Anda di halaman 1dari 26

Di susun oleh:

OLIVIA MAGITANINGRUM
PUTRI CHANDRA LUCKYTA
SEPTIANI FRANSISCA
AYU OCTAVIA
BENTUK LAIN PENGAITAN AKUNTAN DENGAN LAPORAN
KEUANGAN HISTORIS
 Informasi atau laporan keuangan interim berarti informasi
keuangan atau laporan keuangan untuk jangka waktu
kurang dari setahun penuh atau untuk jangka waktu dua
belas bulan namun berakhir pada tanggal selain tanggal
akhir tahun buku perusahaan.

 Karakteristik Informasi Keuangan Interim


Ditandai dengan berbagai taksiran pendapatan, biaya
(cost), dan beban yang lebih banyak dibandingkan dengan
untuk tujuan informasi keuangan tahunan.
Karakteristik lain informasi keuangan interim adalah
dalam hubungannya dengan informasi keuangan tahunan.
Tujuan Review Atas Informasi
Keuangan Interim
 Tujuan review informasi keuangan interim adalah
untuk memberikan dasar bagi akuntan dalam
melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi
material atas informasi tersebut agar sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia.
Prosedur Review Atas Informasi Keuangan
Interim
A. Meminta keterangan mengenai pengendalian intern.
B. Menerapkan prosedur analitik atas informasi
keuangan interim.
C. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan
komisaris dan komite-komite yang dibentuk oleh
dewan komisaris.
D. Membaca informasi keuangan interim.
E. Mendapatkan laporan dari akuntan lain.
F. Menanyakan kepada pejabat yang bertanggung
jawab atas masalah keuangan dan akuntansi
mengenai.
Laporan akuntan atas review terhadap Informasi
Keuangan Interim

 Akuntan dapat mengizinkan penggunaan namanya


dan pencantuman laporannya dalam komunikasi
tertulis tentang informasi keuangan interim, jika
akuntan tersebut telah melakukan review.

 Jika terdapat pembatasan lingkup review atas


informasi keuangan interim yang menyebabkan tidak
dapat diselesaikannya review tersebut, akuntan harus
melarang penggunaan namanya.
Bentuk laporan Review Akuntan
1. Suatu judul yang berisi frasa “Laporan Akuntan Independen.”
2. Identifikasi informasi keuangan interim yang di-review.
3. Suatu pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan.
4. Pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim
dilakukan berdasarkan standar yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.
5. Uraian mengenai prosedur review atas informasi keuangan
interim yang dilakukan.
6. Suatu pernyataan bahwa review atas informasi keuangan
interim dilakukan dengan lingkup yang jauh lebih sempit
dibandingkan dengan audit berdasarkan standar auditing.
7. Suatu pernyataan apakah akuntan menemukan indikasi
perlunya modifikasi material.
8. Tanda tangan, nama, nomor izin akuntan publik, dan/atau
nomor register negara akuntan.
9. Tanggal laporan review.
Berikut ini contoh laporan akuntan atas review informasi keuangan
interim :
LAPORAN KHUSUS BERDASARKAN STANDAR
AUDITING
Laporan khusus diatur dalam SA Seksi 623, yang meliputi laporan
auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan:
1. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
2. Unsur, akun atau pos laporan keuangan yang ditentukan.
3. Kepatuhan dengan aspek perjanjian kontrak atau persyaratan
peraturan yang berkaitan dengan laporan keuangan auditan.
4. Penyajian keuangan untuk mematuhi perjanjian kontrak atau
ketentuan peraturan.
5. Informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk yang telah
ditetapkan sebelumnya atau daftar yang memerlukan bentuk
tertentu laporan auditor.
Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai Dengan Basis
Komprehensif Selain PABU di Indonesia
1. Basis akuntansi yang digunakan oleh entitas yang
melaporkan untuk memenuhi persyaratan atau
mematuhi ketentuan pelaporan keuangan suatu
badan pemerintahan
2. Basis akuntansi yang digunakan atau diharapkan
akan digunakan oleh entitas untuk mengisi Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunan
3. Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas,
dan modifikasi basis kas yang memiliki dukungan
kuat.
4. Rangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan
kuat yang diterapkan ke semua pos material yang
tampak dalam laporan keuangan.
Contoh:
Laporan Keuangan Disusun Atas Suatu Basis yang Ditetapkan oleh Badan Pengatur Terutama untuk Diserahkan
Kepada Badan Tersebut

Laporan Auditor Independen

[Pihak yang dituju oleh auditor]

Kami telah mengaudit laporan aktiva yang diperkenankan (admitted assets), utang, dan surplus Perusahaan Asuransi KXT
tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas-basis
peraturan dan perubahan dalam surplus-basis peraturan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapkan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.

