Anda di halaman 1dari 44

DASAR – DASAR

KETERAMPILAN BAGI
PERAWAT KAMAR
BEDAH
KONSEP KAMAR BEDAH
 LOKASI
1. Mudah dicapai dari bagian lain
dari rumah sakit
2. Merupakan ruangan khusus
yang terpisah atau bebas dari
kontaminasi dr luar
 Bentuk lantai
1. Tidak boleh licin (tahan terhadap
goresan)
2. Lantai mudah dibersihkan, tidak
menyerap dan tahan terhadap bahan
kimia.
3. Penutup lantai harus dari bahan anti
statik yaitu vinil anti statik
4. Permukaan lantai tidak boleh porus
5. Pertemuan antara lantai dan dinding
harus menggunakan bahan yang tidak
siku, tetapi melengkung, untuk
memudahkan pembersihan lantai
Komponen Dinding
1. Dinding mudah dibersihkan, tahan cuaca,
tidak menyerap, tahan terhadap bahan
kimia, tidak berjamur dan anti bakteri.
2. Penutup dinding harus bersifat non porosif,
sehingga tidak menyimpan debu
3. Warna dinding cerah tapi idak menyilaukan
mata
4. Pertemuan antara dinding dan dinding
harus tidak siku, tetapi melengkung, untuk
memudahkan pembersihan.
5. Bahan dinding harus keras, tahan api, kedap
air, dan tahan karat
Pintu Ruang Operasi
 Disarankan pintu geser dengan rel diatas
yang dapat dibuka tutup secara otomatis
 pintu tidak boleh dibiarkan terbuka baik
selama pembedahan maupun antara
pembedahan- pembedahan
 Pintu dilengkapi dengan kaca jendela
pengintai
 Lebar pintu 1200 – 1500 mm dari bahan
panil dan dicat dengan cat anti bakteri dan
jamur dengan warna terang
 Apabila menggunaklan pinti swing maka
pintu harus membuka kearah dalam dan
penutup pintu otomatis
PERSONIL KAMAR
BEDAH
Tim bedah terdiri dari :
 Ahli Bedah
 Asisten Ahli Bedah
 Perawat Instrument (Scrub Nurse)
 Perawat Sirkuler
 Ahli / Perawat anastesi
Perawat Instrumen/Scrub Nurse
 Yaitu seorang tenaga perawat
profesional yang diberi wewenang
dan ditugaskan dalam pengelolaan
paket alat pembedahan selama
tindakan pembedahan berlangsung.
Uraian Tugas Scrub Nurse :
 Sebelum Pembedahan
1. Melakukan kunjungan pasien sehari sebelum
pembedahan untuk menjelaskan /
memperkenalkan tim bedah
2. Menyiapkan ruang operasi dalam keadaan siap
pakai
3. Menyiapkan set intrumen steril sesuai jenis
pembedahan
4. Menyiapkan cairan antiseptik, desinfektan, dan
bahan yg dibutuhkan sesuai keperluan
pembedahan
 Saat Pembedahan
1. Memperingati “tim bedah steril” jika terjadi
penyimpangan prosedur aseptik
2. Membantu mengenakan jas steril dan sarung
tangan untuk ahli bedah dan asisten
3. Menata insrumen steril di meja mayo sesuai
dengan urutan prosedur pembedahan
4. Memberikan bahan desinfeksi kulit daerah yang
akan disayat
5. Memberikan laken steril untuk prosedur
drapping
6. Memberikan instrumen kepada ahli bedah sesuai
urutan prosedur
7. Menyiapkan benang jahit sesuai kebutuhan dalam
keadaan siap pakai
8. Mempertahankan instrumen selama pembedahan
dalam keadaan tersusun secara sistematis untuk
memudahkan saat bekerja
9. Membersihkan instrumen dari darah pada saat
pembedahan
10. Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen
11. Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
12. Membersihkan kulit sekitar luka yg dijahit
13. Penyiapan bahan pemeriksaan lab/patologi jika ada
 Setelah Pembedahan
1. Mengganti alat tenun, baju pasien dan
penutup serta memindahkan pasien dari
meja operasi ke kereta dorong
2. Memeriksa dan menghitung semua
instrumen sebelum dikeluarkan dari kamar
operasi
3. Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi
pembedahan dalam keadaan lengkap
4. Membersihkan instrumen bekas pakai
5. Membersihkan kamar operasi setelah
tindakan pembedahan
PERAWAT SIRKULASI
Yaitu tenaga perawat profesional yang
diberi wewenang dan tanggung jawab
membantu kelancaran pelaksanaan
tindakan pembedahan
Uraian Tugas Perawat Sirkulasi :
 Sebelum Pembedahan
1. Menerima pasien yang akan dibedah
2. Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian
cheklist dengan perawat ruang rawat
3. Memeriksa dengan menggunakan cheklist meliputi:
4. Memeriksa pengkajian perawatan
a) Izin Operasi
b) Hasil pemeriksaan Lab
c) Hasil Pemeriksaan Radiologi
d) Hasil Pemeriksaan Ahli Bedah / Anestesi
e) Hasil Konsultasi ahli lain sesuai kebutuhan
5. Memeriksa persiapan fisik
6. Menyusun asuhan keperawatan pre operasi
7. Memberikan penjelasan ulang kepada pasien ttg :
a) Tindakan pembedahan yang akan dilakukan
b) Tim bedah yang akan menolong
c) Fasilitas yang ada dikamar bedah
d) Tahap – tahap anastesi
 Saat Pembedahan
1. Mengatur Posisi pasien
2. Membuka set steril dengan teknik aseptik
3. Mengingatkan tim bedah jika terjadi penyimpangan penerapan
teknik aseptik
4. Mengikat tali jas steril tim bedah
5. Membantu mengukur dan mencatat kehilangan darah dan
cairan pada pasien
6. Melaporkan hasil pemantauan dan pencatatan kepada ahli
anastesi
7. Menghubungi petugas penunjang jika diperlukan
8. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan
9. Menghitung dan mencatat pemakaian kain kasa
10. Mengukur dan mencatat tanda vital
11. Mengambil instrumen yang jatuh dan meisahkan dari alat steril
12. Memeriksa kelengkapan intrumen
Setelah Pembedahan :
1. Membersihkan dan merapikan pasien
2. Memindahkan pasien
3. Mengatur dan mencatat tanda – tanda vital
4. Memeriksa kelengkapan dokumen medik (lap. Pembedahan,
lap.Anastesi, pengisian form PA)
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama
pembedahan ( identitas pasien, masalah yang timbul selama
pembedahan, tindakan yang dilakukan dan hasil evaluasi
6. Melakukan serah terima dengan perawat / petugas ruang
rawat ttg :
a) Askep di kamar bedah
b) Kelengkapan dokumen medik.
c) Keadaan umum pasien
d) Obat – obatan / resep baru
7. Membantu perawat instrumen membersihkan instrumen,
selang dan botol suction, dan kamar bedah.
HAL YANG WAJIB DITERAPKAN
PERSONIL KAMAR BEDAH

 SIX GOALS PATIENT SAFETY


 CHECKLIST SURGERY PATIENT
SAFETY
SIX GOALS PATIENT SAFETY
1. Identifikasi pasien secara tepat
Pasien diminta menyebutkan minimal 2
identitas pasien dengan kombinasi sbb :
a. Nama lengkap & tgl lahir
SIX GOALS PATIENT SAFETY
2. Meningkatkan komunikasi efektif
Penggunaan komunikasi verbal, lisan atau
per telepon dilakukan hanya pada kondisi
mendesak bila pelayanan secara tertulis
tidak dapat dilakukan.
- Gunakan teknik SBAR (Situation –
Background – Analysis – Recomendation)
- Lakukan TBK ( Tulis Baca Konfirmasi )
untuk semua perintah verbal.
SIX GOALS PATIENT SAFETY
3. Waspada penggunaan obat HAM
Penggunaan obat HAM harus menggunakan 7
benar yaitu : benar obat, benar pasien, benar
dosis, benar waktu, benar rute pemberian,
benar dokumentasi dan benar informasi.
Yang termasuk obat HAM yaitu :
a) Elektrolit konsentrat
b) Obat yang terlihat mirip atau nama kedengaran
mirip ( Nama obat dan ucapan mirip/ NORUM, atau
look alike sound alike/ LASA )
Yang termasuk dalam obat High Alert di
RSKGM :
a) Pehacain injeksi
b) Lidocain injeksi
c) Metformin 500 mg tab
d) Glibenclamide 5 mg Tab
Yang termasuk Obat LASA di RSKGM :
 Amoxicilin 250 mg dengan Amoxicilin 500 mg
 Amoxicilin DS 125 mg/ 5 ml dengan Amoxicilin
DS Forte 250 mg/ 5 ml
 Cefadroxile 250 mg dengan cefadroxile 500 mg
 Ciprofloxacin 500 dengan eritromicin 500 mg
 Asam mefenamat 500 mg dengan asam
tranexamat 500 mg
 Metronidazole 500 dengan omeprazole 20 mg
4. Tepat prosedur, Tepat Lokasi serta
tepat pasien
Lakukan Surgical Safety Checklist yang terdiri
dari 3 fase yaitu:
A. Sign in
B. Time Out
C. Sign Out
5. Menurunkan Resiko Infeksi
Resiko Infeksi bisa dikontrol dengan
menerapkan 5 moment cuci tangan :
a) Sebelum kontak dengan pasien
b) Sebelum tindakan aseptik
c) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
d) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
e) Setelah kontak dengan pasien
6. Menurunkan Resiko Jatuh pada
pasien
Dapat dilakukan dengan penilaian get
up and go yaitu dengan
memperhatikan cara berjalan dan
saat berdiri dan duduk.
PAKAIAN DASAR
KAMAR BEDAH
TOPI DAN MASKER
BEDAH
PAKAIAN DASAR KAMAR BEDAH

Adalah pakaian dasar yang harus


dipakai oleh perawat kamar bedah
pada saat akan melakukan aktivitas di
dalam kamar bedah
Syarat Umum :
 Baju dan Celana :
1. Bahan terbuat dari katun 100 %
2. Warna bahan tidak mencolok untuk mencegah
kelelahan mata
3. Tidak berbulu
4. Kerah berbentuk V
5. Jahitan luar dalam
6. Warna khusus ( hijau tua, biru), berbeda dengan
warna bahan yang dipakai di ruang perawatan
7. Panjang lengan baju ( 7 – 10 ) cm diatas siku
8. Panjang celana operasi setinggi mata kaki, tidak boleh
menyentuh lantai
9. Cukup longgar untuk memudahkan bergerak
Tujuan :
 Mencegah masuknya bibit penyakit
dikamar bedah
 Mencegah terjadinya kontaminasi pada
luka operasi
 Memberikan kenyamanan dan keamanan
dalam melakukan aktivitas di kamar bedah
Prosedur Memakai dan Melepaskan
Pakaian Dasar Kamar Bedah :
 Cuci tangan sebelum memakai pakaian dasar
kamar bedah
 Pilih Ukuran yang sesuai sehingga nyaman
dipakai dan tidak menghambat aktivitas di
kamar operasi
 Lepaskan pakaian dasar jika basah atau
terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh
pasien
 Letakkan pada tempat linen kotor yang
tertutup
Prosedur Memakai dan Melepaskan
Topi:
 Sebelum memasuki ruang operasi, petugas harus
mengenakan topi dan masker
 Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti
pakaian dengan baju khusus kamar bedah
 Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
 Topi ikatkan cukup erat
 Topi diganti jika terkontaminasi darah dan cairan
tubuh
 Buang topi pada tempat sampah yang tepat
 Cuci tangan
Masker Bedah
 Prinsip penting dalam pemakaian masker :
1. Pasang dulu masker sebelum memakai gaun
dan sarung tangan
2. Sebelum melakukan cuci tangan bedah
Tehnik Memakai Masker :
 Cuci tangan dan ambil masker dari kontainer, tekuk bagian
logam yang akan mengenai hidung sesuai dengan bentuk
hidung untuk mencegah pengembunan kaca mata
 Hindarkan memegang –megang masker sebelum dipasang di
wajah
 Pasang masker hingga menutupi sebagian wajah dan hidung
 Ikatkan tali pada bagian atas dibelakang kepala dan pastikan
bahwa tali lewat diatas telinga
 Ikat tali bawah dibelakang kepala sejajar dengan bagian atas
leher / dagu
 Begitu masker lembab harus segera diganti
 Jangan membuka masker dari hidung dan mulut atau
membiarkannya bergelantungan di leher
Tehnik Melepas Masker :
 Ingat selalu membuka sarung tangan lebih dulu
( jika memakai ) dan cuci tangan, untuk
mencegah kontaminasi dari tangan ke muka
 Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian
yang atas, tangan harus dalam keadaan sebersih
mungkin bila menyentuh leher
 Lepaskan masker, gulung talinya mengelilingi
masker dan buang ke tempat yang telah
disediakan
 Cuci tangan
CUCI TANGAN
BEDAH
Pengertian :
Cuci tangan bedah adalah membersihkan
tangan dengan sikat halus dan sabun
antiseptik dibawah air mengalir untuk
mengangkat debu, minyak, kotoran atau
lotion maupun mikro organisme dari
tangan dan lengan pada anggota tim
bedah yang akan melakukan prosedur
pembedahan.
Tujuan :
 Menghilangkan kotoran dari tangan dan
lengan selama pembedahan atau selama
mungkin
 Menurunkan jumlah mikroorganisme
dengan menggunakan antiseptik yang
memberikan efek residual selama mungkin
 Mempertahankan kondisi aseptik pada
tangan selama proses operasi
Prosedur Cuci Tangan Bedah :
Persiapan personal :
a. Rambut telah tertutup atau APD Lengkap
(Topi, Masker, Kacamata, Apron, Sepatu Khusus
yang tertutup )
b. Kuku jari pendek dan bebas dari cat kuku
c. Cincin dan jam tangan telah dilepaskan, gulung
lengan baju 10 cm diatas siku
d. Tidak ada luka dikulit atau kelainan pada
kulityang sedang dalam proses infeksi
e. Memilih larutan antiseptik yang tepat
Persiapan Alat :
 Tempat Cuci tangan yang cukup dalam dan
lebar untuk mencegah percikan air keluar
dari area cuci tangan
 Air mengalir yang memenuhi syarat
 Sikat halus dan spon yang menggunakan
antiseptik
 Pembersih kuku
 Tempat sampah untuk membuang sikat
bekas pakai
Prsoedur Cuci Tangan Bedah :
1. Buka spon, sikat dan pembersih kuku dari
tempatnya
2. Buka kran air dengan tangan / siku / menggunakan
lutut atau kaki
3. Basahi tangan dan lengan sampai dengan 5 cm
diatas siku dibawah air mengalir
4. Membersihkan kuku dengan menggunakan
pembersih kuku dibawah air mengalir
5. Ambil sikat spon yang mengandung chlorhexidine
Gluchonat 4 %
6. Peras spon dan sikat sampai keluar busa
chlorhexidin Gluchonat 4 %
7. Lumuri dan gosok seluruh permukaan
tangan dan lengan kanan dari ujung jari
sampai 5 cm di atas siku dengan
chlorhexidine 4 % menggunakan telapak kiri
secara memutar
8. Lumuri dan gosok seluruh permukaan
tangan dan lengan kiri dari ujung jari sampai
5 cm di atas siku dengan chlorhexidine 4 %
menggunakan telapak tangan kanan secara
memutar.
9. Menyikat kuku jari pada masing – masing tangan
selama satu menit
10. Lalu membuang sikatnya dan membilas dengan air
mengalir sampai bersih
11. Lumuri kembali tangan sampai ¾ lengan dengan
menggunakan chlorhexidine 4 %, gunakan tangan
atau spon untuk membersihkan tangan kiri dan
kanan mulailah menggosok telapak tangan selama
15 detik, punggung tangan 15 detik, kemudian
seluruh jari secara berurutan. Setiap tangan
digosok seolah mempunyai 4 sisi , masing-masing
tangan 1 menit lalu membuang spon kemudian
dibilas dibawah air mengalir sampai bersih
12. Lumuri kembali dengan chlorhexidine 4 %
hanya sampai pergelangan, gosok tangan
seperti cuci tangan prosedural selama 1 menit
untuk kedua tangan ( masing – masing tangan
30 detik ), kemudian bilas dibawah air
mengalir sampai bersih
13. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai
ke siku untuk mencegah kontaminasi
14. Pertahankan posisi tangan agar lebih tinggi
atau sejajar dengan bahu
15. Memastikan bahwa larutan antiseptik untuk
cuci tangan kontak dengan tubuh dalam waktu
yang direkomendasikan
16. Mematikan kran dengan siku atau kaki jika
tidak menggunakan keran otomatis
17. Mempertahankan posisi tangan saat menuju
kamar operasi
18. Gunakan punggung anda untuk membuka
kamar bedah, jika tida tersedia pintu otomatis

Anda mungkin juga menyukai