Anda di halaman 1dari 74

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN PENGELOLAAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 TAHUN 2018

Disampaikan oleh:

Drs. SUGIYONO, M. Si
WIDYAISWARA AHLI UTAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
0818 0885 3883
Cakupan Materi Paparan.
I. PENDAHULUAN.
II. DASAR HUKUM.
III. KETENTUAN UMUM
IV SUMBERDAYA MANUSIA DAN REMUNERASI
V. TAHAPAN PENERAPAN BLUD
VI. STRUKTUR ANGGARAN BLUD
VII PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BLUD
VIII PELAKSANAAN ANGGARAN BLUD
IX PENGELOLAAN BELANJA BLUD
X PENGELOLAAN BARANG
XI TARIF LAYANAN BLUD
XII PIUTANG DAN UTANG/PINJAMAN BLUD
XIII KERJA SAMA BLUD
XIV INVESTASI, SILPA DAN DEFISIT ANGGARAN BLUD
XV PENYELESAIAN KERUGIAN
XVI PPELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
XVII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
XVIII. PENCABUTAN PENERAPAN BLUD
I. PENDAHULUAN.

 TERWUJUDNYA OPTIMALISASI YAN PEMDA KEPADA MASY.


 TERWUJUDNYA KEMANDIRIAN PEMDA DLM KEUANGAN DAN INVESTASI MELALUI PENGUATAN DI BID BUMD,
BLUD DAN BMD.
 NEGARA HADIR UTK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN KEPADA SELURUH
WARGA NEGARA;
 PEMERINTAH TIDAK ABSEN DG MEMBANGUN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS
DAN TERPERCAYA.
 MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL;
 MELAKUKAN REFORMASI SISTEM DAN PENEGAKAN HUKUM YG BEBAS KORUPSI, BERMARTABAT, DAN
TERPERCAYA;
Utk menjamin kepastian hukum akibat perkembangan peraturan per UU an
mengenai BLUD,
 URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT.
Sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Pemerintah Pusat:
• Melaksanakan sendiri
• Melimpahkan kpd Instansi Vertikal di Daerah atau Gubernur sbg WPP.

 URUSAN PEMERINTAHAN UMUM.


Kewenangan Presiden sbg kepala pemerintahan
Meliputi:
• Pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanan nasional
• Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
• Pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujud-
kan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional
• Konflik sosial
• Koordinasi pelaksanaan tugas
• Pengembangan kehidupan demokrasi
• Pelaksanaan semua UP yg bukan merupakan kewenangan Daerah
LATAR BELAKANG PERUBAHAN
Dinamika perubahan perUUan yg membawa konsekuensi perubahan PMDN 61/2007
 UU 23/2014 ttg Pemerintahan Daerah: Perubahan mendasar mengenai pengertian BLUD, sebagaimana diatur
dlm Ps 346 beserta perubahannya.
 Revisi PP 58/2005 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Permendagri Pedoman Penyusunan APBD.
 PP 71/2010 ttg Standar Akuntansi Pemerintah Penerapan SAP Berbasis Akrual bagi BLUD dan pemberlakuan
PSAP 13 mulai tahun 2016
 PP 27/2014 ttg Pengelolaan BMN/D Terhdp pengelolaan barang BLUD mengikuti perUUan mengenai BMD,
termasuk thd barang yg dikelola dan/ dimanfaatkan sepenuhnya utk menyelenggarakan kegiatan Yan umum
sesuai dg tusi BLUD.
 Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2) Perpres 16/2018 ttg Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
- BLUD dikecualikan dari ketentuan dlm Perpres 16/2018;
- Pengadaan barang/jasa pd BLUD tersendiri dg Peraturan pimp. BLUD.
Untuk itu :
1. Perlu dijelaskan mengenai fleksibilitas BLUD diatur lebih lanjut dg Perkada.
2. Penegasan terhdp pagu anggaran BLUD dlm RAPBD yg sumber dananya berasal dari pendapatan dan surplus
anggaran BLUD, dirinci dlm satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja
3. Penegasan RBA sbg dokren anggaran BLUD.
4. Pendapatan BLUD dlm RBA dikonsolidasikan ke dlm APBD dlm jenis pendapatan Lain2 PAD yg Sah.
5. Tahapan dan jadwal proses penyusunan RKA/RBA, mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan APBD.
PP NO 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
• Pd dinas DaProv dpt dibentuk UPTD Dakab /kota utk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/
kegiatan teknis penunjang tertentu.
• Pembentukan UPTD DaProv ditetapkan dg Per Gub setelah dikonsultasikan scr tertulis kpd Mendagri
• Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi UPTD DaProv dan pembentukan UPTD DaProv diatur dg
Permendagri setelah mendapat pertimbangan tertulis dari menteri terkait dan MenPAN dan RB.ps19
Selain UPTD DaProv tsb, terdapat
 UPTD DaProv di bid pendidikan berupa satuan pendidikan DaProv
Satuan pendidikan DaProv berbentuk satuan pendidikan formal dan nonformal.ps20
 UPTD DaProv di bid kesehatan berupa RSD Prov sbg unit organisasi bersifat fungsional dan
unit layanan yg bekerja scr profesional.ps21
Susunan UPTD tidak berlaku bagi UPT yg berbentuk satuan pendidikan dan rumah sakit.ps65
UPT Badan DaProv.
• Pd Badan Daprov dpt dibentuk UPT Badan Daprov utk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ kegiatan
teknis penunjang tertentu.
• Pembentukan UPT Badan Daprov ditetapkan dg PerGub setelah dikonsultasikan scr tertulis kpd
Menteri.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi UPT Badan Daprov dan pembentukan UPT Badan Daprov
diatur dg Permendagri setelah mendpt pertimbangan tertulis dari MenPAN dan RB.ps28
Kabupaten/ Kota.
• Pd dinas Dakab/kota dpt dibentuk UPTD Dakab /kota utk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/
kegiatan teknis penunjang tertentu.
• Pembentukan UPTD Dakab /kota ditetapkan dg Per Bupati/Wali Kota setelah dikonsultasikan scr tertulis kpd
Gub sbg WPP.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi UPTD Da kab /kota dan pembentukan UPTD Dakab /kota diatur dg
Permendagri setelah mendapat pertimbangan tertulis dari menteri terkait dan Men PAN dan RB.ps41
Selain UPTD Dakab /kota tsb terdapat :
 UPTD Dakab /kota di bid pendidikan berupa satuan pendidikan Daerah kab /kota.
Satuan pendidikan Dakab /kota berbentuk satuan pendidikan formal dan nonformal.ps42
 UPTD Dakab /kota di bid kesehatan berupa RSD kab/kota dan PusKesMas sbg unit organisasi
bersifat fungsional dan unit layanan yg bekerja scr profesional.ps43
UPT badan Daerah kab/kota.
(1) Pd BD kab /kota dpt dibentuk UPT BD kab/kota utk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/ kegiatan
teknis penunjang tertentu.
 Pembentukan UPT BD kab /kota ditetapkan dg Per Bupati/Wali Kota setelah dikonsultasikan scr tertulis kpd
Gubernur sbg WPP.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi UPT BD kab/kota dan pembentukan UPT BD kab /kota, diatur dg
Permendagri setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Men PAN dan RB.ps49
PRINSIP PERUBAHAN PERMENDAGRI BLUD
 Penyederhanaan persyaratan penerapan dan tidak ada status penuh/bertahap.
 Lebih mempermudah penerapan tetapi tetap akuntabel
 Tidak merubah yg sudah berjalan baik
 Mempertegas dan memperjelas yg masih abu-abu (kepastian hukum), tidak sekedar
melakukan perubahan regulasi karena ada perubahan regulasi di atasnya tetapi juga dpt
mengatasi problem dan hambatan (memperjelas dan mempertegas aturan BLUD) mengapa
penerapan PPK BLUD tidak optimal.
PerMenDagri No 61 Tahun 2007 PerMenDagri No 79 Tahun 2018
• BLUD beroperasi sbg perangkat kerja pemda  BLUD bertujuan utK memberikan layanan
utk tujuan pemberian layanan umum scr lebih umum scr lebih efektif, efisien, ekonomis,
efektif dan efisien sejalan dg praktek bisnis yg transparan dan bertanggung jawab dg
sehat, yg pengelolaannya dilakukan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan
berdasarkan kewenangan yg didelegasikan manfaat sejalan dg praktek bisnis yg sehat, utk
oleh KDH. membantu pencapaian tujuan pemda yg
• KDH bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaanya dilakukan berdasarkan
kebijakan penyelenggaraan Yan umum yg kewenangan yg didelegasikan oleh KDH.
didelegasikan kpd BLUD terutama pada aspek  KDH bertanggung jawab atas kebijakan
manfaat yg dihasilkan. penyelenggaraan Yan umum.
• Pejabat pengelola BLUD bertanggung jawab  Pejabat Pengelola BLUD bertanggung jawab
atas pelaksanaan kegiatan pemberian layanan atas pelaksanaan pemberian layanan umum
umum yg didelegasikan oleh KDH. terutama pd aspek manfaat yg dihasilkan.
 BLUD merupakan kekayaan daerah yg tidak
dipisahkan dari pemda
 BLUD merupakan bagian dari pengelolaan
keuda.
PerMenDagri No 61 Tahun 2007 PerMenDagri No 79 Tahun 2018
• BLUD adl SKPD atau Unit Kerja pd SKPD di lingkungan  BLUD adl sistem yg diterapkan oleh UPT
pemda yg dibentuk utk memberikan pelayanan kpd dinas/ badan daerah dlm memberikan Yan
masy berupa penyediaan barang dan/ jasa yg dijual
tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dlm
kpd masy yg mempunyai fleksibilitas dlm pola
melakukan kegiatannya didasarkan pd prinsip efisiensi pengelolaan keuangan sbg pengecualian dari
dan produktivitas. ketentuan pengelolaan daerah pd umumnya.
• Fleksibilitas adl keleluasaan pengelolaan  Fleksibilitas adl keleluasaan dlm pola
keuangan/ barang BLUD pd batas2 tertentu pengelolaan keuangan dg menerapkan
yg dpt dikecualikan dari ketentuan yg praktek bisnis yg sehat utk meningkatkan
berlaku umum. layanan kpd masy tanpa mencari keuntungan
• SKPD yg menerapkan PPK-BLUD selanjutnya dlm rangka memajukan kesejahteraan umum
disingkat BLUD SKPD adl SKPD di lingkungan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
pemda yg menerapkan PPK BLUD  SKPD adl unsur PD pd pemda selaku PA/
• Unit Kerja pd SKPD yg menerapkan PPKBLUD pengguna barang.
selanjutnya disingkat BLUD-Unit Kerja adl Unit  UPT Dinas/Badan Daerah adl UPT yg melaksanakan
Kerja pd SKPD di lingkung an pemda yg kegiatan teknis operasional dan/ kegiatan teknis
penunjang tertentu selaku kuasa pengguna anggaran/
menerapkan PPK BLUD kuasa pengguna barang.
II. DASAR HUKUM.