Seperti yang dijelaskan dalam Catatan X, laporan keuangan ini disusun sesuai dengan praktik akuntansi yang ditetapkan
atau diizinkan oleh Departemen Keuangan, yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, aktiva yang diperkenankan, utang dan surplus Perusahaan Asuransi KXT tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1
dan hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai
dengan basis akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan X.
Laporan ini dimaksudkan tidak untuk tujuan lain kecuali untuk memberikan informasi kepada dan digunakan oleh dewan
komisaris dan manajemen Perusahaan Asuransi KXT serta untuk memenuhi persyaratan [nama badan pengatur] dan
tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik]
[Tanggal]
3. LAPORAN KHUSUS BERDASARKAN STANDAR ATESTASI

 Sesuai dengan Pernyataan Standar Atestasi (PSAT)


No. 07 dinyatakan bahwa Suatu perikatan atestasi
adalah perikatan yang di dalamnya praktisi
mengadakan perikatan untuk menerbitkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu simpulan
tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi
tanggung jawab pihak lain.
 Perikatan memiliki standar tersendiri. Misalnya
bag.aktuaria, pendapatan mereka dapat diterima
sebagai bahan pertimbangan.
Standar Umum
1. Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan.
2. Perikatan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau
lebih yang memiliki pengetahuan cukup.
3. Praktisi harus melaksanakan Perikatan hanya jika ia
memiliki alasan untuk meyakinkan dirinya bahwa dua
kondisi berikut ini ada:
 Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional
 Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten
dan rasional
4. Sikap mental independen harus dipertahankan oleh
praktisi.
5. Kemahiran profesional harus selalu digunakan oleh
praktisi dalam melaksanakan perikatan.
 Laporan atestasi yang didistribusikan kepada umum
harus dibatasi ke dua tingkat keyakinan: yang pertama
didasarkan atas suatu pengurangan risiko atestasi
ketingkat yang cukup rendah (suatu "pemeriksaan")
dan yang lain didasarkan atas suatu pengurangan
risiko atestasi ke tingkat yang menengah (suatu
"review").
contoh laporan pemeriksaan yang berisi pernyataan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas suatu penyajian asersi, dengan anggapan tidak terdapat
bentuk laporan khusus yang telah ditetapkan dalam standar Ikatan Akuntan
Indonesia atau badan lain berwenang.
Kami telah memeriksa ……. [sebutkan penyajian asersi-seperti, Laporan Statistik
Hasillnvestasi Dana perusahaan XYZ untuk tahun yang berakhir tanggal3l Desember
20X1] . Pemeriksaan kami laksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia, oleh karena itu, meliputi prosedur yang kami pandang perlu sesuai
dengan keadaan.

[Tambahan paragraf dapat dicantumkan untuk menekankan masalah tertentu yang


bersangkutan dengan perikatan atestasi atau penyajian asersi]

Menurut pendapat kami ….. [sebutkan penyajian-seperti Laporan Statistik Hasil


lnvestasi] seperti yang telah kami sebutkan dalam paragrafdi atas, menyajikan [sebutkan
asersi-seperti, hasil investasi dana perusahaan XYZ untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 20X1] sesuai dengan [sebutkan kriteria yang telah ditetapkan atau telah
dinyatakan-misalnya kriteria pengukuran dan pengungkapan sebagaimana yang
dicantumkan dalam Catatan 11].

Dalam memberikan keyakinan negatif, simpulan praktisi harus menyatakan apakah


informasi yang diperoleh praktisi dari pekerjaan yang dilakukan menunjukkan bahwa
asersi tersebut tidak disajikan, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan atau yang telah dinyatakan.
PELAPORAN KEPATUHAN
Praktisi dapat melaksanakan suatu perikatan yang
berkaitan dengan asersi tertulis manajemen tentang
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau
efektivitas pengendalian intern atas kepatuhan jika
kedua kondisi berikut ini :
“Manajemen menerima tanggung jawab atas
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu dan
efektivitas pengendalian intern terhadap kepatuhan.”
Perikatan Prosedur Yang Disepakati
 Tujuannya untuk menyajikan temuan-temuan tertentu
yang membantu pemakai dalam mengevaluasi asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu atau tentang efektivitas
pengendalian intern terhadap kepatuhan berdasarkan
prosedur yang disepakati oleh pemakai laporan
tersebut.
 Jika praktisi tidak dapat berkomunikasi secara
langsung dengan seluruh pemakai tertentu, dapat
melakukan prosedur berikut:
1. Bandingkan prosedur yang akan diterapkan dengan
persyaratan tertulis dari pemakai tertentu.
2. Bicarakan prosedur yang akan diterapkan dengan
wakil semestinya dari pemakai tertentu yang terkait.
3. Lakukan review terhadap kontrak yang relevan atau
korespondensi dari pemakai tertentu.
Pemahaman tentang persyaratan
yang ditentukan dalam asersi
manajemen tentang kepatuhan
 Praktisi harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, dan
hibah yang melandasi persyaratan kepatuhan
tertentu, termasuk persyaratan yang dipublikasikan.
2. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan
tertentu yang diperoleh melalui laporan perikatan
sebelumnya dan laporan untuk memenuhi
peraturan.
3. Pengetahuan tentang persyaratan kepatuhan
tertentu yang diperoleh dari pembicaraan dengan
individu semestinya di luar entitas.
contoh laporan prosedur yang disepakati atas asersi manajemen tentang
kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas
pengendalian intern entitas terhadap kepatuhan yang di dalamnya prosedur
dan temuan dicantumkan:
Laporan Akuntan Independen tentang
Penerapan Prosedur yang Disepakati
[Pihak yang dituju oleh akuntan]

Kami telah melaksanakan prosedur yang tercantum dalam paragraf berikut, yang telah disepakati
oleh[cantumkan pemakai laporan], semata-mata hanya untuk membantu pemakai dalam
mengevaluasi asersi manajemen tentang kepatuhan [sebut nama entitas] dengan [sebut persyaratan
tertentu] selama[periode] yang berakhir pada [tanggal], yang dimasukkan dalam [judul laporan
manajemen] terlampir. Perikatan prosedur yang disepakati kami laksanakan sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Memadainya prosedur ini merupakan tanggung
jawab pemakai laporan. Sebagai akibatnya, untuk tujuan laporan ini dan tujuan lain, kami tidak
membuat representasi tentang memadainya prosedur yang kami cantumkan berikut ini.

[Cantumkan paragraf yang berisi prosedur dan temuan]

Kami tidak mengadakan perikatan, oleh karena itu, kami tidak melaksanakan pemeriksaan yang
tujuannya untuk menyatakan suatu pendapat atas asersi manajemen. Oleh karena itu, kami tidak
menyatakan suatu pendapat. Jika kami melaksanakan prosedur tambahan, hal lain mungkin
terungkap dan kami laporkan.

Laporan ini semata-mata ditujukan untuk digunakan oleh [daftaratau pengacuan pemakai tertentu] dan
tidak harus digunakan oleh pihak yang tidak menyepakati prosedur tersebut dan tidak bertanggung
jawab atas memadainya prosedur tersebut untuk mencapai tujuan.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin kantor akuntan publik]
[Tanggal]
2. PELAPORAN KEPATUHAN ENTITAS PEMERINTAH

 Entitas pemerintahan umumnya diatur oleh berbagai


peraturan perundang-undangan yang berdampak
terhadap laporan keuangannya.
 Aspek penting prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia yang diterapkan dalam entitas
pemerintahan adalah diakuinya berbagai aturan
kontrak dan hukum yang khusus berlaku dalam
lingkungan pemerintahan.
 Entitas pemerintahan, organisasi nirlaba, atau
perusahaan dapat menugasi auditor untuk mengaudit
laporan keuangan entitas tersebut berdasarkan
Standar Audit Pemerintahan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam
pelaporan tentang kepatuhan berdasarkan SAP
a. Keyakinan positif dan negatif.
Laporan audit atas laporan keuangan harus
(1) menjelaskan lingkup pengujian auditor atas kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan
(2) mengacu pada laporan terpisah yang berisi informasi tersebut.

b. Pelaporan ketidakpatuhan.
Laporan dengan pendapat wajar dengan pengecualian harus berisi:
(1) Definisi hal material dari ketidakpatuhan,
(2) Suatu identifikasi terhadap hal material dari ketidakpatuhan yang ditemukan,
(3) Suatu pernyataan bahwa temuan ketidakpatuhan dipertimbangkan untuk
merumuskan suatu pendapat

c. Unsur pelanggaran hukum.


Standar Audit Pemerintahan mengharuskan auditor untuk melaporkan hal-hal atau
indikasi unsur perbuatan melanggar/melawan hukum yang dapat berakibat ke
penuntutan pidana.
KESIMPULAN

 Perusahaan harus membuat suatu laporan keuangan yang digunakan


sebagai informasi kepada pengguna laporan dan harus sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
 Laporan keuangan yang telah dibuat, kemudian diaudit dengan
menggunakan jasa audit yang dianggap independen dalam memeriksa
laporan keuangan tersebut.
 Selain laporan audit ada pula laporan selain audit yaitu, bentuk lain
pengaitan akuntan dengan laporan keuangan historis yang berupa
laporan keuangan interim, laporan khusus berdasarkan standar
auditing, dan laporan khusus berdasarkan standar atestasi.
 Tujuan laporan ini adalah untuk memberikan informasi dasar bagi
akuntan dalam melaporkan apakah perlu dilakukan modifikasi
material atas informasi tersebut agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Pertanyaan
Firsty
 Laporan keuangan yang berdasarkan atestasi seperti apakah standarnya?
 Laporan review?
 Apakah interim dapat digunakan ke publik?

Fathur
 Laporan Keuangan Interim, adakah standar akuntansi yang mengatur tentang
laporan tersebut di Indonesia?
 Lap. Keu. Interim dengan Lap. Keu. Unaudited?

Linda
 Laporan khusus berdasarkan standar auditing, dan laporan khusus
berdasarkan standar atestasi, kapan penggunaan kedua laporan berikut?
 Atestasi berdasarkan standar audit, standar pemerintah, dan standar atestasi?
Pertanyaan
Merry
 Interim sering kali kurang lengkap, memungkinkan
menghasilkan laba yang juga kurang lengkap,
pandangan sebagai pihak auditor?

Rini O
 Dari segi kegunaan bagi anak perusahaan?

Anda mungkin juga menyukai