Anda di halaman 1dari 33

NAMA KELOMPOK:

ANYSHA LANKARI H (1407117856)


HIQMAAULIA (1407121803)
MUTIARA ZIKRON (1407123387)
NADYA DWI P.V (1407113361)
NIA RAMADHANI H (1307113451)
NORA APRILIN (1407113162)
NURMALA DISPRIANA (1407121561)
PUTRIANI (1407112380)
TIEKPHO IVANDER N (1407119655)
TRI JUARSA (1307123259)
KELOMPOK 3
MENURUT PP NO 1

SPAM JARINGAN PERPIPAAN 6 TAHUN 2005 TENT


ANG PENGEMBAN
GAN SPAM

A. UNIT AIR BAKU

B. UNIT PRODUKSI

C. UNIT DISTRIBUSI

D. UNIT PELAYANAN
Unit Distribusi
Unit Distribusi, terdiri dari sistem perpompaan, jaringan distribusi, bangunan penampungan,
alat ukur dan peralatan pemantauan. Unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas,
kualitas air, dan kontinuitas pengaliran, yang memberikan jaminan pengaliran 24 jam per h
ari.
Jaringan perpipaan distribusi berfungsi untuk mengalirkan air dari unit produksi ke pelangg
an. Jaringan distribusi menggunakan pipa dengan aliran yang bertekanan, dimana disep
anjang perpipaannya dihubungkan dengan sambungan pelanggan.
Jenis sambungan pelanggan dapat berupa:
◦Sambungan Rumah (SR),
◦Sambungan Hidran Umum (HU)
◦Pelanggan usaha komersial.
Jalur pipa distribusi biasanya ditanam mengikuti jalur jalan yang ada.
Tipe Pengaliran
1. Cara Gravitasi
Cara Gravitasi adalah suatu cara yang diterapkan dimana air dialirkan secara gravitasi d
ari reservoir ke jaringan distribusi. Cara ini bisa diterapkan jika letak reservoir atau instal
asinya pada tempat yang lebih tinggi dari daerah yang akan disuplai.
Tipe Pengaliran
2. Cara Pemompaan
Cara pemompaan digunakan apabila letak instalasi / reservoir pada ketinggian yang sed
emikian rupa sehingga tidak mampu mengalirkan air dengan baik ke daerah pelayan
an. Cara pemompaan dilakuka apabila :
◦ Ketinggian instalasi lebih rendah dari daerah yang dilayani.
◦ Ketinggian instalasi sama dengan daerah yang akan dilayani.
◦ Ketinggian instalasi lebih tinggi dari daerah yang dilayani, akan tetapi tidak memiliki te
kanan cukup untuk bisa memberikan pelayanan yang baik.
Jaringan Perpipaan Distribusi
1. Sistem Loop
Jaringan perpipaan distribusi sistem loop biasanya di
gunakan diwilayah perkotaan dimana besar wilaya
h pelayanannya sangat luas.
◦ Keunggulan dari jaringan perpipaan distribusi deng
an sistem loop adalah dapat memberikan pelayan
an yang stabil baik dari segi jumlah air yang disalurk
an maupun besar tekanan ke seluruh wilayah pelay
anan.
◦ Kerugian dari jaringan perpipaan dengan sistem lo
op adalah perhitungannya yang lebih rumit dan m
embutuhan pipa & fitting yang lebih banyak.
Jaringan Perpipaan Distribusi
2. Sistem Branch
Sistem branched atau cabang adalah sistem jaringan
perpipaan distribusi yang terbuka. Sistem ini biasanya
digunakan pada wilayah perdesaan, dengan besar
wilayah pelayanan yang tidak terlalu luas.
 Keuntungan dari jaringan perpipaan distribusi denga
n sistem Branch adalah metoda distribusi yang seder
hana, desain perpipaan mudah, dan dimensi pipa e
konomis.
 Kerugiaan dari jaringan perpipaan distribusi dengan
sistem Branch adalah akumulasi sedimen diujung pip
a akan mengakibatkan rasa dan bau sehingga perlu
adanya flushing, jika terjadi kerusakan pada sistem p
erpipaannya aliran akan terhenti, dan bila ada peng
embangan pada sistem perpipaan maka tekanan ti
dak akan mencukupi untuk mendistribusikan air.
Jenis-jenis Pipa Distribusi
1. Pipa utama ◦ Kecepatan maksimum dan minimum sama dengan kece
patan pipa utama;
◦ Diameter minimal 150 mm;
◦ Tekanan minimum pada titik kritis terjauh = 10 mpa;
◦ Kecepatan maksimum 3-5 m/dtk;
◦ Letak pipa lebih rendah dari pipa utama;
◦ Headstatis yang tersedia ±80 m, berhubungan dengan
pengolahan yang ada; ◦ Tidak menggunakan tappy.
◦ Tekanan statis yang tersedia pada titik kritis minimal kur
ang dari 22 m; 3. Pipa service
◦ Tingkat pelayanan tidak melayani pelayanan langsung. ◦ Diameter ±50 mm;
◦ Kecepatan sama dengan pipa induk;
2. Pipa cabang ◦ Sisa tekanan minimal 6 m;
◦ Diameter dihitung dari banyaknya sambungan yang dila ◦ Penyadapan dilakukan dengan clamp saddle.
yani;
Perlengkapan Jaringan Pipa Distribusi

