DESKRIPSI HISTORIS
PERKEMBANGAN
MARKUS KISPAR
MATIUS YOHANES
1 Yakobus 45-49M
2 Galatia, 1-2 Tesalonika 48-52M
3 Matius, Markus, Lukas 50-60M
4 Roma, 1-2 Korintus 54-56M
5 1-2 Petrus, Yudas 60-64M
6 Kisah Para Rasul 62-63M
7 Surat Penjara 60-62M
8 Surat Penggembalaan 63-64M
9 Ibrani 69M
9 Injil Yohanes, 1-3 Yohanes, 80-95M
10 Wahyu 95 M
AWAL GEREJA BERDIRI PENGELOLAAN GEREJA PENDERITAAN GEREJA
(penjangkauan)
PENGELOMPOKAN TEMA
UNIK (SIFAT, AJARAN, Hub-MANUSIA-ALLAH)
EXEGESE KITAB/PENULIS
ALLAH
Salib merupakan rencana dan maksud Allah
Injil ditandai dengan serangkaian kutipan
Perjanjian lama dengan menggunakan kata
“menggenapi” dalam bentuk pasif
(plerothenai). Salib dijelaskan sebagai
penggenapan apa yang difirmankan Allah
oleh nabi (Mat. 1:22 bdk. Yes. 7:14)
Rencana Allah berhasil melalui orang-
orang yang paling tidak mungkin dan
ditengah situasi-situasi yang sulit
#empat perempuan dalam silsilah Yesus
yaitu Tamar, Rahab, Rut, dan Betsyeba
(Mat. 1:1-17), adalah bukan berasal dari
keturunan Yahudi. Bahkan Tamar, Rahab,
dan Betsyeba adalah wanita asusila. Ini
bukti, Allah dapat menggunakan orang yg
tidak mungkin bagi manusia
#Para murid Yesus adalah orang-orang
miskin dan tidak terpelajar. Namun Allah
memilih mereka dan memperlengkapi
mereka dengan wahyu untuk mengenal
siapa Yesus. Benarlah nats yang mengatakan
bahwa Allah menyatakan kepada orang-
orang kecil (Mat. 11:25-26 bdk Luk. 10:21),
kata ‘menyatakan’ dari kata ‘apokalupto’
yang artinya mewahyukan
Penderitaan, penganiaayaan, dan kematian
akan dialami hamba Allah untuk menggenapi
Kehendak Allah
Matius menjelaskan bahwa untuk
menggenapkan kehendak Allah, seseorang
bisa saja mengalami mati martir seperti yang
terjadi pada Yohanes dan pribadi Tuhan Yesus.
Dalam ucapanNya ketika mengutus para murid,
Tuhan Yesus berkata: “janganlah takut kepada
mereka yang dapat membunuh tubuh” (Mat.
10:28-29).
Pengalaman perlawanan, aniaya, bahkan
mati sebagai martir tidak menunjukkan
bahwa Allah ingin melukai hamba-
hambaNya, atau Allah memalingkan
wajahNya. Pengalaman-pengalaman
seperti yang terjadi pada Yohanes dan
Tuhan Yesus adalah pengalaman yang akan
dialami hamba-hamba pilihan untuk
menggenapkan kehendak Allah
Allah memperdulikan, memperhatikan
kesejahteraan, menyadari kebutuhan, dan
perduli terhadap kekhawatiran umatNya
#Allah memperdulikan kebutuhan jasmani
Dalam kotbah di bukit Yesus menegaskan:
“Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya
(Mat. 6:8). Konteksnya para murid cemas
tentang makanan, Tuhan Yesus berkata:
“Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu
memerlukan semuanya itu (Mat. 6:32).
#Allah memberikan pemberian yang terbaik
yaitu berkat rohani.
Allah memberi pemberian yang terbaik
kepada mereka yang meminta kepadaNya
(Mat. 7:11). “pemberian yang terbaik” itu
adalah berkat-berkat rohani, yang berkaitan
dengan Injil (kata ‘baik’ dari agatha Rom.
