Hello!
MADE YUVI ADRIANA NUGRAHA NI KOMANG SRI CRISTI OKTA DEWI
1707531112 1707531149
SUB BAHASAN
Pedoman
05 Kinerja Perbankan 06 Akuntansi BPR
Apa itu
Bank Perkreditan
Rakyat?
Rakyat
Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
menurut Kasmir (2003) meliputi :
Memberikan Kredit
�
Keuangan adalah pedoman mengadopsi IFRS for SME dengan
dasar untuk persiapan dan modifikasi sesuai kondisi di Indonesia
penyajian laporan dan dibuat lebih ringkas.
keuangan untuk SAK ETAP masih memerlukan
perusahaan dan unit professional judgement namun tidak
ekonomi lainnya yang sebanyak untuk PSAK – IFRS.
Dalam beberapa hal tidak ada
sangat penting sehingga perubahan signifikan dibandingkan
laporan keuangan lebih dengan PSAK lama: contoh PSAK 16
bermanfaat, dapat (1994). Namun ada beberapa hal
dimengerti, sebanding, dan yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.
tidak menyesatkan.
9
“
mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.
▫ PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan
PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya
tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
▫ PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan
banyak professional judgement.
▫ PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
▫ PSAK – IFRS sangat dinamis dan sering berubah
▫ SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)
10
Prinsip Pengakuan
Prinsip Pengakuan SAK
SAK
Manfaat SAK
Manfaat SAK ETAP
ETAP
ETAP
ETAP
▫ Aset diakui jika manfaat ekonomi ▫ Diharapkan dengan SAK ETAP,
masa depan kemungkinan akan perusahaan kecil dan menengah
mengalir ke entitas dan nilainya dapat akan dapat menyiapkan laporan
diukur dengan andal. keuangan mereka sendiri.
▫ Kewajiban diakui jika besar ▫ Lebih sederhana daripada PSAK-
kemungkinan entitas harus IFRS sehingga lebih mudah untuk
mentransfer sumber daya di masa diterapkan
depan karena peristiwa masa lalu dan ▫ Tetap memberikan informasi yang
nilainya dapat diukur dengan andal. dapat diandalkan dalam
▫ Pengakuan pendapatan dan beban menyajikan laporan keuangan.
sebagai akibat langsung dari
pengakuan aset dan liabilitas.
11
ISI SAK-ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja
9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan 24 Pajak Penghasilan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas 27 Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
Anak
13 Investasi pada Joint Venture 28 Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14 Propoerti Investasi 29 Ketentuan Transisi
15 Aset Tetap 30 Tanggal Efektif
Daftar Istilah
Ruang lingkup
12
“
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan;
dan BPR diklasifikan sebagai
bank, mengapa bisa
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan
menggunakan SAK ETAP?
umum bagi pengguna eksternal
Surat Edaran No.11 / 37 / DKBU
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan: mengenai penentuan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, penggunaan Standar Akuntansi
atau sedang dalam proses pengajuan Entitas Keuangan Tanpa
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau Akuntabilitas Publik untuk BPR
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di
pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai
fidusia untuk sekelompok besar masyarakat,
seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan
bank investasi.
13
Perbedaan Pokok
Perbedaan Pokok SAK
SAK
ETAP dengan
ETAP dengan SAK
SAK IFRS
IFRS
▫ PSAK ETAP tidak menggatur pajak
tangguhan,
▫ PSAK ETAP hanya menggunkan
metoda tidak langusng untuk
laporan arus kas,
▫ PSAK ETAP menggunakan model
biaya untuk investasi asosiasi dan
menggunakan metoda ekuitas untuk
anak perusahaan,
▫ PSAK ETAP tidak secara penuh
menggunakan PSAK 50/55,
▫ PSAK ETAP hanya menggunakan
model biaya untuk asset tetap,
asset tidak berwujud, dan property
investasi, dan tidak boleh
menggunakan model revaluasi.
Perbedaan dalam
presentasi dan
perlakuan akuntansi
sebelum dan sesudah
implementasi
15
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
“
ETAP (PSAK 31)
Uang tunai rupiah Yang mencakup Rupiah dan mata
/ mata uang asing mata uang rupiah uang asing yang
dan valuta asing ditarik dari
yang ditarik dari peredaran tidak
peredaran dan berlaku sebagai
yang masih alat pembayaran
dalam masa yang sah
tenggang untuk sehingga mereka
pertukaran direklasifikasi ke
aset lain
16
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
“
ETAP (PSAK 31)
Aset / uang Aset / uang Uang tunai
tunai dalam tunai dalam dalam
mata uang mata uang perubahan
asing asing mata uang
asing dalam
nama akun
17
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
“
ETAP (PSAK 31)
Sertifikat bank Klasifikasi SBI : Klasifikasi SBI :
indonesia (SBI)
1. Dimiliki hingga 1. Dimiliki hingga
jatuh tempo jatuh tempo
2. Diperdagangk 2. Tersedia untuk
an (trading) dijual
3. Tersedia untuk 3. Sbi bukan
dijual untuk
perdagangan
18
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
“
ETAP (PSAK 31)
Pendapatan Pendapatan Bunga yang
bunga yang akan bunga yang akan diterima disajikan
diterima diterima dicatat dalam pos
dalam terpisah karena
pendapatan lain- digunakan untuk
lain menggambarkan
tagihan bunga
yang merupakan
kegiatan utama
bank kredit
pedesaan
19
Sebelum penerapan
Elemen SAK ETAP (PSAK Setelah
31)
Kredit
diberikan
•
“
• Kredit awal =
kredit pokok
• Kredit awal =
kredit pokok,
ketentuan +
Berdasarkan biaya transaksi
prinsip •
materialitas dan Biaya transaksi
manfaat, biaya dan biaya
provisi dan garis lurus
transaksi dapat diamortisasi
diamortisasi
secara garis lurus
20
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
“
ETAP (PSAK 31)
Tabungan Beban bunga Beban bunga yang
diakui sesuai diakui termasuk biaya
dengan transaksi dapat dikaitkan
perhitungan secara langsung. Biaya
tingkat bunga transaksi yang dapat
(kontraktual) diatribusikan secara
langsung adalah biaya
deposito berjangka
tertentu. Ini sesuai
dengan prinsip biaya
historis
21
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
ETAP (PSAK 31)
Pinjaman
diterima “
• Pinjaman yang • Pinjaman diterima
diterima diakui
dengan nilai
diakui pada nilai
pokok ditambah
nominal biaya transaksi yang
• dapat diatribusikan
Biaya transaksi •
diakui sebagai Biaya transaksi yang
beban internal dapat diatribusikan
periode berjalan dengan diamortisasi
dalam garis lurus
dan diakui sebagai
beban bunga
22
Sebelum
Elemen penerapan SAK Setelah
ETAP (PSAK 31)
Kewajiba
n imbalan
kerja
“
Tidak ada yang
mengatur tentang
kewajiban imbalan
Mencatat tanggung
jawab atas imbalan kerja
menurut hukum
kerja hukum berlaku dan
disajikan sebagai posisi
terpisah
untuk mengklarifikasi
rekaman (dalam praktik
sebelumnya dicatat
dalam kewajiban lain)
23
Sebelum penerapan
Elemen Setelah
SAK ETAP (PSAK 31)
Beban
bunga
“
Beban bunga diakui Beban bunga
sebagai beban pada termasuk dalam
periode berjalan biaya amortisasi
dan biaya
tabungan yang
dapat langsung
diatribusikan
24
Sebelum penerapan
Elemen Setelah
SAK ETAP (PSAK 31)
Kesehatan Bank
Peringkat
Komposit Predikat Penjelasan
Sangat Mencerminkan bahwa mampu mengatasi dampak negatif dari kondisi ekonomi
1
Sehat dan industri keuangan
Mencerminkan bahwa bank mampu mengatasi dampak negatif dari kondisi
2 Sehat ekonomi dan industri keuangan tetapi bank masih memiliki kelemahan kecil
yang dapat segera diatasi dengan tindakan rutin.
Mencerminkan bahwa bank memiliki beberapa kelemahan yang dapat
Cukup
3 menyebabkan peringkat kompositnya memburuk jika bank tidak segera
Sehat
mengambil tindakan korektif
Mencerminkan bahwa bank peka terhadap pengaruh negatif kondisi ekonomi
dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius
Kurang
4 atau kombinasi kondisi yang tidak memuaskan jika tidak ada tindakan korektif
Sehat
yang efektif yang berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan
kelangsungan bisnisnya.
Mencerminkan bahwa bank sangat peka terhadap dampak negatif dari kondisi
Tidak
5 ekonomi dan industri keuangan dan sedang mengalami kesulitan yang
Sehat
membahayakan kelangsungan bisnis mereka.
Pedoman Akuntansi
BPR
• Kebijakan Bank Indonesia yang mengijinkan BPR untuk menerapkan SAK
ETAP
• Pedoman Akuntansi BPR merupakan penjabaran lebih lanjut prinsip dan
substansi pengaturan dalam SAK ETAP untuk membantu BPR dalam
menyusun laporan keuangan.
• Penyusunan PA-BPR ini bertujuan :
o untuk memberikan acuan minimum yang harus dipenuhi oleh BPR dalam
menyusun laporan keuangannya.
o untuk menciptakan keseragaman sehingga dapat meningkatkan daya banding
laporan keuangan di antara BPR.
• Proses penyusunan Pedoman Akuntansi BPR yang melibatkan stakeholder
dan melalui due process procedure), termasuk public hearing dan limited
hearing.
33
Tujuan PA BPR
Ketentuan Lain
▫ Jurnal, akun dan contoh yang digunakan dalam hanya
merupakan ilustrasi dan tidak bersifat mengikat.
▫ BPR dapat mengembangkan metode sesuai sistem
masing-masing sepanjang memberikan hasil akhir yang
tidak berbeda.
▫ Transaksi BPR yang dicantumkan diprioritaskan pada
transaksi yang umum terjadi pada BPR.
▫ Pedoman ini secara periodik akan dievaluasi dan
disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan produk
BPR, ketentuan standar akuntansi keuangan, ketentuan
Bank Indonesia, dan ketentuan lain yang terkait dengan
BPR.
36
Ketentuan Umum
mengakui semua aset dan kewajiban
dipersyaratkan Pedoman
tidak mengakui pos-pos apabila Pedoman
tidak mengijinkan
mereklasifikasikan pos-pos;
menerapkan Pedoman ini dalam pengukuran;
dampak penyesuaian diakui pada saldo laba
awal 2010.
37
Penyesuaian 1
38
Penyesuaian 2
39
Penyesuaian 3
40
Penyesuaian 4
Penyesuaian 5
Penyesuaian 6
Penyesuaian 7
Laporan Keuangan BAB III
1. Secara umum definisi ekuitas BPR adalah merupakan sumber dana intern
BPR yang tidak dibebani bunga.
2. Ekuitas adalah hak residual atas aset BPR setelah dikurangi semua
kewajiban.
3. Komponen Ekuitas di BPR terdiri dari:
- Modal
- Dana Setoran Modal - ekuitas
- Laba/Rugi yang belum direalisasi
- Surplus revaluasi aset tetap
- Saldo Laba
Ekuitas
BAB VI
4. Beban Operasional adalah semua beban yang berasal dari kegiatan utama BPR,
terdiri dari: yang meliputi beban bunga dan beban atas penghimpunan dana
lainnya; beban PPAP; beban pemasaran; beban R&D; beban adm dan umum.
Keuangan
1. Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari
laporan keuangan BPR.
2. Catatan atas laporan keuangan memuat:
- penjelasan mengenai gambaran umum BPR
- ikhtisar kebijakan akuntansi
- penjelasan pos-pos laporan keuangan
- informasi penting lainnya
3. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan
urutan:
- dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan.
- Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan
- Pengungkapan lain termasuk kontinjensi, komitmen dan pengungkapan
lain
61
Sesi Diskusi
62