Subjective
Berisi pernyataan pasien dan gejala.
Data subjektif pada rekam medis biasanya disebut
dengan anamnesis.
Tujuan anamnesis untuk mendapatkan informasi
menyeluruh dari pasien yang bersangkutan.
Px laki-laki (35thn)
Mengeluhkan gigi depan atas sakit pasca kecelakaan
kemarin. Nyeri terasa meningkat sehingga sulit tidur.
Sebelumnya pasien telah mengkonsumsi obat pereda
nyeri namun sakit tidak mereda dan sulit untuk tidur
dan makan.
Pasien ingin dilakukan perawatan agar giginya tidak
sakit dan dapat berfungsi seperti sebelumnya.
Objective
Menjelaskan laporan secara objektif yang bersal dari
pemeriksaan fisik. Temuan pada pemeriksaan fisik adalah suatu
tanda objektif dari suatu penyakit. Pemeriksaan fisik yang
dimaksud merupakan hal-hal yang terukur (FK UI, 2009)
Gigi 21 mengalami fraktur 2/3 mahkota dengan pulpa terbuka.
Tes Perkusi : (+)
Tes Palpasi : (+)
Tes Vitalitas : (+)
Tes Mobilitas : (-)
Perkusi adalah pemeriksaan dengan melakukan ketokan, dilakukan
dengan tangkai sonde atau kaca mulut.
Caranya tangkai sonde diketokkan pada gigi yang sehat terlebih
dahulu baru kemudian gigi yang sakit dg ketokan yang sama diketok
dari segala arah, jika diketok dari arah buccal/labial terasa sakit maka
menandakan ada keradangan pada pulpa, jika dari arah occlusal /
incisal terasa sakit menandakan ada keradangan pada apex gigi.
Sumber: Mardelita, Sisca, dkk. 2018. Pelayanan asuhan gigi dan mulut individu. Kemenkes RI
Tes vitalitas merupakan pemeriksaan yang
dilakukan untuk mengetahui apakah suatu gigi
masih bisa dipertahankan atau tidak.
Tes vitalitas terdiri dari empat pemeriksaan, yaitu
tes termal, tes kavitas, tes jarum miller dan tes
elektris.
Sumber : Grosman, L. I., Seymour, O., Carlos, E., D., R., 1995, Ilmu Endodontik dalam
Praktek, edisi kesebelas, EGC, Jakarta.
Walton, R.E., Torabinejad, M., 2008, Prinsip & Praktik Ilmu Endodonsia, EGC, Jakarta.
Pemeriksaan radiologis
Bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangagn gigi, bentuk puipa, perluasan fraktur serta
adanya fraktur akar, frahtur tulang alveolar. adanya benda
asing dalam jaringan dan kelainan-kelainalan di daerah
tersebut
Selain itu pemeriksaan radiologis berguna untuk menentukan
diagnosis yang akan dibandingkan dengan pemeriksaan
padas saat control yang akan datang
Sumber: Marisa Edyans, Eeriandi Sutadi. 2006. Perawatan fraktur ellis kelas II
akibat trauma pada gigi insisif sentral atas permanen anak laki-laki usia 9 tahun.
Assesment
Berisi kajian dan penilaian berdasarkan temuan dan observasi
kondisi pasien. Pengkajian dimulai dengan menuliskan
diagnosis yang merupakan masalah utama pada pasien.
Selain itu dapat pula ditambahkan penekanan alasan
munculnya diagnosis tersebut serta pembandingnya (jika
ada).
Sumber: Pary, FC dan Yulita Kristanti. Perawatan Gigi Insisivus Lateralis Kanan Maksila
Fraktur Ellis Kelas III. MKGK. Desember 2015; 1(2): 155-162
Test Druk
Sumber: Mardelita, Sisca, dkk. 2018. Pelayanan asuhan gigi dan mulut individu. Kemenkes RI
Etiologi Fraktur
Trauma langsung Trauma tidak langsung
Terjadi bila gigi terbentur Terjadi akibat gerakan
langsung oleh suatu objek. mandibular yang menutup
secara tiba-tiba atau oklusi
Seperti bola yang keras,
dengan cepat dan keras
kepalan tinju
terhadap rahang atas
Seperti benturan yg keras di
dagu saat jatuh atau
berkelahi, atau akibat
kecelakaan lalu lintas
Marisa Edyans, Eeriandi Sutadi. 2006 . PERAWATAN FRAKTUR ELLIS KELAS II AKIBAT TRAUMA PADA GIGI
INSISIF SENTRAL ATAS PERMANEN ANAK LAKI.LAKI USIA 9 TAIIUN (Laporan Kasus) hal 189-192
Faktor ekternal Faktor internal
Permainan yang Posisi gigi anterior yang
berbahaya protrusif
Eva Fauziah, Hendrarlin S. 2008. PERAWATAN FRAKTUR KELAS TIGA ELLIS PADA GIGI TETAP
INSISIF SENTRAL ATAS (Laporan Kasus. Indonesian Journal of Dentistry 2008; 15 (2):169-174
Hadist