1. UU No. 39 Tahun 2008 ttg Kernenterian Negara.


2. UU No. 1 Tahun 2004 ttg Perbendaharaan Negara.
3. UU No. 25 Tahun 2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
4. UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah.
5. PP No. 18 Tahun 2016 ttg Perangkat Daerah.
6. PP No. 12 Tahun 2019 ttg Pengelolaan Keuangan Daerah.
7. Permendagri No 19 Tahun 2016 ttg Pedoman Pengelolaan BMD.
DASAR HUKUM.
1. Daerah dpt membentuk Badan Layanan Umum Daerah dlm rangka meningkatkan
pelayanan kpd masyarakat dg berpedoman pd ketentuan peraturan per UU an.
(Ps 346 UU No 23 tahun 2014).
2. Pengelolaan BMD pd PD yg Menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
(BMD yg digunakan oleh BLUD merupakan kekayaan daerah yg tidak dipisahkan utk
menyelenggarakan kegiatan BLUD ybst (Ps 484 ayat (1) Permendagri No 19 Tahun
2016 tentang Pedoman Pengelolaan BMD).
3. Permendagri No. 79 Tahun 2018 ttg Badan Layanan Umum Daerah (Pengganti
Permendagri No 61 Tahun 2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
III. KETENTUAN UMUM.
YANG DIMAKSUD DG;
1. Badan Layanan Umum Daerah yg selanjuinya disingkat BLUD adl sistem yg diterapkan oleh
UPT dinas/badan daerah dlm memberikan Yan kpd masy yg mempunyai fleksibilitas dlm pola
pengelolaan keuangan sbg pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pd umumnya.
2. Fleksibilitas adl keleluasaan dlm pola pengelolaan keuangan dg menerapkan praktek bisnis yg
sehat utk meningkatkan layanan kpd masy tanpa mencari keuntungan dlm rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Praktek Bisnis Yang Sehat adl penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah2 manajemen yg baik
dlm rangka pemberian layanan yg bermutu, berkesinambungan dan berdaya saing.
4. Rencana Strategis yg selanjutnya disebut Renstra adl dokren BLUD utk periode 5 tahunan.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yg selanjutnya disingkat SKPD adl unsur PD pd pemda selaku
pengguna anggaran / penggurla barang.
6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD adl rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yg dibahas dan disetujui bersama oleh Pemda dan DPRD, dan
ditetapkan dg Perda.
7. Rencana Bisnis dan Anggaran yg selanjutnya disingkat RBA adl dok rencana anggaran tahunan
BLUD, yg disusun dan disajikan sbg bahan penyusunan renja dan anggaran SKPD.
8. Rencana kinerja dan Anggaran SKPD yg selanjutnya disingkat RKA SKPD adl dokren dan peng-
anggaran yg berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta
rencana pembiayaan sbg dasar penyusunan APBD.
9. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yg selanjutnya disingkat DPA adl dok yg memuat pendapat-
an, belanja dan pembiayaan yg digunakan sbg dasar pelaksanaan anggaran.
10. Rekening Kas BLUD adl tempat penyimpanan uang BLUD pd bank yg ditunjuk oleh KDH.
11. Dewan Pengawas BLUD yg selanjutnya disebut Dewan Pengawas adl organ yg bertugas melakukan
pengawasan terhdp pengelolaan BLUD.
12. Tarif Layanan adl imbalan atas barang dan/ jasa yg diberikan oleh BLUD termasuk imbal hasil yg
wajar dari investasi dana, dpt bertujuan utk menutup seluruh/ sebagian dari biaya per unit layanan.
13. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yg selanjutnya disingkat PPKD adl Ka SKPKD yg mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sbg bendahara umum daerah.
14.Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah adl UPT yg melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/ kegiatan teknis penuniang tertentu selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang.
(KPA/KPB) ps1
TUJUAN DAN AZAS.
 BLUD bertujuan utk memberikan layanan umum scr lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggung jawab dg memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat sejalan dg Praktek Bisnis
yg Sehat, utk membantu pencapaian tujuan pemda yg pengelolaannva dilakukan berdasarkan
kewenangan yg didelegasikan oleh KDH.
 KDH bertanggung jawab atas kebijakan penyelenggaraan Yan umum.
 Pejabat Pengelola BLUD bertanggung jawab atas pelaksanaan pemberian layanan umum terutama pd
aspek manfaat yg dihasilkan.
 BLUD merupakan kekayaan daerah yg tidak dipisahkan dari pemda.
 Pengelolaan keuangan BLUD merupakan bagian dari pengelolaan keuda.ps2
 Dlm melaksanakan tujuan, BLUD diberikan fleksibilitas dlm pengelolaan keuangannya.
 Dibentuk utk membantu pencapaian tujuan pemda dg status hukum tidak terpisah dari
pemda.
IV. SUMBER DAYA MANUSIA DAN REMUNERASI.
Pejabat Pengelola dan Pegawai
SDM BLUD terdiri atas:
a. Pejabat pengelola; dan
b. Pegawai.
 Pejabat Pengelola bertanggung jawab terhdp kinerja umum operasionaI, pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan
keuangan BLUD dlm pemberian layanan.
 Pegawai menyelenggarakan kegiatan utk mendukung kinerja BLUD.

Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD berasal dari:


a. PNS; dan/
b.Pegawai pemerintah dg perjanjian kerja, sesuai dg per UU an.
1. BLUD dpt mengangkat Pejabat pengelola dan pegawai dari profesional lainnya.
2. Pengangkatan sesuai dg kebutuhan. profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi
Ekonomis dan produktif dlm meningkatkan Yan.
3. Pejabat Pengelola dari pegawai yg berasal dari tenaga profesional lainnya dpt clipekerjakan scr kontrak/ tetap.
4. Pejabat Pengelola yg berasal dari tenaga professional lainnya diangkat utk masa jabatan paling lama 5 tahun,
dan dpt diangkat kembali utk 1 kali periode masa jabatan berikutnya.
5. Pengangkatan kembali utk periode masa jabatan berikutnya paling tinggi berusia 6O tahun.
6. Pengadaan Pejabat Pengelola dan pegawai yg berasal dari profesional lainnya dilaksanakan sesuai dg jumlah
dan komposisi yg telah disetujui PPKD. ps3
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan, persyaratan, pengangkatan, penempatan, batas usia.
masa kerja, hak, kewajiban dan pemberhentian Pejabat Pengelola dan pegawai yg berasal dari tenaga
profesional lainnya diatur dg Perkada.ps4
 Pengangkatan dan penempatan dlm jabatan Pejabat Pengelola dan pegawai berdasarkan kompetensi dan
kebutuhan Praktek Bisnis Yg Sehat.
 Kompetensi berupa pengetahuan, keahlian, keterampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan
sikap perilaku yg diperlukan dlm pelaksanaan tugas jabatannya.ps5

Pejabat Pengelola BLUD terdiri atas:


1. Pemimpin;
2. Pejabat keuangan; dan
3. Pejabat teknis.
Sebutan pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat teknis disesuaikan dg nomenklatur yg
berlaku di BLUD.ps6

 Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh KDH.


