Anda di halaman 1dari 38

Metode Geofisika

untuk
Eksplorasi Panasbumi
Metoda geofisika menyelidiki
Gejala fisika bumi
Dengan mengukur parameter-parameter fisik yang
berkaitan
• Beberapa metode geofisika yang umum :
⇒ Electric : Electrical Resistivity,IP, CSAMT, dll..
⇒ Gravity
⇒ Geomagnetic
⇒ Thermal/Heat Flow
⇒ Spontaneous Potential (SP)
⇒ Magnetotelluric (MT)
⇒ Seismic method
⇒ Well logging/Borehole geophysics
METODA METODA PENYELIDIKAN GEOFISIKA

PENDUGAAN DI PERMUKAAN

1. POTENSIAL DIRI 6. GEOMAGNET


2. RESISTIVITI/TAHANAN JENIS 7. MAGNETO TELLURIC
3. POLARISASI TERINDUKSI (IP) 8. CSAMT
4. HEAD-ON 9. ELEKTRO MAGNETIK
5. GAYABERAT 10. VLF (Very Low Freq.)

PENDUGAAN dan PENGUJIAN DI BAWAH PERMUKAAN


1. LOGGING (TEMPERATUR,TEKANAN,TAHANAN JENIS, GAMMA
RAY, SONIC, DENSITY, DLL).
2. PENGUJIAN SUMUR (TEKANAN,TEMPERATUR, LAJU ALIR dan
DAYA LISTRIK.
TARGET DAN JENIS SURVEI GEOFISIKA
TARGET UTAMA METODA DIPAKAI
A. BATAS DAERAH PROSPEK ATAU LAPANGAN 1. GEOELEKTRIC MAPPING (DC-RESISTIVITY,
YANG MEMPUNYAI TEMPERATUR TINGGI CSAMI DAN MT)
2. LANDAIAN SUHU DAN HEAT FLOW
3. AERO/ GROUND MAGNETICS
B. GEOMETRI PROSPEK DAN HEAT SOURCE 1. GEOELECTRIC SOUNDING (DC-RESISTIVITY,
CSAMI DAN MT)
2. AERO-MAGNETIC
3. GRAVITASI
C. POLA THERMAL FLOW 1. GEOELECTRIC MAPPING
2. SP MAPPING
3. GRAVITASI
D. GROSS PERMEABILITY PATTERN DAN 1. GEOLISTRIK (CSAMI, MISSE-A-LA-MASSE
STRIKE/ DIP PATAHAN DAN HEAD-ON)
2. S.P.
3. GEMPA MIKRO
E. PARAMETER RESERVOIR 1. WIRE-LOGGING (MICRO RESISTIVITY, SP,
DENSITY, SONIC, GAMMA RAY LOG)
2. LABORATORIUM MEASUREMENTS
F. PERUBAHAN FISIK RESERVOIR AKIBAT 1. REPEATED MIKRO-GRAVITASI
EKSPLOITASI (SUBSIDENCE, RECHARGE, 2. REPEATED GEMPA MIKRO
SCALING, BERKURANGNYA FLUIDA 3. REPEATED CSAMI DAN MISSE-A-LA-MASSE
RESERVOIR
Peranan geofisika pada penyelidikan prospek
geotermal (Panas Bumi) satu-satunya cara memperoleh
informasi :
 Struktur bawah permukaan yang dalam
(selain pemboran)
– Biaya penyelidikan geosifika
 Jauh lebih murah
(untuk skala yang luas) dibandingkan dengan
pemboran eksplorasi -Hasilnya dapat diperoleh
dalam waktu yang cepat
 Lebih cepat
Dibandingkan dengan penyelesaian satu buah
pemboran eksplorasi – Survey geofisika dapat
dengan mudah meliputi daerah yang luas
Namun demikian, metoda geofisika
Tidak dapat menggantikan
pemboran eksplorasi.
 Hampir semua teknik geofisika
Yang pernah dilakukan pada eksplorasi mineral
dan minyak Telah dicobakan pada eksplorasi
geotermal
 Tidak ada teknik yang dikembangkan khusus
untuk Studi geotermal
 Dan juga belum ada teknik yang secara
universal
dapat diterapkan pada eksplorasi geotermal
 Keberhasilan eksplorasi geofisika pada prospek
geotermal tergantung pada kondisi geologi
dan hidrologi dimana prospek tersebut berada
 Teknik geofisika yang paling mahal tidak
selalu berarti teknik yang terbaik untuk
diterapkan pada setiap objektif eksplorasi
 Penggunaan lainnya, teknik geofisika pada
studi geotermal adalah pemantauan
(monitoring) Lapangan geotermal yang
sedangdi eksploitasi
 Pemantauan parameter geofisika sering
memberikan informasi penting bagi
manajemen lapangan geotermal yang
lebih baik.
Apa tujuan
penyelidikan
geofisika??
Tujuan utama : Evaluasi dimensi reservoir
Dalam beberapa kasus dapat memberikan
informasi struktur reservoir dan indikasi
bagian produktif dari reservoir tersebut akan
digunakan untuk :

1. Menentukan titik pemboran


2. Menghitung sumberdaya /cadangan
3. Monitoring
Beberapa pertanyaan yang harus
dijawab oleh hasil metode geofisika

 Dimanakah letak reservoir ?


 Seberapa luas reservoir ?
 Apakah struktur utama dapat dikenali ?
 Apakah struktur outflow dapat dikenali ?
 Apakah terdapat struktur dangkal/dalam ?
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab
oleh hasil metode geofisika
• Apakah model geofisika sesuai dengan :
– Model hidrologi
– Model geologi
– Model geokimia ?
• Apakah struktur geofisika cukup signifikan bagi
penentuan pemboran eksplorasi ?
• Apakah model dapat direvisi sesuai dengan
hasil pemboran eksplorasi?
• Apakah ada kontribusinya terhadap teknik
reservoir (reservoir engineering)
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab
oleh hasil metode geofisika

 Tidak semua pertanyaan – pertanyaan


tersebut dapat dijawab oleh metoda geofisika
 Namun demikian, dalam hampir setiap kasus
hasil dari penyelidikan geofisika sering
mengindikasikan tipe studi lanjutan yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Bagaimana metode
geofisika bekerja ?
Dengan mencari kelainan/ anomali hasil
pengukuran yang dapat mengindikasikan
kondisi geologi tertentu.
Dimana kelainan /anomali
dalam gambar ini ?
Anomali Geofisika
 Definisi : perbedaan antara parameter yang
diamati dengan kondisi bawah permukaan yang
ideal, homogen
 Pada prospek geotermal, anomali biasanya
disebabkan oleh kontras antara parameter
fisik fluida dan batuan didalam (atau dekat
reservoir, dengan sekitarnya
 2 (dua) faktor yang mempengaruhi anomali
geofisika:
– Tatanan geologi/hidrologi
– Tipe sistem geotermal
Sumber anomali geofisika

 Fluida panas geotermal


 Perubahan parameter fisik pada batuan
reservoir
 Fitur struktur
 Perubahan massa pada reservoir
Karakteristik Anomali
geofisika

 Karakteristik anomali : magnitude (besaran)


dan wave length (panjanggelombang).
 Magnitude : proporsional dengan properti
fisik di dalam dan di luar reservoir
 Wavelength : dikontrol oleh luasan lateral
dan kedalaman sumber anomali
Karakteristik anomali geofisika
 Semua anomali geofisika tidak unik, artinya
anomali yang sama dapat menghasilkan
interpretasi berbeda yang sama valid.
 Hampir semua anomali geofisika mengandung
efek terrain atau topografi. Efek ini dapat
dikenali dengan membandingkan antara peta
kontur atau penampang anomali geofisika dengan
topografi
 Semua anomali geofisika mengandung surface
noise, biasanya memiliki panjang gelombang
pendek
Resolusi /akurasi hasil geofisika
 Efektivitas semua metoda geofisika berkurang
seiring dengan bertambahnya kedalaman.
 Kedalaman penetrasi dan resolusi tergantung
pada :
 Metoda yang digunakan
 Tatanan geologi /hidrologi sistem geotermal
 Terrain pada sistem geotermal
 Resolusi anomali berhubungan erat dengan
kedalaman sumbernya
 Dangkal (< 300 m) : resolusi baik
 Intermediate (300-1500 m) : resolusi buruk
 Dalam (> 1500m) : resolusi dipertanyakan
Resolusi / akurasi hasil geofisika

 Efektivitas semua metoda geofisika


berkurang pada topografi yang
curam/terja
Keterbatasan metoda geofisika
Disebabkan tidak ada dua sistem geotermal yang
sama persis

Kasus yang telah terdokumentasi :


 Tidak ada metoda tunggal bagi eksplorasi yang dapat
diterapkan dimana saja
 Tidak ada kombinasi dua metoda unggul yang dapat
diterapkan dimana saja
 Untuk setiap kasus tunggal yang sukses, selalu terdapat
paling tidak satu contoh dimana metoda yang sama
tidak memberikan hasil yang konklusif
 Interpretasi anomali geofisika sering terhambat oleh
ketidakpastian pada properti batuan.
Bagaimana memilih
metode geofisika yang tepat ??
Tidak ada aturan sederhana

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan :


 Biaya
 Ketersediaan alat dan pekerja terlatih
 Akses dan kondisi topografi, aspek
pendukung dan logistik
 Model prospek geotermal pada tahap
awal
 Pengalaman pemimpin tim geofisika,
serta fasilitas data processing dan
interpretasi
Harga
Standar laporan eksplorasi geofisika :
 Kualitas peta dan gambar yang baik
 Data asli dan yang telah diproses ditampilkan
dalam bentuk tabel, penampang atau plot, kecuali
secara teknis tidak memungkinkan
 Data asli disimpan dalam bentuk tertentu sehingga
setiap saat interpretasi dapat dilakukan oleh
orang lain
 Setiap interpretasi seharusnya dengan jelas
menunjukkan pengolahan data apa yang telah
dilakukan
 Diskusi mengenai error seharusnya diberikan
 Laporan akhir seharusnya berisi daftar referensi
Contoh Kasus Metoda Geofisika
ATADAI GEOTHERMAL FIELD,
LOMBLEN, EAST NUSATENGGARA
GEOSCIENTIFIC STUDIES
IN ATADAI GEOTHERMAL FIELD,
LOMBLEN, EAST NUSATENGGARA

• ELECTRICAL RESISTIVITY
3 00

0
50
0
10
2
0
ELECTRICITY LINE SURVEY

200
40

0
0

500

Ile Kimok 300


10

749 0

500
Desa Ile Kimok

Karangora

0
20
30
0
600
100

Lint C SCALE

Wa
0

2000
0

Wai
7

P aup

i
Km

Te
eh

b a
0

0
60

10
800

Lint. D 0
4500 1 2 3
692 4
0
0

0
30
a
degok
674 Wai la
Lint B Waipei
3500
Ile Watulolo
Wai Bowa

Atalojo Ile Witwule


7 00

700
Tl. Waiteba


Lewo Kebingin/Wae
5500 Kating 6500
T=98 C
;

60
0
pH=2-3 ;

R


60

Wae teba O
AL
0

Ile Guakerada

;
Ile Koler T=42 C
A T
DESA LEBAATA 5500 pH=4 EL
LEGEND
6 00


500
S


0
50

Wae Kowan

 
Paulolong T=40 C Wae Tupat
7000


T=35 C 8000 Lewokeba
pH=6.8 ; Bauraja

Hot Spring
pH=7.2 892 T=96 C

 
500

Lint A 6000 pH=3


Ile Lamakeba
4

Alteration area

0
0

Wae Mata
T=40 C Benolo
0

Hot Ground/Fumaroles
Lewokurang 7500
30
3 00

pH=7.6
4 00

724
748
Ile Ilot ; Ile Benolo

;
Kneping
n

300 0
wa

Pos PGA
2
Ko


Lewokoba
HotResistivity survey line
9000
ai



Wae Kerata 8500
W

0
0
4

Waiwejak Spring


T=40 C 8500


834
pH=6.8 ; Lewogeroma

 
Ile Kedang Wae Keti/Lewogeroma
0

0
60

40


0
0

T=38 C


Watuwawer/Korumatek
60

T=96 C pH=7.2
0

300
0
0
400 700 2


pH=2-3 Watuwawer
DESA ATAKORE
2 00

Steaming Ground / Fumarol


DESA LUBILAME 10500
4 00

ongan
0

5
10

0
70

0
0

700
0
10
0
60

Wairanga

11000
Electricity line Survey
50
0

0
30
10
0

0
50

4 800
2 00

0
3 0
00

0
20
6
0
0
8 0

700
0
AB/2=250
AB/2=1000
APPARENT RESISTIVITY
COMPILED MAP
DISCUSSION
• Cones forming NNW_SSE trending volcanic lineament
•  the heat source of the Atadai Geothermal system ?

• The Western and eastern lower flanks hot springs:


 Out flows ?

. Subsurface temperatures : ~ 225 oC (or more) ?

. Occurrence of Phyrophillite and dickite : relic ?

• Promising area of about 5 km2 :


estimated reserve of 40 – 50 Mwe ?
Tentative model of Atadai
Acknowledgement

 Materi ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari


materi kuliah 665 - 603 Geothermal
Exploration (oleh S. Soengkono, 1999) dari
Geothermal Institute – Auckland University,
New Zealand. Sebagian telah dimodifikasi dari
“Geothermal Exploration for Geothermal
Resources” oleh William Cumming.

Anda mungkin juga menyukai