Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
BAGI PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
PERATURAN PERTAMA
Peraturan Presiden Republik Indonesia No 36 Tahun 2005 (Pengadaan
Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum)
PENETAPAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
PASAL 4 AYAT (2) PASAL 4 AYAT (4)
Fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud Fungsi sosial dan budaya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (2) mempunyai fungsi dalam Pasal 3 ayat (2) mempunyai fungsi utama
utama sebagai tempat melakukan ibadah sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan
yang meliputi bangunan masjid termasuk budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan
mushola, bangunan gereja termasuk kapel, pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan,
bangunan pura, bangunan vihara, dan laboratorium, dan bangunan gedung pelayanan
bangunan kelenteng umum
PASAL 2 PASAL 2
AYAT (1) AYAT (2)
Pengadaan tanah Pengadaan tanah
bagi pelaksanaan selain bagi
pembangunan pelaksanaan
untuk kepentingan pembangunan
umum oleh untuk kepentingan
Pemerintah atau umum oleh
Pemerintah Daerah Pemerintah atau
dilaksanakan Pemerintah Daerah
dengan cara dilakukan dengan
pelepasan atau cara jual beli, tukar
penyerahan hak menukar, atau
atas tanah cara lain yang
disepakati secara
sukarela oleh
pihak-pihak yang
bersangkutan
PERUBAHAN PASAL 3
PASAL 3
Pelepasan atau
penyerahan hak atas
tanah sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 2 dilakukan
berdasarkan prinsip
penghormatan
terhadap hak atas
tanah
PERUBAHAN PASAL 5
Pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan Pemerintah atau Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang selanjutnya dimiliki atau akan dimiliki oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah, meliputi:
tempat pembuangan
sampah
Pembangunan untuk kepentingan umum yang dilaksanakan Pemerintah atau Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang selanjutnya dimiliki atau akan dimiliki oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah, meliputi:
PASAL 6 AYAT (1) PASAL 6 AYAT (2) PASAL 6 AYAT (3) PASAL 6 AYAT (4) PASAL 6 AYAT (5)
Pengadaan tanah Panitia Pengadaan Pengadaan tanah Pengadaan tanah Susunan
untuk kepentingan Tanah Provinsi yang terletak di yang terletak di dua keanggotaan panitia
umum di wilayah Daerah Khusus dua wilayah wilayah provinsi atau pengadaan tanah
kabupaten/kota Ibukota Jakarta kabupaten/kota lebih, dilakukan sebagaimana
dilakukan dengan dibentuk oleh atau lebih, dengan bantuan dimaksud pada ayat
bantuan panitia Gubernur dilakukan dengan panitia pengadaan (1), ayat (2), dan ayat
pengadaan tanah bantuan panitia tanah yang dibentuk (3) terdiri atas unsur
kabupaten/kota pengadaan tanah oleh Menteri Dalam perangkat daerah
yang dibentuk oleh provinsi yang Negeri yang terdiri terkait dan unsur
Bupati/Walikota dibentuk oleh atas unsur Badan Pertanahan
Gubernur Pemerintah dan Nasional
unsur Pemerintah
Daerah terkait
PERUBAHAN PASAL 7C
PASAL 7A PASAL 7C
Panitia pengadaan tanah
Panitia pengadaan tanah
bertugas mengadakan
bertugas menetapkan
penelitian dan inventarisasi
besarnya, ganti rugi atas
atas tanah, bangunan,
tanah yang haknya akan
tanaman dan benda-
dilepaskan atau diserahkan
benda lain yang ada
kaitannya dengan tanah
yang haknya akan
dilepaskan atau diserahkan
PASAL 7B PASAL 7D
Panitia pengadaan tanah Panitia pengadaan tanah bertugas
bertugas mengadakan memberikan penjelasan atau penyuluhan
penelitian,mengenai status kepada masyarakat yang terkena rencana
hukum tanah yang haknya pembangunan dan/atau pemegang hak
akan dilepaskan atau atas tanah mengenai rencana dan tujuan
diserahkan dan dokumen pengadaan tanah tersebut dalam bentuk
yang mendukungnya konsultasi publik baik melalui tatap muka,
media cetak, maupun media elektronik agar
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat
yang terkena rencana pembangunan
dan/atau pemegang hak atas tanah
PERUBAHAN PASAL 7C
PASAL 7E PASAL 7G
mengadakan musyawarah
membuat berita acara
dengan para pemegang
pelepasan atau penyerahan
hak atas tanah dan instansi
hak atas tanah
pemerintah dan/atau
pemerintah daerah yang
memerlukan tanah dalam
rangka menetapkan
bentuk, dan/atau besarnya
ganti rugi
PASAL 7F PASAL 7H
menyaksikan pelaksanaan mengadministrasikan dan
penyerahan ganti rugi mendokumentasikan semua berkas
kepada para pemegang pengadaan tanah dan menyerahkan
hak atas tanah, bangunan, kepada pihak yang berkompeten
tanaman, dan benda-benda
lain yang ada di atas tanah
PENAMBAHAN PASAL 7A
PASAL 7A
Biaya Panitia
Pengadaan Tanah
diatur lebih lanjut oleh
Menteri Keuangan
setelah berkonsultasi
dengan Kepala
Badan Pertanahan
Nasional
PERUBAHAN PASAL 10 AYAT (1) DAN (2)
PASAL 13
Bentuk ganti rugi dapat berupa:
a. Uang; dan/atau
b. Tanah pengganti; dan/atau
c. Pemukiman kembali; dan/atau
d. Gabungan dari dua atau lebih
bentuk ganti kerugian
sebagaimana dimaksud dalam,
huruf a, huruf b, dan huruf c;
e. Bentuk lain yang disetujui oleh
pihak-pihak yang bersangkutan
PERUBAHAN PASAL 15 AYAT (1) A
PASAL 18A
Apabila yang berhak atas tanah atau benda-benda yang ada
di atasnya yang haknya dicabut tidak bersedia menerima ganti
rugi sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Presiden,
karena dianggap jumlahnya kurang layak, maka yang
bersangkutan dapat meminta banding kepada Pengadilan
Tinggi agar menetapkan ganti rugi sesuai Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah
dan Benda-Benda yang Ada di Atasnya dan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 1973 tentang Acara Penetapan
Ganti Kerugian oleh Pengadilan Tinggi Sehubungan dengan
Pencabutan HakHak Atas Tanah dan Benda-Benda yang ada di
Atasnya