a. Katup/valve
Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air dalam pipa,
dipasang pada:
• lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar;
• setiap percabangan;
• pipa outlet pompa;
• pipa penguras atau wash out
Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah
Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve).
b. Katup penguras (Wash Out/Blow Off)
Dipasang pada tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur
pipa, ujung jalur pipa yang mendatar dan menurun dan titik awal
Jembatan

c. Katup Udara (Air Valve)


Dipasang pada titik tertinggi di sepanjang pipa distribusi, di jembatan
pipa dengan perletakan ¼ panjang bentang pipa dari arah aliran,
pada jalur lurus setiap jarak tertentu.

d. Hidran Kebakaran
Dipasang pada jaringan pipa distribusi dengan jarak antar hidran
maksimum tidak boleh lebih dari 300 m di depan gedung perkantoran
kran komersil.
Reservoir
Reservoir
Fungsi reservoir
◦ Mengumpulkan dan menyimpan air;
◦ Pemerataan aliran dan tekanan akibat variasi pemakaian air dalam
daerah distribusi;
◦ Sebagai distributor.

Tipe reservoir
◦ Ground reservoir
Digunakan jika muka air lebih rendah dari daerah pelayanan, sehingg
a dibutuhkan pompa untuk menaikan tekanan;
◦ Elevated reservoir
Digunakan jika muka air lebih tinggi dari daerah pelayanan.
Water meter induk distribusi
Water meter ini berfungsi untuk mengukur debit air yang didistrib
usikan dari reservoir ke daerah pelayanan.
Berdasarkan Per
men PU tentang
Penyelenggara
an pengemban
gan SPAM No 1
PERENCANAAN TEKNIS 8 tahun 2007

UNIT DISTRIBUSI
Perencanaan Teknis Unit Distribusi
◦ Perpipaan transmisi air minum dan distribusi
◦ Reservoir
◦ Pompa distribusi
◦ Pipa distribusi
Perpipaan Transmisi Air Minum dan Distribusi
a) Penentuan dimensi perpipaan transmisi air minum dan distribusi dapat menggunakan formula:
Q=VxA
A = 0,785 D2

Dengan pengertian:
Q : debit (m3/detik)
V : kecepatan pengaliran (m/detik)
A : luas penampang pipa (m2)
D : diameter pipa (m)
b) Kualitas pipa
c) Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona pelayan yang di tent
ukan dari jumlah konsumen yang akan dilayani, penggambaran dilakukan skala maksimal 1:5.000.
Reservoir
A. Lokasi dan Tinggi Reservoir
Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a.Reservoir pelayanan di tempat sedekat mungkin dengan pusat daerah pelayanan, kecuali kalau kea
daan tidak memungkinkan. Selain itu harus dipertimbangkan pemasangan pipa paralel;
b.Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga tekanan minimum sesuai has
il perhitungan hidrolis di jaringan pipa distribusi. Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarka
n tinggi muka air minimum;
c. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi, maka wilayah pelayanan dapat dibagi menjadi beb
erapa zona wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing dengan satu reservoir.
B. Volume Reservoir
a. Reservoir Pelayanan
Volume reservoir pelayanan (service reservoir) ditentukan berdasarkan:
-Jumlah volume air maksimum yang harus ditampung pada saat pemakaian air minimu
m ditambah volume air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam puncak
karena adanya fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan dan periode pengis
ian reservoir.
-Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sesuai dengan peraturan yang berl
aku untuk daerah setempat Dinas Kebakaran.
-Kebutuhan air khusus, yaitu pengurasan reservoir, taman dan peristiwa khusus.

b. Reservoir Penyeimbang
Volume efektif reservoir penyeimbang (balance reservoir) ditentukan berdasarkan kesei
mbangan aliran keluar dan aliran masuk reservoir selama pemakaian air di daerah pelay
anan. Sistem pengisian reservoir dapat dengan sistem pompa maupun gravitasi. Suplai a
ir ke konsumen dilakukan secara gravitasi.
Pompa Distribusi
Debit pompa distribusi ditentukan berdasarkan fluktuasi pemakaian air dalam satu hari. Po
mpa harus mampu mensuplai debit air saat jam puncak dimana pompa besar bekerja dan
saat pemakaian minimum pompa kecil yang bekerja. Debit pompa besar ditentukan sebesa
r 50% dari debit jam puncak. Pompa kecil sebesar 25% dari debit jam puncak.

Ketentuan teknis pompa penguat adalah sebagai berikut:


a)Pemasangan pompa penguat
b)Lokasi stasiun pompa penguat (booster pump)
c) Dimensi
d)Pemilihan Pompa
e) Pompa cadangan
f) Peningkatan stasiun pompa yang sudah ada
Pipa Distribusi
1) Denah (Lay-out) Jaringan Pipa Distribusi
Perencanaan denah (lay-out) jaringan pipa distribusi ditentukan berdasarkan pertimbangan:
a.Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan
b.Kepadatan konsumen
c.Keadaan topografi dan batas alam wilayah pelayanan
d.Tata guna lahan wilayah pelayanan.

2) Komponen Jaringan Distribusi


Jaringan pipa distribusi harus terdiri dari beberapa komponen untuk memudahkan pengendalia
n kehilangan air
3) Bahan Pipa
Pemilihan bahan pipa bergantung pada pendanaan atau investasi yang tersedia. Hal yang terpentin
g adalah harus dilaksanakannya uji pipa yang terwakili untuk menguji mutu pipa tersebut. Tata cara
pengambilan contoh uji pipa yang dapat mewakili tersebut harus memenuhi persyaratan teknis d
alam SNI 06-2552-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC Untuk Air Minum, atau sta
ndar lain yang berlaku.
4) Diameter Pipa Distribusi
Ukuran diameter pipa distribusi ditentukan berdasarkan aliran pada jam puncak dengan sisa tekan mi
nimum di jalur distribusi, pada saat terjadi kebakaran jaringan pipa mampu mengalirkan air untuk ke
butuhan maksimum harian dan tiga buah hidran kebakaran masing-masing berkapasitas 250 gp
m dengan jarak antara hidran maksimum 300 m. Faktor jam puncak terhadap debit rata-rata tergan
tung pada jumlah penduduk wilayah terlayani sebagai pendekatan perencanaan dapat digunaka
n tabel 6.
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Unit distribusi
Unit Transmisi Air Minum dan Distribusi dimulai dari Pompa Distribusi (untuk sistem distribusi
yang memakai pompa). Pompa Distribusi mengisap air dari Reservoir Penampung hasil
olahan. Untuk Pompa Distribusi biasanya digunakan jenis Pompa Sentrifugal. Untuk siste
m distribusi yang tidak memakai pompa distribusi, atau cara gravitasi, maka air h
asil olahan langsung mengalir melalui pipa transmisi air minum, jaringan distribusi ut
ama (distribusi primer), jaringan distribusi pembawa (distribusi sekunder), jaringan distri
busi pembagi (distribusi tertier), dan melewati reticulation pipe menuju sambungan ru
mah.
Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan keseluruh jaring
an distribusi sampai di semua unit pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang t
elah ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Unit Pelayanan
Unit Pelayanan, terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran keba
karan. Untuk mengukur besaran pelayanan pada sambungan rumah dan hidr
an umum harus dipasang alat ukur berupa meter air. Untuk menjamin keakuras
iannya, meter air wajib ditera secara berkala oleh instansi yang berwenang.
Berdasarkan Per
men PU tentang
Penyelenggara
an pengemban
gan SPAM No 1
PERENCANAAN TEKNIS 8 tahun 2007

UNIT PELAYANAN
Unit Pelayanan
1. Sambungan Rumah

Pipa sambungan rumah adalah pipa dan perlengkapannya, dimulai


dari titik penyadapan sampai dengan meter air.
Fungsi utama dari sambungan rumah adalah:
• Mengalirkan air dari pipa distribusi ke rumah konsumen
• Untuk mengetahui jumlah air yang dialirkan ke konsumen.
Perlengkapan minimal yang harus ada pada sambungan rumah ad
alah:
-bagian penyadapan pipa;
-meter air dan pelindung meter air atau flowrestrictor;
-katup pembuka/penutup aliran air;
-pipa dan perlengkapannya.
Unit Pelayanan
2. Hidran/Kran Umum
Pelayanan Kran Umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan dan pemasan
gan meteran air. Kran Umum menggunakan pipa pelayanan dengan dia
meter ¾”–1” dan meteran air berukuran ¾”. Panjang pipa pelayanan sa
mpai meteran air disesuaikan dengan situasi di lapangan/pelanggan. K
onstruksi sipil dalam instalasi sambungan pelayanan merupakan pekerjaa
n sipil yang sederhana meliputi pembuatan bantalan beton, meteran air,
penyediaan kotak pengaman dan batang penyangga meteran air dari
plat baja beserta anak kuncinya, pekerjaan pemasangan, plesteran dan
lain-lain sesuai gambar rencana.
Unit Pelayanan
3. Hidran Kebakaran
Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan keluar yang dis
ediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pe
madam kebakaran atau pengurasan pipa. Unit hidran kebakaran (fire
hydrant) pada umumnya dipasang pada setiap interval jarak 300 m,at
au tergantung kepada kondisi daerah/peruntukan dan kepadatan ba
ngunannya.
Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu:
◦ Tabung basah, mempunyai katup operasi diujung air keluar dari kran k
ebakaran. Dalam keadaaan tidak terpakai hidran jenis ini selalu terisi a
ir.
◦ Tabung kering, mempunyai katup operasi terpisah dari hidran.
Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pengoperasian unit pelayanan meliputi kegiatan pelayanan untuk domestik yaitu sambu
ngan rumah, sambungan halaman, hidran umum dan terminal air, dan nondomestik yait
u industri kecil, industri besar, restoran, hotel, perkantoran, rumah sakit, dan hidran kebak
aran.

A. Meter Air
Pada setiap unit produksi dan unit distribusi, harus dilengkapi dengan meter air induk. Se
dangkan unit pelayanan harus dilengkapi dengan meter air pelanggan. Meter air induk
dan meter air pelanggan wajib ditera secara berkala oleh badan yang diberi kewenan
gan untuk melakukan tera.
B. Hidran Umum
Pada setiap unit pelayanan harus dipasang hidran umum untuk memberikan pelayana
n air minum bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah maupun daerah yang ti
dak memenuhi persyaratan teknis yang diperlukan.

C. Hidran Kebakaran
Pada setiap unit pelayanan perlu dipasang hidran kebakaran dengan jarak antar hidran
kebakaran maksimal 300 meter yang dimaksudkan untuk mengatasi apabila terjadi ke
bakaran di daerah tersebut sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Penyaji : Mutiara Zikron

◦ Sesi 1
◦ Ery Laksono Sadewo ► dijawab oleh Tiekpho Ivander Nathaniel
Q : Apakah reservoir dengan sistem gravitasi dapat memenuhi kebutuhan konsumen pada jam puncak?
A : Tidak sehingga diperlukannya penambahan pompa air pada pipa cadangan agar membantu dorong
an aliran air dari pipa induk sehingga dapat melayani seluruh konsumen. Selain itu penggunaan sistem gr
avitasi pada reservoir memiliki kelemahan dengan waktu dan jarak hingga membuat debit air pada pipa
diujung memiliki outflow kecil.
◦ Denada Curie ► dijawab oleh Anysha Lankari Halim
Q : Sistem perpipaan ada 2, yaitu sistem loop dan sistem branch, sistem branch digunakan di pedesaan jika
didesa tersebut padat peduduk karena adanya pertumbuhan penduduk apakah keputusan yang baik y
ang harus digunakan? Dan apa fungsi dari pipa servis?
A : Menggunakan sistem kombinasi dengan menggabungkan sistem loop dan sistem branch. Hal ini dikare
nakan pedesaan masih memiliki pertumbuhan penduduk yang tidak merata sehingga bentuk perluasann
ya dan jaringan jalannya tidak teratur, masih terdapat daerah pelayanan yang terpencil, dan elevasi mu
ka tanah yang bervariasi sehingga keputusan yang paling baik digunakan adalah sistem kombinasi antar
a sistem loop dan sistem branch. Selain itu, dalam segi ekonomi biaya yang digunakan untuk sistem komb
inasi bisa dibilang cukup murah.
Pipa servis merupakan sambungan dari sistem persil dan biasanya benda dijalan. Kapasitas ideal yang dit
ampung adalah 50 rumah. Kemiringa saluran 0,5-1% diameter paling sedikit 150 mm dengan lebar galian
pemasangan minimum o,45mdengan kedalaman awal paling sedikit 0,6m.
◦Muhamad Gifari ► dijawab oleh Nadya Dwi P
Q : Bagaimana maintenance perpipaan? Dan bagaimana distribusi lancar konsisten? Apakah ada kemungkinan ter
jadinya pekaratan? Adakah kemungkinan terjadi pencemaran?
A : maintenancenya dilakukan cek secara berkala, menggunakan lubang manhole disetiap persimpangan dan pa
da jarak 200m, dan penggelontoran bila diperlukan. Dilakuan pengecekan material pipa sebelum dan setelah dig
unakan.
Dengan maitenance yang baik dan pengecekan secara berkala.
Kemungkinan untuk terjadinya perkaratan dan pencemaran air setelah masuk kepipa distribusi ada tapi dapat dice
gah. Lapisan korosif mempengaruhi outflow oleh karena itu, perlu adanya pengecekan ketebalin pipa secara ber
kala ± 1 tahun sekali. Dari pengecekan ketebalan pipa kita tau apakah pipa masih layak digunakan atau tidak. P
ipa ada 2 yaitu pipa dalam tanah dan pipa luar. Untuk mengecek ketebalan pipa dan korosif dalam tanah bisa m
enggunakan UT dan NDT. Dan untuk menghindari tejadinya korosif pipa dalam tanah, pipa dapat dilapisi dengan
cathodic protection. Bila pipa diluar mengalami korosif dapat dilihat secara langsung.

◦Sesi 2
◦Aisyah Sri Lestari ► dijawab oleh Putriani
Q : Bagaimana penjelasaan perencanaan pelayanan dimensi pipa distribusi sistem langsung dan sistem tidak langsu
ng?
A : perecanaan pelayanan dimensi pipa distribusi
◦ Sistem langsung atau Direct Boosting
Debit pompa sesuai dengan debit melalui pipa. Jika pompa penguat dipasang pada pipa distribusi, pompa harus mem
ompakan air sesuai dengan fluktuasi kebutuhan air wilayah pelayanan. Sistem perpipaan harus dilengkapi denga
n pipa bypass yang dilengkapi katup searah untuk mencegah (pukulan air (water hamer)). Ukuran pipa bypass sam
a dengan pipa tekan.
◦ Sistem tidak langsung
Volume tangki hisap minimum ditentukan sesuai dengan waktu penampungan selama 30 menit, jika de
bit pengisian dan debit pemompaan konstan. Volume tangki hisap minimum untuk penampungan selam
a 2 jam atau sesuai dengan debit masuk dan keluar, jika debit pengisian dan pemompaan berfluktuasi.
Jumlah dan ukuran pompa penguat (booster pump) sistem distribusi sesuai dengan Tabel 5 dan debit
pompa sesuai dengan fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan.

◦ Batahan Eka Putra ► dijawab oleh Nora Aprilin


Q : Bagaimana teknik deteksi perpipaan bila mengalami kerusakan atau kebocoran?
A : Pada instalasi sambungan pipa saluran air, kerusakan bisa terjadi kapan saja dan tak terduga dapat dis
ebabkan oleh pipa yang pecah atau karena sambungan yang sudah tidak rapat lagi. Untuk meghindari
adanya kerusakan seperti kebocoran ada baiknya dilakukan pengengecekan berkala pada sauran pipa
air untuk mendeteksi terjadinya kebocoran.
Cara mendeteksi kebocoran pipa saluran air bisa dilakukan dengan menutup semua kran air dan kemudia
n amati meteran air. Jika jarum meteran air masih berputar, maka artinya air masih mengalir. Hal ini menu
njukkan adanya pipa saluran air yang bocor. Apabila sambungan pipa dipasang dengan sistem terbuka,
maka kebocoran akan lebih mudah terdeteksi karena titik kebocoran dapat dilihat secara langsung. Na
mun, jika pipa dipasang dengan sistem tertutup atau tanam, pencarian titik kebocoran akan lebih sulit. D
engan cara mengamati seluruh area yang dilalui oleh jaringan pipa. Rembesan air atau dinding yang le
mbab menjadi salah satu indikasi adanya kebocoran pipa saluran air. Pada kerusakan pipa saluran air ya
ng yang disebabkan oleh sedimentasi, dapat dilakukan dengan pengecekan ketebalan pipa sekali seta
hun.
◦ Harlen Yosep Sitinjak ► dijawab oleh Hiqma Aulia
◦ Q : Apakah ada cara perbaikan sistem perpompaan? Apakah dilakukan langsung ditempat atau tidak?
◦ A : cara perbaikan sistem perpompaan dapat dilakukan dengan mengamati dari outflow yang dihasilka
n, pressure, dan pengecekan pada pompa. Pengecekkan dapat dilakukan dengan mengamati suara m
esin dan putaran pompa impeller. Di cek kalau ada yang harus diganti maka akan dilakukan penggantia
n. Sehingga penggantian atau perperbaikan dapat dilakukan langsung ditempat tergantung pada besa
rnya kerusakan pada pompa. Tidak akan terjadi proses pemberhentiaan pada aliran air pipa distribusi kar
ena adanya persediaan pipa cadangan. Misalnya dari 5 pompa yang ada yang digunakan untuk proses
pengaliran air distribusi hanya digunakan 3 pompa dan 2 lagi sebagai pompa cadangan bila terjadi keru
sakan pada pipa.
◦ Desra Sinta Hasri ► dijawab oleh Nurmala Dispriana
◦ Q : PDAM Kota Pekanbaru sudah berjalan baik atau tidak? dan bagaimana cara distribusinya?
◦ A : untuk pelayanan PDAM kota Pekanbaru sudah berjalan dengan baik dikarenakan para petugas suda
h memberikan pelayanan terbaik dalam melayani pelanggan (sumber: Jurnal Teknik PWK Volume 3 Nom
or 4 2014, Universitas Diponegoro). Pendistribusian air dilakukan dengan cara sistem pompa dan gravitasi
karena untuk sistem khusus untuk daerah yang mempunyai ketinggian sedangkan sistem gravitasi adalah
daerah dataran rendah. Pendistribusian air untuk sistem gravitasi dilakukan selama 24 jam/hari sedangka
n untuk sistem pompa dilakukan 12 jam/hari secara bergantian.

Anda mungkin juga menyukai