 Pemimpin bertanggungiawab kpd KDH.
 Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggungjawab kpd pemimpin.ps7
Pemimpin mempunyai tugas:
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
BLUD agar lebih efrsien dan produktivitas;
2. Merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta kewajiban lainnya sesuai dg kebijakan yg telah ditetapkan
oleh KDH.
3. Menyusun Renstra;
4. Menyiapkan RBA;
5. Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis kpd KDH sesuai dg ketentuan.
6. Menetapkan pejabat lainnya sesuai dg kebutuhan; BLUD selain pejabat yg telah ditetapkan dg per UU an;
7. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yg dilakukan oleh pejabat keuangan dan pejabat teknis,
8. Mengendalikan tugas Was internal, serta menyampaikan dan mempertanggungiawabkan kinerja operasional
serta keuangan BLUD kpd KDH; dan
9. Tugas lainnya yg ditetapkan oleh KDH sesuai dg kewenanganrrya.

 Pernimpin dlm rnelaksanakan tugas, mempunyai fungsi sbg penanggungiawab umum operasional dan
keuangan.ps8
 Pemimpin bertindak selaku KPA/KPB.
 Dlm hal pemimpin tidak berasal dari PNS, pejabat keuangan ditunjuk sbg KPA/KPB.ps9
Pejabat keuangan mempunyai tugas:
 Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
 Mengoordinasikan penyusunan RBA;
 Menyiapkan DPA;
 Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
 Menyelenggarakan pengelolaan kas;
 Melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
 Menyusun kebijakan pengelolaan BMD yg berada dibawah penguasaannya;
 Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
 Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan; danTugas lainnya yg ditetapkan oleh
KDH dan/ pemimpin sesuai dg kewenangannya.

 Pejabat keuangan dlm melaksanakan tugas, mempunyai fungsi sbg penanggungiawab keuangan.
 Pejabat keuangan dlm melaksanakan tugas dibantu oleh bendh penerimaan dan bendh pengeluaran
 Pejabat keuangan, bendh penerimaan, dan bendh pengeluaran harus dijabat oleh PNS.ps10
Pejabat teknis mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan Yan di bid nya;
b. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan Yan sesuai dg RBA;
c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasionai dan Yan di bid nya; dan
d. tugas lainnya yg ditetapkan oleh KDH dan/ pemimpin sesuai dg kewenangannya.

 Pejabat teknis dlm melaksanakan tugas, mempunyai fungsi sbg penanggungiawab


kegiatan teknis operasional dan pembiayanan di bid nya.
 Pelaksaaaan tugas pejabat teknis, berkaitan dg mutu, standarisasi, administrasi,
peningkatan kualitas SDM dan peningkatan sumber daya lainnya.ps11
Pembina dan Pengawas BLUD.
Pembina dan pengawas BLUD terdrri atas:
a. Pembina teknis dan pembina keuangan;
b. Satuan Pengawas Internal (SPI); dan
c. Dewan Pengawas (DP).ps12

 Pembina teknis yaitu Ka SKPD yg bertanggungjawab atas UP ybst.


 Pembina keuangan yaitu PPKD. Ps13
 SPI dpt dibentuk oleh Pimp. utk pengawasan dan pengendalian internal terhdp kinerja Yan,
keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dlm menyelenggarakan Praktek Bisnis Yg Sehat.
SPI yaitu pengawas internal yg berkedudukan langsung dibawah pemimpin.

Pembentukannya dg mempertimbangkan :
1. Keseimbangan antara manfaat dan beban;
2. Kompleksitas manajemen; dan
3. Volume dan/ jangkauan pelayanan. ps14
Tugas SPI, membantu manajemen utk:
a. Pengawasan harta kekayaan;
b. Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dlm penerapan Praktek Bisnis Yg Sehat.

Untuk dapat diangkat sbg SPI ybst harus memenuhi syarat:


a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Memiki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yag baik, dan dedikasi yg tinggi utk memajukan dan
mengembangkan BLUD;
c. Memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d. Memahami Tusi BLUD;
e. Memiliki pengalamam teknis pd BLUD;
f. Berijazah paling rendah D-3 (Diptoma 3);
g. Pengalaman kerja paling sedikit 3 tahun;
h. Berusia paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 tahun pd saat mendaftar pertama kali:
i. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yg merugikan keuangan negara/ keuda;
j. Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k. Mempunyai sikap independen dan obyektif.ps15
DEWAN PENGAWAS.
 Dewan Pengawas dpt dibentuk oleh KDH.
 Pembentukan DP hanya dpt dilakukan oleh BLUD yg memiliki realisasi pendapatan
menurut laporan realisasi anggaran 2 tahun terakhir/ neraca 2 tahun terakhir.
 DP dibentuk utk Was dan pengendalian internal yg dilaksanakan oleh Pejabat
Pengelola.
 Jumlah anggota DP paling banyak 3 orang/ 5 orang.

Jumlah anggota DP paling banyak 3 orang utk BLUD yg memiliki:


a. Realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 tahun terakhir, Sebesar Rp30.000.000.000,
(tiga puluh rniliar rupiah) s/d Rp 100.O00.O00.000, (seratus miliar rupiah); atau
b. Nilai aset menurut neraca 2 tahun terakhir sebesar Rp 150.000.000.000, (seratus lima puluh miliar
rupiah) s/d Rp50O.00O.OO0.0OO, (lima ratus miliar rupiah).
Jumlah anggota DP paling banyak 5 (lima) orang utk BLUD yg rnerniliki:
a. Realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 tahun terakhir, lebih besar dari Rp
100.000.000.000, (seratus miliar rupiah); atau
b. Nilai aset menurut neraca 2 tahun terakhir, lebih besar dari Rp500.00O.O00.OOO, (lima ratus miliar rupiah) ps16
Anggota DP jumlah 3 orang terdiri atas unsur:
 1 orang pejabat SKPD yg membidangi kegiatan BLUD;
 1 orang pejabat SKPD yg membidangi pengelolaan keuda; dan
 1 orang tenaga ahli yg sesuai dg kegiatan BLUD.

Anggota DP jumlah 5 orang terdiri atas unsur:


 2 orang pejabat SKPD yg membidangi kegiatan BLUD;
 2 orang pejabat SKPD yg membidangi pengelolaan keuda; dan
 1 orang tenaga ahli yg sesuai dg kegiatan BLUD.

 Tenaga ahli dpt berasal dari tenaga profesional/ perguruan tinggi yg memahami Tusi, kegiatan dan
layanan BLUD.
 Anggota DP dpt diangkat menjadi anggota DP pd 3 BLUD.
 Pengangkatan anggota DP dilakukan setelah Pejabat Pengelola diangkat.
Utk dapat diangkat sbg DP harus memenuhi syarat:
a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yg baik, dan
dedikasi yg tinggi utk memajukan dan mengembangkan BLUD;
c. Memahami perryelenggaraan pemerintahan daerah;
d. Memiliki pengetahuan yg memadai Tusi BLUD;
e. Menyediakan waktu yg cukup utk melaksanakan tugasnya.
f. Berijazah paling rendah S-1.
g. Berusia paling tinggi 60 tahun.
h. Tidak pernah menjadi anggota Direksi, DP/ Komisaris yg dinyatakan bersalah menye-
babkan badan usaha yg dipimpin dinyatakan pailit;
i. Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
j. Tidak sedang menjadi pengurus parpol, calon KDH/ calon wk KDH dan/ calon
anggota legislatif.ps17
DP memiliki tugas:
a. Memantau perkembangan kegiatan BLUD;
b. Menilai kinerja keuangan rnaupun kinerja nonkeuangarr BLUD dan memberikan rekomendasi atas hasil
penilaian utk ditindaklanjuti oleh Pejabat Pengelola BLUD;
c. Memonitor tindak laniut hasil evaluasi dan peniliaian kinerja dari hasil laporan audit pemeriksa eksternal
pemerintah;
d. Memberikan nasehat kpd Pejabat Pengelola dlm rnelaksanakan tugas dan kewajibannya; dan
e. Memberikan pendapat dan saran kpd KDH mengenai:
1. RBA yg diusulkan oleh Pejabat Pengelola;
2. Permasalahan yg menjadi kendala dlm pengelolaan BLUD: dan 3. Kinerja BLUD.
Penilaian kinerja keuangan, diukur paling sedikit meliputi:
1. Memperoleh hasil usaha/ hasil kerja dari layanan yg diberikan (rentabilitas).
2. Memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuidifas);
3. Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan
4. Kemampuan penerirnaan dari jasa layanan utk membiayai pengeluaran.

