Pasien Intrahemodialisis Di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2015 Jurnal Pembanding 1 Pengaruh Breathing Exercise Terhadap Level Fatigue Pasien Hemodialisis Di RSPAD Gatot Subroto Jakarta Tahun 2013 Jurnal Pembanding 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fatigue Pada PasienYang Menjalani Hemodialisis Tahun 2012 Kejadian penyakit gagal ginjal di Indonesia semakin meningkat. Penyakit ini digambarkan seperti fenomena gunung es, dimana hanya sekitar 0,1% kasus yang terdeteksi, dan 11-16% yang tidak terdeteksi. Menurut data statistik yang dihimpun oleh Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia mencapai 70.000 orang dan hanya sekitar 13.000 pasien yang melakukan cuci darah atau hemodialisis (Roesli, 2005 ; Simatupang, 2006 ; Suharjono, 2010 ; Santoso, 2010). Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan 2-3 kali seminggu dengan lama waktu 4-5 jam, yang bertujuan untuk mengeluarkan sisasisa metabolisme protein dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien akan merasakan kelelahan, sakit kepala dan keluar keringat dingin akibat tekanan darah yang menurun, sehubungan dengan efek hemodialisis. Adanya status nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan penderita mengeluh malaise dan fatigue. Selain itu kadar oksigen rendah karena anemia akan menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang ekstrem (fatigue) dan akan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mensuplay oksigen yang dibutuhkan (Black, 2005). Intervensi Jurnal utama Jurnal pembanding 1 Jurnal pembanding 2 Latihan fisik dilakukan Breathing exercise Sampel penelitian pada saat pasien menjalani dilakukan dalam waktu sebanyak 71 pasien ginjal hemodialisis. Latihan yang 15 menit dan dapat kronik yang menjalani dapat dilakukan selama 30 dilakukan sebelum, hemodialisis di salah satu sampai 45 menit dan selama, sesudah proses Rumah Sakit di Palembang secara umum diberikan hemodialisis, dan selama pada bulan Mei 2010. sebelum hemodialisis pasien di rumah selama 4 Instrumen penelitian selesai dilakukan. minggu. berupa kuesioner Instrumen penelitian karakteristik responden, berupa kuesioner dan lembar observasi karakteristik responden, meliputi faktor demografi, lembar observasi faktor fisiologis, faktor pelaksanaan latihan fisik sosial ekonomi, faktor dan Piper Fatigue Scale. situasional. Comparation Jurnal utama Jurnal pembanding 1 Jurnal pembanding 2 Rancangan penelitian Desain penelitian Desain penelitian analitik menggunakan quasi menggunakan quasi observasional dengan experimental pre-post test experiment dengan pendekatan cross without control group rancangan pretest- sectional. Sampel yang dengan intervensi latihan posttest. Populasi : semua memenuhi kriteria inklusi fisik selama hemodialisis. pasien di Unit Hemodialisa 71 responden yang sudah Sampel penelitian RSPAD Gatot Soebroto menjalani hemodialisis sebanyak 30 pasien ginjal Jakarta. Data diuji minimal satu. Penelitian ini kronik yang menjalani menggunakan uji statistik menggunakan instrumen hemodialisis di RSUD uji T berpasangan (paired t berupa kuesioner, lembar Tugurejo Semarang. test). Sampel penelitian ini observasi dan lembar studi berjumlah 10 orang yang dokumentasi. hemodialisis reguler 2 kali/minggu. Outcome Jurnal utama Jurnal pembanding 1 Jurnal pembanding 2 Hasil uji statistik Hasil uji T Hasil penelitian tidak ada hubungan didapatkan p value berpasangan (paired tingkat fatigue dengan pekerjaan 0,000, nilai tersebut t test) didapatkan (p=0,372; α=0,05), status dukungan lebih kecil dari nilai α nilai p 0,000 (p < (p=0,679;α=0,05), jenis kelamin sehingga dinyatakan 0,05) sehingga (p=0,914; α=0,05), frekuensi (p=0,676; ada perbedaan yang dapat disimpulkan α=0,05), jarak fasilitas (p=0,149; signifikan tingkat bahwa terdapat α=0,05), komplikasi (p=0,062; α=0,05), fatigue sebelum dan perbedaan yang alkohol (p=0,075; α=0,05), riwayat setelah dilakukan signifikan antara penyakit (p=0,42; α=0,05), dan status latihan fisik pada level fatigue nutrisi (p=0,168; α=0,05). Ada pasien sebelum dan hubungan tingkat fatigue dengan intrahemodialisis. sesudah breathing latihan fisik (p=0,027; α=0,05), lama exercise. menjalani hemodialisa (p=0,019; α=0,05), kadar hemoglobin (p=0,029; α=0,05). Hasil studi/ penelitian ini menunjukan hasil bahwa tindakan latihan fisik dan breathing exercise dapat mempengaruhi penurunan angka fatigue. Didukung dengan jurnal pembanding kedua yang menyebutkan bahwa latihan fisik lebih mempengaruhi penurunan angka fatigue. Dengan demikian institusi pelayanan perlu mengembangkan latihan fisik ini sebagai bagian dari program terapi dan rehabilitasi pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis serta perawat menjadikannya sebagai bagian integral dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.