Oleh :
Angraini 07923024
Preseptor :
Dr. Didik Hariyanto, Sp.A(K)
Definisi
Hepatocellular Carcinoma (HCC) atau disebut juga
hepatoma atau kanker hati primer atau Karsinoma
Hepato Selular (KHS)
Tumor ganas hati primer dan paling sering ditemukan
daripada tumor ganas hati primer lainnya seperti
limfoma maligna, fibrosarkoma, dan
hemangioendotelioma.
satu dari jenis kanker yang berasal dari sel hati
Perbandingan antara laki : wanita sama dengan 4-6: 1
Di Indonesia banyak dijumpai pada usia kurang dari 40
tahun bahkan dapat mengenai anak-anak
Etiologi
Belum diketahui penyebab penyakit ini secara pasti,
Berhubungan erat dengan sirrhosis hati, hepatitis
virus B aktif ataupun hepatitis B carrier, dan hepatitis
virus C.
Beberapa faktor resiko yang dapat
menyebabkan karsinoma hepatoseluler :
Hepatitis virus B,
karsinogenitas HBV terhadap hati mungkin terjadi melalui proses inflamasi kronik,
integrasi HBV DNA ke dalam DNA sel penjamu, dan aktifitas protein spesifik HBV
berinteraksi dengan gen hati.
Hepatitis virus C,
hepatokarsinogenesis akibat infeksi HCV diduga melalui aktifitas nekroinflamasi kronik
dan sirosis hati.
Aflatoksin
Aflatoksin B1, merupakan mikotoksin yang diproduksi oleh jamur Aspergillus. AFB1
bersifat karsinogenik. Salah satu mekanisme karsinogeniknya ialah kemampuan AFB1
menginduksi mutasi pada kodon 249 dari gen supresi tumor p53. ditemukan dalam
makanan yang telah tersimpan dalam suatu lingkungan yang panas dan lembab. Jamur ini
ditemukan pada makanan seperti kacang kacang tanah, beras, kacang-kacang kedelai,
jagung, dan gandum.
Sirosis,
prediktor utama HCC pada sirosis hati adalah laki-laki, peningkatan AFP serum, beratnya
penyakit dan tingginya akitifitas proliferasi sel hati.
Stadium Hepatoma
Stadium I :
Satu fokal tumor berdiameter < 3cm yang terbatas hanya
pada salah satu segment tetapi bukan di segment I
hati.
Stadium II :
Satu fokal tumor berdiameter > 3 cm. Tumor terbatas
pada segment I atau multi-fokal tumor terbatas pada
lobus kanan atau lobus kiri hati.
Stadium III :
Tumor pada segment I meluas ke lobus kiri (segment IV) atau
ke lobus kanan segment V dan VIII atau tumor dengan invasi
peripheral ke sistem pembuluh darah (vascular) atau
pembuluh empedu (biliary duct) tetapi hanya terbatas pada
lobus kanan atau lobus kiri hati.
Stadium IV :
Multi-fokal atau diffuse tumor yang mengenai lobus kanan
dan lobus kiri hati. atau tumor dengan invasi ke dalam
pembuluh darah hati (intra hepatic vaskuler ) ataupun
pembuluh empedu (biliary duct) atau tumor dengan invasi ke
pembuluh darah di luar hati (extra hepatic vessel) seperti
pembuluh darah vena limpa (vena lienalis) atau vena cava
inferior-atau adanya metastase keluar dari hati (extra hepatic
metastase)
Tanda dan Gejala
Pada permulaannya penyakit ini berjalan perlahan,
dan banyak tanpa keluhan.
Lebih dari 75% tidak memberikan gejala-gejala khas.
Keluhan utama yang sering adalah keluhan sakit perut
atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut
kanan atas dan nafsu makan berkurang, berat badan
menurun, dan rasa lemas.
Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites
(penimbunan cairan dalam rongga perut), mual, tidak
bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, udem
kaki, kuning, muntah, gatal, muntah darah,
perdarahan dari dubur, dan lain-lain.
Manifestasi klinisnya bervariasi, mulai dari
asimtomatik hingga yang gejala dan tandanya sangat
jelas dan disertai gagal hati. Gejala yang paling sering
dikeluhkan adalah nyeri atau perasaan tak nyaman
dikuadran kanan atas abdomen.
Keluhan gastrointestinal lain :
anoreksia,
kembung,
konstipasi atau diare.
Sesak napas dapat dirasakan akibat besarnya tumor yang
menekan diafragma, atau ada metastasis di paru.
Sebagian besar pasien HCC sudah menderita sirosis,
baik yang masih dalam stadium kompensasi maupun
yang sudah menunjukkan tanda-tanda gagal hati
seperti malaise, anoreksia, penurunan berat badan
dan ikterus.
Temuan fisis tersering pada HCC adalah hepatomegali
dengan atau tanpa bruit hepatik, splenomegali, asites,
demam dan atrofi otot.
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis kanker hati di buat berdasarkan tanda-
tanda dan gejala klinis, riwayat penyakit, hasil
pemeriksaan fisik, laboratorium serta radiologi
Peningkatan kadar bilirubin, alkali fosfatase, asparat
aminotransferase (AST: Glutamic Oxalocetic
transaminase [SGOT] dan lactic dehidrogenase [LDH]
dapat terjadi.
Leukositosis, eritrositosis, hiperkalsemia,
hipoglikemia dan hiperkolesterolemia juga dapat
terlihat dalam pemeriksaan laboratorium
Kadar Alfa fetoprotein serum yang berfungsi sebagai
penanda tumor akan mengalami kenaikan yang
abnormal pada 30% dan 40% penderita kanker hati
Kriteria diagnosa HCC menurut PPHI
(Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia), yaitu:
Hati membesar berbenjol-benjol dengan/tanpa disertai
bising (bruit hepatik).
AFP (Alphafetoprotein) yang meningkat lebih dari 400 mg
per ml.
Ultrasonography (USG), Nuclear Medicine, Computed
Tomography Scann (CT Scan), Magnetic Resonance
Imaging (MRI), Angiography, ataupun Positron Emission
Tomography (PET) yang menunjukkan adanya KHS.
Peritoneoscopy dan biopsi menunjukkan adanya KHS.
Hasil biopsi atau aspirasi biopsi jarum halus menunjukkan
KHS.
Diagnosa KHS didapatkan bila ada dua atau lebih dari
lima kriteria atau hanya satu yaitu kriteria empat atau
lima.
Tatalaksana
Tatalaksana Non Bedah
Radioterapi
kemoterapi
Tatalaksana Bedah
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama :U
Umur : 3 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Durian
Keluhan Utama :
Perut tampak membesar sejak 2 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Perut tampak membesar sejak 2 tahun yang lalu.
Anak tampak pucat sejak 1 bulan yang lalu.
Keluar darah dari hidung 1 bulan yang lalu, frekuensi 3
kali, jumlah 1-2 tetes, berhenti sendiri. Perdarahan
dari gusi dan saluran cerna tidak ada.
Riwayat demam berulang sejak 2 bulan yang lalu,
tidak tinggi, tidak menggigil, tidak berkeringat.
Batuk pilek tidak ada.
Sesak nafas tidak ada.
Mual muntah tidak ada.
Nafsu makan baik.
Riwayat mendapat penyinaran tidak ada.
Riwayat mengkonsumsi obat-obatan dan jamu-
jamuan dalam waktu lama tidak ada.
Riwayat ibu / bapak sakit kuning tidak ada.
Riwayat mendapat transfusi tidak ada.
BAK warna dan jumlah biasa.
BAB warna dan konsistensi biasa.
Pasien kiriman Sp.A di muaro bungo dengan
keterangan hepatosplenomegali dengan hasil lab
Hb=10g/dl, Leukosit=4200/mm3,
trombosit=302.000/mm3, SGOT=975u/L,
SGPT=726u/L.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Kelahiran :
Lahir spontan, cukup bulan, BBL lupa, PBL lupa, ditolong
bidan, langsung menangis.
Riwayat Makanan dan Minuman :
Bayi : ASI : 0 bulan – 2 tahun
Susu Formula : (-)
Bubur susu : 4 bulan – 7 bulan 3x1 porsi
Nasi Tim : 7 bulan – 13 bulan 3x1 porsi
Nasi lunak : 13 bulan – sekarang 3x1 porsi
Kesan makanan dan minuman : Kuantitas cukup,
kualitas cukup.
Riwayat Imunisasi :
BCG : umur 1 bulan (scar +)
DPT : umur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
Polio : umur 2 bulan, 3 bulan, 3 bulan
Hepatitis B : umur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan
Campak : umur 9 bulan
Kesan : imunisasi dasar lengkap menurut umur
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara, lahir spontan, cukup bulan, ditolong bidan.
Ayah tamat SD, pekerjaan petani. Ibu tamat SD,
pekerjaan IRT. Penghasilan keluarga ± Rp 800.000
sebulan.
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : sadar
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Frekuensi denyut nadi : 110 x /menit
Frekuensi nafas : 24 x/ menit
Suhu : 36,8 oC
Tinggi badan : 84 cm
Berat badan : 10 kg
Status gizi :
Berat Badan menurut Umur : 69 %
Tinggi Badan menurut Umur : 86,6 %
Berat Badan menurut Tinggi Badan : 85 %
Hasil AGD :
pH=7,43
pCO2=20
pO2=143
HCO3-=12,9
BE=-9,9
SO2=99%
K/ Asidosis metabolik terkompensasi + hipokarbi
S/ Rebreathing O2 2L/i 2 jam
Na=130mmol/L hiponatremi
K=2,3mmol/L hipokalemi
S/ Ulang AGD dan koreksi KCl
Koreksi KCl :
(3,5-2,3)x0,3x10 3,6 meq dalam 24 jam + 2 meq/kg (maintenance)
23,6 meq / hari
21 Juli 2012, pukul 10.20 (SI)
S/ - Demam ada tidak tinggi
- Sesak nafas ada
- Kebiruan tidak ada
- Kejang tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- Demam ada
- Perut masih tampak membuncit
- BAK biasa
O/ Sakit berat, sadar, Nd=124x/I, Nfs=60x/I, T=38,20C
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : NCH (+)
Thoraks : retraksi (+) epigastrium, cor : irama teratur, bising (-)
Pulmo : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), perut tampak membuncit, hepar teraba 2/3 – 1/3,
lien S1-2
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik.
K/ Masih Takipneu
S/ O2 rebreathing
IVFD KA-EN 1B + Kcl 11 mcq/kolf 10 tetes/i makro
Sementara puasa
Curcuma 3x1
Ceftriaxon 1x500mg IV
R/ AGD post rebreathing
21 Juli 2012, pukul 12.00 (SI)
S/ - Demam
- Sesak nafas masih ada, anak masih terpasang O2 rebreathing
- Kebiruan tidak ada
- Kejang tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- Anak masih dipuasakan
- Perut masih tampak membuncit
- BAK ada
O/ Sakit berat, sadar, Nd=120x/I, Nfs=64x/I, T=38,50C
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : NCH (+)
Thoraks : retraksi (+) epigastrium, cor : irama teratur, bising (-)
Pulmo : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), perut tampak membuncit, hepar teraba 2/3 – 1/3,
lien S1-2
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik.
K/ Masih Takipneu
S/ O2 rebreathing
IVFD KA-EN 1B + Kcl 11 mcq/kolf 10 tetes/i makro
Sementara puasa
Ceftriaxon 1x500mg IV
21 Juli 2012, pukul 13.00 (SI)
S/ - Demam ada
- Sesak nafas masih ada, sedang terpasang O2 rebreathing
- Kebiruan tidak ada
- Kejang tidak ada
- Mual muntah tidak ada
- BAK ada, warna dan jumlah biasa
O/ Sakit berat, sadar, Nd=110x/I, Nfs=60x/I, T=38,30C
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : NCH (+)
Thoraks : retraksi (+) epigastrium, cor : irama teratur, bising (-)
Pulmo : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), perut tampak membuncit, hepar teraba 2/3 – 1/3, lien S1-2,
BU(+) normal
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik.
K/ Takipneu
Febris
S/ O2 rebreathing 2L/i
IVFD KA-EN 1B + Kcl 11 mcq/kolf 10 tetes/i makro
Sementara puasa
Curcuma 3x1 cth
Allopurinol 3x30mg
Ibuprofen 100mg (T > 38,50C)
Ceftriaxon 1x500mg IV
R/ DPL, AGD post rebreathing
Hasil lab:
Hb=8,9g/dl
Leukosit=8.500/mm3
Trombosit=323.000/mm3
K/ Anemia (belum perlu transfusi)
AGD ulangan:
pH=7,43
pCO2=17
pO2=110
HCO3-=11,6
BE=-10,2
SO2=98%
K/ alkalosis respiratorik + hipokarbia
S/ Bersihkan jalan nafas
Ventilator
R/ Pindah ICU
22 Juli 2012, pukul 01.30
S/ - Demam ada, tidak tinggi
- Kejang tidak ada
- Sesak nafas ada, kebiruan tidak ada
- Muntah tidak ada
- BAK dan BAB biasa
O/ Sakit berat, sadar, Nd=120x/I, Nfs=52x/I, T=380C
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Hidung : NCH (+)
Thoraks : retraksi (+) epigastrium, intercostal
Cor : irama teratur, bising (-)
Pulmo : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), hepar teraba 2/3 – 1/3, lien S1-2, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik.
S/ O2 rebreathing 2L/i
IVFD KA-EN 1B + KCl 11 mcq/kolf 10 tetes/i makro
Sementara puasa
Curcuma 3x1 cth
Allopurinol 3x30mg
Ibuprofen 100mg
Ceftriaxon 1x500mg IV
Hasil Bilirubin total=0,45
Lab Bilirubin I=0,16
Bilirubin II=0,30
Kholesterol total=198mg/dl
HbsAg= non reaktif
Anti Hbs= non reaktif
HbeAg= non reaktif
Anti HAV=reaktif
Anti HCV=non reaktif
22 Juli 2012, pukul 06.00
S/ - Demam ada, tinggi
- Kejang tidak ada
- BAK ada
- Anak masih puasa
- NGT kotor,
O/ Sakit berat, sadar, Nd=120x/I, Nfs=60x/I, T=38,80C
Kulit : teraba hangat
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Thoraks : retraksi (+), epigastrium dan intercostal
Cor : irama teratur, bising (-)
Pulmo : bronkovesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-), hepar teraba 2/3 – 1/3, permukaan tidak rata,
lien S1-2, BU (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik.
Ks/ Febris + takipneu
S/ IVFD Dextrose 12,5% 14 tts/i makro
Sementara puasa
Ceftriaxon 1x500mg IV
Ranitidin 2x10mg
Allopurinol 3x30mg
Pukul Hasil AGD:
07.00 pH=7,53
pCO2=19
pO2=145
HCO3-=15,9
BE=-5,8
SO2=99%
Ks/ Mixed alkalosis respiratorik, asidosis
metabolik
S/ Pindah ICU