 Penilaian kinerja nonkeuangan, diukur paling sedikit berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal Yan,
pembelajaran, dan pertumbuhan.
 DP melaporkan pelaksanaan tugasnya kpd KDH scr berkala paling sedikit satu kali dlm satu tahun/ se waktu2
jika diperlukan.ps18
Masa jabatan anggota DP.
 Masa jabatan anggota DP ditetapkan 5 tahun, dpt diangkat kembali untuk 1 kali masa jabatan
berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60 tahun.
 Dlrn hal batas usia anggota DP sudah berusia paling tinggi 60 tahun, DP dari unsur tenaga ahli dpt
diangkat kernbali utk 1 kali masa jabatan berikutnya.

Anggota DP diberhentikan oleh KDH karena:


1. Meninggal dunia;
2. Masa jabatan berakhir; atau
3. Diberhentikan se waktu2.

Anggota DP diberhentikan se wakru2, karena:


a. Tidat dpt melaksalakan tugasnya dg baik;
b. Tidak Melaksanakan ketentuan per UU an;
c. Terlibat dlm tindakan yg merugikan BLUD;
d. Dinyatakan bersalah dlm putusan pengadilan yg telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
e. Mengundurkan diri; dan
f. Terlibat dlm tindakan kecurangan yg mengakibatkan kerugian pd BLUD, negara dan/daerah. ps19
sekretaris DP.
 KDH dpt mengangkat sekretaris DP utk mendukung kelancaran tugas DP.
 Sekretaris DP bukan merupakan anggota DP.ps20
 Segala biaya yg diperlukan dlm pelaksanaan tugas DP dan sekretaris DP dibebankan
pd BLUD dan dimuat dlm RBA.ps21
 Pelaksanaan Binwas terhdp BLUD oleh pembina dan pengawas diatur dg Perkada.
 Pelaksanaan Binwas dpt berkoordinasi dg Mendagri.ps22
REMUNERASI.
Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai dg tanggung jawab dan profresionalisme.
Remunerasi, merupakan imbalan kerja yg diberikan dlm komponen meliputi:
a. Gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yg bersifat tetap setiap bulan;
b. Tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yg bersifat tambahan perrdapatan di luar gaji setiap bulan;
c. Insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yg bersifat tambahan pendapatan di luar gaji;
d. Bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yg bersifat tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan
tetap dan insentif atas prestasi kerja yg dpt diberikan 1 kali dlm I tahun anggaran setelah BLUD memenuhi syarat
tertentu;
e. Pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan sesuai dg kemampuan keuangan; dan/
f. Pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.

Pejabat Pengelola menerima remunerasi meliputi:


a. Bersifat tetap berupa gaji;
b. Bersifat tarnbahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas prestasi; dan
c. Pesangon bagi Pegawai Pemerintah dg perjanjian kerja dan profesional lainnya/ pensiun bagi PNS.
Pegawai menerima remunerasi meliputi:
a. Bersifat tetap berupa gaji;
b. Bersifat tambahan berupa insentif dan bonus atas prestasi; dan
c. Pesangon bagi pegawai pemerintah dg perjanjian kerja dan profesional lainnya/ pensiun bagi PNS.
Pemberian gaji, tunjangan dan pensiun bagi PNS sesuai dg ketentuan Per UU an. ps23
Remunerasi, diatur dg Perkada berdasarkan usulan pemirnpin.
Pengaturan remunerasi dlm Perkada mempertimbangkan:
1. Prinsip proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja.
2. Dpt rnemperhatikan indeks harga daerah/ wil.

Utk mengatur remunerasi BLUD, KDH dpt membentuk tim yg keanggotaannya dpt berasal dari unsur:
a. SKPD yg membidangi kegiatan BLUD;
b. SKPD yg membidangi pengelolaan keuda;
c. Perguruan tinggi; dan
d. Lembaga profesi.
Tim ditetapkan dg Kep. KDH.ps24

Pengaturan remunerasi dlm Perkada dihitung berdasarkan indikator penilaian, meliputi:


1. Pengalaman dan masa kerja;
2. Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
3. Resiko kerja;
4. Tingkat kegarwatdaruratan;
5. Jabatan yg disandang; dan
6. Hasil/ capaian kjnerja ps25
Selain indikator penilaian, penetapan remunerasi bagi pemimpin, mempertimbangkan
faktor:
1. Ukuran dan jumlah aset yg dikelola, tingkat pelayanan serta produktivitas;
2. Pelayanan sejenis;
3. Kemampuan pendapatan; dan
4. Kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, Yan, mutu dan manfaat bagi masy.ps26

Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling banyak sebesar 9O% dari
remunerasi pemimpin.ps27

Remunerasi dlm bentuk honorarium diberikan kpd DP dan sekretaris DP sbg imbalan kerja berupa uang, bersifat tetap
dan diberikan setiap bulan.

Honorarium DP ditetapkan sbb:


a. Honorarium ketua DP paling banyak sebesar 40% dari gaji dan tunjangan pemimpin;
b. Honorarium anggota DP paling banyak sebesar 36% dari gaji dan tunjangan pemimpin; dan
c. Honorarium sekretaris DP paling banyak sebesar 15 % dari gaji dan tunjangan pemimpin.ps28
V. TAHAPAN PENERAPAN BLUD.
PERSYARATAN.
UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD memenuhi persyaratan yg
rneliputi:
a. Substantif;
b. Teknis; dan
c. Administratif.ps29
Persyaratan Substantif
Persyaratan substantif terpenuhi apabila tugas dan fungsi UPT Dinas/Badan Daerah bersifat
operasional dlm menyelenggarakan layanan umum yg menghasilkan semi barang/jasa publik.

Layanan umum dimaksud berhubungan dg:


 Penyediaan barang dan/ jasa layanan umum;
 Pengelolaan dana khusus utk meningkatkan ekonomi dan/ layanan kpd masy; dan/
 Pengelolaan wil/kawasan tertentu utk tujuan meningkatkan perekonomian masy/layanan
umum.ps30
Penyediaan barang dan/ jasa layanan umum.
 Penyediaan barang dan/ jasa layanan umum diutamakan utk Yan kesehatan.
 Penyediaan barang dan/ atau jasa layanan umum tidak termasuk penyediaan jasa layanan
umum yg berkaitan dg pajak daerah, retribusi perizinan tertentu dan perizinan.
 Dlm melakukan penyediaan barang dan/ jasa layanan umum, UPT Dinas/Badan Daerah dpt
menjadi persedian dlm pengadaan barang dan/ jasa yg dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta sesuai dg Praktik Bisnis Yang Sehat sbg salah satu bentuk pengembangan
layanan umum.ps31
Pengelolaan dana khusus, meliputi:
 Dana bergulir utk usaha mikro, kecil dan menengah; dan/
 Dana perumahan.ps32

Pengelolaan wil/kawasan tertentu, a.l. kawasan pengembangan ekonomi


terpadu.ps33
PERSYARATAN TEKNIS.
Persyaratan teknis, terpenuhi apabila:
1. Karakteristik TUSI UPT Dinas/Badan Daerah dlm memberikan Yan lebih layak apabila dikelola dg
rnenerapkan BLUD, shg dpt meningkatkan pencapaian target keberhasilan; dan
2. Berpotensi meningkatkan Yan kpd masy dan kinerja keuangan apabila dikelola dg menerapkan BLUD.

Kewenangan utk memberikan rekomendasi atas penerapan BLUD dilaksanakan oleh Ka SKPD
melalui Sesda utk UPT Dinas/ Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD.ps34

Kriteria layak, meliputi:


 Memiliki potensi utk meningkatkan penyelenggaraan Yan scr efektif, efisien, dan produktif;
 Memiliki spesifikasi teknis yg terkait langsung dg layanan umum kpd masy.

