Anda di halaman 1dari 19

Strategi Penerapan Promosi

Kesehatan pada Klien di Tatanan


Klinik dan Komunitas

Oleh
Ns. Badrul Munif, M.Kep
PENDAHULUAN
Mengingat kompleksnya situasi masyarakat dan
belum meratanya pemahaman tentang
pentingnya tingkat kesehatan yang baik.
Demikian pula kondisi sosial dan budaya
masyarakat yang berbeda, membuat penerapan
promosi kesehatan ini tidak selalu berjalan
dengan mulus.
Strategi Utama atau Misi Umum
Promosi Kesehatan
1. Advokasi (advocate)
2. Mediasi/dukungan sosial (Mediate/Social
support).
3. Pemberdayaan masyarakat (Empowerment)
Advocate
Advokasi secara harfiah berarti pembelaan,
sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan.

Pengertian umum dari kegiatan advokasi adalah


strategi untuk mempengaruhi para pengambil
keputusan khususnya pada saat mereka
menetapkan peraturan, mengatur sumber daya
dan mengambil keputusan-keputusan yang
menyangkut khalayak klinik/masyarakat.
Mediate/Social support
Promosi kesehatan juga mempunyai misi
“mediator” atau “menjembatani“ antara sektor
kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra
(social support) dengan Pemerintah dan
lembaga non pemerintah, dunia industri dan
media, sehingga terjadi aksi terkoordinasi untuk
kesehatan. Sasarannya disebut sasaran
sekunder.
Empowerment
Promosi kesehatan mempunyai misi utama
memampukan masyarakat (enable), membuat
masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatan secara mandiri,
dengan menggali seluruh potensi yang ada
untuk perbaikan kesehatan, dengan
memberikan pelatihan, pemberian informasi
dan lingkungan yang mendukung. Ini merupakan
sasaran utama/primer dari promosi kesehatan
Contoh Kegiatan Advokasi
PMK no. 004 thn 2012, Advokasi perlu dilakukan,
bila dalam upaya memberdayakan pasien dan
klien, rumah sakit membutuhkan dukungan dari
pihak-pihak lain.

Misalnya dalam rangka mengupayakan lingkungan


rumah sakit yang tanpa sap rokok, rumah sakit
perlu melakukan advokasi kepada wakil-wakil rakyat
dan pimpinan daerah untuk diterbitkannya
peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang
mencakup di rumah sakit.”
Prinsip Dasar Kegiatan Advokasi
Tujuan Advokasi dalam Promosi
Kesehatan
Political commitment

Policy support

Social acceptance

System support
Metode Advokasi untuk Mencapai
Tujuan
8 unsur dasar advokasi
a. Penetapan tujuan advokasi
b. Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi
c. Identifikasi khalayak sasaran
d. Pengembangan dan penyampaian pesanadvokasi
e. Membangun koalisi
f. Membuat presentasi yang persuasif
g. Penggalangan dana untuk advokasi
h. Evaluasi upaya advokasi.
5 pendekatan utama advokasi
a. Melibatkan para pemimpin
b. Bekerja dengan media massa
c. Membangun kemitraan
d. Memobilisasi massa
e. Membangun kapasitas.
Pelaksana Advokasi Sasaran Advokasi dalam
Promosi Kesehatan
Semua petugas
pelayanan
kesehatan yang melayani
kesehatan
klien

Tenaga khusus promosi kesehatan di rumah


kesehatan tangga/masyarakat

Kesehatan di Tempat
Pendidikan/Sekolah

Kesehatan di Tempat Kerja


Pelayanan Kesehatan
Bentuk kegiatan yang dapt dilakukan adalah:
• Memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga
atas masalah kesehatan yang diderita pasien
• Memberdayakan pasien dan keluarga dalam kesehatan
• Menerapkan “proses belajar” di fasilitas yankes
• Mengembangkan perilaku sehat
• Memberikan pesan kesehatan terkait dengan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan serangan penyakit serta proses
penyembuhan dan pemulihan
Kesehatan di Rumah Tangga/Masyarakat
Bentuk kegiatan yang dapt dilakukan adalah:
• Penyuluhan kelompok terbatas
• Penyuluhan kelompok besar (masa)
• Penyuluhan perorangan (penyuluhan antar teman/peer group
education)
• Pemutaran film/video
• Penyuluhan dengan metode demonstrasi
• Pemasangan poster
• Pembagian leaflet
• Kunjungan/wisata kerja ke daerah lain
• Kunjungan rumah
• Pagelaran kesenian
• Lomba kebersihan antar RT/RW/Desa
• Kegiatan pemeliharaan dan membersihkan tempat-tempat umum
• Kegiatan penghijauan di sekitar sumber air
• Pelatihan kader, unit kesehatan
Kesehatan di Tempat
Pendidikan/Sekolah
• Pembangunan sarana air bersih, sanitasi dan fasilitas cuci tangan
termasuk pendidikan menjaga kebersihan jamban sekolah
• Pendidikan pemakaian dan pemeliharaan jamban sekolah.
• Penggalakan cuci tangan pakai sabun (CTPS).
• Pendidikan tentang hubungan air minum, jamban, praktek
kesehatan individu, dan kesehatan masyarakat.
• Kampanye pemberantasan penyakit cacingan.
• Pendidikan kebersihan saluran pembuangan.
• Pelatihan guru dan murid tentang kebersihan dan kesehatan.
• Kampanye, “Sungai Bersih, Sungai Kita Semua”.
• Pengembangan tanggungjawab murid, guru dan pihak-pihak
lain yang terlibat di sekolah.
Kesehatan di Tempat Kerja
• Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
• Pendidikan kanker payudara
• Kesehatan reproduksi
• Latihan dan kebugaran
• Penggunaan fasilitas kesehatan
• Penilaian resiko kesehatan
• Tekanan darah tinggi
• Pencegahan kecelakaan dalam rumah
• Pendidikan gizi
• Rencanaan pensiun
• Manajemen stres
• Pengendalian berat badan
• Berhenti merokok
Langkah Advokasi dalam Promosi
Kesehatan
• Tahap Persiapan
• Tahap pelaksanaan
• Tahap Penilaian/evaluasi

Anda mungkin juga menyukai