1
PRINSIP EKSTRAKSI VAKUM
• Indikasi melakukan tindakan (+)
• Informed consent (+)
• Pembukaan lengkap dan kepala janin sudah cakap.
• Presentasi kepala harus diketahui. POD
• Alat vakum harus dicoba dulu pada tangan penolong.
• Kap vakum harus ditempatkan pada tengah-tengah titik fleksi kepala janin.
• Tekanan vakum dinaikkan (100 mmHg/0,1), dipastikan tidak ada yang
terjepit kap.
• Waktu pelaksanaan dihitung mulai saat kap dipasang sampai persalinan
selesai.
• Tekanan dalam vakum dinaikkan menjadi (600 mmHg/ 0,6), traksi saat
kontraksi berlangsung dan ibu mengejan.
• Traksi harus searah sumbu panggul dan tegak lurus kap.
2
PRINSIP EKSTRAKSI VAKUM
• Torsi tidak boleh dilakukan penarik untuk menimbulkan efek
rotasi kepala janin.
• Bila 3 kali terlepas stop.
• Bila ada trauma pada kulit kepala setelah kap terlepas stop.
• Bila batas waktu habis stop.
• Bila tidak ada penurunan kepala walaupun pemasangan dan
traksi sudah tepat (tanpa menunggu 3 kali terlepas atau waktu
20 menit habis) stop.
• Setelah persalinan selesai kulit kepala harus diperiksa apakah
ada laserasi dan posisi kaput.
• Perawat harus diberitahu bahwa persalinan berlangsung dengan
ekstraksi vakum.
• Laporan tindakan harus dibuat.
3
SYARAT
– presentasi vertex , janin aterm, TBJ >2500 g
– kepala sudah masuk pintu atas panggul
– panggul ibu adekuat dengan penilaian klinis
– analgesia yg sesuai
– serviks dilatasi sempurna dan ketuban pecah
– kandung kencing ibu kosong
– operator yg berpengalaman
– rencana pendukung bila prosedur tidak berhasil
INDIKASI
• indikasi absolut
– indikasi anak :
• gawat janin
• tali pusat menumbung anak hidup
– indikasi ibu :
• ruptura uteri iminens
• edema vulva/ porsio
• infeksi intra partum untuk memperingan kala II pada
penyakit sistemik
• Kelelahan ibu
– indikasi obstetrik
• indikasi waktu : partus lama, indikasi pinard
• deep transverse arrest
5
INDIKASI
• indikasi elektif
– indikasi khusus bagi ekstraksi vakum bila
dilakukan tindakan ekstraksi forseps, versi
ekstraksi maupun SC memperberat keadaan.
Misalnya ibu yang kelelahan, bekas SC, operasi lain
pada dinding uterus, penyakit paru kronis dan
hepatitis.
6
KONTRAINDIKASI ABSOLUT
• Kontraindikasi Ibu:
– ruptura uteri
– sefalopelvikdisproporsi
– penyakit sistemik dimana ibu secara mutlak tidak boleh
mengejan
• Kontra indikasi Janin :
– kelainan letak (sungsang, muka, dahi)
– prematuritas (UK < 36 minggu)
– kecurigaan atau ada defek koagulasi pada janin
– kepala janin masih tinggi
7
KONTRAINDIKASI RELATIF
• Pembukaan belum lengkap dan atau kepala masih
tinggi
• Kelainan kongenital
• Anak mati
8
Bagian-bagian vakum
Pump
Vacuum
tubing
Handle
Standard cup
9
Bagian-bagian vakum
10
Bagian-bagian vakum
• Pompa vakum.
• Selang vakum pipa karet menghubungkan kap dengan
botol penghisap.
• Pegangan logam palang dengan lubang di dalamnya yang
dilalui oleh rantai penarik, dilengkapi suatu pen menahan
rantai tetap tegang dan lebih pendek dari selang, pen dapat
disekrup pada pegangan.
• Botol penghisap membuat tekanan negatif.
• Manometer mengukur tekanan negatif, mempunyai 2 skala
yaitu atm/cm2 dan kg/cm2.
• Katup pada satu pipa penutup botol yang menghubungkan
mangkuk dan botol melepaskan tekanan negatif.
11
MACAM KAP
• Kap rigid Malmstorm rantai di dalam pipa penghisap yang terletak pada
pusat kap. Arah tarikan tegak lurus kap sehingga tidak terhambat oleh
tonjolan tempat selang penghisap.
• Kap rigid Bird (Gbr. 4) pipa penghisap agak ke lateral terpisah dengan
rantai penarik yang tetap pada pusat kap.
Gbr. 4. Kap vakum dari Bird. Kap vakum standar yang digunakan.
12
MACAM KAP
• Kap plastik rigid dirancang untuk kepala janin defleksi atau posisi posterior
(Gbr.5) yang memerlukan tarikan curam.
13
MACAM EKSTRAKTOR VAKUM YANG LAIN
14
PRINSIP KERJA EKSTRAKSI VAKUM
• PEMILIHAN KAP
– Prinsipnya adalah kap terbesar yang sesuai dengan
pembukaan serviks, makin besar kap, makin kuat daya
tariknya.
– Disesuaikan dengan vagina, turunnya kepala.
– Pembukaan harus > diameter kap, supaya tidak menjepit
porsio.
– Vagina sempit pada primipara dan dinding vagina yang
lembut pada multipara yang gemuk atau grande multipara,
kepala yang belum turun benar dipilih kap yang lebih kecil
dari pembukaan serviks.
– Kap nomor 5 adalah yang paling sering dipakai.
15
PRINSIP KERJA EKSTRAKSI VAKUM
16
PRINSIP KERJA EKSTRAKSI VAKUM
• LAMA EKSTRAKSI
– Lama ekstraksi vakum tidak > 20 menit, maksimum
42 menit.
– Ekstraksi terlalu lama dapat membahayakan bagi
janin.
– Menurut Malmstorm sebaiknya ekstraksi tidak lebih
dari 1 jam, tetapi hanya 30 menit.
17
Pemasangan di atas sutura sagitalis
menyentuh ubun-ubun kecil
18
POROS JALAN LAHIR
19
Pemasangan/Ekstraksi Vakum
Salah Benar
PRINSIP KERJA EKSTRAKSI VAKUM
• KEKUATAN TARIKAN
– Penolong harus selalu dapat merasakan berapa kekuatan
yang dipergunakan, juga tergantung besarnya kap, makin
lebar makin besar pula kekuatannya. Umumnya kekuatan
yang digunakan hanya berasal dari otot lengan.
22
PROSEDUR EKSTRAKSI VAKUM
• Pemakaian ekstraktor vakum 2 tahap, yaitu:
– pembuatan kaput suksedaneum agar kap dapat
mencengkam erat kepala anak
– Ekstraksi/penarikan
• Prosedur ekstraksi vakum sebagai berikut :
– Ibu tidur litotomi di meja ginekologi.
– Tindakan asepsis dan antisepsis, VU dikosongkan.
– VT untuk menentukan letak denominator.
– Pemasangan kap:
• Pada pembukaan lengkap dipilih kap no. 5.
• Kap dimasukkan dengan posisi miring dan dipasang pada
bagian terendah kepala janin, menjauhi UUB + 2-3 cm di
depan UUK. Tonjolan sesuai dengan letak denominator
23
PROSEDUR EKSTRAKSI VAKUM
– Bila pada pemasangan kap ibu mengeluh nyeri, dapat diberi anestesi
infiltrasi atau Pudendal Nerve Block.
24
PROSEDUR EKSTRAKSI VAKUM
25
PROSEDUR EKSTRAKSI VAKUM
26
KRITERIA EKSTRAKSI VAKUM GAGAL
27
KOMPLIKASI
• TERHADAP IBU
– Robekan jalan lahir:
– Laserasi vagina
– Robekan serviks
– Ruptura uteri :
• Adanya manipulasi pada kepala yang belum cakap dan
pembukaan belum lengkap, CPD ringan terutama pada
grande multipara, tarikan yang lama tanpa kemajuan dan
manipulasi pada distokia bahu.
• Bahaya ruptura uteri saat partus macet dengan dinding
SBR yang tipis dan bibir anterior dan posterior serviks
tebal dan edem yang relatif lebih tipis pada jam 3 dan jam
9.
28
KOMPLIKASI
29
KOMPLIKASI
• TERHADAP BAYI
– Ekskoriasi kulit kepala
– Kaput suksedaneum artifisial
– Sefal hematom
– Subgaleal hematom.
– Nekrosis kulit kepala yang dapat menimbulkan alopesia.
– Perdarahan retina yang berasal dari vena.
– Perdarahan serebral dan intrakranial.
– Fraktur tulang kepala
– Asfiksia neonatorum dengan hipoksia, hiperkapnea dan berakhir
dengan asidosis depresi susunan saraf pusat. Merupakan penyebab
utama kematian bayi baru lahir.
– Sindroma kesulitan bernapasIritasi serebral
– Infeksi
– Serebral palsi
30
PERBANDINGAN EKSTRAKSI VAKUM DAN EKSTRAKSI FORSEPS
31
PERBANDINGAN EKSTRAKSI VAKUM DAN EKSTRAKSI
FORSEPS
32
33
34
35