Kriteria berpotensi meningkatkan Yan kpd masy dan kinerja keuangan,, meliputi:
a. Perkiraan rencana pengembangan yg dilihat, misalnya dari peningkatan/diversifikasi unit
layanan, jumlah konsumen dan tingkat kepuasan konsumen; dan
b. Perhitungan rencana peningkatan pendapatan dlm beberapa tahun yg akan datang dg
ditetapkannya menjadi BLUD.ps35
PERSYARATAN ADMNISTRATIF.
Persyaratan administratif terpenuhi, apabila UPT Dinas/Badan Daerah membuat dan
menyampaikan dok, meliputi:
 Surat pernyataan kesanggupan utk meningkatkan kinerja;
 Pola tata kelola;
 Renstra;
 Standar pelayanan minimal;
 Laporan keuangan atau prognosis/proyeksi keuangan; dan
 Laporan audit terakhir/ pernyataan bersedia utk diaudit oleh pemeriksa eksternal
pemerintah.ps36

Surat pernyataan kesanggupan utk meningkatkan kinerja.


Surat pernyataan kesanggupan utk meningkatkan kinerja ditandatangani oleh Ka UPT Dinas/
Badan Daerah dan diketahui oleh ka SKPD.ps37
Pola tata kelola.
 Pola tata kelola merupakan tata kelola UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD.
 Pola tata kelola, ditetapkan dg Perkada.ps38

Pola tata kelola memuat:


1. Kelembagaan;
2. Prosedur kerja;
3. Pengelompokan fungsi; dan
4. Pengelolaan SDM.ps39
 Kelembagaan, memuat posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab, hubungan
kerja dan wewenang.
 Prosedur kerja, memuat ketentuan mengenai hubungan dan mekanisme kerja antarposisi
jabatan dan fungsi.
 Pengelompokan fungsi memuat pembagian fungsi Yan dan fungsi pendukung sesuai dg prinsip
pengendalian internal utk efektilitas pencapaian.
 Pengelolaan SDM memuat kebijakan mengenai pengelolaan SDM yg berorientasi pd
peningkatan Yan kpd masy.ps40
Renstra.
 Renstra merupakarn perencanaan 5 tahun yg disusun utk menjelaskan strategi pengelolaan BLUD dg
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dg menggunakan teknik analisis bisnis.
 Renstra, ditetapkan dg Perkada.Ps41
 UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD, menyusun Renstra sesuai dg per UU an sbg
bagian dari Renstra SKPD.

Penyusunan Renstra memuat:


 Rencana pengembangan layanan;
 Strategis dan arah kebijakan;
 Rencana program dan kegiatan; dan
 Rencana keuangan.ps42

Standar pelayanan minimal.


 SPM memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yg harus dipenuhi oleh UPT
Dinas/Badan Daerah yg akan penerapkan BLUD.
 SPM diatur dg Perkada utk menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan,
kemudahan dan kualitas layanan umum yg diberikan oleh UPT Dinas/Badan Daerah yg akan
menerapkan BLUD sesuai dg per UU an.ps43
Laporan keuangan .
Laporan keuangan disusun oleh Ka UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD sesuai dg sistem akuntansi
yg diterapkan pd pemda.
Laporan keuangan terdiri atas:
1. Laporan realisasi anggaran;
2. Neraca;
3. Laporan operasional:
4. Laporan perubahan ekuitas; dan
5. Catatan atas laporan keuangan.
Penyusunan prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran dan laporan operasional disusun oleh
UPT Dinas/ Badan Daerah yg baru dibentuk dan akan menerapkan BLUD sesuai dg sistem perencanaan dan
penganggaran yg diterapkan oleh perda.Ps44

Laporan audit terakhir


 Laporan audit terakhir merupakan laporan audit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai dg per UU an atas
laporan keuangan tahun terakhir sebelum UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLIJD direkomendasi
kan utk menerapkan BLUD.
 Dlm hal audit terakhir belum tersedia, Ka UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD membuat surat
pernyataan bersedia utk diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai dg per UU an.
 Surat pernyataan ditandatangani oleh Ka UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD dan diketahui Ka
SKPD.ps45
Permohonan, Penilaian dan Penetapan Penerapan BLUD.
 Ka UPT Dinas/Badan Daerah yg akan menerapkan BLUD mengajukan permohonan penerapan kpd ka. SKPD.
 Ka SKPD mengajukan permohonan kpd KDH melalui Sesda.
 Pengajuan permohonan dg melampirkan dok persyaratan adrnirristratif.ps46
 KDH melakukan penilaian terhdp permohonan penerapan BLUD.
 Dlm melakukan penilaian, KDH mebentuk tim penilai yg ditetapkan dg Keputusan KDH.

Tim penilai, beranggotaan paling sedikit terdiri atas:


 Sesda sbg ketua;
 PPKD sbg sekretaris;
 Ka SKPD yg membidangi kegiatan BLUD sbg anggota;
 Ka SKPD yg membidangi perencanaan Bangda sbg anggota; dan
 Ka SKPD yg membidangi Was di pemda sbg anggota.

 Apabila diperlukan, tim penilai dpt melibatkan tenaga ahli yg berkompeten di bid nya.ps47
 Tim penilai bertugas utk menilai permohonan penerapan BLUD paling lama 3 bulan.
 Tim penilai, dlm melaksanakan tugasnya dpt berkoordinasi dg Menteri melalui Dirjen Bina Keuda.
 Hasil penilaian oleh tim penilai disampaikan kpd KDH sbg bahan pertimbangan penetapan/ penolakan penerapan
BLUD.ps48
 Penerapan BLUD ditetapkan dg Kep. KDH berdasarkan hasil penilaian.
 Kep, KDH disampaikan kpd Pimp. DPRD paling lama 1 bulan sejak tgl ditetapkan. ps49
VI. STRUKTUR ANGGARAN BLUD.
Struktur anggaran BLUD, terdiri atas:
1. Pendapatan BLUD;
2. Belanja BLUD; dan
3. Pembiayaan BLUD.Ps50

Pendapatan BLUD bersumber dari:


1. Jasa layanan;
2. Hibah;
3. Hasil kerja sama dg pihak lain;
4. APBD; dan
5. Lain-lain pendapatan BLUD yg sah.ps51
 Pendapatan BLUD yg bersumber dari jasa layanan berupa imbalan yg diperoleh dari jasa layanan yg diberikan kpd
masy.
 Pendapatan BLUD yg bersumber dari hibah dpt berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat yg diperoleh dari
masy/ badan lain.
Pendapatan BLUD yg bersumber dari hibah terikat, digunakan sesuai dg tujuan pemberian hibah, sesuai dg
peruntukannya yg selaras dg tujuan BLUD sebagaimana tercantum dlm naskah perjanjian hibah.
 Hasil kerja sama dg pihak lain dpt berupa hasil yg diperoleh dari kerja sama BLUD.
 Pendapatan BLUD yg bersumber dari APBD berupa pendapatan yg berasal dari DPA APBD.
 Lain-lain pendapatan BLUD yg sah,
Lain-lain pendapatan BLUD yg sah, rneliputi:
1. Jasa giro;
2. Pendapatan bunga;
3. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhdp mata uang asing;
4. Komisi, potongan/ bentuk lain sbg akibat dari penjualan dan/ pengadaan barang dan/jasa
oleh BLUD;
5. Investasi; dan
6. Pengembangan usaha. Ps52

Pengembangan usaha.
 Pengembangan usaha dilakukan melalui pembentukan unit usaha utk meningkatkan layanan kpd
masy.
 Unit usaha merupakan bagian dari BLUD yg bertugas melakukan pengembangan layanan dan
mengoptimalkan sumber pendanaan utk mendukung kegiatan BLUD.ps53
 Pendapatan BLUD dikelola langsung utk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA, kecuali yg
berasal dari hibah terikat.
 Pendapatan BLUD dilaksanakan melalui Rekening Kas BLUD.ps54
Belanja BLUD terdiri atas:
1. Belanja operasi; dan
2. Belanja modal.

Belanja operasi
 Belanja operasi mencakup seluruh belanja BLUD utk menjalankan tugas dan fungsi.
 Belanja operasi meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga dan belanja
lain.

Belanja modal .
 Belanja modal mencakup seluruh belanja BLUD utk perolehan asset tetap dan aset lainnya yg
memberi manfaat lebih dari 12 bulan utk digunakan dlm kegiatan BLUD.
 Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan
bangunan, belanja jalan, irigasi dan jaringan dan belanja aset tetap lainnya.ps55
Pembiayaan BLUD terdiri atas:
1. Penerimaan pembiayaan; dan
2. Pengeluaran pembiayaan.
Pembiayaan rnerupakan semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan/ pengeluaran yg akan
diterima kembali, baik pd tahun anggaran ybst maupun pd tahun anggaran berikutnya. Ps56

Penerimaan pembiayaan meliputi:


a. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b. Divestasi; dan
c. Penerimaan utang/pinjaman.

