Anda di halaman 1dari 6

 3.1.

6 Stress dan Koping Keluarga


 Keluarga Tn. A mengatakan selama ini tidak ada masalah yang bisa
menyebabkan stressor keluarga, karena terjalinnya komunikasi yang baik
antar anggota keluarga, jika terjadi permasalahan mereka langsung
mengadakan musyawarah untuk mengambil keputusan. Bila terjadi
masalah dalam hal kesehatan, keluarga segera dengan membawa yang
sakit untuk berobat ke dokter. Strategi koping yang digunakan dalam
keluarga Tn. A bila ada hal-hal atau permasalahan langsung
dimusyawarahkan dengan anggota keluarga yang lain. Keluarga berharap
bila terjadi masalah dalam keluarga ini tidak sampai berlarut-larut.
3.1.7 Pemeriksaan Tiap Individu Anggota Keluarga

Pada saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. A didapatkan


kondisi umum dalam keadaan baik, composmentis, didaptkan tanda-
tanda vital Td : 100/70 mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 88 x/mnt
keluhannya kedua kaki rasa nyeri dan cekot-cekot. Kepala dalm
bentuk normal tidak ada benjolan, mata normal simetris kanan dan
kiri tidak menggunakan alat bantu, tidak anemia, hidung simetris,
tidak ada sinus, telinga simetris kanan dan kiri, leher terdapat lubang
post laringektomy, dalam keadaan kering, tidak ditemukan adanya
secret tidak tertutup dengan kassa.
Lanjutan……

Ny. L kondisi umum dalam keadaan baik, composmentis,


didapatkan tanda-tanda-tanda vital Td : 140/90 mmHg, RR :
22x/mnt, N : 82 x/mnt, keluhan tidak dapat tidur terutama pada
malam hari, keadaan normal, tidak ada benjolan, mata normal, tidak
menggunakan alat bantu, tidak anemis, telinga simetris kanan dan
kiri, fungsi pendengaran masih baik, hidun tidak ada sinus,
ekstremitas atas normal, ekstremitas bawah, kaki kanan normal, kaki
kiri mengalami kekakuan tidak bisa digerakkan dikarenakan post
operasi pasang pen tidak pernah melakukan fisiotherapy. Nn. N
didapatkan kondisi umum baik composmentis. Didapatkan tanda-
tanda vital, Td : 120/80mmHg, RR : 24 x/mnt, N : 88
x/mnt,keluhan tidak ada. Untuk anggota keluarga yang lain tidak
dilakukan pemeriksaan ital sign (pada saat pengkajian anggota
keluarga tidak berada di rumah)
3.1.8 Harapan Anggota Keluarga

Harapan anggota keluarga untuk saat ini, Tn. A dan Ny. L agar
sehat kembali, keluarga mengharapkan Tn. A tetap bisa kontrol
dengan rutin tanpa malas-malasan dan begitu juga dengan Ny. L
meski kondisi saat ini mulai membaik, keluarga berharap bila ada
permasalahan dengan kesehatannya pasien bisa dibawa ke pelayanan
kesehatan. Begitu juga untuk anggota keluarga yang lain, agar peduli
dengan masalah kesehatan masing-masing karena mengingat Tn. A
dan Ny. L dalam kondisi sakit, bila anak-anaknya sakit siapa lagi yang
akan merawat kedua orang tuanya.
No Data Masalah Penyebab
1 S : keluarga mengatakan Tn. A sudah beberapa Ketidakpatuhan individu Ketidakmampuan
bulan tidak pernah kontrol untuk melakukan keluarga untuk
O : pasien minum obat dengan rutin, akhir- pemeriksaan kesehatan melakukan tindakan yang
akhir ini pasien merokok lagi, tetapi pada saat tepat
pengkajian pasien tidak dalam keadaan
merokok, lembar pemerikasaan untuk cek
laboratorium masih utuh/belum dipakai.
2 S : keluarga dari klien (Tn. A) mengatakan Resiko jatuh Ketidakmampuan
kedua kaki terasa nyeri dan cekot-cekot keluarga merawat
P : nyeri terasa saat pasien bergerak anggota yang sakit
Q : seperti di tusuk-tusuk
R : kaki kanan dan kiri
T : hilang timbul
O : kelurga berharap menuntun klien untuk
berjalan atau menyediakan tongkat/ walker
tidak ditemukan tanda-tanda peradangan pada
kaki.
S : keluarga mengatakan bila ada petugas Koping individu in afektif Ketidakmampuan dalam
kesehatan yang datang Tn. A tidak pernah ikut memanfaatkan fasilitas
untuk duduk bersama kesehatan
O : Tn. A duduk untuk diukur ttv, setelah itu
beliau masuk ke dalam, pasien tidak suka
berinteraksi dengan tetangganya

Anda mungkin juga menyukai