bulan Ini : Diisi jumlah Lansia yg diberdayakan BARU
7 Jumlah Kelompok Lansia / Posyandu Lansia/ Diisi jumlah posbindu berdasarkan strata posbindu
Posbindu
PETUNJUK PENGISIAN
NO VARIABLE PENJELASAN
5 Puskesmas yang Melaksanakan Long Term Diisi jumlah puskesmas yg memberikan pelayanan
Care jangka panjang
6 Jumlah tenaga yang mendapatkan pelatihan Sudah jelas
Lansia dan Geriatri
TERIMAKASIH