Anda di halaman 1dari 26

EARLY

WARNING
SYSTEM
Pendahuluan
Early Warning Scoring System
“as a system to identify early signs of
deterioration and for outreach team
activation”

Penelitian telah menunjukkan bahwa kondisi kritis


tidak terjadi secara spontan, tetapi ada tanda-tanda
gangguan pada tanda-tanda vital 6-24 jam sebelum
terjadi kegawatan
LATAR BELAKANG
Rawat Inap  Bagian dari pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pada pasien yang memerlukan rawat
inap untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan bagi
individu dengan keadaan medis tertentu

TETAPItingginya jumlah kematian yang terjadi di ruang


rawat inap
Sistem
monitoring

EARLY WARNING SYSTEM


Early Warning Score (EWS)
• EWS adalah sebuah sistem skoring
fisiologis yang umumnya digunakan pada
pasien dewasa sebelum pasien
mengalami kondisi kegawatan. Skoring
EWS disertai dengan algoritme tindakan
berdasarkan hasil skoring dari pengkajian
pasien (Duncan & McMullan, 2012).
Early Warning Score (EWS)
• Early Warning System (EWS) meliputi skor
dibuat secara bedside (langsung pada pasien)
berdasarkan kalkulasi tanda vital yang ada
yang bertujuan untuk mengetahui lebih awal
tanda-tanda perburukan pasien.
Apa Itu Early Warning System
Early Warning Score (EWS) adalah
pengembangan scoring dini yang
dikembangkan untuk memudahkan deteksi
dini kemunduran kondisi pasien,
mengkategorisasikan tingkat keparahan
pasien dan meminta bantuan penanganan
medis jika berada pada titik tingkat
keparahan tertentu (Departemen Of Health,
2013).
Tujuan Early Warning Scores (EWS)
1. Untuk deteksi dini perburukan pasien.
2. Sebagai manajemen perawatan yang amam, tepat
waktu, dan efektif dalam menanggapi kondisi
perburukan pasien.
3. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antar
staff dan alat untuk meminta bantuan klinis.
4. Mengurangi jumlah panggilan Code Blue pada
pasien yang dirawat di bangsal.
5. Inisiasi respon klinis yang tepat waktu dan kompeten.
6. Kegawatan pasien terdeteksi sejak dini dan pasien
cepat dibawa masuk ke ICU sehingga mengurangi
kondisi perburukan pasien dan mengurangi angka
kematian di bangsal maupun di ICU.
Kelebihan EWS
Menurut Royal College of Physicians (2012), alat deteksi
dini perburukan pasien yang simpel (mudah digunakan),
pengukuranya spesifik (parameter fisiologi dalam format
standar), hasil pengukuran konsisten, respon klinis yang
cepat, dan EWS sudah terstandar secara Internasional.
Kekurangan EWS
EWS tidak bisa digunakan pada pasien anak yaitu
berusia < 16 tahun atau pada wanita yang sedang hamil
karena respon fisiologis pada penyakit akut ini dapat
dimodifikasi pada anak dan kehamilan.
Parameter Early Warning System

Enam parameter sederhana


yang membentuk dasar sistem
penilaian: 1)Respiratory Rate,
2)Oksigen Saturations, 3)
Temperature, 4) Systolik Blood
Pressure, 5) Pulse Rate, 6)
Level Of Conciousness (Royal
College of Physicians, 2012).
Respiratory Rate

Peningkatan laju pernafasan pasien


dapat mencerminkan penurunan
oksigen darah arteri, tingkat kejenuhan
atau mencerminkan kompensasi untuk
adanya asidosis metabolik.
Oksigen Saturations
Pengukuran non invasif dari saturasi oksigen
dengan pulse oxymetri secara rutin digunakan
dalam penilaian klinis sebagai penilaian rutin.
Nilai kegawatan, nilai saturasi ≤ 91 % tergolong
resiko tinggi, 92-93% tergolong resiko medium dan
94-95% resiko rendah sedangkan nilai normal
saturasi oksigen adalah ≥ 96 % (Royal College of
Physicians, 2012).
Temperature

Nilai kegawatan suhu tubuh ≤ 35oC disebut


hipotermia yang tergolong resiko tinggi dan ≥
39,1oC disebut hipertermia yang tergolong
resiko medium, suhu tubuh normal adalah 36,1-
38oC (Royal College of Physicians, 2012).
Systolik Blood Pressure
Systolik Blood Pressure adalah produk curah
jantung dan resistensi vaskuler perifer total.
Tekanan darah bisa turun atau naik disebabkan
karena curah jantung dan resistensi vaskuler
perifer (Avard, 2011). Penurunan volume darah
intra vaskuler dapat mempengaruhi penurunan
curah jantung dan oleh karena itu menurunkan
tekanan darah.
Pulse Rate
Kenaikan atau penurunan tekanan nadi mungkin
mencerminkan penurunan volume stroke, yang
mungkin mencerminkan penurunan curah jantung
yang dapat menyebabkan jumlah oksigen yang tidak
mencukupi ke jaringan (Avard, 2011). Nilai kegawatan
tekanan nadi ≤ 40 x/menit dan ≥131 x/menit kategori
resiko tinggi membutuhkan kajian langsung oleh dokter
dan pertimbangan untuk aktivasi Code Blue
Level Of Conciousness (LoC)