10:15 – Yes. 52:7; Ibr. 10:1).
#Allah memperdulikan keselamatan orang-
orang penyesat
Hal ini tampak dari perumpamaan tentang
domba yang hilang (Mat. 18:12-14). Yesus
berfokus pada anggota yang tersesat (kata
‘tersesat’ dari kata planao yang berarti
‘menyimpangkan atau membuat
menyimpang’, tindakan ‘menipu atau
menyesatkan’)
Fokus Tuhan Yesus menegaskan, bahwa bagi
Allah orang yang lemah dan ragu-ragu itu
penting. Orang yang demikian seharusnya
dicari dan jika mungkin diselamatkan dari
jalannya yang salah. Allah tidak
menghendaki supaya seorangpun dari anak-
anak ini hilang (Mat. 18:14)
SIFAT KRISTUS
Dikandung oleh Roh Kudus
#Matius menekankan bahwa kemanusiaan
Yesus dikandung oleh Roh Kudus (Mat. 1:18).
*”ia mengandung dari Roh Kudus”;
mengandung - eu`re,qh eurthe (aorist indikatif);
dia telah mengandung dari Roh Kudus.
SIFAT KRISTUS
Dikandung Roh Kudus
#Matius memberikan penekanan yang cukup jelas tentang Maria
yang tidak bersetubuh dengan seorang laki-laki sebelum
kelahiran Yesus (Mat. 1:25).
*”bersetubuh” ἐγίνωσκεν (eginosken) dalam bentuk imperfek
indikatif; ‘dia tidak melihatnya”. Tenses imperfek menekan
tindakan ‘tidak melihat’ secara berulang-ulang, dan mood indikatif
menjelaskan bahwa tindakan tidak melihat adalah realita (sungguh
benar-benar tidak melihat). Dalam budaya pernikahan Yahudi,
setelah acara pertunangan maka pria kembali kepada ayahnya
untuk mempersiapkan rumah bagi isterinya. Perpisahan ini
dilakukan selama 12 bulan
SIFAT KRISTUS
Ketidakberdosaan Kristus
#Baptisan-Nya adalah untuk “menggenapi
seluruh kehendak Allah” (Mat. 3:15), bukan
untuk pengakuan dosa (Mat.3:6)
#Pencobaan-Nya juga menekankan bahwa
meskipun Ia diuji semua seperti dalam area
kita, namun Ia tidak berdosa (Mat.4;1-11)
#Pada waktu Ia menegur Petrus, Ia
menyatakan bahwa Ia sama sekali tidak ada
hubungan dengan dosa (Mat.16:23)
Tema-tema lainnya:
Misi
Kerajaan Surga
dsb
Metode yang digunakan untuk merumuskan
teologi kitab PB berdasarkan tema-tema teologi
sistematik
Thomas R. Schreiner, kitab merupakan saksi
yang akurat tetapi parsial dan terpotong-potong
Paul Enns, kelemahan metode ini adalah
mengabaikan penekanan historis dari masing-
masing penulis kitab
Metode yang digunakan untuk merumuskan
teologi kitab PB berdasarkan tema-tema
teologi sistematik
Bertujuan: memecahkan banyak masalah
perbedaan kelompok-kelompok teologi
Paul Enns mengatakan bahwa kelemahan
metode ini adalah mengabaikan penekanan
historis dari masing-masing penulis
surat/kitab
DOKTRIN ALLAH (INJIL SINOPTIK)
Providensia Allah. (Mat.6:26, 10:29)
Kebapakan Allah (Mat.6:32)
Anugrah Universal dan personal (Mat. 5:45)
Penekanan Kerajaan Allah (Mat. 5: 34; 23:22)
Penghakiman Allah bagi semua orang (Mat. 3:7; 7:1; Luk. 3:7)
Kemuliaan Allah dinyatakan (Mat. 17:1-8)
Kebaikan Allah (19:17)
Kuasa Allah (Mrk.12:24-27)
Ketritunggalan Allah (Mrk. 1:9-11)