Tpam1 (1)
Tpam1 (1)
B. UNIT PRODUKSI
C. UNIT DISTRIBUSI
D. UNIT PELAYANAN
Unit Distribusi
Unit Distribusi, terdiri dari sistem perpompaan, jaringan distribusi, bangunan penampungan,
alat ukur dan peralatan pemantauan. Unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas,
kualitas air, dan kontinuitas pengaliran, yang memberikan jaminan pengaliran 24 jam per h
ari.
Jaringan perpipaan distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari unit produksi ke pelangg
an. Jaringan distribusi menggunakan pipa dengan aliran yang bertekanan, dimana disep
anjang perpipaannya dihubungkan dengan sambungan pelanggan.
Jenis sambungan pelanggan dapat berupa:
◦Sambungan Rumah (SR),
◦Sambungan Hidran Umum (HU)
◦Pelanggan usaha komersial.
Jalur pipa distribusi biasanya ditanam mengikuti jalur jalan yang ada.
Tipe Pengaliran
1. Cara Gravitasi
Cara Gravitasi adalah suatu cara yang diterapkan dimana air dialirkan secara gravitasi d
ari reservoir ke jaringan distribusi. Cara ini bisa diterapkan jika letak reservoir atau instal
asinya pada tempat yang lebih tinggi dari daerah yang akan disuplai.
Tipe Pengaliran
2. Cara Pemompaan
Cara pemompaan digunakan apabila letak instalasi / reservoir pada ketinggian yang sed
emikian rupa sehingga tidak mampu mengalirkan air dengan baik ke daerah pelayan
an. Cara pemompaan dilakuka apabila :
◦ Ketinggian instalasi lebih rendah dari daerah yang dilayani.
◦ Ketinggian instalasi sama dengan daerah yang akan dilayani.
◦ Ketinggian instalasi lebih tinggi dari daerah yang dilayani, akan tetapi tidak memiliki te
kanan cukup untuk bisa memberikan pelayanan yang baik.
Jaringan Perpipaan Distribusi
1. Sistem Loop
Jaringan perpipaan distribusi sistem loop biasanya di
gunakan diwilayah perkotaan dimana besar wilaya
h pelayanannya sangat luas.
◦ Keunggulan dari jaringan perpipaan distribusi deng
an sistem loop adalah dapat memberikan pelayan
an yang stabil baik dari segi jumlah air yang disalurk
an maupun besar tekanan ke seluruh wilayah pelay
anan.
◦ Kerugian dari jaringan perpipaan dengan sistem lo
op adalah perhitungannya yang lebih rumit dan m
embutuhan pipa & fitting yang lebih banyak.
Jaringan Perpipaan Distribusi
2. Sistem Branch
Sistem branched atau cabang adalah sistem jaringan
perpipaan distribusi yang terbuka. Sistem ini biasanya
digunakan pada wilayah perdesaan, dengan besar
wilayah pelayanan yang tidak terlalu luas.
Keuntungan dari jaringan perpipaan distribusi denga
n sistem Branch adalah metoda distribusi yang seder
hana, desain perpipaan mudah, dan dimensi pipa e
konomis.
Kerugiaan dari jaringan perpipaan distribusi dengan
sistem Branch adalah akumulasi sedimen diujung pip
a akan mengakibatkan rasa dan bau sehingga perlu
adanya flushing, jika terjadi kerusakan pada sistem p
erpipaannya aliran akan terhenti, dan bila ada peng
embangan pada sistem perpipaan maka tekanan ti
dak akan mencukupi untuk mendistribusikan air.
Jenis-jenis Pipa Distribusi
1. Pipa utama ◦ Kecepatan maksimum dan minimum sama dengan kece
patan pipa utama;
◦ Diameter minimal 150 mm;
◦ Tekanan minimum pada titik kritis terjauh = 10 mpa;
◦ Kecepatan maksimum 3-5 m/dtk;
◦ Letak pipa lebih rendah dari pipa utama;
◦ Headstatis yang tersedia ±80 m, berhubungan dengan
pengolahan yang ada; ◦ Tidak menggunakan tappy.
◦ Tekanan statis yang tersedia pada titik kritis minimal kur
ang dari 22 m; 3. Pipa service
◦ Tingkat pelayanan tidak melayani pelayanan langsung. ◦ Diameter ±50 mm;
◦ Kecepatan sama dengan pipa induk;
2. Pipa cabang ◦ Sisa tekanan minimal 6 m;
◦ Diameter dihitung dari banyaknya sambungan yang dila ◦ Penyadapan dilakukan dengan clamp saddle.
yani;
Perlengkapan Jaringan Pipa Distribusi
a. Katup/valve
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa,
dipasang pada:
• lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar;
• setiap percabangan;
• pipa outlet pompa;
• pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah
Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve).
b. Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
Dipasang pada tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur
pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal
Jembatan
d. Hidran Kebakaran
Dipasang pada jaringan pipa distribusi dengan jarak antar hidran
maksimum tidak boleh lebih dari 300 m di depan gedung perkantoran
kran komersil.
