JW 2.1 Gangguan Suasana Perasaan
JW 2.1 Gangguan Suasana Perasaan
Perasaan
Oleh :
Syamsir Bs, Psikiater
Departemen Psikiatri FK-USU
1
Sinonim :
- gangguan mood
- gangguan afektif
Definisi : suatu kelompok ggn jiwa
dengan gambaran utama tdptnya ggn
mood yg disertai dengan sindroma
manik/mania (mood meningkat) atau depresif (mood menurun) yg
lengkap atau tidak lengkap yg tdk
disebabkan oleh ggn fisik atau ggn jiwa
lainnya 2
Klasifikasi :
1. Episode manik
2. Ggn afektif bipolar (co: marsyanda) bisa depresi dulu,
sehat, balik depresi lagi. (3 setengah bln manik, sembuh, 6 bln
depresif)
3. Episode depresif (2 minggu)
4. Ggn depresif berulang
5. Gangguan suasana perasaan menetap
6. Gangguan suasana perasaan lainnya
7. Gangguan suasana perasaan yg tdk
tergolongkan
3
Epidemiologi :
- gangguan depresif lebih banyak pd
wanita (♀ : ♂ = 2 : 1) dipengaruhi hormonal
- gangguan afektif bipolar ♀ = ♂
Etiologi :
1. Aliran psikoanalitik, misalnya :
- aggresion turn inward model
4
2. Aliran behavioristik, misalnya :
- learned helplessness model, yi : karena adanya
keengganan yg tak bisa dikontrol yg berlangsung
berlama-lama (ketika ditimpa masalah, dia tdk bis beradaptasi lama”)
3. Aliran sosiologik
- ini oleh karena hilangnya status peranan individu
tsb (lansia, pensiuin,dll)
4. Aliran biologik, misalnya :
biogenic amine model
- disini oleh karena adanya ggn pd neortransmitter
terutama serotonin dan catecholamine
5
Faktor yg mempengaruhi :
1. Faktor genetik
2. Faktor konstitusi fisik
3. Kepribadian pramorbid (kepribadian yg plg sering
menyebabkan depresi: dependen, ambang)
6
Gejala klinik :
a. Tipe manik : mood meningkat
9
B. Episode depresif berat :
Afek : interest (hobi) ↓; tdk sanggup utk
merasa senang thdp sesuatu; selalu
menangis; putus asa; tdk sanggup utk
mengambil keputusan; penampakannya
lebih tua dari usianya
Kognitif : merasa tdk berguna; merasa
berdosa; pikiran suicide; hipokondriasis;
merasa selalu gagal; waham nihilistik
10
Psikomotor : aktivitas ↓ dan lambat;
pembicaraan direduksi, monoton, dan
pelan; kebersihan diri ↓; hub inter-
personal ↓; fungsi marital ↓; kepuasan
kerja ↓; kdg2 agitasi (gelisah); suicide (+)
Gejala2 lain : insomnia; anoreksia; BB ↓;
amenorrhea; libido ↓
11
Diagnosis banding :
a. Tipe manik :
- sindroma afektif organik dengan mania
- skizofrenia
- ggn kepribadian siklotimik
b. Episode depresif berat :
- sindroma afektif organik dengan depresi
- dementia
- skizofrenia
- ggn distimik
- ggn kepribadian siklotimik
- ggn mental kronik
- ggn cemas perpisahan
12
Terapi :
- tujuan :
1. Utk menenangkan simtom penderitaannya
2. Mencegah simtom suicide/homicide
3. Memperpendek perjalanan penyakit
4. Mencegah episode berikutnya
5. Membantu pasien bagi suatu pengertian yg
lebih baik thdp kepribadiannya
13
Caranya
1. Hospitalisasi : apabila sdh membahayakan diri dan org
lain
2. Terapi obat2an
3. ECT: terapi kejang listrik. Biar respon obatnya lebih cepat, pd
org yg tdk mau minum obat. Sudah jarang dipakai
4. Psikoterapi
14
Indikasi ECT :
1. Pasien tdk responsif thdp obat
2. Pasien tdk mau makan obat
3. Kondisi kliniknya sedemikian parah
dimana perbaikan yg cepat hanya
dengan ECT
15
Obat2an :
a. Utk episode depresif berat :
- dapat diberikan obat antidepresan,
mis : amitriptyline dengan dosis :
75-150 mg/hr
- bila disertai dengan gejala agitasi (gelisah
berlebihan), maka dpt diberikan obat
antipsikotik, mis : chlorpromazine
dengan dosis : 300-1500 mg/hr
16
b. Utk tipe manik :
- diberikan obat antipsikotik, mis :
haloperidol dengan dosis : 15-30 mg/hr
atau chlorpromazine : 300-1500 mg/hr
Prognosis :
Secara umum : baik, namun ada
kemungkinan utk recurrent
Serangan manik berakhir ± 3 ½ bln
Serangan depresif berakhir ± 6 ½ bln
17
Faktor2 yg mempengaruhi prognosis :
1. Kepribadian pramorbid >, prognosis>
2. Gejala klinik, misalnya bila ada simtom
hipokondriasis atau depersonalisasi serta
kecenderungan utk paranoid, maka
prognosisnya buruk
3. Jenis kelamin ♀ prognosisnya lebih buruk
4. Usia serangan. Makin dini onset usia serangan
pertama, maka makin besar kemungkinan utk
terjadi serangan berikutnya
18
5. Frekuensi serangan. Makin sering
serangan maka makin buruk prognosisnya
6. Jenis serangan. Serangan pertama
prognosisnya lebih baik
7. Faktor konstitusi fisik. Bila kurang tanda2
atau faktor konstitusi fisik, maka
prognosisnya lebih baik
19
terima kasih
20
GANGGUAN
DISTIMIK
Oleh :
dr. H. Syamsir Bs, Sp. KJ
Departemen Psikiatri FK-USU
21
Nama lain : - Neurosis depresif
- Distimia
Definisi : suatu depresi kronik dari
suasana perasaan (=mood) yg pd saat
sekarang ini tdk memenuhi kriteria utk
ggn depresif berulang yg ringan atau
sedang atau lamanya berlangsung setiap
episode (2 tahun)
22
Epidemiologi :
- prevalensinya : 3-5% pd semua org
- pd ♀ : >> pd usia < 65 thn
- pd ♂ : pd semua umur
- lebih >> pd yg belum kawin & ekonomi
rendah
23
Etiologi :
1. Faktor biologis :
- ggn neurotransmitter
- ggn neuroendokin, mis : thyrotropin
releasing hormone (TRH)
2. Faktor psikososial
- d.h.i adanya kegagalan dlm
perkembangan kepribadian dan MPE
(mekanisme pertahanan ego: tdk bisa beradaptasi)
24
Gambaran klinik
Ggn ini bersifat kronik yg
dikarakteristikkan oleh adanya terus
gejala2 penyakitnya (tanpa ada episode),
namun keparahannya bervariasi
Gejala2nya hampir sama dengan Ggn
Depresif Berat (GDB), tapi tingkat
keparahannya berbeda
25
Gejala sentralnya : perasaan sedih,
merasa tak berguna, berkurangnya
interest thdp aktivitas yg biasa, merasa
susah, berpikir yg jelek saja pd dirinya
sendiri (=nihilistik), selalu
menuntut/meminta saja dan selalu
mengeluh
- namun disini belum ada gejala psikotik.
Belum sampai berat spt waham dan halusinasi
26
Gejala penyerta : perubahan selera makan
atau corak tidur, harga diri yg rendah, energi ↓,
retardasi psikomotor, seksual ↓, pesimis,
merasa tdk ada harapan, sukar konsentrasi
terganggu pekerjaannya, problem dalam
perkawinan/seksual
DD : Semua DD pd GDB
Prognosis : bervariasi, namun ± 25% dari
kasus ini tdk pernah mencapai penyembuhan
sempurna karena ringan-> jarang dibawa ke pengobatan
27
Terapi :
1. Psikofarmaka : antidepresan, mis :
- amitriptilin : 75-150 mg/hr/oral
- gol SSRI – efek sampingnya lebih minimal
- dll
2. Psikoterapi
3. Terapi lingkungan
28
Terima Kasih
29
Gangguan Siklotimik
selama 2 thn
OLEH :
dr. H. SYAMSIR Bs, Sp. KJ
Departemen Psikiatri FK-USU
30
Sinonim : siklotimia
Epidemiologi :
- prevalensi : ± 1% pd populasi
umum
- seks : ♀:♂ = 3:2
- onset : sekitar 50-75% pd usia 15-25 thn
31
Etiologi :
1. Faktor biologik :
- peranan herediter
2. Faktor psikososial :
- adanya trauma & fiksasi pd fase
oral
32
Gambaran klinik
Simtom2nya menyerupai ggn
bipolar, tapi dlm bentuk yg ringan
Mereka sering tdk berhasil dlm
kehidupan profesinya dan dlm
kehidupan sosialnya
Pd ggn siklotimik, perubahan
moodnya irreguler dan tiba2, kdg2
terjadi dlm bbrp jam
33
Gambaran klinik (lanj)
Pasien ini sering berkembang pd
penyalahgunaan zat/alkohol
Disini pasien mempunyai ketidakstabilan
mood yg menetap, berupa banyak episode
depresi ringan dan elasi ringan
Keadaan ini berlangsung kronik dan mulai
berkembang dini dlm kehidupan dewasa
34
DD (diagnosis banding):
1. Ggn depresi dan mania yg
penyebabnya berhubungan dengan
penyalahgunaan zat atau ggn
medik lain
2. Ggn kepribadian ambang, ggn
kepribadian antisosial, ggn
kepribadian histrionik dan
narsisistik
35
Prognosis :
- kira2 1/3 dari pasien ggn siklotimik ini
akan berlanjut menjadi ggn mood
berat (afektif bipolar)
36
Terapi :
1. Obat2an antimanik, seperti :
- carbamazepine
- valproate
- lithium
2. Utk gejala2 depresinya dpt diberikan
antidepresan dengan hati2 ok dpt
menimbulkan mania
3. Psikoterapi & family therapy
37
TERIMA KASIH
38