mungkin
Keperawatan sebagai bagian integral dari
b. Perencanaan
1. Tujuan asuhan keperawatan disusun
dengan kebutuhan anak seperti:modifikasi
penyesuaian sekolah anak, dan
perubahan lingkungan anak
2. Untuk anak yang dirawat di unit
kesehatan jiwa, tujuan umumnya adalah
sbb :
a. Memenuhi kebutuhan emosi anak dan
kebutuhan untuk dihargai
b. Mengurangi ketegangan pada anak dan
kebutuhan untuk berperilaku defensif
c. Membantu anak menjalin hubungan positif
dengan orang lain
d. Membantu mengembangkan identitas diri
anak
e. Memberikan anak kesempatan untuk menjalani
kembali tahapan perkembangan terdahulu yang
belum terselesaikan secara tuntas
f. Membantu berkomunikasi secara efektif
g. Mencegah anak untuk menyakiti dirinya sendiri
maupun orang lain
h. Membantu anak memelihara kesehatan fisiknya
I. Meningkatkan ujicoba realitas yang tetap
c. Implementasi
Berbagai bentuk terapi pada anak dan keluarga dapat
diterapkan, tdd dari :
1). Terapi bermain
Terapi ini mrpk media yang tepat bagi anak untuk
mengekspresikan konflik yang belum terselesaikan,
selain juga berfungsi untuk :
a). Menguasai dan mengasimilasi kembali
pengalaman lalu yang tidak dapat
dikendalikan sebelumnya.
b). Berkomunikasi dgn kebutuhan yang tidak
disadari
c). Berkomunikasi dgn orang lain
d). Menggali & mencoba belajar bagaimana
berhubungan dgn diri sendiri, dunia luar & orang lain.
e). Mencocokkan tuntutan & dorongan dari dlm diri dgn
realitas.
4). Psikofarmakologi
5). Terapi individu
Hubungan antara anak dengan therapist memberikan
kesempatan pada anak untuk mendapatkan
pengalaman mengenai hubungan positif dengan
orang dewasa dengan penuh kasih sayang & uji
realitas.
E. Evaluasi
- Indikator keberhasilan disusun dengan
menggunakan istilah yang dapat diukur.
VI. Keperawatan Jiwa pada Anak Tunagrahita
Angka anak dengan Tunagrahita dilaporkan cukup tinggi di
Indonesia, disamping hanya terdapat 162 institusi & fasilitas
pendidikan luar biasa bagi penyandang Tunagrahita
Sebagian besar fasilitas terdapat di kota besar
Keterbatasan finansial, kekhawatiran akan masa depan,
stigma, & masalah lain turut menambah kompleks masalah
yang dihadapi penyandang Tunagrahita & keluarganya
(Achir Yani, 2009)
Peran Perawat sangat diperlukan dalam usaha penanganan
masalah anak Tunagrahita & keluarganya terutama melalui
kegiatan preventif termasuk promosi kesehatan & juga
asuhan keperawatan langsung terhadap anak Tunagrahita
1. Pengertian Tunagrahita
b. Prevensi sekunder
1) Mengkaji risiko, kebut & masalah pada anak &
keluarga merupakan proses yang berlangsung
terus menerus selama masa perkembangan
anak.
2) Tujuan pengkajian : Untuk mengidentifikasi gangguan
perkembangan yang mungkin telah terjadi & tanda-
tanda pada anak yang berisiko terjadi gangguan
perkembangan
c. Promosi kesehatan
1) Memberikan pend kesehatan pada orang tua & anak
2) 4 Hal utama yang harus diperhatikan saat pend
kesehatan pada anak tunagrahita ringan :
a) Menggunakan stimulus ringan
b) Memberikan pengarahan yang nyata agar anak
dapat mengikuti
c) Memberikan kesempatan untuk mengambil
keputusan
d) Mengajarkan anak untuk memilih alternatif ketika
mengambil keputusan
4. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
1) Riwayat kesehatan
2) Riwayat penyakit
3) Riwayat perkembangan personal & sosial
4) Perkembangan kognitif
5) Keterampilan berbahasa
6) Perkembangan motorik & sensorik
7) Lingkungan tempat tinggal & belajar
b.Perencanaan
1) Perencanaan bersifat individual
2) Rencana keperawatan harus berdasarkan
informasi sebagai berikut :
#Latar belakang informasi
# Kebutuhan anak
# Tujuan anak – keperawatan
# Batu loncatan
# Rujukan keperawatan
c. Implementasi
1) Lingkungan terstruktur
2) Anak perlu dipisahkan dari lingkungan yang
perlu banyak stimulus / gangguan
3) Instruksi yang sederhana & bertahap
4) Sentuhan, kontak mata, pujian
5) Beri kesempatan untuk mempraktekkan tugas /
keterampilan
d. Evaluasi
Membandingkan data dasar tentang tingkat
perkembangan & keadaan kesehatan anak
dengan tujuan keperawatan yang dicapai.
5. Dukungan terhadap keluarga
a. Tujuan intervensi keperawatan : membantu anggota
keluarga untuk menjalani proses berduka
sehingga mereka dapat menerima & beradaptasi
dengan kondisi anak.
b.Perawat harus memberi dukungan & penuh
pengertian, memberi kesempatan pada orang
tua untuk bertanya, peka terhadap kebut emosional
orang tua & memberikan dukungan yang tepat
kepada mereka.
VII. Keperawaan Jiwa pada Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa
Batasan remaja :
- Usia remaja antara 12 – 18 tahun (Haber at
al, 1987 dalam Acher Yani, 2009)
- Usia remaja antara 12 – 20 tahun (Wilson &
Kneils, 1988 dalam Achir Yani 2009)
c. Evaluasi
1. Proses penyembuhan biasanya berjalan l
ambat, namun perawat tetap perlu mengawasi
kemajuan yang dialami remaja, membantu remaja
untuk melihat perbaikan yang telah dicapai
2. Kriteria keberhasilan dapat dipakai untuk mengukur
efektifitas intervensi keperawatan
VIII. Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan jiwa pada anak dan remaja
memerlukan kepekaan dan keterampilan
2. Perawat perlu memahami setiap tumbuh kembang
anak dan remaja, tingkat keterampilan
kompetensi anak, pengetahuan tentang dampak
konflik yang tidak terselesaikan pada tahapan
sebelumnya
3. Proses keperawatan dilakukan secara sistematis
dan meyeluruh dengan melibatkan anak remaja,
orang tua, dan orang lain yang berkepentingan
4. Proses keperawatan dapat diterapkan pada tiap
tatanan pelayanan kesehatan, baik yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
TERIMA KASIH