Anda di halaman 1dari 29

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3)
Konsep Dasar K3
P Masa Pensiun:
E
1. Sehat
K
Lingkungan 2. Sehat dengan Cacat
E Interaksi
R Kerja 3. Menderita PAK
J
A
Tidak Sempat
Menikmati Masa
Pensiun

Something Wrong:
1. Pekerja
2. Lingkungan kerja Why??
3. Interaksi diantara
keduanya
P
E
K
Lingkungan Pensiun dengan
E Interaksi
R Kerja
J
sehat dan selamat
A

Something Wrong:
1. Pekerja
2. Lingkungan kerja K3
3. Interaksi diantara
keduanya
Definisi
• Keselamatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para
karyawan terlindungi dari cedera yang disebabkan oleh
berbagai kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.

• Kesehatan kerja adalah sebuah kondisi di mana para karyawan


terbebas dari berbagai penyakit fisik dan emosional yang
disebabkan oleh pekerjaan.
Pengertian K3

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan


penerapan guna mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan
kerja
• Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE):
bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja.
• K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya
dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja
Perlunya Menjalankan Program Keselamatan
Kerja
• Mencegah kerugian fisik dan finansial yang bisa diderita karyawan.
• Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan.
• Menghemat biaya premi asuransi.
• Menghindari tuntutan hukum.
Fokus Program Keselamatan Kerja
• Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek:
• Perilaku Kerja:
• Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja
• Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari
manajemen puncak hingga karyawan level terendah
• Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program keselamatan
kerja
• Kondisi Kerja:
• Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya dengan
penyediaan alat-alat pengaman
Beberapa Teknik dalam Program Keselamatan dan
Kesehatan
• Analisis Bahaya Pekerjaan
• Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas dan bahaya-
bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut.
• Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna mencegah bahaya-
bahaya potensial tersebut.

• Ergonomika
• Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-
tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan
kerjanya.
• Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya terhadap
karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
Pencegahan Cedera dan Penyakit yang Terkait dengan
Pekerjaan
• Menyadarkan para karyawan mengenai bahaya-bahaya yang berhubungan
dengan pekerjaan mereka.
• Memasang alat-alat kontrol produksi.
• Menyusun prosedur-prosedur kerja yang aman.
• Mendorong penggunaan alat-alat pengaman/pelindung yang layak.
Alasan Pentingnya K3
Human
Rights

Regulations

Hazard and
Risk
Latar Belakang Dibutuhkannya K3 di
Dunia Industri

• Setiap aktivitas Industri selalu mengandung bahaya dan


resiko keselamatan
• Bahaya dan resiko tersebut akan menimbulkan
konsekuensi
• Apabila K3 tidak dikelola dengan baik, akan
menimbulkan loss
Kerugian

PEKERJA

ASET
LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
Lambang K3 Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci.

Arti (Makna) Warna Hijau Selamat,


sehat dan sejahtera.

Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda


Bentuk lambang berupa palang berwarna Sebelas Bab Undang-Undang No 1
hijau dengan roda bergerigi sebelas Tahun 1970 tentang Keselamatan
dengan warna dasar putih
Kerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Pengertian
Gangguan kesehatan baik jasmani maupun rohani yang ditimbulkan dan atau
diperparah karena aktivitas kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Faktor Penyebab
Biologi (Bakteri, Virus Jamur, Binatang, Tanaman) ; Kimia (Bahan Beracun dan
Berbahaya/Radioaktif) ; Fisik (Tekanan, Suhu, Kebisingan, Cahaya) ; Biomekanik
(Postur, Gerakan Berulang, Pengangkutan Manual) ; Psikologi (Stress, dsb).

Pencegahan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala.
2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus.
3. Pelayanan Kesehatan.
4. Penyedian Sarana dan Prasarana.
• Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja
dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja.
Terlebih lagi, 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat
kerja.
Kesehatan Kerja (Lanjutan)
Dasar Hukum
1. Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 8.
2. Permenakertrans 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
3. Permenakertrans 1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
4. Permenakertrans 3/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
5. Kepmenaker 333/MEN/1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
6. Kepmenaker 51/MEN/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7. Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
8. Permenaker 1/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan
Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
9. Surar Edaran Menakertrans 01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
10. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja .
Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan :
Pasal 86 :
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan
atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama
Kesehatan Kerja (Selesai)
Ruang Lingkup
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja :
o Sarana.
o Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja, dokter perusahaan dan paramedis perusahaan).
o Organisasi (pimpinan unit PKK, pengesahan penyelenggaraan PKK).
2. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan kerja tenaga kerja (Awal, Berkala, Khusus dan Purna Bakti)
3. Pelaksanaan P3K (Petugas P3K, Kotak P3k dan Isi Kotak P3K).
4. Pelaksanaan gizi kerja (pemeriksaan gizi dan makanan tenaga kerja, kantin, katering pengelola makanan
tenaga kerja , pengelola dan petugas katering).
5. Pelaksanaan pemeriksaan syarat-syarat ergonomi.
6. Pelaksanaan pelaporan (Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja, Penyakit Akibat
Kerja)
Tujuan K3

1. Melindungi dan menjamin keselamatan


setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.

2. Menjamin setiap sumber produksi dapat


digunakan secara aman dan efisien.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan


Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang produktivitas Nasional.
Keselamatan Kerja
K
E
S
E
SEHAT: J
TUJUAN FISIK A
MENTAL H
AKHIR T
SOSIAL E
SPIRITUAL R
A
A
N
Quality Of Life
• Tidak menderita sakit
• Tidak menderita cacat
• Tidak terjadi “Premature Death”
• Usia harapan hidup tinggi
• Memiliki kapasitas kerja yang tinggi
• Mampu menikmati masa pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun setelah purna-
karya.
K3 vs Kesmas
• Pergeseran piramida penduduk indonesia
• Peningkatan penduduk usia kerja
• Pekerja merupakan bagian dari masyarakat
• Permasalahan k3 adallah bagian dari permasalahan kesehatan masyarakat
• K3 merupakan bagian dari kesehatan masyarakat.
Alat Pelindung Diri (APD)

Kelengkapan wajib
yang digunakan
saat bekerja sesuai Pelindung Kepala Pelindung Mata dan Muka Pelindung Pendengaran

dengan bahaya dan


resiko kerja untuk
menjaga
keselamatan Pelindung Pernafasan Pelindung Tangan Pelindung Kaki
tenaga kerja itu
sendiri maupun
orang lain di
tempat kerja. Rompi Nyala

Pelindung Jatuh
Pelampung

Jas Hujan
Pelindung Tubuh
Sabuk Keselamatan
UTAMAKAN
K ESELAMATAN & K ESEHATAN K ERJA

Anda mungkin juga menyukai