Pengeluaran pembiayaan meliputi:


a. Investasi; dan
b. Pembayaran pokok utang/pinjaman.ps57
VII. PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BLUD.
UPT Dinas/Badan Daerah yg menerapkan BLUD menyusun RBA mengacu pd Renstra.
RBA disusun berdasarkan:
a. Anggaran berbasis kinerja;
b. Standar satuan harga; dan
c. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yg diperkirakan akan diperoleh dari layanan
yg diberikan kpd masy, hibah, hasil kerja sama dg pihak lain dan/ hasil usaha lainnya, APBD,
dan sumber pendapatan BLUD lainnya.

 Anggaran berbasis kinerja merupakan analisis kegiatan yg berorientasi pd pencapaian output


dg penggunaan sumber daya scr efisien.
 Standar satuan harga merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yg berlaku disuatu
daerah.
Dlm hal BLUD belum menyusun standar satuan harga, BLUD menggunakan standar satuan
harga yg ditetapkan oleh Kep KDH.
 Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan merupakan pagu belanja yg dirinci menurut
belanja operasi dan belanja modal.ps58
RBA, meliputi:
1. Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan;
2. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan;
3. Perkiraan harga;
4. Besaran persentase ambang batas; dan
5. Perkiraan maju/ forward estimate.

 RBA menganut pola anggaran fleksibel dg suatu presentase ambang batas tertentu.
 RBA disertai dg SPM.ps59
 Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
 Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan rencana anggaran utk seluruh kegiatan
tahunan yg dinyatakan dlm satuan uang yg tercermin dari rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan.
 Perkiraan harga, merupakan estimasi harga jual produk barang dan/ jasa setelah memperhitungkan biaya per
satuan dan tingkat magin yg ditentukan seperti tercermin dari Tarif Layanan.
 Besaran persentase ambang batas, merupakan besaran persentase perubahan anggaran bersumber dari
pendapatan operasional yg diperkenankan dan ditentukan dg mempertimbangkan fluktuasi kegiatan
operasional BLUD.
 Perkiraan maju, merupakan perhitungan kebutuhan dana utk tahun anggaran berikutnya dari tahun yg
direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan kegiatan yg telah disetujui dan menjadi dasar
penyusunan anggaran tahun berikutnya.ps60
 Pendapatan BLUD diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dlm RKA SKPD pd akun pendapatan
daerah pd kode rekening kelompok PAD pd jenis lain PAD yg sah dg obyek pendapatan dari
BLUD.
 Belanja BLUD yg sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD dan sisa lebih perhitungan
anggaran BLUD, diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dlm RKA SKPD pd akun belanja daerah yg
selanjutnya dirinci dlm 1 program, 1 kegiatan, 1 output dan jenis belanja.
Belanja BLUD dialokasikan utk membiayai program peningkatan Yan serta kegiatan Yan dan
pendukung Yan.
 Pembiayaan BLUD diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dlm RKA SKPD selanjutnya diintegrasi
kan/ dikonsolidasikan pd akun pembiayaan pd SKPKD selaku Bendahara Umum Daerah.
 BLUD dt melakukan pergeseran rincian belanja, sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dlm
jenis belanja pd DPA utk selanjutnya disampaikan kpd PPKD.
 Rincian belanja dicantumkan dlm RBA.ps61
 RBA diintegrasikan/ dikonsolidasikan dan melupakan kesatuan dari RKA.
RKA beserta RBA disampaikan kpd PPKD sbg bahan penyusunan Ranperda ttg APBD.ps62
 PPKD menyampaikan RKA beserta RBA kpd tim anggaran pemda utk dilakukan penelaahan.
Hasil penelaahan a.l digunakan sbg dasar pertimbangan alokasi dana APBD utk BLUD.ps63
 Tim anggaran pemda menyampaikan kembali RKA beserta RBA yg telah dilakukan penelaahan
kpd PPKD utk dicantumkan dlm Ranperda ttg APBD yg selanjutnya ditetapkan menjadi Perda
ttg APBD.
 Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti tahapan dan jadwal
proses penyusunan dan penetapan APBD.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan, pengajuan penetapan, perubahan RBA BLUD
diatur dg Perkada. ps64
VIII. PELAKSANAAN ANGGARAN BLUD.
 BLUD menyusun DPA berdasarkan Perda ttg APBD utk diajukan kpd PPKD.ps65
 DPA memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan.
 PPKD mengesahkan DPA sbg dasar pelaksanaan anggaran BLUD.ps66
 DPA yg telah disahkan oleh PPKD menjadi dasar pelaksanaan anggaran yg bersumber dari
APBD.
 Pelaksanaan anggaran yg bersumber dari APBD digunakan utk belanja pegawai, belanja modal
dan belanja barang dan/ jasa yg mekanismenya dilakukan sesuai dg per UU an.

Pelaksanaan anggaran dilakukan scr berkala sesuai dg kebutuhan yg telah ditetapkan, dg


memperhatikan anggaran kas dlm DPA, dan memperhitungkan:
1. Jumlah kas yg tersedia;
2. Proyeksi pendapatan; dan
3. Proyeksi pengeluaran.

 Pelaksanaan anggaran dg melampirkan RBA.ps67


 DPA yg telah disahkan dan RBA menjadi Lamp. perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh KDH
dan pemimpin.
Perjanjian kinerja antara lain memuat kesanggupan utk meningkatkan:
1. Kinerja Yan bagi masy;
2. Kinerja keuangan; dan
3. Manfaat bagi masy.ps68
 Dlm pelaksanaan anggaran, pemimpin menyusun laporan pendapatan BLUD, laporan belanja
BLUD dan laporan pembiayaan BLUD scr berkala kpd PPKD.
 Laporan dg melampirkan surat pernyataan tanggung jawab yg ditandatangani oleh pemimpin.
 Berdasarkan laporan yg melampirkan surat pernyataan tanggung jawab, Ka SKPD menerbitkan
Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan utk disampaikan kpd
PPKD.
 Berdasarkan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan, PPKD
melakukan pengesahan dg menerbitkan Surat Pengesahan Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan.ps69
 Utk pengelolaan kas BLUD, pemimpin membuka rekening kas BLUD sesuai dg per UU an.
 Rekening kas BLUD digunakan utk menampung penerimaan dan pengeluaran kas yg dananya
bersumber dari pendapatan BLUD.ps70
Dalam pengelolaan kas, BLUD menyelenggarakan:
1. Perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas;
2. Pemungutan pendapatan atau tagihan;
3. Penyimpanan kas dan pengelola rekening BLUD.
4. Pembayaran;
5. Perolehan sumber dana utk menutup defisit jangka pendek: dan
6. Pemanfaatan surplus kas untk memperoleh pendapatan tambahan.
 Penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari kpd Pemimpin melalui pejabat keuangan. Ps71

Dlm pelaksanaan anggaran, BLUD melakukan penatausahaan keuangan paling sedikit


memuat:
1. Pendapatan dan belanja;
2. Penerimaan dan pengeluaran;
3. Utang dan piutang;
4. Persediaan, aset tetap dan investasi; dan
5. Ekuitas.ps72

 Ketentuan mengenai pelaksanaan anggaran, diatur dg Perkada.ps73


IX. PENGELOLAAN BELANJA BLUD.
Pengelolaan belanja BLUD diberikan fleksibilitas dg mempertimbangkan volurne
kegiatan Yan.
Fleksibilitas merupakan belanja yg disesuaikan dg perubahan pendapatan dlm
ambang batas RBA dan DPA yg telah ditetapkan scr definitif.
Fleksibilitas dpt dilaksanakan terhdp belanja BLUD yg bersumher dari pendapatan
BLUD dan hibah tidak terikat.
Ambang batas merupakan besaran persentase realisasi belanja yg diperkenankan
melampaui anggaran dlm RBA dan DPA.
Dlm hal belanja BLUD melampaui ambang batas, terlebih dahulu mendapat
persetujuan KDH.
Dlm hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan tarnbahan anggaran
dari APBD kpd PPKD.ps74
Besaran presentase ambang batas dihitung tanpa memperhitungkan saldo awal kas.
Besaran presentase ambang batas memperhitungkan fluktuasi kegiatan
operasional, meliputi:
1. Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain APBD tahun berjalan
dg realisasi 2 tahun anggaran sebelumnya; dan
2. Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain APBD dg prognosis tahun
anggaran berjalan.
Besaran presentase, dicantumkan dlm RBA dan DPA.
Pencantuman ambang batas berupa catatan yg memberikan informasi besaran
presentase ambang batas.
Presentase ambang batas merupakan kebutuhan yg dpt diprediksi,dicapai, terukur,
rasional dan dipertanggung jawabkan.
Ambang batas, digunakan apabila pendapatan BLUD diprediksi melebihi target
pendapatan yg telah ditetapkan RBA dan DPA tahun yg dianggarkan.
X. PENGELOLAAN BARANG.
Pengadaan Barang dan/ Jasa BLUD.
1. Pengadaan barang dan/ jasa pd BLUD yg bersumber dari APBD dilaksanakan berdasarkan per UU
an mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.

2. Pengadaan barang dan/ jasa pd BLUD yg bersumber dari:


a. Jasa layanan;
b. Hibah tidak terikat;
c. Hasil kerja sama dg pihak lain; dan
d. Lain lain pendapatan BLUD yg sah,
diberikan Fleksibilitas berupa pembebasan sebagian/ seluruhnya dari ketentuan per UU an mengenai
pengadaan barang dan/ jasa pemerintah.ps76

 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/ jasa diatur dg Perkada.
 Perkada bertujuan utk menjamin ketersediaan barang yg lebih bermutu, lebih murah, proses pengada-
an yg sederhana cepat serta mudah rnenyesuaikan dg kebutuhan utk mendukung kelancaran Yan
BLUD.ps77
Pengadaan barang dan/ jasa yg dananya berasal dari hibah terikat
dilakukan sesuai dg:
1. Kebijakan pengadaan dari pemberi hibah; atau
2. Perkada sepanjang disetujui pemberi hibah.ps78
 Pengadaan barang dan/ jasa dilakukan oleh pelaksana pengadaan.
 Pelaksana pengadaan dilaksanakan oleh parlitia/ unit yg dibentuk oleh pemimpin utk
melaksanakan pengadaan barang dan/ jasa BLUD.
 Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yg memahami tata cara pengadaan substansi
pekerjaan/k egiatan ybst dan bidang lain yg diperlukan.ps79

PENGELOLAAN BARANG.
BLUD dlm rrrelaksanakan pengelolaan barang mengikuti ketentuan per UUan mengenai
BMD.ps80
XI. TARIF LAYANAN BLUD.
1. BLUD mengenakan Tarif Layanan sbg imbalan atas penyediaan layanan barang/jasa
kpd masy.
2. Tarif Layanan berupa besaran Tarif dan/ pola Tarif.

Tarif Layanan disusun atas dasar:


a. Perhitungan biaya per unit layanan; atau
b. Hasil per investasi dana.
Tarif Layanan yg disusun atas dasar perhitungan biaya per unit layanan bertujuan utk menutup
seluruh/ sebagian dari biaya yg dikeluarkan utk menghasilkan barang/jasa atas layanan yg
disediakan oleh BLUD dan Tarif Layanan dihitung dg akuntansi biaya.
Tarif Layanan yg disusun atas dasar hasil per investasi dana merupakan perhitungan Tarif yq
menggambarkan tingkat pengembalian dari investasi yg dilakukan oleh BLUD selama periode
tertentu.
 Tarif Layanan hanya diperuntukkan bagi BL.UD yg mengelola dana.
 Dlm hal penyusunan Tarif tidak dpt disusun dan ditetapkan atas perhitungan biaya per unit
layanan/ hasil per investasi dana, Tarif dpt ditetapkan dg perhitungan/ penetapan lain yg
berpedoman pd per UU an.ps81
Besaran tarif merupakan penyusunan Tarif dlm bentuk:
1. Nilai nominal uang; dan/
2. Presentase atas harga patokan, indeks harga, kurs, pendapatan kotor/bersih, dan./
penjualan kotor/bersih.
 Pola tarif rnerupakan penyusunn Tarif Layanan dlm bentuk formula.ps82
 Pemimpin menyusun Tarif Layanan BLUD dg mempertimbangkan aspek kontinuitas, pengembangan
layanan, kebutuhan, daya beli masy, asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi yg sehat dlm
penetapan besaran Tarif Layanan yg dikenakan kpd masy serta batas waktu penetapan Tarif.
 Pemimpin mengusulkan Tarif Layanan BLUD kpd KDH.
 Usulan Tarif Layanan berupa usulan Tarif Layanan baru dan/ usulan perubahan Tarif Layanan.
 Usulan Tarif Layanan dilakukan scr keseluruhan atau per unit layanan.

Utk penyusunan Tarif Layanan BLUD, pemimpin dpt membentuk tim yg keanggotaan nya berasal dari:
1. SKPD yg membidangi kegiatan BLUD;
2. SKPD yg membidangi pengelolaan keuda;
3. Unsur perguruan tinggi; dan
4. Lembaga profesi.
Tarif Layanan diatur dg Perkada dan disampaikan kpd Pimp. DPRD.ps83
XII. PIUTANG DAN UTANG/ PINJAMAN BLUD.
PIUTANG.
 BLUD mengelola piutang sehubungan dg penyerahan barang, jasa, dan/ transaksi yg
berhubungan langsung/ tidak langsung dg kegiatan BLUD.
 BLUD melaksanakan penagihan piutang
 Dlm hal piutang sulit tertagih, penagihan piutang diserahkan kpd KDH dg
melampirkan bukti yg sah.ps84
 Piutang dapat dihapus scr mutlak/ bersyarat.
 Tata cara penghapusan piutang diatur dg Perkada.ps85
UTANG/ PINJAMAN.
 BLUD dpt melakukan utang/pinjaman sehubungan dg kegiatan operasional dan/ perikatan
pinjaman dg pihak lain.
 Utang/pinjaman, berupa utang/pinjaman jangka pendek atau utang/pinjaman jangka
panjang.ps86
Utang/pinjaman jangka pendek.
 Utang/pinjaman jangka pendek merupakan utang/pinjaman yg memberikan manfaat kurang
dari 1 tahun yg timbul karena kegiatan operasional dan/ yg diperoleh dg tujuan utk menutup
selisih antara jumlah kas yg tersedia ditambah proyeksi jumlah penerimaan kas dg proyeksi
jumlah pengeluaran kas dlm 1 tahun anggaran.
 Pembayaran utang/pinjaman jangka pendek merupakan kewajiban pembayaran kembali
utang/pinjaman yg harus dilunasi dlm tahun anggaran berkenaan.
 Utang/pinjaman jangka pendek dibuat dlm bentuk perjanjian utang/pinjaman yg ditanda
tangani oleh Pemimpin dan pemberi utang/pinjaman.
 Pembayaran kembali utang/pinjaman jangka pendek menjadi tanggung jawab BLUD.
 Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka pendek diatur dg Perkada. ps87
 BLUD wajib membayar bunga dan pokok utang/pinjaman jangka pendek yg telah
jatuh tempo.ps88
Utang/pinjaman jangka panjang.
 Utang/pinjaman jangka panjang merupakan utang/pinjaman yg memberikan manfaat
lebih dari 1 tahun dg masa pembayaran kembali atas utang/pinjaman tsb lebih dari 1
tahun anggaran.
 Utang/pinjaman jangka panjang hanya utk pengeluaran belanja modal.
 Pembayaran utang/pinjaman jangka panjang merupakan kewajiban pembayaran
kembali utang/pinjaman yg meliputi pokok utang/pinjaman, bunga dan biaya lain yg
harus dilunasi pd tahun anggaran berikutnya sesuai dg persyaratan perjanjian utang/
pinjaman ybst
 Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka panjang, sesuai dg per UU an.ps89

Pemimpim dpt melakukan pelampauan pembayaran bunga dan pokok sepanjang tidak
melebihi nilai ambang batas yg telah ditetapkan dlm RBA.ps88
XIII. KERJA SAMA BLUD.
 BLUD dpt melakukan kerja sama dg pihak lain,utk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan.
Kerja saran dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi, efektif ekonomis dan saling menguntung-
kan.
Prinsip saling menguntungkan dpt berbentuk finansial dan/ nonfinansial. Ps90

Kerja sama dg pihak lain, meliputi:


a. Kerja sama operasional; dan
b. Pemanfaatan BMD.

 Kerja sama operasional dilakukan melalui pengelolaan, manajemen dan proses operasional scr bersama dg mitra
kerja sama dg tidak menggunakan BMD.
 Pemanfaatan BMD dilakukan melalui pendayagunaan BMD dan/ optimalisasi BMD dg tidak mengubah status
kepemilikan utk memperoleh pendapatan dan tidak mengurangi kualitas Yan umum yg menjadi kewajiban BLUD.
 Pendapatan yg berasal dari pemanfaatan BMD yg sepenuhnya utk menyelenggarakan Tusi kegiatan BLUD ybst
merupakan pendapatan BLUD.
 Pemanfaatan BMD mengikuti peraturan per UU an.
 Tata cara kerja sama dg pihak lain diatur dg perkada.
 Pelaksanaan kerja sama dibuat dlm bentuk perjanjian.
XIV. INVESTASI, SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAN DEFISIT ANGGARAN BLUD.
INVESTASI,
 BLUD dpt melakukan investasi sepanjang memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan dan
peningkatan Yan kpd masy serta tidak mengganggu likuiditas keuangan BLUD dg tetap memperhatikan
rencana pengeluaran.
 Investasi dimaksud Berupa investasi jangka pendek.ps92
 Investasi jangka pendek merupakan investasi yg dpt segera dicairkan dan dimaksudkan utk dimiliki
selama 12 bulan atau kurang.
 Investasi jangka pendek dpt dilakukan dg mengoptimalkan surplus kas jangka pendek dg rnemperhati
kan rencana pengeluaran.
Investasi jangka oendek. meliputi:
1. Deposito pd bank umum dg jangka waktu 3 s/d 12 bulan dan/ dpt diperpanjang scr otornatis: dan
2. Surat berharga negara jangka pendek.

Karakteristik investasi Jangka pendek, meliputi:


1. Dpt segera dijual belikan/ dicairkan
2. Ditujukan utk rmanajemen kas; dan
3. Instrurnen keuangan dg risiko rendah ps93

Pengelolaan investasi BLUD diatur dg Perkada. ps94


SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN.
 SILPA BLUD merupakan selisih lebih antara realisasi penerimaan dan pengeluaran BLUD selama 1 tahun
anggaran.
 SILPA BLUD dihitung berdasarkan laporan realisasi anggaran pd 1 periode anggaran.
 SILPA BLUD dpt digunakan dlm tahun anggaran berikutnya, kecuali atas perintah KDH. disetorkan sebagian/
seluruhnya ke kas daerah dg mempertimbangkan posisi likuiditas dan rencana pengeluaran BLUD.
 Pemanfataan SILPA BLUD dlm tahun Anggaran berikutnya dpt digunakan utk memenuhi kebutuhan
likuiditas.
 Pemanfataan SILPA BLUD dlm tahun anggaran berikutnya yg digunakan utk membiayai program dan
kegiatan harus melalui mekanisme APBD.
 Pemanfataan SILPA BLUD dlm tahun anggaran berikutnya apabila dlm kondisi mendesak dpt dilaksanakan
mendahului perubahan APBD.

.Kriteria kondisi mendesak mencakup:


a. Program dan kegiatan Yandas masy yg anggarannya belum tersedia dan/ belum cukup anggarannya
pd tahun anggaran berjalan; dan
b. Keperluan mendesak lainnya yg apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yg lebih besar bagi pemda
dan masy.ps95
Pengelolaan sisa lebih perhitungan anggaran BLUD diatur dg Perkada.ps96
Defisit Anggaran.
 Defisit anggaran BLUD merupakan selisih kurang antara pendapatan dg belanja BLUD.
 Dlm hal anggaran BLUD diperkirakan defisit, ditetapkan pembiayaan utk menutupi defisit tsb antara lain dpt
bersumber dari SILPA tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan pinjaman.ps97
XV. PENYELESAIAN KERUGIAN
Setiap kerugian daerah pd BLUD yg disebabkan oleh tindakan melawan hukum/
kelalaian seseorang diselesaikan sesuai dg per UU an mengenai penyelesaian kerugian
negara/daerah.ps98
XVI. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN.
BLUD menyusun pelaporan dan pertanggungiawaban berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan BLUD terdiri atas:
a. Laporan realisasi anggaran;
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih;
c. Neraca;
d. Laporan operasional;
e. Laporan arus kas;
f. Laporan perubahan ekuitas; dan
g. Catatan atas laporan keuangan.

 Laporan keuangan BLUD disusun berdasarkan SAP.


 Dlm hal SAP tidak mengatur jenis usaha BLUD, BLUD mengembangkan dan menerapkan
kebijakan akuntansi.
 BLUD mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi yg diatur dg Perkada.
 Laporan keuangan disertai dg laporan kinerja yg berisikan informasi pencapaian hasil/
keluaran BLUD.
 Laporan keuangan diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai dg per UU an.Ps99
 Pemimpin menyusun laporan keuangan semesteran dan tahunan.
 Laporan keuangan tahunan disertai dg laporan kinerja paling lama 2 bulan setelah periode
pelaporan berakhir, setelah dilakukan reviu oleh Itprop, Itkab/Kota.
 Laporan keuangan diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dlm laporan keuangan SKPD, utk
selanjutnya diintegrasikan/ dikonsolidasikan ke dlm laporan keuangan pemda.
 Hasil reviu merupakan kesatuan dari laporan keuangan BLUD tahunan.ps100
XVII. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN.
 Mendagri melakukan Binwas Umum dan Menteri Trknis/LPNK melakukan Binwas Tehnis
terhdp BLUD.
 Gubernur melakukan Binwas Umum dan Tehnis terhdp BLUD di daerah prov.
 Bupati/Wali Kota melakukan Binwas Umum dan Tehnis terhdp BLUD di daerah kab/kota.
 Pembinaan terdiri atas sosialisasi, supervisi, bimbingan teknis dan asistensi.ps101
 Dlm rangka pembinaan utk menjaga kesinambungan implementasi kebijakan BLUD di daerah,
pemda wajib melaporkan UPT Dinas/Badan Daerah yg menerapkan BLUD disertai kinerja
keuangan dan nonkeuangan kpd Menteri melalui Dirjen Bina Keuda.ps102
XVIII. PENCABUTAN PENERAPAN BLUD.
Ka SKPD dpt mengusulkan pencabutan penerapan BLUD kpd KDH melalui SesDa.
Pencabutan penerapan BLUD dilakukan akibat:
1. Peralihan kewenangan sesuai dg per UU an; dan
2. Kebijakan.

 KDH sesuai dg kewenangannya dan berdasarkan ketentuan per UU an.


 Pencabutan penerapan BLUD dilakukan melalui penilaian.
 Dlm melakukan penilaian, KDH membentuk tim penilai yg ditetapkan dg Kep. KDH.
 Implikasi dari pencabutan penerapan BLUD, dilaksanakan sesuai dg per UUan.
 Implikasi mencakup pendanaan, personil, prasarana dan data.ps103
 Tim penilai bertugas utk menilai usulan pencabutan penerapan BLUD paling lama 3 bulan.
 Hasil penilaian oleh tim penilai disampaikan kpd KDH sbg bahan pertimbangan pencabutan
BLUD.
 Pencabutan penerapan BLUD ditetapkan dg Kep. KDH.
 Kep. KDH disampaikan kpd Pimp. DPRD paling lama 1 bulan sejak tgl ditetapkan.
 Kep. KDH dilaporkan kpd Menteri melalui Dirjen Bina Keuda paling lama 1 bulan sejak tgl
ditetapkan.ps104
KETENTUAN PERALIHAN.
 Pd saat PerMen mulai berlaku, Perkada yg telah diundangkan sebelum berlakunya Permen ini,
masih tetap berlaku sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dg Permen ini.
 Pd saat Permen mulai berlaku, BLUD yg telah ditetapkan dan Perkada yg telah diundangkan
sebelum berlakunya Permen, wajib rnenyesuaikan paling 2 tahun lama tahun setelah Permen
diundangkan.
 Penyusunan dan penetapan RBA utk tahun anggaran 2O2O dan seterusnya sesuai dg Permen
ini.
FORMAT BLUD.
FormaT BLUD Meliputi:
l. Format surat penyataan kesanggupan utk meningkatkan kinerja;
2. Format surat pernyataan bersedia utk diaudit;
3. Format surat permohonan penerapkan BLUD;
4. Format RBA pendapatan, belanja, dan pembiayaan
5. Format RKA. pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
6. Format DPA pendapatan, belanja, dan pembiayaan;
7. Fornrat laporan pendapatan, belanja dan laporan pernbiayan;
8. Fonnat surat pernyataan tanggungiawab;
9. Format surat permintaan pengesahan pendapatan, belanja dan pembiayaan;
10. Format surat pengesahan pendapatan, belanja dan pembiayaan.ps106 Lamp. Permen.

Pd saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Permdagri no 61 Tahun 20O7 tentang Pedoman
Teknis Pengeloiaan Keuangan BLUD, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai