Anda di halaman 1dari 100

DISAMPAIKAN PADA

DIKLAT DASAR PENGAWAS KETENAGAKERJAAN


TAHUN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


KEMNAKERTRANS RI
BIODATA
Nama : Erwin Anjasmara
TTL : Tomohon, 18 Juli 1976
Jabatan : Kasi Pengawasan Kepesertaan Jamsostek
Pangkat/gol : III d / Penata Tk. I
Unit Kerja : Direktorat PNKJ Ditjen PPK
Status : Menikah (1+3)
Pendidikan : Sarjana Kedokteran Umum
Alamat Rumah : Jl. Taman Jenggala B 76
Komp. Depnakertrans Kel. Jakasampurna
Bekasi Barat, Kota Bekasi – Jawa Barat
Alamat Kantor : Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan
No. HP/ Telp : 081318637386
Email : erwin_anjasmara@yahoo.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar : Peserta mampu memahami
tentang teknik penyelidikan dan analisis kecelakaan
kerja

Indikator Keberhasilan : Peserta dapat


 menjelaskan pengertian, ruang lingkup, kerugian akibat
kecelakaan, pengetahuan teknik penyelidikan, teknik analisa,
pengendalian potensi bahaya, pencegahan kecelakaan dan
PAK serta tata laksana teknis. laporan kecelakaan dan statistik
kecelakaan
LATAR BELAKANG
 Bahwa kecelakaan merupakan kejadian yang tidak
dikehendaki oleh siapapun
 Kerugian akibat kecelakaan dapat berupa kerugian
yang bersifat moril dan atau materil
 Kecelakaan terjadi oleh karena adanya beberapa faktor
penyebab
 Harus diupayakan langkah-langkah preventif
(pencegahan) baik yang bersifat prospective action
maupun retrospective action
 salah satu upaya pencegahan kecelakaan adalah dgn
analisis kecelakaan
Dasar Hukum
 UU No. 3 Th 1951 ttg Pernyataan Berlakunya UU Pengawasan Perburuhan
Th 1948 No. 23 Dari RI Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Th
1951 No. 4).
 UU No. 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja (Lembaran Negara th 1970 No. 1,
Tambahan Lembaran Negara No. 1981).
 UU No. 3 Th 1992 ttg Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara RI.
Thn 1992 No. 14.)
 Permenaker RI No. Per. 03/Men/1998 tentang Tatacara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
 Permenaker No. Per. 04/Men/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.
 Permenakertrans RI. No. Per. 12/Men/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis
Pendaftaran Kepesertaan, pembayaran iuaran, pembayaran santunan
dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja( di ubah dgn
Permenakertrans No. 12/Men/2007 dan Per. 06/Men/III/2009 tentang
Perubahan atas Permenakertrans No. Per. 12/Men/VI/2007)
 Permenakertrans RI No. Per 25/Men/XII/2008 tentang Pedoman
Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat
Kerja.
 Surat Keputusan Dirjen Binawas No. Kep. 84/BW/1998 tentang Cara
Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.

5
PENGERTIAN
KECELAKAAN
 Kecelakaan kerja
o yang berhubung
dg hubungan
kerja
o di tempat kerja
 Penyakit akibat kerja
 Kebakaran atau
peledakan atau
bahaya pembuangan
limbah
 Kejadian berbahaya
lainnya
KECELAKAAN
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
KEJADIAN BERBAHAYA LAINNYA
Suatu kejadian yang potensial dapat menyebabkan
kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja kecuali
kebakaran, peledakan dan bahaya pembuangan
limbah
INSIDEN/NEARMISS KEJADIAN SEPERTI
TERSEBUT, TIDAK MENGAKIBATKAN CEDERA

Insiden/nearmiss perlu mendapat perhatian yang sama seperti kecelakaan.


Kejadian yang sama apabila terulang mungkin berakibat cidera serius.

ref. Per. Menaker No. Per.03/MEN/1998


Tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan
KECELAKAAN KERJA
Kecelakaan yang terjadi
berhubung dengan hubungan
kerja, termasuk penyakit yang
timbul karena hubungan kerja,
demikian pula kecelakaan yang
terjadi dalam perjalanan
berangkat dari rumah menuju
tempat kerja, dan pulang
kerumah melalui jalan yang biasa
atau wajar dilalui

ref. Per. Menaker No. Per.04/MEN/1993 Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja


KECELAKAAN
yg berhubung di tempat
dg hub.kerja kerja

injury acc. +
injury acc. non injury

faktor
kompensasi
penyebab

UU No.3/1992 UU No.1/1970
Permenaker No.04/M/1993 Permenaker No.03/M/1998

HRD OSH
Mengapa kecelakaan perlu diinvestigasi dan dianalisis ??
 Untuk mencegah terjadinya kecelakan serupa
pada waktu yang akan datang
 Untuk menentukan faktor penyebab kecelakaan
kerja
 Menyediakan informasi kejadian tersebut untuk
keperluan analisis
 memberikan kesempatan Manjemen untuk :
 Memperbaiki kualitas keselamatan & kesehatan kerja
 Mengurangi kesempatan terjadinya kecelakan kedua
 Menyenciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat
Investigasi
 Merupakan bagian penting dari pencegahan
kecelakaan
 Identifikasi dari suatu kasus kecelakaan dapat
membantu pencegahan terhadap kecelakaan yang
sejenis
 Investigasi dapat juga menimbulkan hasil yang
tidak sesuai jika hasilnya tidak disebarluaskan dan
didiskusikan dengan pengawas lini atau pimpinan
unit
Tujuan Investigasi Kecelakaan Kerja
1. untuk mempelajari sebab-sebab utama terjadinya suatu
kecelakaan kerja
2. Mencegah terjadinya kecelakaan serupa dikemudian
waktu
3. Menghitung besarnya kerugian (time loss, biaya
perbaikan, penggantian aset perusahaan yang rusak)
4. Mendapatkan bahan masukan untuk perbaikan
Penyelidikan kecelakaan
Dilaksanakan dengan memenuhi kriteria sbb

ho, Siapa yang mendapat luka /


kecelakaan
hen, Kapan kecelakaan terjadi
hy, Mengapa kecelakaan terjadi
hat, Apa yang terjadi dan apa faktor
pendukungnya
here, Dimana kecelakaan terjadi

Bagaimana hasilnya dan tindakan


perbaikannya
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
 KERUGIAN LANGSUNG
 SUBJEKTIF (PERASAAN KEHILANGAN,
PENDERITAAN KORBAN)
 KERUGIAN TIDAK LANGSUNG
 KERUSAKAN MATERIL, HILANGNYA PERALATAN,
BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT TIDAK BERPRODUKSI
 FENOMENA GUNUNG ES
TEKNIK INVESTIGASI/ PENYELIDIKAN

 MENGAMANKAN TEMPAT KEJADIAN


 Harus dilakukan sesegera mungkin
 Efektif utk memastikan TKP tidak berubah
 Mencegah kondisi dan informasi spy tdk berubah
 Alat yg digunakan : safety line, block barrier atau alat
pemisah
TEKNIK INVESTIGASI/ PENYELIDIKAN
(lanjutan)
 MENGUMPULKAN FAKTA / INFORMASI
 Dilakukan secara komprehensif
 Orang yg terlibat
 Tindakan yg dilakukan
 Alat/ benda yg terlibat
 Proses yg berlgsg
 Informasi lain terkait wkt, tempat, korban, dll
 Metode pemeriksaan visual,dokumen,
pengujian/pengukuran,
 Wawancara/ interview
TEKNIK INVESTIGASI/ PENYELIDIKAN
(lanjutan)
 MENENTUKAN URUTAN KEJADIAN
 Perlu dibuat urutan kejadian / sekuens
 Kejadian sesaat sblm terjadi
 Kejadian saat kejadian
 Kejadian sesaat sesudah kejadian
TEKNIK INVESTIGASI/ PENYELIDIKAN
(lanjutan)
 MENENTUKAN PENYEBAB
3 Penyebab dasar kecelakaan
a. Kelemahan manajemen,
b. faktor personal,
c. faktor lingkungan
The three of basic causes
Poor management safety policy & decision,
Personal factors, Environmental factors Basic causes

Unsafe act Indirect Causes Unsafe condition

Unplanned release of
energy and/or
hazardous material
accident
o Setiap kecelakaan dapat dicegah
o Faktor penyebab kecelakaan tidak berdiri sendiri
tetapi terdiri dari beberapa faktor yang saling
berhubungan

FAKTOR KECELAKAAN

RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT KECELAKAAN


(DOMINO EFFECTS)

 Untuk mengetahu penyebab kecelakaan harus


dilakukan analisis
W.W. HEINRICH, 1928
RATIO : 80 -18 - 2

ENVIRONENT PERSON HAZARD ACCIDENT INJURY

SOCIAL FAULT OF UNSAFE


ENVIRONMENT PERSON ACT/UNSAFE
CONDITION
TEORI DOMINO
William W. Heinrich 1928

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN


SOSIAL CIDERA/RUSAK
INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA

PERSYARATAN PENGENDALIAN :
 MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN PERBUATAN/
KONDISI BERBAHAYA
LOGIKA KECELAKAAN
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat
(Domino Squen)

LACK OF BASIC
CONTROL CAUSES INCIDENT
IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
FRANK BIRD JR, 1970

Lack
Lack of SYMPTOM
SYMPTOM
Control
Control
ORIGIN
ORIGIN CONTACT
CONTACT Loss
Loss

LACK OF BASIC IMMEDIATED INCIDENT/A INJURY/


LACK OF BASIC
CAUSES IMMEDIATED INCIDENT/
CCIDENT INJURY/
CONTROL CAUSES DAMAGE
CONTROL CAUSES ACCIDENT DAMAGE
CAUSES
MODEL KECELAKAAN
Kondisi Normal Fase Kecelakaan Fase Cidera

Pekerjaan Keberadaan
normal Manusia
pekerja
berada
normal
di
Keberadaan daerah
pekerja tidak bahaya
diijinkan Kontak
tidak Kec.
Adanya terkendali
sumber
Proses bahaya
berjalan Bahaya
Pengendalia
normal
n rusak atau
tidak
memadai
THE PRINCIPLES
OF THE ACCIDENT CAUSATION

1. THE PRINCIPLE OF COMPLEX

2. THE PRINCIPLES OF SIGNIFICANCE

3. THE PRINCIPLES OF SEQUENCE


THE SEQUENCES of EVENTS
RUPTURING A PRESSURIZED STEEL TANK

Initiating hazard Contributory hazard Catastrophic events

Reduce Operating EQUIPMENT


pressure as pressure DEMAGE
tank ages

MOISTURE CORROSION WEAKENED and TANK FRAGMENTS


or
METAL RUPTURE PROJECTED

Use desiccant Use stainless


Use burst diaphragm Provide
to keep steel,or coat or PERSONEL
to rupture before mesh INJURED
moisture out carbon steel to
tank does, preventing screen to
of the tank prevent contact
more extensive contain
with moisture
demage possible Keep
fragments personnel
Overdesign metal thickness away of the
so corrosion will not reduce tank while
strength to failure point it is
during foreseeable lifetime pressurized
TEKNIK INVESTIGASI/ PENYELIDIKAN
(lanjutan)
 MEMBUAT REKOMENDASI PERBAIKAN
Dilakukan analisa sebelum diberikan rekomendasi
 Analisa cidera
 Analisa Kejadian
 Analisa Sistem
ANALISA KECELAKAAN
Serangkaian kegiatan u/ mengadakan
penyelidikan terhadap kejadian kecelakaan
yang merupakan bagian penting program
pencegahan kecelakaan

Prinsip penyelidikan dan analisa kecelakaan


adalah untuk menemukan data dan fakta
bukan mencari kesalahan
Peraturan Perundang-undangan
Kebijakan Pemerintah Sistim
Hubungan Industrial

Kegagalan Manajemen

Faktor Manusia

Faktor Situasional Faktor Lingkungan

Kecelakaan
• Negara
• Masyarakat
Kerugian • Perusahaan
• Pekerja

Ekonomis Non Ekonomis


Tdk Langsung Psikologi
Langsung Sosial
• SDM • Rasa aman
• Cost • Kematian/cacat
• Company
• Property
image
• Market
Evaluasi K3
Causes of Accident Consequences of Accident
Human error Injuries
Design failure Damage
Management failure Accident Production loss
Component failure Quality problems
Accident
Safety investigation
analysis External failure Environmental loss

Accident Process
Pendekatan dalam tindakan pencegahan
kecelakaan

accident

Investigasi

Analysis
Kecelakaan sebagai kegagalan sistem
ANALISIS • KECELAKAAN MERUPAKAN GEJALA
DISFUNGSI SISTEM
KASUS • ANALISIS KASUS KECELAKAAN MENCARI
KECELAKA SUMBER DISFUNGSI ELEMENTER
• KECELAKAAN KECIL DAN INSIDEN PERLU
AN DIANALISIS APABILA MEMPUNYAI POTENSI
UNTUK MENIMBULKAN KECELAKAAN
BESAR.
• SETIAP KECELAKAAN MEMPUNYAI
PENYEBAB BANYAK.
• PENYEBAB DASAR DAPAT MENUNJUKKAN
DISFUNGSI MANAJEMEN.
• KARENA ITU DALAM MENGANALISIS KASUS
KECELAKAAN HARUS DICARI
PENYEBABNYA SAMPAI TUGAS DAN FUNGSI
MANAJEMEN YANG KURANG BERJALAN
TUJUAN ANALISA KECELAKAAN

1.Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi


2.Menentukan sebab yang sebenarnya
3.Mengukur resiko
4.Mengembangkan tindakan kontrol
5.Menentukan kecederungan/trend
6.Menunjukan peran serta
SASARAN ANALISA KECELAKAAAN

Mencegah agar kecelakaan serupa


tidak terjadi

OBYEK PENYELIDIKAN
POTENSI BAHAYA PENYEBAB
KECELAKAAN
Beberapa metode analisis yang dapat dipilih untuk
diterapkan, model-model tersebut antara lain :

 Process/system checklist
 Relative ranking
 What-if analysis
 HAZOP
 Failure modes, effects and criticality analysis
 Fault tree analysis
 Event tree analysis
 Cause-consequence analysis
 Human error analysis
 Maximum credible accident analysis
 Fish bone analysis
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB INSIDEN
KONTROL KERUGIAN
DASAR LANGSUNG (Kontak)

oPROGRAM
oFAKTOR oPERBUATAN <KEJADIAN> oKECELAKAAN
STANDAR
TAK SESUAI PERORANGAN TAK AMAN oKONTAK
ATAU
& DENGAN
oFAKTOR oKONDISI ENERGI oKERUSAKAN
oKEPATUHAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
PELAKSANAAN
oBAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Frank Bird & German, 1985
LEMAHNY PENYEBAB PENYEBAB INSIDE KERUGIA
A DASAR LANGSUN N
KONTROL G N

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
 KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
LACK OF CONTROL
LEMAHNY PENYEBAB PENYEBAB INSIDE KERUGIA
A DASAR LANGSUN N
KONTROL G N

 KEMAMPUAN FISIK ATAU  PENGAWASAN/KEPEMIMPINAN


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  ENGINEERING
 KEMAMPUAN MENTAL  PENGADAAN (PURCHASING)
TIDAK LAYAK  KURANG PERALATAN
SEBAB DASAR
 STRESS FISIK ATAU  MAINTENANCE
PHISIOLOGI  STANDAR KERJA
 STRESS MENTAL  SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNY PENYEBAB PENYEBAB INSIDE KERUGIA
A DASAR LANGSUN N
KONTROL G N

 OPERASI TANPA OTORISASI


 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK
SEBAB LANGSUNG
 BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 MABOK ALKOHOL, OBAT  VENTILASI TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
PROSEDUR
LEMAHNY PENYEBAB PENYEBAB INSIDE KERUGIA
A DASAR LANGSUN N
KONTROL G N

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
INSIDEN

 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar


 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNY PENYEBAB PENYEBAB INSIDE KERUGIA
A DASAR LANGSUN N
KONTROL G N

KERUGIAN
ANALISIS KECELAKAAN
KEPATUHAN THD PERBUATAN TAK AMAN
FAKTOR PRIBADI
STANDAR

KELEMAHAN PENYEBAB PENYEBAB INSIDEN


KONTROL DASAR LANGSUNG ACCIDENT KERUGIAN

KONDISI TAK AMAN KONTAK

FAKTOR KERJA
Langkah
Penanggulangan
PRINSIP DASAR
PENCEGAHAN
o Efektif (effectiveness)
o Dapat dilaksanakan (feasible)
o Murah (low cost)
o Cepat terealisir (soon as posible)
KONSEP DASAR PENCEGAHAN KECELAKAAN
Happen
CONSEQUENCES After ACCIDENT
the

I njury
CAUSES
D amage
L oss
E motion
P lant, Processes, Premises
E quipment
All of which could not E nvironment
happen without P eople
REMOVE THE CAUSES S ystems of work

PREVENT THE ACCIDENT


TINDAKAN Pencegahan Primer
(Sebelum Kejadian)
PROAKTIF
• PENYELIDIKAN DAN ANALISIS
INSIDEN/KEJADIAN HAMPIR
CELAKA,
• JOB SAFETY ANALYSIS,
• PRELIMINARY HAZARDS
ANALYSIS,
• RELIABILITY ANALYSIS, DLL.
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

4 PENGENDALIAN
ADMINISTRATIF

5 APD
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechine guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
 dll
TINDAKAN Pencegahan Sekunder
PENCEGAHAN TERULANGNYA
PROAKTIF KEJADIAN MELALUI
PENYELIDIKAN/ANALISIS
KECELAKAAN.

Pencegahan Tertier
PENCEGAHAN BERKEMBANGNYA
SUATU KEJADIAN KEARAH YANG
TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN,
DENGAN
• Memprediksi bahaya
• Mempersiapkan peringatan
• Peralatan pengendalian (pemadam
kebakaran, rescue, pengendalian
pencemaran)
• Mempersiapkan prosedur dan latihan
keadaan darurat
Pencegahan/Preventif PAK (menurut ILO) :

1. Peraturan-perundang2an
2. Standarisasi
3. Pengawasan
4. Penelitian teknis
5. Riset Medik
6. Riset Psikologik
7. Riset statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Upaya K3
DISKUSI KELOMPOK
 BUATLAH 5 KELOMPOK DISKUSI
 DISKUSIKAN SOAL YANG DIBERKAN WI
 PRESENTASIKAN HASIL DISKUSI KELOMPOK
 KELOMPOK LAIN MENANGGAPI HASIL DISKUSI
KELOMPOK PENYAJI
55
TUGAS KELOMPOK
1. LAKUKAN ANALISIS TERKAIT DENGAN KONDISI
BERBAHAYA PADA GAMBAR
2. LAKUKAN ANALISIS PERBUATAN/TINDAKAN
BERBAHAYA PADA GAMBAR
3. BERIKAN REKOMENDASI SYARAT-SYARAT
PERBAIKAN
TATA CARA PELAPORAN DAN
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
Tujuan
- Memiliki keseragaman laporan
- Memiliki data kecelakaan
- Memudahkan mengidentifikasi & menganalisis
kecelakaan kerja guna menemukan penyebab
utama kecelakaan (mempelajari & menilai
secara tepat)
- Dapat memberikan syarat perbaikan agar
kecelakaan tidak terulang kembali
(Perencanaan)
- Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control
of accident loss)

59 12
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg KESELAMATAN
KERJA
Pasal 11
 Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya, pd pejabat yg ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.

 Tata cara pelaporan dan pemeriksaan


kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam
ayat (1) diatur dgn peraturan perundangan.

60
Unsur-unsur dalam laporan
 Apa yang dilaporkan ?
 Kepada siapa melaporkan ?
 Siapa yang melaporkan ?
 Kapan waktu untuk melaporkan ?

61
UU No. 3 Tahun 1992 dan Permenaker No. Per.
04/Men/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.
Antara lain memuat :
 TK yg tertimpa kecelakaan kerja berhak mendapat
jaminan KK berupa kompensasi meliputi
1. Penggantian biaya
 biaya pengangkutan dari TKP ke RS terdekat atau ke
rumah
 biaya pengobatan, pemeriksaan dan perawatan
 Biaya pemakaman
2. Santunan
 Santunan STMB
 Santunan Cacat sebagian baik anatomis maupun fungsi
utk selamanya
 Santunan Cacat total utk selamanya
 Santunan kematian
62
KECELAKAAN
yg berhubung di tempat
dg hub.kerja kerja

injury acc. +
injury acc. non injury

faktor
kompensasi
penyebab

UU No.3/1992 UU No.1/1970
Permenaker No.04/M/1993 Permenaker No.03/M/1998

HRD OSH
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
Pasal 2
 Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dalam tempat kerja yg
dipimpinnya.
 Kecelakaan terdiri dari :
 Kecelakaan kerja ;
 Kebakaran atau peledakan atau bahaya
pembuangan limbah;
 Kejadian berbahaya lainnya.

64
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
 Pasal 3
 Pengurus/pengusaha yg sudah/belum
mengikut sertakan pekerjanya dlm program
Jamsostek (UU 3/92).

65
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
Pasal 4
 Pengurus/pengusaha wajib melaporkan secara
tertulis tiap kecelakaan yg terjadi kepada kepala
dinas TK setempat < 2x 24 jam.
 Formulir bentuk 3 kk2 A
 Laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum
dilaporkan secara tertulis.

66
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
 Pengurus / pengusaha yg telah mengikutsertakan
pekerjanya pd program jamsostek melaporkan sesuai
dengan Permenaker No. Per 05/Men/1993 ( di ubah dgn
Permenakertrans No. 12/Men/2007 dan Per. 06/Men/III/2009 dan
Permenakertrans No. 20/Men/2012 tentang Perubahan atas
Permenakertrans No. Per. 12/Men/VI/2007)

 Pengurus / pengusaha yg belum mengikutsertakan


pekerjanya pd program jamsostek melaporkan sesuai
dengan Permenaker No. Per 04/Men/1993 tentang
jaminan Kecelakaan Kerja.

67
Pemeriksaan Kecelakaan
(pasal 6-11 Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
 Setelah menerima laporan, Kepala Dinas
memerintahkan pengawas melakukan
pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
 Terhadap setiap kecelakaan yg dilaporkan.
 Dilakukan sesuai dengan peraturan per uu an.
 Menggunakan
 formulir lamp II: kec. Kerja
 Formulir lamp III : PAK
 Formulir Lamp. IV : Peledakan, kebakaran dan
bahaya pembuangan limbah;
 Formulir lamp. V : bahaya lainnya.

68
Pemeriksaan Kecelakaan
(pasal 6-11 Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
 Kadisnaker kab / kota pada tiap bulan menyusun
analisis laporan kecelakaan menggunakan
formulir Lamp. VI. dan menyampaikan ke
Kadisnaker Provinsi.
 Kadisnaker provinsi menyusun analisis laporan
kecelakaan menggunakan formulir Lamp. VII.
setiap bulan dan menyampaikannya kepada
menteri.
 Direktur Jenderal menyusun analisis laporan
kekerapan dan keparahan kecelakaan tingkat
nasional.
69
Laporan meliputi
I. DATA UMUM
A. Identitas Perusahaan
1. Nama perusahaan
2. Alamat perusahaan
3. Nama pengurus
4. Alamat pengurus
B. Informasi Kecelakaan
1. tempat, tanggal dan jam kejadian
2. sumber laporan
3. tanggal diterima laporan
4. tanggal pemeriksaan
5. atasan lgsg korban
6. saksi
C. Keterangan lain
P2K3/ ahli K3, KKB/PP, Jamsostek, SPSI, jumlah tk, asuransi70
Laporan meliputi
(lanjutan)
II. DATA KORBAN
1. Jumlah korban
2. Nama
3. Akibat kecelakaan
4. Keterangan cidera

III. FAKTA YANG DIDAPAT


1. Kondisi yang berbahaya
2. Tindakan yang berbahaya

71
IV.
Laporan meliputi
URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
Sesuai dengan kronologis kejadian
V. SUMBER KECELAKAAN
Benda, bahan, zat atau pemapar lainnya
VI. TYPE KECELAKAAN
Berdasarkan proses terjadinya hubungan sumber
kecelakaan dengan yang diderita korban
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
Berdasarkan faktor yng berhasil diidentifikasi
VIII. SYARAT-SYARAT YG DIBERIKAN
Harus terkait lgsg dgn penyebab utama kecelakaan
IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT
al. Rekomendasi, kaitan dgn JKK, penanggung jawab
kk, pembinaan, dsb.
IV. HAL-HAL LAIN YG PERLU DILAPORKAN
72
Pasal 4
1. Di laporkan secara tertulis ke Kakandepnaker/
Kakadisnaker dlm waktu  2 x 24 jam sejak
kejadian dgn formulir bentuk 3 KK2 A.
2. Dpt dilaporkan secara lisan
sblm dilaporkan scr tertulis
Kecelakaan

Pasal 5

1. Pengurus/pengusaha yg telah mengikut sertakan


pekerjaannya dlm program Jamsostek pelaporannya
sesuai Permenaker No. PER-05/MEN/1993.
2. Pengurus/pengusaha yg belum mengikut sertakan
pekerjaannya dlm program Jamsostek pelaporannya
sesuai Permenaker No. PER-04/MEN/1993.
73
PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Kecelakaan
Lapor

Laporan Kec Kerja

Kakadisnaker Kab/kota - Susun analisis


Riksa & Kaji Peg.Pengawas
Lap Kec. tiap
Formulir lap Riksa & akhir bulan
Kaji Kakanwil sesuai lamp VI
- Lamp II utk Kec depnaker/ - Sampaikan
Kadisnaker Prop
Ker - Susunselambat-2nya
analisis
- Lamp III utk PAK Laptgl 5 bln
Kec. Tiap-
- Lamp IV utk MENTERI atau
Pejabat yg tiapberikutnya
bulan
- Dirjen Binawas
Peledakan, ditunjuk sesuai lamp VII
KebakaranSusun analisis
dan bhy - Sampaikan 74
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
Wajib dilaporkan dlm 2 x BENTUK Nomor KLUI :
24 jam setelah KK2 A No. Kecelakaan :
terjadinya kecelakaan Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :
1. Nama Perusahaan NPP
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
No. Tenaga Kerja L P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan

75
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec. F*)
1. Bagaimana terjadinya G*)
kecelakaan
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin, H*)
pesawat, instalasi, alat
proses, cara kerja, bahan
atau lingkung- an yg
menyebabkan kecelakaan
b. Sebutkan : bahan, proses, E*)
lingkungan cara kerja,
atau sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK

76
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/


tenaga medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter
yg pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan,
rubuhnya bagian konstruksi
bangunan, dll)

77
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg perlu

*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan


sesungguhnya

Nama dan tanda tangan Jabatan Tanggal


pimpinan perusahaan

 Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke


Kandep Tenaga Kerja Setempat
 Warna kuning untuk arsip perusahaan
 Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)

78
Lampiran II : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN KECELAKAAN KERJA
KANDEP TENAGA KERJA : ……………… NO. : ………
KANWIL DEPNAKER : …………….. KLUI : ………

I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. Tanpa Usaha
2. Alamat Perusahaan : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510)
3. Nama Pengurus : Pulan
4. Alamat Pengurus : Jl. Lingkar No. 2 C. Lain-lain
Jkt (12510) 1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi Kecelakaan 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510) 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : Kanti (Satpam Prsh), telpon 5. Jml TK : 2000 org
3. Tgl Diterima Laporan : 10 Maret 2003 6. Asuransi lainnya : Jiwasraya
4. Tgl Pemeriksaan : 13 Maret 2003
5. Atasan Langsung Korban : Antik
6. Saksi-saksi : Kun, Mar, Won

79
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN Kode A
1. Jumlah : ………… org A

Laki-laki : ………… org A1


Perempuan : ………… org A2

2. Nama : a . ……………… Umur : ……… thn


b . ……………… Umur : ……… thn
c.*

3. Akibat Kec : Mati : ……… org A4


Luka Berat : ……… org A5
luka Ringan: ……… org A6

Tnp Korban: ……… jam org yg hilang


Jml Kerugian: Rp. ……………

4. Bagian Tubuh Yang Cidera


a. …………………………………………………
b. …………………………………………………
80
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
III. FAKTA YANG DI DAPAT
1. Kondisi Yang Berbahaya 2. Tindakan Yang Berbahaya
a. ……………… a. ………………
b. ……………… b. ………………
c. ……………… c. ………………
d. dst d. dst

IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… *(Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

Kode B
V. SUMBER KECELAKAAN
Kode C
VI. TYPE KECELAKAAN
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
1. Kondisi Yang Berbahaya Kode D

2. Tindakan Yang Berbahaya Kode E

81
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998

VIII. SYARAT YANG DIBERIKAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

X. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN


Jumlah jam kerja/hari : …………………………………… jam
Jumlah jam orang yang hilang : …………………………………… jam orang

Mengetahui : ……tmp……, …tgl… …bln… …th…


Kepala Kantor Pegawai Pengawas
Departemen Tenaga Kerja

(_________________) (_________________)

82
MODEL KLASIFIKASI KECELAKAAN DI
INDONESIA
Kode A menerangkan :
i. Data korban yang terdiri dari data umum
A Jumlah korban
A1 Jumlah korban laki-laki
A2 Jumlah korban perempuan
A3 Untuk korban dikelompkan berdasarkan usia
A3.1 Kurang dari 10 tahun
A3.2 Antara 11 s/d 20 tahun
A3.3 Antara 21 s/d 30 tahun
A3.4 Antara 31 s/d 40 tahun
A3.5 Antara 41 s/d 50 tahun
A3.6 Antara dari 51 tahun
ref. Permenaker No. Per-03/MEN/1998
ii. Akibat A4 Jumlah korban yang mati
kecelakaan A5 Jumlah korban yang luka berat
A6 Jumlah korban yang luka ringan

iii. Bagian A7 Kepala


tubuh A8 Mata
yang A9 Telinga
cidera A10 Badan
A11 Lengan
A12 Tangan
A13 Jari tangan
A14 Paha
A15 Kaki
A16 Jari kaki
A17 Organ tubuh bagian dalam
 Kode B : Sumber Kecelakaan
B1 Mesin (mesin pons, mesin press, gergaji, mesin bor,
mesin tenun, dll
B2 Penggerarak mula dan pompa (motor bakar, pompa
angin/kompresor, pompa air, kipas angin, penghisap
udara, dll)
B3 Lif (lift) untuk orang atau barang baik yang digerakan
dengan tenaga uiap, listrik, hidrolik, dll
B4 Pesawat angkat (keran angkat, derek, dongkrak, takel,
lir, dll)
B5 Conveyor (ban berjalan, rantai berjalan, dll)
B6 Pesawat angkut (lori, forklift, gerobak, mobil, truck,
cerobong penghantar, dll)
B7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll)
B8 Perkakas kerja tangan(pahat, palu, pisau, kapak, dll)
B10 Peraltan listrik (motor listrik, generator, transformator,
ornamen listrik, zekering, sakelar, sakelar, kawat
penghantar, dll)
B11 Bahan kimia (bahan kimia yang mudah meledak atau
menguap, beracun, korosif, uap logam, dll)
B12 Debu berbahaya (debu yang mudah meledak, debu
organic, debu anorganik seperti debu asbes, debu silica,
dll)
B13 Radiasi dan bahan radiaktif (radium, cobalt, sinar ultra,
sinar infra, dll)
B14 Faktor lingkungan ( iklim kerja, tekanan udara, getaran,
bising, cahaya, dll
B15 Bahan mudah terbakar dan benda panas (lak, film,
minyak, kertas, kapuk, uap, dll)
 Kode C : Type Kecelakaan
C1 Terbentur (pada umumnya menunjukkan kontak atau
persinggungan dengan benda tajam atau benda keras yang
mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dll)
C2 Terpukul (pada umumnya karena yang jatuh, meluncur,
melayang, bergerak, dll)
C3 Tertangkap pada, dalam dan di antara benda (terjepit,
tergigit, tertimbun, tenggelam, dll)
C4 Jatuh dari ketinggian yang sama
C5 Jatuh dari ketinggian yang berbeda
C6 Tergelincir
C7 Terpapar (pada umumnya berhubungan dengan
temperatur, tekanan udara, getaran, radiasi, suara, cahaya,
C8 Penghisapan,
dll) penyerapan (menujuk proses masuknya
bahan atau zat berbahaya ke dalam tubuh, baik melalui
pernafasan atau kulit dan pada umumnya berakibat sesak
nafas, keracunan, mati lemas, dll)
C9 Tersentuh aliran listrik
C10 Dan lain-lain
 Kode D : Kondisi Yang Berbahaya
D1 Pengamanan yang tidak sempurna (sumber kecelakaan
tanpa alat pengaman, atau dengan alat pengaman
yang tidak mencukupi atau rusak atau tidak berfungsi,
dll)
D2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
(mesin,pesawat, peralatan atau bahan yang tidak
sesuai atau berbeda dari keharusan, faktor lainnya, dll)
D3 Kecacatan, ketidak sempurnaan (kondisi atau keadaan
yang tidak semestinya, misalnya kasar, licin, tajam,
timpang, aus, ratak, rapuih, dll)
D4 Pengaturan prosedur yang tidak aman (pengaturan
prosedur yang tidak aman pada atau sekitar sumber
kecelakaan, misalnya: penyimpanan, peletakan yang
tidak aman, diluar batas kemampuan, pembebanan
lebih, faktor psikososial, dll)
D5 Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, silau, dll)
D6 Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar yang
kurang, sumber uadar segar yang kurang, dll)
D7 Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah, kelembaban udara
yang berbahaya, faktor biologi, dll)
D8 Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara
yang tinggi dan yang rendah, dll)
D9 Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi rendah,
dll)
D10 Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai
ambang batas)
D11 Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (sarung
tangan, respirator, kedok, sepatu keselamatan,
pakaian kerja dll, tidak tersedia atau tidak
sempurna/cacat/rusak, dll)
D12 Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau berputar
terlalu lambat, peluncuran benda, ketel melendung,
konstruksi retak, korosi, dll)
 Kode E menerangkan tindakan yang berbahaya
E1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa
mengamankan, lupa member tanda/peringatan
E2 Bekerja dengan kecepatan tinggi
E3 Membuat alat pengaman tidak berfuingsi (melepaslkan,
mengubah, dll)
E4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan
E5 Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur,
menggabungkan,dan sebagainya dengan tidak aman
(proses produksi)
E6 Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak aman
(ergonomi)
E7 Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
(misalnya membersihkan, mengatur, memberi pelumas,
dll)
Lampiran III : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
KANDEP TENAGA KERJA : ……………… NO. : ………
KANWIL DEPNAKER : …………….. KLUI : ………

I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. Tanpa Usaha
2. Alamat Perusahaan : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510)
3. Nama Pengurus : Pulan
4. Alamat Pengurus : Jl. Lingkar No. 2 C. Lain-lain
Jkt (12510) 1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi PAK 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510) 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : Kanti (Satpam Prsh), telpon 5. Jml TK : 2000 org
3. Tgl Diterima Laporan : 10 Maret 2003 6. Asuransi lainnya : Jiwasraya
4. Tgl Pemeriksaan : 13 Maret 2003
5. Atasan Langsung Korban : Antik
6. Saksi-saksi : Kun, Mar, Won

91
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN
A. Identitas
Kode A
1. Nama : ……………………
2. Nip : ……………………
3. Jenis Kelamin : ……………………
4. Jabatan : ……………………
5. Unit/Bagian Kerja : ……………………
6. Lama Bekerja : ……………………
B. Riwayat Pekerjaan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
C. Riwayat Penyakit
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

D. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja


a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
E. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
92
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998

F. Pemeriksaan Kesehatan Sekarang


Kelalaian Yang Ditemukan
1. Keluhan Penderita : ……………………
2. Mental : ……………………
3. Fisik : ……………………
4. Laboratorium : ……………………
5. ECG : ……………………
6. Rontgen : ……………………
7. Patologi Anatomi : ……………………

G. Pemeriksaan Tambahan/Biologi Monitoring


(Pengukuran kadar bhn kimia penyebab sakit di dlm tubuh TK misalnya kadar
dlm urin, darah, dsb, dan hasil tes/pemeriksaan fungsi organ tubuh tertentu
akibat pengaruh bhn kimia tsb misalnya tes fungsi paru-paru, dsb)

III. FAKTA YANG DIDAPAT


Hasil riksa LK dan cara kerja
1. Faktor LK yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
 Faktor Fisik : ………………………..
 Faktor Kimia : ………………………..
 Faktor Biologi : ………………………..
 Faktor Psikososial : ………………………..
93
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998

2. Faktor cara kerja yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :


 Peralatan Kerja : ………………………..
 Proses Produksi : ………………………..
 Ergonomi : ………………………..
3. Upaya Pengendalian
 Alat Pelindung Diri : ………………………..
 Ventilasi : ………………………..
 Dll : ………………………..

IV. KESIMPULAN
Penderita / TK tsb diatas menderita PAK :
Diagnosis :

V. CACAT AKIBAT KERJA


PAK tsb diatas menimbulkan/tdk menimbulkan :
a. Cacat fisik/mental *) :
b. Kehilangan kemampuan kerja :

VI. TINDAKAN LEBIH LANJUT


Mengetahui : ……tmp……, …tgl… …bln… …th…
Kepala Kantor Pegawai Pengawas
Departemen Tenaga Kerja

(_________________) (_________________) 94
Tugas Kelompok
 Bagilah peserta diklat menjadi 5 (lima) kelompok
 Buatlah masing-masing nama kelompok yang diambil
dari objek pengawasan (boiler, outsourcing, dll)
 Diskusikan soal yang diberikan oleh WI
 Presentasikan hasil diskusi kelompok masing2

96
Kesimpulan
PENGENDALIAN KECELAKAAN

PRE CONTACT CONTACT POST CONTACT


CONTROL CONTROL CONTROL
Subsitusi & Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan
minimisasi rencana
sistem manajemen, pelatihan,
energi, penanggulang
penetapan program dan
barricade, an darurat
memeliharanya
perbaikan
permukaan
objek
penyebab
DOMINO THEORY ACCIDENT ANALYSIS

ACCIDENT PASCA
PRA ACCIDENT • Personal Injury ACCIDENT
(Prospective) • Property Damage
(Retrospective)

RISK
MANAGEMENT
 Hight HIGHT RISK NORMATIF
 Medium
 Low
Abiss deehh
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai