Academic Profiles:
Medical Doctor – FMUI, 1986
Internist – FMUI, 1996
Post Graduate Education in Geriatric Medicine – Dept. of
Geriatric & Rehab Medicine Royal Adelaide Hosp., Australia,
1997
Consultant (Subspesialist) in Geriatric Medicine – FMUI, 2000
Master of Clinical Epidemiology – Universitas Indonesia, 2003
Doctor of Philosophy (PhD) – Universitas Indonesia, 2006
Professor in Medicine - Universitas Indonesia, 2013
Current Position:
President – Indonesian College of Internal Medicine
President – Indonesian Geriatrics Society
Senior staff in Geriatric Medicine Department – Internal
Medicine Department, FMUI
Vice Chair – The Indonesian Journal of Internal Medicine
Chairman of Clinical Epidemiology and EBM Unit, FMUI-RSCM
Community-Based Geriatric
Health Care
SITI SETIATI
PUSKESMAS BASED GERIATRIC SERVICE
AND
COMMUNITY BASED GERIATRIC SERVICE
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada - Sudah memberikan prioritas mulai dari - Sudah memberikan prioritas mulai - Sudah punya sarana tersendiri, loket,
loket, poli, lab dan apotik, tetapi belum dari loket, poli, lab dan apotik, dan poli, apotik dan lab.
lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman sudah punya poli terpisah
punya poli terpisah. Atau one stop service dengan poli
dan mudah diakses
- Mulai memperhatikan keamanan Lansia - Sarana mulai memperhatikan tersendiri.
keamanan Lansia
- Sarana lain sudah memenuhi sesuai
standar keamanan bagi lansia
EVALUASI
- Memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan
berkala, yang meliputi aspek masukan, proses dan
luaran.
- Pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan untuk
mengtetahui kemajuan dan hambatan yang ada.
- Studi atau penelitian khusus, untuk mengetahui dampak dari pembinaan
kesehatan usia lanjut yang sudah dilaksanakan
Usia Harapan Hidup (tahun)
TAHUN
Profil Usia 1970
Laki-laki
54.7 (52.6-56.8)
Perempuan
57.6 (55.5-59.7)
Lanjut di 1980
1990
60.2 (59.1-61.2)
63.5 (62.7-64.3)
62.9 (61.6-64.1)
66.5 (65.7-67.2)
Indonesia 2000 66.3 (65.6-67.2) 69.5 (68.7-70.3)
2010 67.7 (66.0-69.2) 71.8 (70.3-73.3)
Wang H, et al. Lancet. 2012;380:2071-94.
Contoh:
Pada pasien dengan hemiparesis, lokasi, dan luasnya
lesi mungkin penting dalam tata laksana, namun aspek
fungsional seperti apakah pasien mampu bergerak dan
berjalan juga tidak kalah pentingnya karena mempengaruhi
manajemen selanjutnya: apakah pasien dapat beristirahat
di rumah atau sebaiknya ke nursing home.
Klinik Siang
Ruang Rawat
…….. Pulang
Kronis Geriatri
(discharge)
Community-based Hospital-based
Elderly Health Care Elderly Health Care
Pelayanan Kesehatan Geriatri di
Komunitas
• Merupakan bagian dari continuum care setelah pasien
geriatri dirawat di PUSKESMAS
• Keterlibatan komunitas menjadi penting karena:
1. Kebutuhan perawatan jangka panjang (long-term care)
2. Mencegah kejadian akut atau re-hospitalisasi
3. Bagian dari upaya pencegahan dan rehabilitasi
4. Adanya kebutuhan khusus pasien dengan ketergantungan
(penurunan status fungsional)
Wolinsky FD, et al. J Gerontol A Biol Sci Med Sci. 2010 Apr;65(4):421-8.
COMMUNITY-GERIATRIC CARE
KELEBIHAN KEKURANGAN
RS/KLINIK
DIRAWAT OLEH PUSKESMAS
KELUARGA
PANTI WERDHA
POSYANDU
• Model utama di Indonesia • Jumlah dan kapasitas • Sebatas penanganan
• “3 generation in 1 roof” terbatas masalah akut / biologis
• Minim kompetensi • Belum terintegrasi dengan • “Langganan” hospitalisasi
• Kebutuhan tidak terpenuhi layanan kesehatan • Pemberdayaan fungsional
• Beban sosioekonomi • Utamanya aspek (?)
sosioekonomi
HOME-CARE
• Pelayanan diagnostik, terapeutik, maupun dukungan sosial yang
diberikan kepada pasien di rumah mereka.
• Lingkup home-care meliputi:
SKILLED HOME CARE MEDICAL HOUSE CALLS PERSONAL CARE
• Perawatan (nursing) • Kunjungan rumah (layanan • Mandi
• Pemberian obat primer) • Berpakaian
• Terapi fisik • Podiatri • Memberi makan
• Terapi okupasi • Dokter gigi • Toileting
• Terapi wicara • Optometri
• Hospital at home
• home hospice
Contoh:
• kebutuhan perawatan luka (bedah minor, stasis vena, dekubitus),
• terapi okupasi dan fisik pascafraktur panggul,
• terapi wicara pascastroke, atau
• pemantauan tekanan darah dan fungsi renal untuk penyesuaian dosis
obat,
• membantu aktivitas harian (mandi, berpakaian)
Hayashi J, et al. Home care. In: Primary care geriatrics; 2014.
Buhr GT, et al. Long-term care. In: Primary care geriatrics; 2014.
Pasien yang membutuhkan, atau akan mendapat
manfaat dengan home-care, antara lain:
RS dengan pelayanan geriatri sederhana boleh melakukan perawatan inap namun karena
belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang rawat akut geriatri maka dapat dirawat di
PERMENKES NO. ruang rawat biasa.
79 TAHUN 2014
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di RS
Alur Pelayanan di PUSKESMAS dengan
Pelayanan Geriatri Tingkat Lengkap
SELF-CARE TRANSITION
Lanjut 3
Informal Care
2
Home Care
1
Institutional
Care