Dosen Pembimbing
Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng.
1
LATAR BELAKANG
2
TUJUAN PENELITIAN
3
MANFAAT PENELITIAN
4
METODE PENELITIAN
Pembuatan metil ester
Gliserol
300 mL minyak
goreng bekas
Campuran metil
Refluks selama 120 ester dan gliserol Dipisahkan dalam
75 mL metanol menit pada T = 60 °C corong pisah
dan katalis KOH Metil ester
1% wt
Ditambahkan HCl 1 M
dan dicuci hingga pH
netral dengan akuades
Metil ester
6
Metil Ester dengan rasio reaktan
divariasikan
NaHSO3 CaO 1% PROSEDUR KERJA
Campuran diaduk selama 30
menit pada suhu 90 ˚C
DIAGRAM ALIR
Hasilnya dimasukkan corong pisah 24
jam. Lapisan atas diambil. PROSES SULFONASI
8
Preparasi zeolit
Aktivasi zeolit
Disaring dan dicuci
Dimasukkan dalam 500 dengan akuades hingga
mL H2SO4 1 M Larutan zeolit pH netral
Padatan zeolit Zeolit teraktivasi
Diaduk selama 3 jam dalam H2SO4 Dikeringkan pada suhu
100 °C
9
Pembuatan katalis K2CO3/zeolit
Katalis
K2CO3/zeolit
Padatan katalis
50 g metil ester Dimasukkan 0,5 g K2CO3/zeolit
katalis K2CO3/zeolit Sentrifugasi selama 20 menit
Dietanolamida dan dengan kecepatan 1100 rpm
2:1, 4:1, dan 6:1
padatan katalis
K2CO3/zeolit
36,75 g Refluks t = 4 jam, T
dietanolamina = 120-130 °C Dietanolamida
Dietanolamida
murni
12
Metode Penelitian
a. Impregnasi Basah CaO kedalam zeolit
13
Metode Penelitian
3.2. Pembuatan surfaktan netral dietanolamida
Katalis Basa :
CaO/ZAA dengan konsentrasi
CaO 3; 5; 7 % (b/b)
14
PRODUK SURFAKTAN
Surfaktan Na-MES Surfaktan Dietanolamida
• Padatan berwarna kuning • Cairan kental berwarna
kuning kecoklatan
15
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
-CH2-
Hasil Transesterifikasi
17
GC-MS
Metil Ester
Waktu
Jenis Metil Persen Area
Puncak Retensi
Ester (%)
(menit)
1 Metil Kaprilat 15,817 2,25
2 Metil Kaprat 22,067 4,76
3 Metil Laurat 27,617 52,12
4 Metil Miristat 32,308 20,68
5 Metil Palmitat 36,675 10,35
6 Metil Oleat 40,008 6,75
7 Metil Stearat 40,553 3,09
18
Tabel Hasil analisis GC-MS metil ester
No. Waktu retensi Senyawa Kadar (%)
Puncak (menit)
1 31,268 Metil Miristat 1,04
2 35,167 Metil Palmitoleat 0,25
3 35,696 Metil Palmitat 36,54
4 39,009 Metil Linoleat 9,91
5 39,228 Metil Oleat 46,76
6 39,588 Metil Stearat 5,18
7 43,240 Metil Arakhidat 0,31
19
SURFAKTAN
20
3464,15 cm-1 1558,48 cm-1 648,08 cm-1
Perbandingan spektra
b
FTIR (a) ME, (b) MES, (c)
disalt Na-MES
21
Nilai HLB (Hydrophilic Lipophilic Balance)
90.9%
86.8%
83.0%
75.0%
%Kestabilan Emulsi
50.0%
25.0%
0.0%
23
94.30% 92.60%
90.90%
85.70%
PENGARUH WAKTU
75.00%
%Kestabilan emulsi
SULFONASI PADA
KESTABILAN EMULSI
50.00%
25.00%
0.00%
S-1 S-2 S-3 S-4 kode waktu
24
90.9%
PENURUNAN
86.8%
83.0%
25
PENURUNAN TEGANGAN PERMUKAAN
PADA VARIASI WAKTU SULFONASI
94.3% 92.6%
90.9%
85.7%
penurunan tegangan
permukaan (dyne/cm)
26
SURFAKTAN
27
Produk Katalis K2CO3/zeolit
A B C
28
4. Pembuatan katalis K2CO3/zeolit
29
Tabel Hasil karakterisasi XRD K2CO3/zeolit
Katalis K2CO3/zeolit 2θ (derajat)
Rasio
2:1 23,13° dan 30,85°
4:1 31,48°; 31,98°; dan 32,23°
6:1 31,61°, 40,00°, dan 52,97°
30
5. Sintesis surfaktan netral dietanolamida
31
6. Karakterisasi surfaktan
Pengujian kestabilan busa
40.0
8.0 8.0
35.0
Grafik kestabilan busa rasio 2:1 Grafik kestabilan busa rasio 4:1 Grafik kestabilan busa rasio 6:1
32
Pengukuran indeks emulsi dan
kestabilan emulsi
70 70
70
Indeks emulsi (%)
60 65 65
Grafik kestabilan emulsi rasio 2:1 Grafik kestabilan emulsi rasio 4:1 Grafik kestabilan emulsi rasio 6:1
34
SURFAKTAN
35
Hasil dan Pembahasan
Spektra IR katalis CaO/ZAA
Gugus Internal
Molekul CO32-
1064.71 cm-1
36
Hasil dan Pembahasan
b. Pembuatan Surfaktan Dietanolamida
Spektra IR Surfaktan Dietanolamida
CaO/ZAA 3%
1620 cm-1
37
Hasil dan Pembahasan
4. Karakterisasi Surfaktan Dietanolamida
a. Uji stabilitas emulsi
68
Indeks emulsi: 67%
67
indeks emulsi (%)
66
65
64 air-surfaktan-pertalite
CaO/ZAA 3, 5, 7%
63
62
0 1 2 3 4 5
waktu pengamatan (hari)
38
Hasil dan Pembahasan
b. Pengukuran kestabilan busa
Grafik kestabilan volume busa dietanolamida dalam air (katalis CaO/ZAA 3%) Grafik kestabilan volume busa dietanolamida dalam air (katalis CaO/ZAA 5%)
4 12
3.5 10
3
8 30 g/L
2.5 30 g/L
2 20 g/L 6
1.5 4 20 g/L
1
2 10 g/L
0.5
10 g/L
0 0
0 20 40 60 80 0 20 40 60 80
waktu pengamatan (menit) waktu pengamatan (menit)
Grafik kestabilan volume busa dietanolamida dalam air (katalis CaO/ZAA 7%)
12
10 30 g/L semakin tinggi konsentrasi senyawa
volume busa (cm3)
8
dietanolamida, baik dari hasil sintesis
20 g/L dengan katalis CaO/ZAA 3 %; 5 %
6
dan 7 % maka volume busa yang
10 g/L
4 dihasilkan semakin tinggi dan selama
2 berjalannya waktu volume busa
0
semakin menurun.
0 10 20 30 40 50 60 70
39
waktu pengamatan (menit)
Hasil dan Pembahasan
c. Pengukuran tegangan muka surfaktan
Hasil pengukuran tegangan muka surfaktan dietanolamida dalam air
Katalis Konsentrasi Tegangan permukaan senyawa dalam
(g/L) air (dyne/cm)
CaO/ZAA 3% 0,5 58,95
1 45,83
1,5 44,02
CaO/ZAA 5% 0,5 64,98
1 51,06
1,5 39,31
CaO/ZAA 7% 0,5 58,66
1 46,74
1,5 38,09
40
Hasil dan Pembahasan
d. Penentuan nilai Konsentrasi Kritis Misel (KKM)
23.00
1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80
Konsentrasi (g/L)
41
Hasil dan Pembahasan
e. Penentuan nilai HLB
HLB = 7 + ∑H + ∑L
dengan, ∑H = Jumlah nilai gugus hidrofilik dalam suatu
molekul surfaktan
∑L = Jumlah nilai gugus hidrofobik dalam suatu
molekul surfaktan
Dari hasil perhitungan HLB diperoleh nilai HLB dari surfaktan dietanolamida
sebesar 10,59 sehingga surfaktan ini dapat dimanfaatkan sebagai larutan pembersih tembus
cahaya dan pelarut.
42
KESIMPULAN
• Berdasarkan variasi rasio mol reaktan metil ester : NaHSO3 serta waktu
sulfonasi, diperoleh surfaktan Na-MES optimum pada rasio mol 1:1,5 dan
waktu sulfonasi 3 jam.
• Karakteristik Na-MES terbaik pada rasio mol 1:1,5 dan waktu sulfonasi 3 jam
mampu menurunkan tegangan permukaan sebesar 33,87 dyne/cm dan memiliki
kestabilan emulsi 90,9%.
• Sintesis surfaktan netral dietanolamida dengan katalis K2CO3/zeolit variasi
rasio 2:1, 4:1, dan 6:1 berupa cairan kental berwarna coklat cerah dengan
rendemen berturut-turut yaitu 85,84; 92,09; dan 89,49%.
43
• Katalis K2CO3/zeolit mampu memberikan pengaruh dalam penurunan tegangan
muka dimana hasil terbaik diperoleh pada variasi katalis 6:1.
• Rendemen surfaktan untuk variasi konsentrasi CaO yang diembankan 3, 5 dan 7%
sebesar 64,47; 92,91; dan 87,05%.
• Surfaktan dietanolamida hasil sintesis mampu menurunkan tegangan muka,
memiliki nilai KKM sebesar 1,5 g/L, indeks emulsi 67% dan nilai HLB sebesar
10,59 sehingga surfaktan ini dapat dimanfaatkan sebagai larutan pembersih tembus
cahaya dan pelarut
44
Terima Kasih
45