Reservoir
Reservoir
Fungsi reservoir
◦ Mengumpulkan dan menyimpan air;
◦ Pemerataan aliran dan tekanan akibat variasi pemakaian air dalam
daerah distribusi;
◦ Sebagai distributor.
Tipe reservoir
◦ Ground reservoir
Digunakan jika muka air lebih rendah dari daerah pelayanan, sehingg
a dibutuhkan pompa untuk menaikan tekanan;
◦ Elevated reservoir
Digunakan jika muka air lebih tinggi dari daerah pelayanan.
Water meter induk distribusi
Water meter ini berfungsi untuk mengukur debit air yang didistrib
usikan dari reservoir ke daerah pelayanan.
Berdasarkan Per
men PU tentang
Penyelenggara
an pengemban
gan SPAM No 1
PERENCANAAN TEKNIS 8 tahun 2007
UNIT DISTRIBUSI
Perencanaan Teknis Unit Distribusi
◦ Perpipaan transmisi air minum dan distribusi
◦ Reservoir
◦ Pompa distribusi
◦ Pipa distribusi
Perpipaan Transmisi Air Minum dan Distribusi
a) Penentuan dimensi perpipaan transmisi air minum dan distribusi dapat menggunakan formula:
Q=VxA
A = 0,785 D2
Dengan pengertian:
Q : debit (m3/detik)
V : kecepatan pengaliran (m/detik)
A : luas penampang pipa (m2)
D : diameter pipa (m)
b) Kualitas pipa
c) Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona pelayan yang di tent
ukan dari jumlah konsumen yang akan dilayani, penggambaran dilakukan skala maksimal 1:5.000.
Reservoir
A. Lokasi dan Tinggi Reservoir
Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a.Reservoir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan, kecuali kalau kea
daan tidak memungkinkan. Selain itu harus dipertimbangkan pemasangan pipa paralel;
b.Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga tekanan minimum sesuai has
il perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi. Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarka
n tinggi muka air minimum;
c. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah pelayanan dapat dibagi menjadi beb
erapa zona wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
B. Volume Reservoir
a. Reservoir Pelayanan
Volume reservoir pelayanan (service reservoir) ditentukan berdasarkan:
-Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung pada saat pemakaian air minimu
m ditambah volume air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam puncak
karena adanya fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan dan periode pengis
ian reservoir.
-Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sesuai dengan peraturan yang berl
aku untuk daerah setempat Dinas Kebakaran.
-Kebutuhan air khusus, yaitu pengurasan reservoir, taman dan peristiwa khusus.
b. Reservoir Penyeimbang
Volume efektif reservoir penyeimbang (balance reservoir) ditentukan berdasarkan kesei
mbangan aliran keluar dan aliran masuk reservoir selama pemakaian air di daerah pelay
anan. Sistem pengisian reservoir dapat dengan sistem pompa maupun gravitasi. Suplai a
ir ke konsumen dilakukan secara gravitasi.
Pompa Distribusi
Debit pompa distribusi ditentukan berdasarkan fluktuasi pemakaian air dalam satu hari. Po
mpa harus mampu mensuplai debit air saat jam puncak dimana pompa besar bekerja dan
saat pemakaian minimum pompa kecil yang bekerja. Debit pompa besar ditentukan sebesa
r 50% dari debit jam puncak. Pompa kecil sebesar 25% dari debit jam puncak.
UNIT PELAYANAN
Unit Pelayanan
1. Sambungan Rumah
A. Meter Air
Pada setiap unit produksi dan unit distribusi, harus dilengkapi dengan meter air induk. Se
dangkan unit pelayanan harus dilengkapi dengan meter air pelanggan. Meter air induk
dan meter air pelanggan wajib ditera secara berkala oleh badan yang diberi kewenan
gan untuk melakukan tera.
B. Hidran Umum
Pada setiap unit pelayanan harus dipasang hidran umum untuk memberikan pelayana
n air minum bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun daerah yang ti
dak memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.
C. Hidran Kebakaran
Pada setiap unit pelayanan perlu dipasang hidran kebakaran dengan jarak antar hidran
kebakaran maksimal 300 meter yang dimaksudkan untuk mengatasi apabila terjadi ke
bakaran di daerah tersebut sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Penyaji : Mutiara Zikron
◦ Sesi 1
◦ Ery Laksono Sadewo ► dijawab oleh Tiekpho Ivander Nathaniel
Q : Apakah reservoir dengan sistem gravitasi dapat memenuhi kebutuhan konsumen pada jam puncak?
A : Tidak sehingga diperlukannya penambahan pompa air pada pipa cadangan agar membantu dorong
an aliran air dari pipa induk sehingga dapat melayani seluruh konsumen. Selain itu penggunaan sistem gr
avitasi pada reservoir memiliki kelemahan dengan waktu dan jarak hingga membuat debit air pada pipa
diujung memiliki outflow kecil.
◦ Denada Curie ► dijawab oleh Anysha Lankari Halim
Q : Sistem perpipaan ada 2, yaitu sistem loop dan sistem branch, sistem branch digunakan di pedesaan jika
didesa tersebut padat peduduk karena adanya pertumbuhan penduduk apakah keputusan yang baik y
ang harus digunakan? Dan apa fungsi dari pipa servis?
A : Menggunakan sistem kombinasi dengan menggabungkan sistem loop dan sistem branch. Hal ini dikare
nakan pedesaan masih memiliki pertumbuhan penduduk yang tidak merata sehingga bentuk perluasann
ya dan jaringan jalannya tidak teratur, masih terdapat daerah pelayanan yang terpencil, dan elevasi mu
ka tanah yang bervariasi sehingga keputusan yang paling baik digunakan adalah sistem kombinasi antar
a sistem loop dan sistem branch. Selain itu, dalam segi ekonomi biaya yang digunakan untuk sistem komb
inasi bisa dibilang cukup murah.
Pipa servis merupakan sambungan dari sistem persil dan biasanya benda dijalan. Kapasitas ideal yang dit
ampung adalah 50 rumah. Kemiringa saluran 0,5-1% diameter paling sedikit 150 mm dengan lebar galian
pemasangan minimum o,45mdengan kedalaman awal paling sedikit 0,6m.
◦Muhamad Gifari ► dijawab oleh Nadya Dwi P
Q : Bagaimana maintenance perpipaan? Dan bagaimana distribusi lancar konsisten? Apakah ada kemungkinan ter
jadinya pekaratan? Adakah kemungkinan terjadi pencemaran?
A : maintenancenya dilakukan cek secara berkala, menggunakan lubang manhole disetiap persimpangan dan pa
da jarak 200m, dan penggelontoran bila diperlukan. Dilakuan pengecekan material pipa sebelum dan setelah dig
unakan.
Dengan maitenance yang baik dan pengecekan secara berkala.
Kemungkinan untuk terjadinya perkaratan dan pencemaran air setelah masuk kepipa distribusi ada tapi dapat dice
gah. Lapisan korosif mempengaruhi outflow oleh karena itu, perlu adanya pengecekan ketebalin pipa secara ber
kala ± 1 tahun sekali. Dari pengecekan ketebalan pipa kita tau apakah pipa masih layak digunakan atau tidak. P
ipa ada 2 yaitu pipa dalam tanah dan pipa luar. Untuk mengecek ketebalan pipa dan korosif dalam tanah bisa m
enggunakan UT dan NDT. Dan untuk menghindari tejadinya korosif pipa dalam tanah, pipa dapat dilapisi dengan
cathodic protection. Bila pipa diluar mengalami korosif dapat dilihat secara langsung.
◦Sesi 2
◦Aisyah Sri Lestari ► dijawab oleh Putriani
Q : Bagaimana penjelasaan perencanaan pelayanan dimensi pipa distribusi sistem langsung dan sistem tidak langsu
ng?
A : perecanaan pelayanan dimensi pipa distribusi
◦ Sistem langsung atau Direct Boosting
Debit pompa sesuai dengan debit melalui pipa. Jika pompa penguat dipasang pada pipa distribusi, pompa harus mem
ompakan air sesuai dengan fluktuasi kebutuhan air wilayah pelayanan. Sistem perpipaan harus dilengkapi denga
n pipa bypass yang dilengkapi katup searah untuk mencegah (pukulan air (water hamer)). Ukuran pipa bypass sam
a dengan pipa tekan.
◦ Sistem tidak langsung
Volume tangki hisap minimum ditentukan sesuai dengan waktu penampungan selama 30 menit, jika de
bit pengisian dan debit pemompaan konstan. Volume tangki hisap minimum untuk penampungan selam
a 2 jam atau sesuai dengan debit masuk dan keluar, jika debit pengisian dan pemompaan berfluktuasi.
Jumlah dan ukuran pompa penguat (booster pump) sistem distribusi sesuai dengan Tabel 5 dan debit
pompa sesuai dengan fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan.