Teknik Penyusunan Naskah Dinas
Teknik Penyusunan Naskah Dinas
Naskah Dinas
• A. Pengertian, dan Fungsi Surat
Pengertian Surat
• Adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan berita atau informasi dari
satu pihak ke pihak yang lain. (Afra Tien
Sotyaningrum, 2008:2)
• Penggunaan kertas;
• Penggunaan model atau bentuk;
• Penggunaan kode atau notasi;
• Penggunaan bahasa yang khas;
• Pencantuman tanda-tangan
FUNGSI SURAT
Sebagai wakil atau duta orang/ organisasi;
Sebagai alat bukti autentik
Sebagai alat ukur (barometer) kegiatan
organisasi
Sebagai dasar pengambilan keputusan;
Sebagai alat bantu pengingat
Sebagai pedoman kerja (juklak, instruksi)
Sebagai dasar penelusuran sejarah
organisasi
UNTUK INSTANSI PEMERINTAH, TATA PERSURAT-
AN DINAS, MENGACU PADA PEDOMAN UMUM TATA
NASKAH DINAS DITUANGKAN DALAM :
1. KEPMENPAN NO. 71 TAHUN 1993
2. KEPMENPAN NO. 72/KEP.M.PAN/07/2003
3. PERMENPANRI NO. 22 / 2008
4. PERMENPAN R&B RI NO. 80/2012
5. PERMENDAGRI NO. 54/2009
6. PERMENDAGRI NO. 55 / 2010
7. PERMENDAGRI NO. 42 / 2011
8. PERMENDAGRI NO. 42 / 2016
Sedangkan Tata Persuratan/Tata Naskah Dinas
di Lingkungan DEPDIKNAS diatur dalam:
1. KEPMENDIKNAS NO. 091/1995
2. KEPMENDIKNAS NO. 42/2006
3. PERMENDIKBUD RI NO. 6 / 2013
Menurut PERMENPANRI No. 80 tahun 2012
Salam pembuka
Isi Surat
Salam penutup
nama jabatan
tanda tangan
nama pejabat
NIP Penutup Surat
Tembusan:
KEPALA SURAT
NOMOR SURAT
KEGUNAAN PENULISAN NOMOR SURAT :
• MEMUDAHKAN DALAM PENGARSIPAN
• MEMUDAHKAN DALAM PENCARIAN KEMBALI
• MENGETAHUI BANYAKNYA SURAT YANG KELUAR
• BAHAN RUJUKAN DALAM SURAT MENYURAT TAHAP
BERIKUTNYA
UMUMNYA CARA PENOMORAN SURAT ADALAH :
NOMOR SURAT, KODE SURAT, ANGKA BULAN, ANGKA TAHUN
NOMOR : 007 / KSH-1 / V II / 2017
CONTOH :
Makassar, 24 Maret 2017
25 Maret 2017
PERLU DIPERHATIKAN
NAMA BULAN DITULIS SECARA LENGKAP
ANGKA TAHUN JANGAN DISINGKAT
PADA AKHIR BARIS TIDAK DIBUBUHI TANDA TITIK
Kepada
Yang terhormat
bapak Roos Prijobowo
Jalan Raya Cinangka 19 Sawangan
Kepada
Yth. Bapak Ir. Roos Prijobowo
Jalan Raya Cinangka 19 Sawangan
Kepada
Yth. Kepala Biro Organisasi
Sekretariat Jenderal
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan
Di Jakarta 10270
ALINEA PEMBUKA
BERFUNGSI SEBAGAI PENGANTAR ISI SURAT
ALINEA PENUTUP
HARUS DISESUAIKAN DENGAN ISI SURAT. DI DALAMNYA BISA
MEMUAT SIMPULAN, HARAPAN, UCAPAN TERIMA KASIH
ATAUPUN UCAPAN SELAMAT. CONTOH KALIMAT PENUTUP:
AKHMAD AKRAM
NIP.
PENGIRIM SURAT
u.b : untuk beliau
Untuk beliau yang disingkat (u.b.) digunakan jika yang diberikan
kuasa memberikan kuasa lagi kepada pejabat satu tingkat di
bawahnya, sehingga untuk beliau (u.b.) digunakan setelah atas
nama (a.n.). Pelimpahan wewenang ini mengikuti urutan sampai dua
tingkat struktural di bawahnya.
Digunakan jika pejabat yang diberi kuasa memberi kuasa lagi ke-
pada bawahannya. Oleh sebab itu, digunakan setelah a.n.
Contoh :
AKHMAD AKRAM
NIP.
u.p. : Untuk Perhatian
Alamat surat dengan menggunakan istilah u.p. (untuk perhatian)
digunakan untuk keperluan berikut:
(1) Untuk mempercepat penyelesaian surat yang diperkirakan cukup
dilakukan oleh pejabat atau staf tertentu di lingkungan Intansi
Pemerintah;
(2) Untuk mempermudah penyampaian oleh sekretariat penerima
surat kepada pejabat yang dituju, dan untuk mempercepat
penyelesaiannya sesuai dengan maksud surat; dan
(3) Untuk mempercepat penyelesaian surat, karena tidak harus
menunggu kebijakan langsung pimpinan instansi
Contoh:
Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 69
Jakarta 12190
u.p.
Deputi Menteri PANRB Bidang Tata Laksana
PENGIRIM SURAT
Contoh:
Plt. Kepala Biro Umum,
tanda tangan
Nama Lengkap
PENGIRIM SURAT
Penggunaan “Plh” (Pelaksana Harian)
• Pelaksana harian (Plh.) digunakan apabila pejabat yang berwenang
menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat sehingga untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat
sementara yang menggantikannya.
• Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat
yang definitif kembali di tempat.
Contoh:
Plh. Kepala Biro Umum,
tanda tangan
Nama Lengkap
TEMBUSAN SURAT
DIBUAT JIKA ISI SURAT JUGA PERLU DIKETAHUI OLEH
PIHAK LAIN.
TEMBUSAN DILETAKAN PADA MARGIN SEBELAH KIRI, LURUS
VERTIKAL DENGAN NOMOR, LAMPIRAN DAN PERIHAL
DAN SEJAJAR DENGAN PEJABAT YANG MENANDATANGANI
SURAT.
TEMBUSAN HENDAKNYA DISUSUN SECARA HIRARKIS
Tembusan:
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah
Kepala Biro Organisasi
Kepala Biro Keuangan
TEMBUSAN SURAT
CONTOH: PENULISAN TEMBUSAN YANG KURANG
TEPAT
TEMBUSAN : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA
BARAT
TEMBUSAN :
1. YTH. KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA BARAT
2. YTH. KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR
TEMBUSAN :
Tembusan:
1. Deputi SPIMNAS (sebagai laporan)
2. Kapus Diklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan
3. Sdr. Soetrisno (agar dilaksanakan)
4. Arsip
INISIAL
Misalnya:
AM/ra
Dalam pemakaian surat dinas sering digunakan kata-
kata yang tidak baku.
No Lazimnya Seharusnya
1. ijin izin
2. sistim sistem
3. analisa Analisis
4. Pebruari Februari
5. Nopember November
6. Propinsi Provinsi
7. persaratan Persyaratan
8. jaman zaman
9. azas asas
10. komplek kompleks