A V P U
Kriteria Kepanjangan Kata Definisi

A Allert Pasien dalam keadaan sadar/terjaga

V Voice Pasien merespon stimulasi verbal

P Pain Pasien merespon stimulasi rasa sakit

U Unresponsive Pasien tidak merespon sepenuhnya


Wellington Penilaian early warning Score (EWS)
Interpretasi early warning score

Zona Indikator
Biru Total EWS ≥10 atau parameter
penilaian berada pada area
penilaian warna biru
Merah Total EWS 8 – 9 atau parameter
penilaian berada pada area
penilaian warna merah
Orange Total EWS 6 – 7 atau parameter
penilaian berada pada area
penilaian warna orange
Kuning Total EWS 1 – 5 parameter
penilaian berada pada area
penilaian warna kuning
Mandatory action (Tindakan Wajib)

Yellow Mengelola rasa sakit, demam atau kesusahan. Tingkatkan


frekuensi pemantauan tanda vital

Orange Ulasan petugas rumah dalam 60 menit. Diskusikan dengan


perawat yang bertanggung jawab dan beri tahu perawat
PAR (Perawat PJ Shift) . Tingkatkan frekuensi pemantauan
tanda-tanda vital.
Red Tinjauan register dalam 20 menit & pertimbangkan rujukan
ICU. Menginformasikan perawat PAR (PJ Shfift), dan perawat
yang bertanggung jawab pada pasien. Tingkatkan frekuensi
pemantauan tanda-tanda vital.
Blue Deklarasi ‘Tim Medis Darurat’ & berikan lokasi Anda.
Mendukung Airway, Breathing, Circulation
Instrumen National Early Warning Score (NEWS)
Royal College of Physicians., 2012.
PARAMETER
3 2 1 0 1 2 3
FISIOLOGI

Respirasi Rate (RR) ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥ 25

Saturasi Oksigen ≤ 91 92-93 94-95 ≥ 96

Suplementasi
Ya Tidak
Oksigen

Temperatur ≤ 35,0 35,1-36 36,1-38 38,1-39 ≥ 39,1

Tekanan Darah
≤ 90 91-100 101-110 111-219 ≥ 220
Sistole

Heart Rate (HR) ≤ 40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥131

Level of
Conciousness Alert V,P or U
(Tingkat Kesadaran)
Intepretasi Early Warning Score (EWS)
Intepretasi Early Warning Score (EWS); Royal College
of Physicians, 2012.

SKORE EWS RISIKO KLINIS

Skore 0 Risiko Rendah

Skore 1-4 Risiko Rendah

Skore Merah (salah satu parameter


skore 3)
Resiko Sedang
Skore 5-6

skore ≥ 7 Resiko Tinggi


Clinical Response toEarly Warning Scores (EWS).

FREKUENSI
SKORE EWS RESPON KLINIS
MONITORING
Skor 0 Minimal 8-12 jam Lanjutkan pemantauan EWS Rurin
pengkajian ulang harus dilakukan oleh perawat primer atau
penanggung jawab Shift. Jika score pasien akurat maka perawat
primer atau PP harus menentukan tindakan terhadap kondisi pasien
Skore 1-4 Minimal 4-6 jam
dan melakukan pengkajian ulang setiap 4-6 jam oleh perawat
pelaksana, apakah diperlukan untuk dilaporkan kepada dokter jaga
atau tidak.
pengkajian ulang harus dilakukan oleh perawat primer atau
Skore 3 dalam
penanggung jawab shift dan diketahui oleh dokter jaga. Dokter jaga
satu parameter Meningkatkan frekuensi
harus melaporkan ke Dokter penanggung dan memberikan instruksi
atau observasi setiap 1 jam
tatalaksana pada pasien tersebut. Perawat pelaksana harus
skore 5-6
memonitor tanda vital setiap jam
dilakukan monitoring terus menerus terhadap tanda-tanda vital,
aktifkan Code Blue, tim medik reakksi cepat melakukan tatalaksana
Pemantauan terus
kegawatan pada pasien dan berkolaborasi untuk menentukan
Skore 7 atau menerus (kontinyu)
rencana perawatan pasien selanjutnya. Perawat pelaksana harus
lebih terhadap tanda-tanda
memonitor tanda-tanda vital setiap jam atau setiap 15 menit, 30
vital
menit, 60 menit/continouse monitoring, pertimbangkan untuk
perawatan di ruang ICU.
CEK DAN
CEK CATAT
DAN TANDA
CATAT – TANDA
TANDA – TANDA
VITAL VITAL

LAKUKAN SKORING EWS

JUMLAHKAN SEMUA SKOR DAN


CATAT KAYEGORI

TATA LAKSANA
SESUAI ALGORITMA
Langkah penanganan pasien
perburukan
Langkah penanganan pasien perburukan
meliputi penilaian ABCDE untuk identifikasi
masalah utama pasien dan EWS, kemudian
lakukan manajemen inisial meliputi terapi
oksigen, tatalaksana jalan nafas, akses intravena
dan pemeriksaan gula darah. Lakukan frekuensi
observasi sesuai
Pertanyaan dan Studi Kasus

Anda mungkin juga menyukai